Liburan Akhir Pekan dan Belajar di Marlo Kitchen by Chef Norman

Liburan Akhir Pekan dan Belajar di Marlo Kitchen by Chef Norman

Gak pernah membayangkan jika kami bakal menginjakkan kaki di sebuah restaurant yang homey di pusat kota Bandung milik seorang Magician di The Master Indonesia season 1 yang kolaborasi dengan Celebrity Chef Indonesia Norman Ismail. Ya, kami nyasar dengan indahnya di Marlo Kitchen by Chef Norman gara-gara ikut workshop jahit dan doodle yang diadakan oleh Kriya Indonesia dengan fasilitator Brother, Stabilo dan Marlo Kitchen itu sendiri.

Kami berangkat sabtu dini hari demi bisa sampai di lokasi yang belum pernah kami datangi sebelumnya. Seperti biasa, karena ke luar kota maka kami anggap perjalanan ini sebagai liburan akhir pekan. Anak dan suami ikut dong. Dan karena takut nyasar beneran, seperti biasa lebih dulu kami bermodal tanya sana-tanya sini, termasuk nge-hire Kang Ade Truna Blogger Bandung buat menjemput kami dari alun-alun Bandung hingga kami bisa sampai di lokasi sebelum acara dimulai.

Abu Marlo, tuan rumah yang ramah dan ganteng itu sangat mendukung dengan aktivitas jahit dan doodle ini karena ternyata ia juga punya komunitas anak jalanan yang diasuhnya dan mengajarkan kepada mereka berbagai keterampilan supaya mereka bisa mandiri dalam menjalani hidup.Jahit dan doodle ini diyakini Abu Marlo juga bisa membawa para blogger dan ibu rumah tangga hingga bisa terus berkreasi, sampai bisnis dan usaha yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Terletak di Jalan Tamblong No 48-50 dekat Jalan Asia Afrika dan titik nol kota Bandung membuat restaurant yang instagramable ini mudah dikunjungi dari berbagai arah dan jadi tujuan berbagai kalangan sejak diresmikannya pada Maret 2016 lalu. Pas banget kalau lagi ke Bandung kunjungi restaurant ini sebagai salah satu destinasi wisata kuliner. Secara lokasi dan konsep restaurant ini juga cocok untuk melepas penat dan bersantai bersama teman, kerabat dan keluarga.

Memasuki Marlo Kitchen by Chef Norman kita sudah disuguhi nuansa gotic. Mulai dari lantai, kursi, hiasan dinding sampai lampu dan langit-langit tampak “berbau magic” namun tentu saja sedap dipandang. Di restaurant ini menyediakan fasilitas ruang VIP, cukup untuk 10-20 orang. Bisa dipakai buat ruang rapat, acara keuarga, pesta, atau lainnya. Ada meeting room juga lengkap dengan penunjangnya seperti infocus, screen, dan sound system. Kalau mau ngadon (sewa) Wedding Party bisa juga dengan kapasitas sekitar 200 orang tamu.

Selain tampilan design yang unik, namanya restaurant pasti kaitan utamanya sama makanannya. Disini, saya bisa nyicipi Nasi Bali sebagai menu andalannya. Nyoba sambal Matah dan sambal Mbe. Bukan mbe yang suka makan rumput lho ya 😛 Peserta workshop lain ada juga yang memesan makan siang menu lain seperti Nasi Soto. Hidangan di Marlo Kitchen banyak mulai makanan menu tradisional sampai western, dan kesemuanya dikreasikan langsung oleh Chef Norman Ismail sendiri.

Katanya Nasi Bali di restaurant ini cita rasanya pedas. Tapi bagi saya, sama sekali tidak terasa pedasnya. Ya, sungguh! Kayanya karena di kampung terbiasa nyambel goang, jadi pas ke kota nyicip sambal matah dan sambal mbe jadi gak berasa seuhah sama sekali. Yang enak ya menu pendamping lainnya seperti sate lilit, kacang teri, kacang panjang bumbu bali (saya bilang sih bumbu santan kuning), ayam suwir, dan telor balado yang ditumpangi bumbu.

Minumnya sendiri sih komplit, mulai es, juice, kopi sampai air teh dan air putih juga ada. Hahaha. Menu lainnya yang banyak itu sih kita gak nyicip. Fokusnya kan ke jahit dan oodle, bukan makan-makan. Lain kali mungkin kalau datangnya sengaja buat makan-makan, bisa direview lebih lengkap lagi.

Untuk info lengkapnya bisa kunjungi langsung website marlokitchen.com ya 🙂

 

6 thoughts on “Liburan Akhir Pekan dan Belajar di Marlo Kitchen by Chef Norman”

Leave a Reply to Rach Alida Bahaweres Cancel reply

Verified by ExactMetrics