Mengenal, Manfaat dan Cara Cari Kerja di Linkedin

Mengenal, Manfaat dan Cara Cari Kerja di Linkedin

Teachingis thegreatest actof optimism.

Apa itu Linkedin?

LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. (Wikipedia)

Saya sendiri lupa kapan tepatnya mendaftar di jaringan sosial ini, yang pasti saat saya masih bekerja di Taiwan. Ketika itu teman menginformasikan jika mau cari kerja bisa di Linkedin. Jalannya ya dengan masuk dan membuat account. Selain saat itu Linkedin belum seterkenal Facebook, saya mengabaikan akun di Linkedin juga karena merasa tidak seru. Saya merasa Linkedin cocoknya buat para profesional, bukan buat saya yang seorang TKW. Karena tidak banyak teman, tidak tahu bagaimana cara optimal menggunakan jejaring sosial ini. Akhirnya paswordnya saja sampai lupa.

Belakangan saya mulai dapat informasi jika Linkedin tidak hanya dijadikan jalan oleh usernya untuk mencari pekerjaan tetapi digunakan juga oleh perusahaan besar untuk mencari dan merekrut pegawai yang akan ditempatkan di perusahaannya. Belakangan pula saya mulai ngeh jika Linkedin bukan khusus untuk profesional dan perusahaan saja, saya yang notabene seorang ibu rumah tangga kampung atau siapapun kita ternyata bisa menjadikan Linkedin sebagai jalan usaha.

Linkedin bisa jadi jalan untuk mempromosikan usaha kita (sekecil apapun itu) supaya usaha kita bisa terus berkembang, dikenal, dan semakin banyak relasi bisnisnya. Tentu saja jika sudah mengetahui bagaimana cara memanfaatkan memaksimalkan fasilitas dari jejaring sosial yang lahir pada tahun 2002 ini.

Di jejaring sosial yang diidirikan oleh Reid Hoffman ini kita bisa memanfaatkannya untuk membuat profil diri atau usaha secara online. Membuat hubungan bisnis, selain bisa berkenalan berjejaring dengan orang hebat sesuai dengan profesinya, kita juga bisa mengetahui pekerjaan seseorang, dan keberadaan sebuah perusahaan. Dan manfaat lain tentunya sebagai tempat bersilaturahmi bertemu untuk saling menambah wawasan terkait pekerjaan yang mungkin belum kita ketahui secara detail.

 

Apapun pekerjaan kita, di Linkedin kita bisa menjelaskan apa keahlian yang kita miliki. Dengan bergabung di group serupa akan menambah informasi, tambah ilmu dan tambah relasi bersama orang-orang satu profesi. Di sana kita bisa berdiskusi, mencari solusi, bahkan jumpa pakar dengan pekerjaan serupa.

Saat kita para blogger mengisi profil kita dengan benar, termasuk menaruh link blog atau URL tulisan yang mau kita pajang, maka secara tidak langsung orang yang melihat dan mengkliknya akan membantu mengoptimalkan blog/tulisan kita di mesin pencarian.

Seperti diceritakan di awal, kalau Linkedin bukan hanya digunakan untuk memperluas jaringan kerja saja, tetapi juga (bisa) mencari kerja. Buktinya banyak generasi kekinian alias para freshgraduated berhasil dapat kerja dari jalan pencariannya di situs jejaring sosial ini. Mereka yang mengisikan data sebenar-benarnya di profil Linkedin kemudian direkrut perusahaan untuk dijadikan karyawannya. Keren kan? Sepertinya kedepannya tidak perlu susah-susah lagi mantengin lowongan kerja di koran-koran.

DO

Bocoran dari profesional muda yang sudah lima kali ganti tempat kerja dalam waktu 7 tahun (kesemuanya didapat dari Linkedin) supaya profil Linkedin kita dilirik oleh para pencari kerja atau oleh perusahaan yang sedang mencari calon pekerja yang cocok di perusahaannya adalah:

  1. Pastikan isi profil dengan benar dan jelas. Termasuk biodata, pengalaman, dan foto kita.
  2. Masukan rekam jejak pekerjaan yang runut dan baik. Supaya terlihat profesional.
  3. Isi semua kolom yang ada di  Linkedin sehingga segala sesuatu tentang kita sudah bisa diketahui orang. Ini maksudnya memudahkan pihak perusahaan tak harus detail lagi mewawancara.
  4. Layaknya blogger yang blogwalking dan meninggalkan komentar, maka di Linkedin juga disarankan untuk membiasakan meninggalkan testimoni pada koneksi kita supaya kita mendapat balasan testimoni dari pihak lain. Jika selesai melakukan kerjasama maka tidak ada ruginya kita memberikan testimoni lebih dulu. Dengan harapan yang bersangkutan akan membalas memberikn testimoni bahwasanya pernah bekerjasama yang baik di profil Linkedin kita. Satu hal yang perlu diperhatikan, jika tulisan blogger biasanya dikomentari oleh teman-teman satu komunitas blogger lagi, maka di Linkedin usahakan yang memberi testimoni di profil kita adalah bukan teman-teman satu kantor.
  5. Jika kita belum memiliki pengalaman kerja (belum profesional) kita bisa mengisikan proyek apa saja yang pernah kita ikuti, sertifikat pelatihan apa yang sudah kita dapat, atau pengalaman magang dimana sebelumnya, sampai kegiatan positif saat sekolah/kuliah.

 

DONT 

 

Selain cara-cara yang sebaiknya dilakukan di Linkedin di atas, ada juga beberapa  hal lain yang sebaiknya dihindari dilakukan saat menggunakan situs jejaring sosial ini. Hal apa sajakah itu?

Saat kita mengklik mengirimkan undangan pertemanan, tahukah kalau kita sekaligus mengirim undangan yang sama ke semua orang, baik yang sudah kita kenal maupun yang belum. Nah, belum tentu setiap orang nyaman menerima undangan dari kita. Sebaiknya hal itu mulai kita hindari, supaya hal ini tak berdampak kurang baik bagi karier kita.

Dengan mengirimkan undangan otomatis begitu, bisa jadi kita juga mengundang teman-teman kerja di perusahaan lama. Misalkan kita dipecat atau punya kisah kelam di perusahaan lama, rasanya gimana gitu kan bila kita menghubungi mereka lagi. Meski niat kita baik untuk silaturahmi, belum tentu mereka teman kerja di perusahaan dulu bisa menerima niat baik kita. Mungkin kita harus bersiap sakit hati saat teman-teman kita itu akhirnya tidak merespon ajakan pertemanan yang kita kirim.

Linkedin bukan situs pencarian jodoh, jadi hindari mengirimkan ajakan selain dari urusan kerja, pengembangan karier, atau bisnis. Jika kita khilaf menyalahgunakannya, bisa-bisa kita justru akan tampak tidak profesional.

Meski Linkedin adalah situs jejaring yang berorientasi bisnis, tempat mencari pekerjaan dan merekrut pekerja, namun jangan sampai kita memanfaatkan situasi dengan jalan tidak pantas alias KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Meski persaingan kerja sangat tinggi usahakan kita tetap mendapatkan kerja dengan cara berusaha, belajar dan giat bekerja.

Linkedin

 

Akhir kata saat ini saya mengaktifkan lagi akun Linkedin yang sudah beberapa tahun berhibernasi. Bukan untuk mencari kerja meski memang saya butuh pekerjaan. Saya menggunakan Linkedin untuk share tulisan-tulisan saya saja. Alhamdulillah karena memang beberapa teman blogger juga mempunyai akun Linkedin sehingga tulisan yang saya share bisa mereka lihat dan terkadang ada beberapa teman yang ikut membagikannya kembali. Ini jadi manfaat tersendiri Linkedin bagi saya. Bagaimana dengan Anda? Btw, sudah punya akun Linkedin juga kan?

13 thoughts on “Mengenal, Manfaat dan Cara Cari Kerja di Linkedin”

  1. linkedin itu selalu nangkring di page one pas kita search. padahal punya saya ga up-to-date.

    konon kalo kayak punya saya mending dihapus aja. eh tapi kok sayang. selalu kepikiran bahwa suatu saat nanti akan saya urus.

    suatu saat nantiiiii terus. gimana, coba. hahah…

    Reply
    • Percayalah, pasti akan ada manfaat jika kita berniat baik
      Jangan dihapus, paling tidak ada kenangan yang bisa disearch semua orang meski kita sudah tiada

      Reply
  2. Akun LinkedIN nggak keurus… kadang mikirnya karena jaringan temannya jarang yang disitu, jadinya jarang buka… ditunggu postingan optimasi LinkedIN-nya 🙂

    Btw, salam kenal.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics