Mengintip Pentingnya “Tanggap yang Lengkap” dari New Bebelac

Mengintip Pentingnya “Tanggap yang Lengkap” dari New Bebelac

“Percuma IQ tinggi kalau EQ jeblok…”

Pernah dengar kalimat itu? Ungkapan yang menggambarkan walau seseorang kecerdasan nya bernilai tinggi namun dirasa percuma jika kemampuan emosional atau berkomunikasi dengan lingkungan seseorang tersebut bernilai nol.

Setiap orang tua tentu saja ingin anaknya tumbuh cerdas, memiliki rasa peduli, dan tanggap dalam bersosialisasi. Demikian juga saya. Karena itu saya sangat concern dengan tumbuh kembang anak.

Dulu pepatah buah jatuh pasti tak akan jauh dari pohonnya sangat diyakini kebenaran nya. Jika orang tuanya pintar, kepintaran itu akan menurun kepada anaknya.
Tapi kini seiring dengan perkembangan jaman yang sudah semakin maju, muncul pemahaman kalau kecerdasan tidak hanya diukur dari garis keturunan atau orang tuanya. Karena kecerdasan bisa didukung oleh asupan nutrisi, kebiasaan dan lingkungan.

Orang tua saat ini pemikirannya sudah semakin terbuka. Sudah banyak orang tua yang terbuka pemahamannya terkait pendidikan anak. Orang tua meyakini jika anak tidak hanya cukup menjadi pintar, tapi anak juga perlu tumbuh dengan “Tanggap yang Lengkap”.

 

Andai bisa merasakan bagaimana perasaan saya, ketika Fahmi, putra saya sejak kecil sudah jelas terlihat sifat pemalunya. Sehingga setelah besar, ketika anak-anak sepantarannya sudah bisa bermain dan mandiri, Fahmi masih harus ditemani oleh saya. Fahmi tidak mau keluar rumah kecuali bersama saya. Fahmi susah bersosialisasi. Karena itu banyak yang mengejek Fahmi sebagai anak mami, anak jago kandang dan lain sebagainya.

Saya sebagai ibunya menerima semua itu sambil terus berusaha mencari informasi dan cara, supaya bisa mendidik dan membiasakan anak sehingga meski punya sifat pemalu tapi tumbuh rasa percaya dirinya. Sehingga Fahmi bisa jadi anak yang cepat tanggap, punya rasa peduli, dan pandai bersosialisasi.

Di rumah meski saya belum tahu benar bagaimana cara mendidik anak yang baik saya biasakan berdialog dengan Fahmi, memancing supaya ia mau bercerita, berdiskusi dan belajar mengeluarkan pendapat. Saya terus mengasah dirinya supaya mau tampil ke luar. Bertemu dengan orang diluar anggota keluarga. Apapun saya upayakan sebagai bentuk stimulan sehingga Fahmi menjadi anak yang memiliki Tanggap yang Lengkap.

Berbagai upaya sebagai bentuk latihan pendidikan karakter pun saya jadikan ajang berlatih Fahmi. Dengan sering bermain bersama binatang peliharaan, Fahmi mulai terpompa rasa peduli dan kemauannya untuk berinteraksi.

Melihat air kolam surut Fahmi berteriak-teriak katanya kasihan ikan kalau gak ada air nanti bisa mati. Ia pun minta saya segera mengalirkan air ke kolam.

Kemarin ada burung masuk rumah. Dengan tanggap Fahmi langsung menangkap dan memberinya butiran beras lalu melepaskannya lagi.

Saat suara induk ayam dan anaknya terdengar di halaman belakang, Fahmi tergopoh-gopoh mengajak saya ke dapur.

“Bu, Ami minta beras ya. Itu kasihan bebi ayam mau makan. Lapar. Ami mau kasih makan boleh, ya?” katanya.

Akhir-akhir ini pun Fahmi mulai mau “membuka diri”. Ia sudah mulai mau mengaji dan bermain dengan anak-anak mengaji terpisah dari saya.

Fahmi beberapa hari lalu mulai mau bermain bersama kawan seusi meski harus ditunggu oleh saya

Saat siang, Fahmi mulai anteng bermain dengan Salwa, Angga dan Ariel, anak-anak sepantarannya di sekitar rumah.

Saat waktunya makan, ia minta saya supaya temannya juga diberi porsi yang sama seperti porsi makan yang didapat Fahmi. Ia ingin berbagi dan temannya bisa ikut menikmati apa yang ia punyai. Saya bahagia melihat rasa tanggap bersosialisasi Fahmi perlahan mulai terlihat.

Tapi itu saja tidak cukup. Saya paham selain stimulasi kepada anak, nutrisi juga harus berperan untuk mendukung pertumbuhannya. Saya mencari pendukung lain berupa asupan nutrisi yang cocok untuk asupan gizi seusia Fahmi.

