Hutang Jelang Ramadhan

Aku punya hutang. 23 banyaknya. Dipastikan tahun ini tidak bisa aku bayar. Maka membayarnya selain hutang yang pokok juga ditambah harus membayar “dendaannya”.

Aku bersyukur, menjelang bulan Ramadhan kali ini kondisiku bisa dibilang sehat dan cukup kuat untuk berpuasa meski aku sedang menyusui. Dibanding tahun lalu, saat kehamilan memasuki usia 2 bulan keadaanku sangat lemah dan pikiranku seakan tidak bisa fokus. Aku gelisah. Aku merasa terbebani masalah yang semestinya tidak aku alami.

Kini Ramadhan menjelang, semoga bisa aku lalui lebih baik dibanding Ramadhan sebelumnya. Sebagai perempuan, yang kini telah menjadi seorang ibu muda kurasakan banyak sekali rintangannya untuk bisa mengisi Ramadhan sepenuhnya. Kembali kepada kondisi diri yang menjadi alasan.

Tuhan Maha Tahu dan keyakinan yang aku anut sama sekali tak pernah memberatkan pengikutnya. Fleksibel dan selalu ada kemudahan sebagai jalan keluar dari sebuah masalah. Termasuk dengan keadaanku selama ini.

Aku punya hutang, tentu saja aku berusaha akan melunasinya, semampuku. Aku punya hutang, semoga aku bisa membayar, karena aku sudah meniatkannya.

BBM naik harganya, begitu juga dengan sembako dan kebutuhan lainnya. Bagiku tak ada masalah karena aku yakin setiap manusia akan ada jalan serta bekalnya. Yang jadi masalah buatku adalah jika keimanan serta ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta tidak ada tingkat kenaikannya…

1 thought on “Hutang Jelang Ramadhan”

  1. Insyaa Allah bisa Teh membayarnya.
    Daku pernah yang tanpa sahur terus lanjutkan buat berpuasa karena udah niat dari malam hehe. Soalnya kalau nunggu sahur dulu malah gak jadi² qadha nya

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics