Anak Kurus Belum Tentu Tidak Sehat. Sehat Yang Tepat Seperti Apa?

Anak Kurus Belum Tentu Tidak Sehat. Sehat Yang Tepat Seperti Apa?

Anak tetangga gendut, sementara anak sendiri kurus. Padahal makannya sama-sama nasi, bahkan untuk jajanan saja, anak sendiri bisa dibilang lebih banyak dan cukup nutrisi. Hem, emaknya mulai lelah nih, apanya yang salah ya dalam membesarkan anak? Munncul deh perbandingan lain…

 

anak-kurusbelum-tentutidak-sehat

Pernah merasakan situasi seperti prolog di atas? Saya pernah, bahkan sering. Secara sejak lahir, Fahmi putra kami terbilang “kecil”. Lahir saja beratnya hanya 2,3kg. Usia setahun, Fahmi belum bisa jalan seperti lumrahnya anak yang lain. Fahmi baru bisa berdiri pada usia 20 bulan. Bagaimana tidak sedih dan baper coba, sementara Fahmi masih tiarap di lantai, eh ada anak usia jauh di bawah Fahmi, tiba-tiba dia udah jalan di gang depan rumah.

Saya merasa khawatir –tentu saja. Siapa sih yang tidak tenang kalau anak pertumbuhannya bisa dibilang lambat atau  beda dari usia anak pada umumnya? Namun saya tetap tenang meski saya dan suami tidak pernah membawa masalah ini (konsultasi) ke dokter. Abis dokternya jauh di kota sih… Saya pun terus bertanya kepada ibu, mama mertua, tetangga, sesepuh, sampai bidan desa yang sebagian teman saat saya sekolah di desa. Kok bisa ya anak seusia ini belum jalan, belum ini, blum itu dan sebagainya. Bla…bla… jadi curhat kesananya.

Jawaban ada yang biki hati tenang, ada juga yang buat pikiran makin tambah muter, kaya gasing jadi bikin pusing. Tapi saya tidak berlarut-larut. Toh dipikirin juga  tidak akan menyelesaikan masalah. Tindakan nyata aja, itu baru bisa menimbulkan hasil. Sambil tetap mengasuh Fahmi, saya tetap beri makanan, minuman serta cemilan yang sehat dan penuh gizi. Berdoa tentu saja tidak pernah jeda. Bukankah segala hanya bertumpu kepada Nya?

Fahmi memang tidak segemuk anak-anak tetangga, tapi saya teramat bersyukur karena Fahmi sehat dan belum pernah sakit berkepanjangan. Gemuk bukan identik dengan sehat, karena saya pernah jumpa anak yang gemukselain Arya yang masuk TV karena diabetes itu pastinya, dia kalau duduk terengah-engah karena sesak dan mudah lelah katanya. Jadi anggapan anak sehat adalah anak gemuk itu tidak semua benar.

Penentuan indikasi anak sehat bukan dilihat dari besar kecilnya timbangan berat bedan anak. Tapi kalau asupan yang dikonsumsi anak penuh nutrisi dan gizi, itu sudah tidak meragukan si anak bakal tumbuh sehat. Ciri anak sehat yang paling mudah ialah dengan melihat pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan anak lain dengan usia yang sama.

Lalu kenapa Fahmi tidak tumbuh seperti perkebangan anak pada umumnya? Saya pikir mungkin nutrisi serta gizi yang seharusnya dikonsumsi masih terbilang kurang. Saya sadari itu sepenuhnya. Fahmi memang tidak minum ASI karena memang ASI-nya tidak keluar dan sejak lahir dia langsung ngemut susu formula. Sudah tumbuh gigi, makanan yang dikonsumsi pun tidak maksimal apalagi telaten saya urus, mengingat saya selalu ada urusan so sibuk sementara Fahmi dititip dengan neneknya.

Menyadari itu saya fokus pada makanan serta nutrisi yang bergizi demi buah hati. Tidak mudah memang terlihat hasilnya karena untuk tumbuh sehat itu tidak bisa instant. Tidak terlalu memproteksi anak, hanya saya lebih menjaga kualitas waktunya. Kapan waktu makan, ngemil buah, minum susu, hingga saatnya tidur siang. Semua saya usahakan rutin dan konsisten.