Hingga saya menemukan Bebelac baru yang memiliki nutrisi yang dapat mendukung Fahmi putra saya supaya tumbuh hebat dengan tanggap yang Lengkap.

Bebelac baru memiliki kandungan minyak ikan dan omega 6 lebih tinggi, omega 3, FOS:GOS 1:9 yang dipatenkan, serta 13 vitamin dan 9 mineral.

Fahmi membantu temannya yang kesulitan memasangkan puzzle

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Tanggap yang Lengkap yuk bersama-sama kita cari taut anggap yang lengkap di “Tanggap yang Lengkap Sebagai Ciri Anak Hebat.”

Ada banyak informasi terkait tumbuh kembang anak yang lengkap di sana loh buibu…

43 thoughts on “Mengintip Pentingnya “Tanggap yang Lengkap” dari New Bebelac”

  1. Susu buat anak memang sangat diperlukan dengan kandungan gizi yang seimbang, yah Teh. Biar tumbuh dan kembangnya baik, sehat, dan juga cerdas.

    Reply
  2. Waaah bagus kalau yang kandungannya lengkap gini.

    Dan yang bikin salah fokus, selalu gemes sama gempi di iklan susu bebelac ini 😀

    Reply
  3. Brand susu kesukaan anak saya yang nomor dua. Setia ga mau ganti2. Kini ia tumbuh sehat dan memang analisis sederhananya lebih kritis dari abangnya 😀

    Reply
  4. Bukan sekadar bisa bermain di luar rumah tapi momen ini bisa dijadikan anak untuk peduli dan sayang terhadap ciptaan tuhan

    Reply
  5. Fahmi pemalu kayak anakku yang pertama. Terutama kalau dengan orang baru. Go Fahmi pasti bisa jadi anak yang pede meski pemalu. Tentunya ditunjang nutrisi

    Reply
  6. Wah, Fahmi hebat. Semakin pintar, ya. Gak hanya pintar otaknya saja, tetapi juga tanggap lengkap fisik dan emosi. Di masa sekarang, aku liat, tanggap lengkap justru yg paling susah. Gadget dan internet membuat anak cenderung pasif. Nutrisi dan pola asuh sangat berpengaruh . Semoga banyak orang tua yang menyadari ini.

    Reply
  7. Hem aku banget pemalu waktu kecil. Tapi Fahmi anaknya cepat tanggap dan pedulinya besar ya Bun. Oy itu burung walet kah yg ditangkap Fahmi?

    Reply
    • Iya. Banyak yg masuk rumah. Mungkin mau buat sarang. Dan burung itu terjatuh. Belum bisa terbang waktu itu… Jadi Fahmi bisa menangkapnya dan mencoba jadi perawat burung hehehe

      Reply
  8. Ikut senang saya Teh lihat Fahmi sudah mulai berani dan membuka dirinya, seru juga lihat Fahmi dah berani asyik bermain bersama teman-temannya seperti sekarang. Lanjutkan Fahmi 🙂

    Reply
  9. Betul, kombinasi IQ EQ dan SQ (Spiritual Quotient) berperan banget. Ngga hanya sebagian. Kasus terorisme imho kadang karena SQ ketinggian tapi salah kaprah. Salah tafsir.. Ga dibarengi IQ (logika) dan EQ (muamalah, toleransi)

    Reply
  10. Setuju teh…saya dulu awalnya juga pemalu, namun karena dorongan dan contoh dari orang tua lama-lama sifat pemalu saya makin terkikis…

    Reply
  11. Sy jg dulu terjebak dengan pemahaman soal anak mesti pintar, sampai akhirnya jadi tahu kalau pintar saja gak cukup tapi mesti tumbuh dengan tanggap yang lengkap

    Reply
  12. Zaman sekarang tak cukup hanya perlu pintar secara akademis, namun anak perlu tumbuh dengan Tanggap yang Lengkap

    Reply
  13. Fahmi banyak teman ya semoga semakin berani dan semakin mudah beradaptasi dengan teman-temannya. Apalagi lagi bentar lagi mau masuk sekolah ya semoga makin cerdas ya Kak Fahmi.

    Reply
  14. Hai dek Fahmi, sehat-sehat terus ya.
    Duh pengen nyobain bebelac juga nih tante hahaha
    Main ke Kendal sini dek tak kenalin sama ponakan2 tante

    Reply
  15. EQ buat anak juga gak kalah penting ya mbak. Mudah mudahan para orang tua selalu menanamkan ini pada anak selain dari kecerdasan IQ.

    Reply
  16. Anak pintar karena stimulasi sang orangtua. Dan orangtua pintar karena rajin baca dan belajar. Saling mendukung dan berkaitan

    Reply

Leave a Reply to Sara Neyrhiza Cancel reply

Verified by ExactMetrics