Keunggulan Menggunakan Top Level Domain .net/.com untuk Ibu Rumah Tangga dan Buruh Migran

Keunggulan Menggunakan Top Level Domain .net/.com untuk Ibu Rumah Tangga dan Buruh Migran

Majikan saya saat kerja di Taiwan terhenyak dan melongo.

“What? Ni hen lihai! Cing pang ni ciau wo, ma…” [1] katanya berseloroh. Pagi itu sekitar tiga tahun silam kami chating di media sosial. Majikan merasa takjub saat mengetahui saya sudah punya blog menggunakan top level domain.

“Lily, ni cetau ma? Wo te peng yo ciempu pu siang sing ni rukuo sien cai ni yo i ke  hao-hao te blog.”[2] Jelas majikan beberapa waktu kemudian setelah berkali-kali melihat dan membaca tulisan saya di blog pribadi berdomain  dotcom.

Saya hanya tersenyum. Alhamdulillah pada akhirnya saya bisa membuktikan, kalaupun saya seorang housemaid, kalangan bawah yang masih dilihat sebelah mata oleh para majikan, pada akhirnya ternyata bisa berkarya dan mendulang prestasi berbonus money melalui ngeblog.

Dunia tulis menulis tidak bisa saya tinggalkan meski menyandang status sebagai pekerja rumah tangga (TKW) dengan segala problematikanya. Beruntung majikan yang bekerja sebagai pramugara dan pramugari di sebuah maskapai penerbangan terkenal di dunia itu memberikan kelonggaran untuk me time saya dengan syarat pekerjaan rumah termasuk urusan anak-anaknya sudah selesai.

Tetapi orang tua majikan dan sebagian besar teman majikan tidak mendukung sama sekali. Mereka bilang ke majikan saya, punya pembantu jangan dimanja. Kungyan[3] dibayar buat kerja, bukan buat main komputer! Tentu sedih rasanya mereka menganggap remeh. Tapi saya diam saja dan berusaha bekerja sebaik-baiknya sambil terus membuktikan kalau dengan menulis di blog (yang saat itu masih gratisan) akan ada banyak manfaat yang bisa kita dapat.

Pulang ke kampung halaman, sepulangnya merantau dari luar negeri sempat bingung, buka usaha apa ya supaya bisa bantu-bantu suami. Ngelamar kerja kantoran pasti gak bakal lulus persyaratannya. Mau kerja kasar kok ya gengsi masa pulang dari luar negeri kembali ke kampung tetap jadi buruh. Mau jualan atau bisnis, mentok di urusan modal. Sementara kebutuhan terus meningkat tak cukup hanya mengandalkan penghasilan suami.

Satu-satunya hobi yang masih dijalankan hanya menulis. Melihat peluang menulis di media internet semakin menjanjikan, saya pun memaksimalkan kegiatan menulis di blog. Selain sebagai ajang curhat, mengikuti perlombaan yang hadiahnya menggiurkan, juga berbuntut jadi pekerjaan sampingan manakala mendapat tawaran review produk, undangan launching sebuah produk, atau kerjasama terkait campaign sebuah brand.

Meski tertatih-tatih dengan segala kendalanya ngeblog tetap saya jalankan. Namun dunia seakan runtuh ketika mendapat kabar blog gratisan tempat saya bernaung selama ini harus lenyap karena hal intern. Saat orang sibuk memindahkan konten blog yang sudah ada ke platform baru, saya yang tidak sempat melakukan itu hanya bisa pasrah. Hilang semua “harta” bersama lenyapnya blog pertama tak membuat saya jera. Munculnya blog keroyokan yang masih gratis menjadi pelampiasan saya untuk tetap menulis dan berbagi.

Beruntung ketika seorang blogger senior mengajak saya untuk kembali membuat blog dan supaya lebih terjamin serta professional, beliau menyarankan untuk menggunakan top level domain dotcom atau dotnet. Melihat pencerahan ini, ditambah biaya yang cukup terjangkau saya menyetujui untuk menggunakan domain tetehokti.com sebagai rumah maya tempat saya curhat dan berkarya.

Proses demi proses pun dijalani sambil momong anak. Tahap demi tahap dilalui tanpa khawatir meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga di rumah. Ilmu ngeblog dari para blogger senior terus menempa mengantarkan saya menjadi seorang professional freelancer. Alhamdulillah.

 

 

Apa kelebihan dotcom dan atau dotnet?

  1. Simple

Buat ibu rumah tangga macam saya yang gaptek, sudah tertanam dengan sendirinya dalam benak jika yang populer itu domain dotcom dan dotnet. Familiar saja gitu, enak didengarnya dan terbiasa mendengarnya.

Punya blog dengan domain dotcom terasa lebih mudah diingat dan simple. Tetangga dan ibu-ibu pengajian di kampung saya mengaku lebih familiar dengan istilah dotcom dan dotnet dibanding lainnya.

Begitu juga para tenaga kerja di luar negeri (TKI) disela-sela sibuk kerja, mereka banyak yang beralih ke domain pribadi. Menggunakan dotcom dan atau dotnet buruh migran yang awalnya dipandang sebelah mata, kini mulai diperhitungkan!

  1. Aman

Ya, berkaca pada pengalaman sebelumnya, sudah berbenah dan betah di blog tiba-tiba harus terusir mendadak itu rasanya tidak enak. Tulisan dan foto (yang tidak terselamatkan) lenyap, silaturahmi dan pertemanan pun terputus. Namun bagaimana lagi, namanya kita numpang, saat diusir oleh yang punya tempat ya tidak bisa berontak.

Dengan berpindah ke domain pribadi dot com atau dotnet, insya Allah ngeblog akan lebih aman. Tanpa khawatir akan ada yang menggusur, atau menyuruh pindah. Tidak was-was pula tulisan akan dihapus admin seperti kejadian yang menimpa tulisan di platform blog keroyokan. Mau nulis apapun, selama tidak melanggar aturan, kapanpun waktunya, saya bebas berkreasi karena domain sudah jadi milik sendiri. Selama kita bertanggung jawab terhadap kewajiban bayar domain secara berkala, kehidupan blog kita ada di genggaman.

  1. Terjangkau

Saya kira memiliki blog pribadi dengan domain sendiri itu harus mengeluarkan biaya mahal. Ternyata  tidak saudara-saudara. Di DotComForMe kita sudah bisa beli domain dotcom dan atau dotnet cukup dengan Rp.100 ribu saja per tahun. Tidak sampai sepuluh ribu sebulan tidak mungkin tidak mampu sementara jatah pulsa saja saya yakin lebih dari itu setiap bulannya.

Buat yang belum punya domain malah bisa menggunakan harga promo. Beli domain di dotcomforme selama masa promo ini berhak mendapatkan diskon 50% caranya tinggal masukan kode voucher “blog100” Jadi harganya Rp.50 ribu saja setahun, murah banget!

Beli domain di dotcomforme mudah dan murah
  1. Mudah

Dulu sempat berpikir punya domain pribadi sekelas dotcom dan dotnet itu ribet, bayar mahal, pakai pay pal, dan entah ke siapa juga belinya. Maklum, wong ndeso kaya saya mana tahu informasi seputar sewa hosting dan beli domain. Belajar nulis di komputernya saja belajar mendadak. Baru tahu pakai domain pribadi itu mudah, ya ketika dibantu oleh blogger senior.

Saat ngeblog sudah jadi lifestyle dan buming seperti sekarang, banyak bermunculan jasa jual beli domain yang sangat membantu orang awam seperti saya. Di dotcomforme kita bisa beli domain, sewa hosting atau transfer blog lama ke blog baru dengan domain pribadi . Tidak harus mikir ribet enggak ya caranya, jangan merasa gak bakal bisa karena tidak punya akun pay pal, atau bingung bagaimana cara mulainya.

Karena tinggal masuk ke website dotcomforme, klik beli domain, lalu pilih kategori yang kita inginkan. Apakah terkait hosting, beli domain atau transfer domain. Lalu cek apakah domain yang kita mau itu  masih tersedia atau suah diambil orang? Lakukan transaksi pembelian, beres deh. Mudah kan?

