Cerita Tentang Ayam

Dari sepuluh ekor ayam umur 4 bulanan, 6 diantaranya sudah terjual. Ayam kampung di sekitar rumahku berharga Rp30ribu per kilonya. Lumayan, 6 ekor ayam itu beratnya 7,9 kg. Hem, sekitar 237 ribu telah kembali dari hasil penjualan ayam.

Awalnya ayam itu hanya satu ekor, betina warna hitam. Dibiarkan bertelur dan menetas sebanyak 7 ekor. Dua jantan dan lima betina. Yang jantan, dua-duanya sudah dipotong saat terkena penyakit dan lebaran kemarin.

Yang betina itulah yang terus bertelur dan dibiarkan menetas sebagian. Dari sekitar 18 telur per induk, sekitar 10-12 telur yang dibiarkan dierami. Itu pun tak semuanya menetas sempurna. Sisanya telur ayam kampung itu dikonsumsi pribadi saja.

Yang sudah terjual enam ekor ini, itu adalah generasi keempat dari ayam yang kami miliki. Alhamdulillah, meski kandang hanya punya tiga ruang, tapi tetangga sudah banyak yang bilang kalau kami banyak ayamnya. Amin…

Memang betul juga sih, disaat ayam tetangga pada mati terkena hama, ayam kami alhamdulilllah sehat dan selamat. Mungkin karena ayam kami mayoritas tidak diam di kandang? Melainkan di pohon-pohon yang tumbuh di pekarangan?

Entahlah…

3 thoughts on “Cerita Tentang Ayam”

  1. Nice post. I was checking continuously this blog and I am impressed!

    Very useful information particularly the remaining section 🙂 I take care of
    such information a lot. I used to be looking for this certain information for
    a long time. Thank you and best of luck.

    Reply

Leave a Reply to helvete Cancel reply

Verified by ExactMetrics