Hasilnya? Fahmi tetap tidak gendut. Yaaa, sia-sia dong usahanya?

Eits! Tentu tidak. Sekali lagi gendut bukanlah sebuah takaran yang pasti untuk menentukan kategori anak apakah sehat atau tidak. Karena meski Fahmi tidak montok, dia mempunyai ciri-ciri lain yang menandakan kesehatannya terjaga dengan baik. Apa saja cirinya?

Bibir Fahmi segar, tidak pucat atau pecah-pecah. Begitu juga lidahnya tak berlendir dan tidak ada endapan berwarna putih di permukaan lidahnya. Mata Fahmi tampak bening, cerah dan bersih. Gigi Fahmi yang tumbuh lebih dahulu dibanding bisa berjalan tetap berjejer meski sebagian terkena erosi akibat malas sikat gigi. Demikian juga rambut Fahmi ddiupayakan selalu bersih. Jika saat gondrong kami keramasi pagi dan sore, kini setelah dipotong yang ikalnya, rambut Fahmi lebih lurus dan tampak sehat.

Tidak hanya mengandalkan dari sesuatu yang bisa dilihat oleh mata, pantau juga aktivitas anak secara berkala. Anak sehat pasti riang, berceloteh, aktif dan gembira. Bisa dibilang anak sehat pasti suka bermain dan  bersosialisasi, disamping nafsu makannya yang stabil baik.

Tidak bisa terbantahkan jika nutrisi jadi salah satu point penting yang perlu dipantau supaya anak tumbuh sehat. Terpenuhinya nutrisi yang tepat dan lengkap, percayalah anak akan semakin berpeluang tumbuh sehat. Karena begitu pentingnya asupan gizi untuk pertumbuhan anak maka selama rentang waktu anak berusia dibawah lima tahun (Balita) harus tercukupi kebutuhan gizinya.

45 thoughts on “Anak Kurus Belum Tentu Tidak Sehat. Sehat Yang Tepat Seperti Apa?”

    • Iya, setuju 🙂 anak-anak kampung kebanyakan juga kaya gitu ya
      gak pernah pake multivitamin dll, tapi tetap “calalangker” 🙂

      Reply
  1. Hampir sama dengan Putri saya dulu, problemnya ga bisa gemuk, apalagi kalau ada anak tetangga lebih sehat, lebih gemuk, di tambah anak kita di banding-bandingkan memang bikin pusing 7 keliling.

    Reply
  2. Kalau aku, selalu pakai patokan berat badan sesuai usianya. Jadi kalo masih di antara berat badan bayi ideal, insya Allah aku ga khawatir. Cuma yang harus dijaga baik-baik adalah pikiran dan hati dari komentar kiri kanan. Bahkan orang terdekat bisa saja komentar suka-suka. Sementara kita juga bingung harus bagaimana :’D Terlebih saat ini saya sdg hamil 26 minggu, jadi selalu dikait2kan anak kurus dg kehamilan. Padahal wallahualam saya mhn diberi kekuatan saja sm Allah smg anak dan keluarga sehat walafiat 🙂

    Reply
  3. Aku gendut dan aku belum tentu sehat juga *yaiyalah*
    Intinya sih tetep positif thinking dan selalu makan makanan yang sehat plus lifestylenya juga yg sehat 🙂

    Reply
    • Hihihi, Kakak Put eh Raisa ini mah lain lagi kategorinya 🙂
      Maafkan kami ya Kakak, bukan maksud menyinggung Kakak Raisa 🙂

      Reply
  4. Setuju teh, anakku juga dari lahir kurus. Padahal ayah ibunya besar2 (lebih dr ukuran normal..hehe). Sering dibilang kurang gizi, sampe dibilang TBC. Padahal anaknya sehat dan kata dokter tidak ada masalah. Jadi akhirnya saya tutup telinga dan lanjut memberikan nutrisi yang baik-baik. Toh kurus bukan berarti penyakitan. Sehat selalu ya Fahmi 🙂

    Reply
  5. Belum punya anak, tapi pernah dengar cerita pengalaman teman yang anaknya nggak gemuk-gemuk. Tapi meskipun begitu anaknya aktif dan lincah dengan tubuh yang kurus. Yang penting sehat dan yang penting lagi mbak yang tahu betul tentang tumbuh kembang Fahmi jadi nggak usah didengarkan omongan orang lain apalagi omongan aku yang belum punya anak, *Lho ? hahaha 😀

    Reply
  6. Nah, ini dia problem waktu kedua anak saya balita. Kurus, berat badannya susah naik. Padahal emaknya gemuk. Wes, dah jadi bahan omongan sana-sini.
    Alhamdulillah nya anak-anak jarang sakit. Itu yg selalu diingetin sama suami. Yang penting sehat.

    Reply
  7. Bener mbak nutrisi itu penting banget, anakku sejak kebiasaan makannya jadi jelek suka gampang sakit.. tapi emang gemuk kurus bukan patokan sehat gaknya anak.. saudaraku ada yg anaknya super gemuk tapi kena infeksi lambung karena dari umur sebulan udah dikasi makan, gemuknya gak sehat..

    Reply
  8. Fahmi lahir dengan berat badan 2,3 kg, anak sulung saya 2,1 kg, loh! Alhamdulillah sampai saat ini anaknya baik-baik aja. Sehat, gak gampang sakit.
    Sebenarnya kurus atau gemuk bukan ukuran sehat gaknya seseorang. Banyak kok, orang kurus yang sehat. Gak perlu dengar omongan orang, Teh… Yang penting berikan yang terbaik buat anak.

    Reply
  9. Anakku banget ini Teeeh.
    Dua-duanya kurus. Pokoknya kalau dibandingin sama yang seusianya pasti anakku lebih kecil deh. Tapi alhamdulillah sehat, sampai detik ini Kakak umur 5th dan adek 2th, belum pernah dirawat atau masuk RS. Semoga sehat2 terus. Yang penting jangan melewati ambang batas, dan tetap aktif dan ceria, nggak perlu khawatir sih 🙂

    Reply
  10. Toga anakku kurus semua, hehe. Tp Alhamdulillah sehat semua, daya tahan tubuh juga kuat. Semoga sehat2 selalu, baik anakku maupub anakmu mba :*

    Reply
  11. Anakku juga sejak biaa jalan ga gemuk, seringnya kuyus malahan. Tapi aktifnya ampuun, hahaha. Sempet baper jg krn anak lain ginuk2 gitu, tapi ga lama bersyukur karena yg penting anak sehat.

    Reply
  12. Idlan pun bb-nya kicil sering mpot-mpotan Ambunya kalaubpas lagi nimbang. Tapi anaknya maceuh ga mau diem..yasudahlah ya…ygbpenting diusahakan tetap makan yg bergizi…
    Semangaat

    Reply
  13. Teh okti ..sama ama aku,anak sulungnya kecil dan tunggu pd hal makan 3 kali sehari dan sepiring penuh tp mungil aja badannya. Walo kecil,dia lincah. Suka pusing ada yg salah dimana ya?

    Reply
  14. setuju teh, anak kurus belum tentu tidak sehat,.,anak2 ku ga ada yg gemuk dari kecil karena mungkin ngikutin ayahnya yg kurus,.,heee, bahkan anak keduaku yg lahirnya 3 kg juga skrng umurnya 3,5thn tetep ga gemuk, intinya mah yang penting anak sehat dan ceria.

    Reply
  15. Setuju banget bunda… anak saya juga postur tubuhnya ideal..tidak gemuk.dan menurut saya pun tidak kurus. Yang penting tidak penyakitan kali ya.. selagi sehat dan aktif berarti anak itu sehat.. Tapi kita tidak bisa menghalangi orang orang berbicara..kurus,ga bisa ngomong dll… selagi mereka bahagia dgn ucapannya silakan saja. Krn yg tau kan mama dan papanya.

    Reply

Leave a Reply to Inna Riana Cancel reply

Verified by ExactMetrics