Komunitas: Tempat Belajar dan Berbagi Tanpa Batas

Komunitas: Tempat Belajar dan Berbagi Tanpa Batas

Sebuah lidi mana mungkin bisa mengumpulkan sekian banyak daun yang berserakan dalam sekejap? Beda dengan seikat lidi yang menjelma menjadi sapu, sampah satu halaman bisa dibersihkan hanya dalam satu jam. Bahkan kurang. Lalu apa hubungannya sama komunitas? Yuk ikut aku… terus baca…

komunitasitu-rumahmanusia-2

 

Seperti sapu lidi itu, begitu gambaran saat masih merantau bekerja di negara orang. Seorang buruh migran yang tertindas, suaranya kalah nyaring oleh gelegarnya bentakan agency dan majikan. Namun saat suara buruh migran bergabung menjadi satu kesatuan, terlahir dalam komunitas dan perkumpulan, maka aksi dan gerakan menjadi semakin runcing. Dampaknya mampu menerjang kokohnya barisan majikan sampai kuatnya birokrasi pemerintahan…

Komunitas, menurut wikipedia adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa orang yang saling berbagi lingkungan. Dalam komunitas manusia, orang atau individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Sehingga bisa dikelompokkan sebuah komunitas berdiri berdasarkan apa, seperti kesamaan hobi, kesamaan profesi, kesamaan kegiatan dan sebagainya.

Dengan berkomunitas, terbukti suara-suara buruh migran yang selama ini sering diberitakan selalu teraniaya menjadi sebuah kekuatan yang semakin bertambah. Dengan berkomunitas, apa yang kita tidak tahu akan didapat informasinya dan apa yang belum kita punya bisa berbagi dalam komunitas tersebut.

Komunitas TKI yang pernah saya ikuti selagi bekerja di Hong Kong. Melalui komunitas atau perkumpulan inilah aspirasi buruh menjadi semakin nyaring dan didengar pemerintah foto dari berita CNN
Komunitas TKI yang pernah saya ikuti selagi bekerja di Hong Kong. Melalui komunitas atau perkumpulan inilah aspirasi buruh menjadi semakin nyaring dan didengar pemerintah foto dari berita CNN

 

Gabung di komunitas perburuhan bisa ikut diskusi perburuhan tingkat nasional
Gabung di komunitas perburuhan bisa ikut diskusi perburuhan tingkat nasional

 

Kalau ada mantan TKI/TKW mau buka usaha di kampung, bisa japri saya untuk infonya ya :)
Kalau ada mantan TKI/TKW mau buka usaha di kampung, bisa japri saya untuk infonya ya 🙂

Sebagai ibu rumah tangga yang suka menulis, saat menjamurnya group-group kepenulisan menjadi jembatan tersendiri untuk membawa saya ke dunia yang lebih luas dan lebar. Bahwa ruang lingkup Cianjur saja tidak akan cukup memenuhi kebutuhan informasi. Masih banyak bagian-bagian dunia lainnya yang terus dibutuhkan untuk saling melengkapi dan menambah. Dari mana semua itu didapat? Ya dari komunitas yang saya ikuti.

Teknologi dan gaya hidup semakin berkembang pesat. Ranah kepenulisan bertambah ke dalam dunia blog. Media dan periklanan produk pun beralih menjadikan blog sebagai sarana promosi. Banyak yang menjadikan hobi ngeblog ini menjadi profesi. Sepertinya mudah dan menggiurkan, padahal tentu saja harus disertai ilmu dan wawasan seputar blog dan periklanan.

Gabung di Komunitas Fun Blogging, angkatan 6
Gabung di Komunitas Fun Blogging, angkatan 6

 

 

Gabung di komunitas Relawan TIK, biar ilmu yang bisa saya share cuma seujung kuku, tapi paling tidak bisa nyerap ilmu dari pakar IT kaliber Ono W. Purbo
Gabung di komunitas Relawan TIK, biar ilmu yang bisa saya share cuma seujung kuku, tapi paling tidak bisa nyerap ilmu dari pakar IT kaliber Ono W. Purbo

 

Berkat gabung di komunitas juga ilmu di luar kepenulisan dan perburuhan seperti soal tambang ini, bisa saya ikuti.
Berkat gabung di komunitas juga ilmu di luar kepenulisan dan perburuhan seperti soal tambang ini, bisa saya ikuti.

Apalah saya yang hanya seorang ibu rumah tangga dari kampung ini? Bagaimana bisa ikut beriklan dan bersaing dengan blogger sesungguhnya? Perasaan pesimis itu sempat hadir sebelum bergabung dan belajar bersama di komunitas-komunitas blogger yang ahli di bidangnya. Semula ngeblog hanya untuk curhat dan narsis, perlahan mulai membenahi mengikuti arahan, masukan serta ilmu dari para blogger yang selalu ikhlas berbagi di komunitas blogger.

Salah satu komunitas seru terkait dunia ngeblog yang saya ikuti baru-baru ini adalah Komunitas 1 Minggu 1 Cerita. Sesuai namanya, peserta atau anggota komunitas resmi yang sudah tercatat di database para admin ganteng dan cuantik ini wajib setor link tulisan di blog masing-masing minimal satu kali dalam seminggu melalui form yang disediakan. Batas waktu penyetoran tulisan pada hari Minggu tengah malam setiap minggunya. Para admin yang selalu siaga di berbagai kanal sosial media facebook, twitter, instagram serta group whatsapp (WA) tidak lelah ngeleketek –menagih dan terus menagih tulisan yang harus disetorkan– pada semua anggota.

Secara tidak langsung, saya yang suka sok riweuh dan mengabaikan kekonsistenan dalam ngeblog pun jadi ikut bersemangat untuk mempublish tulisan minimal satu dalam tujuh hari. Tidak hanya itu, yang bikin saya betah di group WA, di group FB sampai Instagram antara admin serta peserta selalu terjadi diskusi dan interaksi seru yang sifatnya positif baik yang lucu bikin ngakak berguling-guling atau aksi buly sesama anggota khususnya jika ada admin yang tidak setor. Ups! Buka kartu dech… Yah, pokoknya seru aja selalu tukar ilmu serta wawasan, termasuk saling berbagi info lomba dan sebagainya.

Penasaran dengan komunitas ini? Buruan deh kepoin di #1minggu1cerita

imic

Dari pengalaman itu saya bisa menyimpulkan jika saya merasa nyaman dan sangat terbantu dengan mengikuti atau bergabung di sebuah komunitas. Komunitas menjadi rumah kedua bagi manusia saya. Komunitas menjadi salah satu jalan untuk bersosialisasi, interaksi dan menjadikan hidup kita semakin berarti. Dengan ikut komunitas saya banyak dibantu, banyak didukung sehingga bisa terus mengupgrade diri. Belajar jarak jauh tanpa banyak syarat namun terasa benar banyak mendapat manfaat.

Setuju?

23 thoughts on “Komunitas: Tempat Belajar dan Berbagi Tanpa Batas”

  1. Aku juga setelah bergabung dengan beberapa komunitas blogger rasanya semangat ngeblog semakin tinggi. Makin rajin rajin ngeblog, nambah ilmu, dan jadi punya banyak teman yang rasanya ngerti gimana asiknya ngeblog itu.

    Reply
  2. Komunitas memng membuat hidup kita semakin berwarna-warni.
    Walau ada saja yang bertingkah aneh tetapi komunitas bisa menyegarkan kita.
    Salam hangat dari Jombang

    Reply
  3. Wah saya baru tau ada komunitas 1 minggu 1 cerita. Kurung batok pisan ya saya teh. Hehehehe…

    Setuju banget sama post ini. Komunitas itu bisa ngajarin pengembangan diri juga. Waktu kuliah saya aktif di komunitas blogger kampus dan… alhamdulillah bertemu jodoh di situ XD

    Reply
  4. Iya, Teh Okti… saya pun sangat terbantu setelah gabung dengan 1 minggu 1 cerita. Blog yang asalnya terbengkalai, sekarang jadi hidup lagi. Walau tetep aja suka bandel, engga nyetor… hehe

    Salam kenal

    Reply
  5. Betul banget mbak. Seenggaknya kita banyak belajar dari mereka yang sudah gabung lebih dulu. Kelemahan saya itu kalo gabung di komunitas paling cuman sekadar silent reader. Jarang banget berinteraksi. Nggak tahu kenapa, kalo di dumay kok saya malah kayak introvert ya….padahal aslinya kan enggak. 😀

    Reply
  6. Teh Okti keren ih, inspiratif banget. Mari kita saling menyemangati di #1minggu1cerita, tapi koq itu admin ganteng dan cantiknya dicoret sih? *pundung* Hahahaha…

    Reply
  7. Saya setuju dgn yg terakhir, bahwa dgn bergabung dgn komunitas itu kita bisa belajar jarak jauh, dpt teman yg sama2 suka menulis & bisa memotivasi kita utk menulis terus.

    Reply
  8. teh oktiii <3
    masha allah, banyak sekali komunitasnyaaa..
    pasti senang sekali karena banyak teman dan banyak pengalaman ya teh <3

    semoga selalu semangat berkomunitas ya teh <3

    Reply

Leave a Reply to Indriguli Cancel reply

Verified by ExactMetrics