Jika ada yang mau ditanyakan, dotcomforme siap dihubungi baik lewat email, line, atau no tlp/WhatsApp pada jam kantor.

  1. Identitas

Melihat kecanggihan teknologi serta kemajuan jaman, blog bukan hanya jadi tempat curhat kekinian saja, namun terus diinovasi jadi media untuk promosi dan usaha. Domain identik dengan identitas, layaknya nomor ponsel yang satu nomor hanya dimiliki oleh satu orang. Domain menggunakan nama sendiri mungkin juga sudah dimiliki orang lain karena banyak nama yang sama. Disitu kita harus jeli dan kreatif, pilih nama yang bisa menggambarkan identitas kita, passion kita atau segala yang terkait dengan kebiasaan/hobi sehingga orang yang mendengar atau membaca nama blog pilihan kita mudah ingat dan keingat terus bagai orang yang sedang kasmaran gitu…

Itulah alasan saya memilih tehokti.com sebagai identitas diri karena melalui domain itu segala sesuatu tentang saya semuanya sudah terwakili.

  1. Kredibilitas

Sudah lumrah saat ada acara yang dihadiri blogger maupun media masing-masing sodorin kartu nama. Yang tertera cukup nama, email, blog dan nomor kontak.  Saat nama, email serta no kontak semua sudah premium, masa blog nya masih berembel-ember tempat gratisan?

Sama seperti orang tua majikan dan teman-temannya yang mencibir saat saya ngeblog numpang di lapak gratisan. Kini, setelah blog saya punya nilai DA dan PA mereka takjub dan balik memuji ketika nilai alexa blog saya berada di bawah 7 digit angka.

Dotcom dan dotnet terbukti bisa mengangkat kredibilitas seseorang. Saat saya bilang saya mantan tenaga kerja wanita alias TKW, orang bisanya mencibir.  Ah, mantan TKI, bisa apa? Tapi setelah saya punya blog sendiri dengan akhiran dotcom, orang mulai ngelirik dan cari tahu entah cari perhatian mulai mengelu-elukan bilang: “Oh! Jarang lho ada TKW punya blog dan profesional menjalankannya, wah, biar cuma lulusan mantan TKW, tapi ternyata bisa berdaya ya.” See…

  1. Pencapaian

Saat ini brand mulai pilih-pilih dalam mencari blogger yang bisa diajak kerjasama. Salah satunya, syarat blogger harus punya top level domain alias domain sendiri. Mau jadi blogger profesional? Punya domain pribadi sudah jelas jadi keharusan. Kalau tidak, jangan salahkan blogger lain selalu dapat job, sementara kamu dilirik agency pun tidak.

Bukan gossip kalau agency lebih suka bekerja sama dengan blogger yang blognya memakai domain sendiri. Karena dengan domain sendiri, nilai domain authority, page authority, alexa, sampai data komersial terkait traffic web semua bias terindek dengan akurat.

Selain dari blog review atau job order, blogger bisa mencoba peruntungan melalui lomba blog yang hampir setiap bulan selalu muncul. Yang bikin ngiler hadiahnya. Mulai gadget, uang tunai, wisata liburan, sampai voucher dan sebagainya. Siapa tidak tergiur coba? Tapi lagi-lagi kamu harus gigit jari alias gak bisa ikut jadi peserta, jika syarat dan ketentuan lomba tersebut berbunyi  blogger harus menggunakan platform domain pribadi. Nah, masih belum juga transmigrasi ke Dotcom atau Dotnet? Sampai kapan bisa tahan?

Saya, mantan buruh migran (TKW) sekaligus ibu rumah tangga yang kini jadi blogger

Gabung di sebuah group yang selalu memberikan job order, mau? Emang ada? Oh ada. Satu bulan terakhir ini saya dapat empat job secara bertrurut-turut. Enak banget pokoknya. Job diinformasikan di group, lalu dikirimi email pemberiahuan termasuk briefing syarat dan ketentuan job, tinggal kerjakan dan tunggu terima bayaran. Siapa nolak coba gabung sama group baik hati seperti itu tanpa harus ninggalin anak?

