Aplikasi untuk Cianjur

Aplikasi untuk Cianjur

Sudah lama warga Cianjur yang berada di bagian selatan merasakan hidup dalam ketimpangan jika dibandingkan dengan warga yang berada di bagian utara atau Cianjur kota. Jelas, ini bisa dibuktikan dari infrastuktur dan sarana umum lainnya yang jika dilihat perbedaannya ibarat bumi dan langit. Padahal baik bagian selatan maupun utara sama-sama masuk wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur. Hak dan kesejahteraan tentunya juga harus sama dong (merata) apalagi jelas warga Cianjur Selatan juga kan membayar pajak.

Terlepas dari siapa yang memimpin nya. Masyarakat Cianjur Selatan tetap punya keinginan. Ingin maju seperti daerah Pelabuhan Ratu di Sukabumi, atau Pangandaran di Ciamis sana. Geus era Pelabuhan Ratu dan Pangandaran masuk lokasi wisata nasional bahkan mulai dikenal mancanegara sementara pantai-pantai di Cianjur boro-boro dikenal nasional apalagi mancanegara, warga Cianjur dan Jawa Barat khususnya saja masih banyak yang tidak tahu pantai di Cianjur apa saja.

Kalau pun ada yang sudah pernah mengunjungi pantai yang masih perawan di Cianjur, kebanyakan mikir dua kali ketika akan kembali.

Ripuh di jalanna. Matak mabok, awak pasiksak (capek di jalan, mabuk kendaraan dan badan sakit semua) Itu semua karena jalannya yang sangat gobet alias jelek! Miris pokoknya kalau dibandingkan jalan ke Pelabuhan Ratu, jalan ke Ujung Genteng atau jalan ke Pangandaran yang sudah mulus. Dibanding jalan raya di Cianjur kota saja, jalan di Cianjur Selatan kondisi nya sungguh jauh berbeda.

Kenapa semua ini terjadi? Tidak ada dana? Tidak ada pemimpin yang memperjuangkan atau Cianjur Selatan memang tidak layak untuk maju? Hellow… sudah 70 tahun lebih merdeka tapi masih saja di Cianjur Selatan ini ibarat daerah terisolasi. Daerah pelosok yang untuk akses ke kota, kalau PNS harus cuti dari pekerjaan 1 hari karena jarak tempuh yang tidak mungkin ditempuh selama satu dua jam saja.

Masih banyak ketinggalan-ketinggalan lain yang dialami masyarakat Cianjur Selatan dibanding daerah lain di zaman now yang kekinian ini. Karena itu masyarakat Cianjur khususnya yang tinggal di selatan menginginkan pemekaran atau otonomi daerah yang diharapkan bisa membawa perubahan menjadikan Cianjur minimal bisa setaraf dengan wilayah lain baik dalam sarana dan prasarana maupun kesejahteraannya.

Sebagai langkah awal, 27 dan 28 November 2017 massa yang terbentuk mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Cianjur Kidul akan mengadakan aksi mendatangi Pendopo kantor pemerintahan bupati Cianjur di Cianjur kota. Tujuannya meminta bupati untuk bersedia menandatangani surat pernyataan Pemekaran Cianjur Selatan (Daerah Otonomi Baru) sehingga Cianjur bagian selatan yang dikabarkan terdiri dari 14 Kecamatan itu bisa mengolah dan membangun wilayah sendiri, tidak harus menunggu (mengemis) kepada induknya yang selama ini juga tidak ada hasil yang maksimal.

Saya sendiri sebagai warga Cianjur yang tinggalnya di Cianjur bagian selatan, mikirnya siapapun pemimpinnya baik di Cianjur dan dimanapun kalau keukeuh tidak transparan maka kecurangan dan penyelewengan yang rentan itu akan semakin meruncing.

Saya punya pikiran andai ada aplikasi yang resmi, dikelola oleh negara atau pemerintah daerah, yang berisi laporan terkait data dan informasi pembangunan, pencapaian dan transparansi kepemimpinan seorang kepala daerah mungkin penyelewengan ini akan semakin kecil.

Di kota lain mungkin aplikasi sejenis sudah banyak dipakai. Sejenis smart city gitu. Tapi yang saya mau ini aplikasi khusus untuk Cianjur. Kan di Jawa Barat kabupaten yang paling tertinggal nya hanya Cianjur.

Jadi pada aplikasi ini, pemerintah daerah Cianjur melaporkan capaian apa yang sudah dilakukan. Pada prakteknya, masyakarat juga bisa ikut berkontribusi pada aplikasi tersebut dengan ikut mememberika feedback apakah pencapaian yang diunggah ke aplikasi itu benar, tepat sasaran, atau bagaimana. Jadi masyarakat umum bisa mengetahui dari dua sisi antara laporan pemerintah daerah Cianjur dan sikap masyarakat Cianjur nya sendiri.

Dengan adanya aplikasi ini semoga baik pemerintah daerah Cianjur maupun masyarakat kabupaten Cianjur bisa saling melengkapi memberikan masukan dan membangun bersama supaya Cianjur merata pembangunan nya dan menyeluruh kesejahteraan masyarakat nya.

Tapi itu kan hanya sebuah ide dari saya aja. Pemikiran emak desa yang sudah capek kalau mau urus surat-surat harus ke kota kabupaten yang jauh dan melelahkan. Jauh juga kalau jalan mulus kan nyaman aja. Lah ini udah jauh. Jalan bobrok. Ga ada angkutan umum memadai selain elf sejak puluhan tahun lalu. Saya sampaikan ide ingin ada aplikasi sejenis untuk kemajuan daerah sendiri. Tapi maklum bukan ahlinya. Jadi menggambarkannya mungkin emang tidak spesifik ya?

Saya sampaikan ini mumpung ada IWIC 11 aja. Semoga bisa menginspirasi para ahli untuk bisa merealisasikannya. Sudah tahu IWIC kan? IWIC singkatan dari Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest. Jadi Indosat mengadakan lomba sekaligus menampung berbagai ide terkait ide aplikasi mobile. Yang terpilih pasti dapat hadiah. Namanya juga lomba.

Nah kalau kamu punya ide juga untuk membuat aplikasi apa yang bermanfaat untuk banyak orang, boleh juga tuh diikutkan dan daftar disini.

Asal tahu aja, IWIC yang dimulai sejak tahun 2006 ini kini telah berkembang menjadi kompetisi bertaraf internasional sejak 2016. Pas banget buat menyaring potensi-potensi unggul dan berbakat di bidang digital masyarakat Indonesia dengan peserta lainnya berskala internasional melalui penciptaan ide-ide aplikasi ini.

 

 

 

5 thoughts on “Aplikasi untuk Cianjur”

  1. Kumaha ya, Teh. MasyaAllah, geregeutan pisaaan padahal aset na Subhanallah sangat berprospek ya. Saya kepengen ikut andil untuk perubahan. BTW mau follow blog Teh Okti, dimana tombolnya?

    Reply
  2. Cianjur kidul sepertinya sudah tak minat ada aplikasi atau sejenisnya, warga cianjur kidul hanya ingin mandiri, berdiri sendiri, bagaimanapun slama managemen di kendalikan dari pendopo dan segala pasilitas ada di cianjur ( ruMh sakit, pemadam kebaKran, bikin sim dll) semuanya tak bakal efektip karena Jrak tempuh yg terlalu jauh…dan karena alasan terlalu jauh juga hingga pemkab lalai membangun infrastruktur di cisel…hatur nuhun teh

    Reply

Leave a Reply to tetehokti Cancel reply

Verified by ExactMetrics