Siapa saja boleh gabung kok di group yang saya maksud, asal memenuhi syarat. Syarat wajibnya dulu adalah: punya blog TLD! Tuh pan cocok pisan buat ibu rumah tangga mah. Jadi masih tetap mikir-mikir nih buat pindah ke TLD? Hadeuh! Keburu jobnya diborong saya atuh!

  1. Branding

tehokti.com nama domain yang saya pilih untuk memperkuat branding. Saya memang bukan siapa-siapa selain mantan TKW yang kini jadi ibu rumah tangga di pedesaan. Namun justru karena itu branding saya sebagai blogger kampung atau blogger gunung dari tatar Sunda semakin melekat kuat.

Mempunyai blog sendiri dengan domain dotcom itu membuat kita terlihat serius dalam menjalankannya. Tidak bisa dipungkiri jika pihak agency atau brand lebih melirik blog yang memakai top level domain. Selain itu rasa percaya diri saya pun makin kuat manakala bergabung di komunitas atau berhadapan dengan instansi pemerintahan. #DotComForBlogging  ini mampu mengikis minder pribadi.

 

Kenapa saya pilih dotcom dan atau dotnet?

Menggunakan domain pribadi  khususnya dotcom dan dotnet untuk blogger jelas sangat menguntungkan karena dengan mudah blog bisa dikenali oleh mesin pencarian. Nilai Alexa, DA dan PA yang jadi barometer agency dalam menentukan  besaran  fee untuk sebuah job pun tentu berhubungan erat. Karenanya #DotComForBlogging jadi pilihan saya sejak 2013.

Setelah menggunakan domain berbayar alias TLD semangat ngeblog saya pun semakin terus tertantang. Ya, selalu ada semangat untuk bias menghidupkan blog dengan konten-konten yang bermanfaat supaya pengeluaran bisa sebanding tidak hanya dengan pemasukan, tapi juga dengan azas manfaat.

Majikan di Taiwan dan teman-temannya masih menggunakan blog gratisan dan mengaku belum bisa konsisten ngeblog. Tapi mengetahui kalau di tangan saya ngeblog bisa jadi profesi mereka akhirnya mengakui dan respect terhadap pencapaian ini.

Di lingkungan tempat tinggal, baru saya seorang ibu rumah tangga mantan TKW yang menggunakan blog dengan domain pribadi sebagai ladang usaha yang dijalankan dari rumah tanpa harus meninggalkan kewajiban mengurus anak dan keluarga. Mengetahui pencapaian yang saya terima dari ladang ngeblog ditambah suka duka ngeblog yang saya jalankan bukan hanya majikan dan teman-temannya yang dibuat terperangah, banyak tetangga sampai Kepala Desa tempat saya tinggal pun pada takjub dibuatnya.

Saya tahu begitu banyak buruh migran di luaran sana yang lebih jago dalam menulis dan berinternet. Saya juga yakin tak terhingga jumlahnya ibu-ibu rumah tangga yang pandai menggunakan gadget dan bersosial media disamping kesibukan sehari-harinya. Yuk manfaatkan peluang itu untuk mengasah potensi dan menambah penghasilan. Segera ganti akun lama dengan akun baru berdomain dotcom dan atau dotnet maka tidak hanya relasi yang didapat, tapi juga gaji.

 

 

 

[1] Kamu hebat! Tolong dong ajarkan saya.

[2] Lily, kamu tahu tidak, teman-temanku semua tidak percaya kalau kamu sudah punya blog bagus.

[3] Orang Kerja

28 thoughts on “Keunggulan Menggunakan Top Level Domain .net/.com untuk Ibu Rumah Tangga dan Buruh Migran”

  1. Aih, mantap banget pengalamannya ya, teh.
    Serasa gado2 gitu tapi tetep enak dan legit.
    Sukses terus blogging-nya yaaa
    TFS, teh Okti ^^

    Reply
  2. Kagum saya sama kerja keras mba Tehokti untuk mencapai kesuksesan hingga saat ini.

    Semoga keberkahan selalu untuk blog (cantik) mba Tehokti….
    Makin menebar semangat dan manfaat untuk semua yang membaca.

    Reply
  3. Wah kayaknya udah pernah ngeblog dari jaman susah sampe ke usir usir segala ya teh okti.
    Semoga kedepannya blog ini makin eksis, dan bisa menjadi sumber buat teh okti.
    Sumber penghasilan pun sumber kebahagiaan juga karena tetap bisa menulis kapanpun dan dimanapun tanpa harus meninggalkan anak.

    Well semoga lomba blognya menang ^^
    Btw grup apa itu yang nawarin job review ? *kepo*

    Reply
  4. Waaah… Mau belajar bahasa Mandarin sama Teh Okti laah btw, ini aku baru sadar, nama lognya itu dibaca teh-okti, selama ini manggil mbak kirain itu the-okti, silap mata ngeliatnya hihihi…

    Sukses terus, teh
    Pertanyaan saya, yg dulu kenapa ilang blognya? Kena hack?

    Reply
    • Bukan ilang atau kena hack Mbak, tapi emang hangus dari sononya…
      coba dech tanya para senior blogger yang pernah ngelapak di M**T*ply

      Reply
  5. Wah, hebat mbak Okti, sudah ngeblog lama ya. Sayang ya Kalo blognya kena gusur. Semoga punyaku aman sampe anak cucu.#hahaha..
    Sukses ya mbak, salam kenal juga.

    Reply
  6. Waduuh sayang banget sama blog yang lamanya ya… Gak sempat diselamatkan. Tapi ternyata gantinya malah lebih oke ya…dengan dot com memang bisa lebih aman.

    Reply
  7. Wah ikutan lomba juga yah kak, bagus tulisannya. Tidak peduli latar belakang kehidupan kita dibalik layar komputer, kita tettaplah seorang blogger. Baca punyaku juga yah ka.

    Reply
  8. Di keluarga besar, baru aku yang menyemplungkan diri ke dunia bloger, dan kerap mendapat aura takjub. Meski sesaat. Hahaha… karena setelah itu mereka tanya, apa tuh Bunda, ngeblog?

    Memang #DotComForBlogging itu membantu personal branding dan mendongkrak kepercayaan diri, sungguh!

    Jadi tambah semangat dan termotivasi buat ngeblog ya, mbak.

    Reply
  9. Keunggulan menggunakan top level domain memang banyak. Salah satunya, Saya beranggapan blogger yang menggunakan domain TLD lebih keliatan Pro…

    Tapi kalau dilihat dari segi penghasilan dan bagusnya sebuah tulisan, Saya sedikit merasa terpukul 🙁

    Soalnya masih banyak diluar sana para blogger wanita yang memang sih pakai domain blogspot. Tapi tulisannya keren abis… Dan itu yang sering membuat mereka memang lomba blog.

    Kalau udah gitu, sering kalah argumen kalau ngomongin domain TLD lebih profesional ketimbang domain blogspot. hufff

    Reply
  10. Waktu baru kenal blogger dulu sy ga kepikiran pakai tld tapi setelah tulisan banyak & ngerasa url kepanjangan karena harus pakai sub domain blogspot akhirnya beli tld 🙂 & akhirnya sampe sekarang setiap bikin blog baru langsung pakai tld biar lebih simpel & gampag diinget

    Reply
  11. Selamat ya, Teh. Artikel ini berhasil memikat hati juri. Keren banget pengalamannya. Saya juga sepakat bahwa blog dan menulis bisa mengangkat diri kita ke tempat yang sama sekali tidak disangka-sangka. Yang diperlukan hanyalah ketekunan dan terus optimis. *termario* 😀

    Reply
  12. Waow keren banget, pesan yang saya dapatkan dari tulisan ini yaitu “kita tidak boleh melihat orang lain dari luarnya saja, karena kita tidak tau bahwa orang yang kelihatanya biasa biasa saja atau pendiam, sedang membuat bom nuklir yang akan di ledakan di gunung krakatau yang masih aktif, dan jika sudah saatnya meledak, akan menggepamparkan orang orang sekitarnya, terutama “para pengkritik tak beralasan” dan sejenisnya. Btw selamat ya dapet juara 1

    Reply

Leave a Reply to helni Cancel reply

Verified by ExactMetrics