Mimpi Fahmi

Mimpi Fahmi 

 

Celotehnya bikin mata panas dan meleleh. Dengan mimik wajah yang lucu ia sering merajuk, atau mungkin sebenarnya membandingkan?

“Ibu, Ami belum naik kapal laut ya? Ami juga belum naik pesawat ya? Ami mah mau ih, Bu. Ibu udah… Ayah udah belum? Ami mau Bu… Ajak Ami ya, Bu?”

Permintaan bocah balita yang mungkin mengada-ada, mungkin karen melihat tayangan gambar, atau karena nonton dan terbawa-bawa hingga mimpi? Tapi meski keinginannya itu murni terinspirasi dari imajinasinya, maupun benar harapan terdalam dari lubuk hati, buat saya ini tetap teramat menyedihkan.

Saya memang pernah naik kapal laut, juga pesawat terbang tapi bukan dalam rangka senang-senang apalagi kelebihan uang. Saya nekat nyebrang laut keluar negeri usaha demi bisa kuli dan dapat uang buat makan.

Karena itu merasa nelangsa ketika anak semata wayang meradang melihat foto emaknya ini wefie di bandara, di dalam pesawat dan tampak happy. Fahmi tidak tahu kalau saja bisa bawa anak, saya pasti akan mengajaknya. Begitu juga dengan Bunda Amelia, Bunda Nina, dan bunda lainnya yang sama-sama terpilih sebagai mombassador dan berangkat ke Yogyakarta.

Kami memang bukan orang berada dan Fahmi belum mengerti tantang itu. Balita ini belum ngerti kalau mau naik pesawat itu mau kemana dan dalam rangka apa? Emaknya naik pesawat karena dibayar pihak lain, bukan merogoh kantong sendiri yang juga emang kosong.

Sementara ia pikir naik pesawat atau naik kapal laut itu semudah naik ojek depan rumah mau ke pasar. Atau naik angkot dari Ramayana ke Cimenteng Batas.

Berkali-kali rengekan permintaannya itu diceritakannya ke saya. Saya hanya bisa membujuknya, meminta dia bersabar, siapa tahu ada rezeki dan dapat mengantarkannya bisa naik pesawat sekaligus naik kapal laut.

Bukan tidak ingin saya memenuhi permintaannya itu. Tapi saya merasa masih banyak kebutuhan lain yang lebih prioritas dari sekadar naik pesawat atau naik kapal laut. Lagian saya merasa jalan Fahmi masing panjang, semoga masih ada banyak kesempatan.

Seperti keinginan lainnya yang selalu ia bilang, “Ami kalau sudah besar mau betulin jalan. Jalan ke rumah meni bolong-bolong. Butut. Kalau ke Bandung ke Bogor kan bagus. Ami nanti mau betulin jalan (ke Cianjur Selatan) biar bagus juga…”

Sebuah keinginan anak kecil yang mungkin keluar dari nuraninya karena melihat bukti dan fakta. Kalau kami punya mobil bagus yang punya peredam seperti yang suka dipakai para pejabat mungkin Fahmi tidak akan merasakan pegal linu melakukan perjalanan Pagelaran – Sukanagara, atau Pagelaran – Cianjur kota yang jangankan untuk balita, untuk dewasa saja bisa bikin mabuk dan badan terasa remuk.

Sayang kami hanya bisa naik elf yang masih untung mau membawa kami sebagai penumpangnya. Fahmi tetap memaksakan ceria manakala saya berhasil dapat duduk di depan atau di pinggir dekat kaca. Angin dari luar sebagai AC alami cukup meredakan panas dan keringat bocah ini. Meski seturunnya dari minibus itu tidak jarang Fahmi  muntah atau micung (mabuk tapi tidak termuntahkan).

Tuhan akan selalu memberi jalan terbaik untuk yang setia meminta kepada Nya. Saya tidak mungkin mengabulkan keinginan Fahmi untuk bisa segera naik pesawat, naik kapal laut apalagi betulin jalan raya Cianjur Selatan. Tapi saya akan berusaha untuk setia memintakan kepada Nya apa yang anak saya pinta.

Saya tidak tahu doa siapa yang akan terpilih dan dikabulkan oleh Nya atas permintaan bocah balita ini. Tapi saya tidak malu untuk meminta dan memohon kepada semua, jika berkenan tolong doakan juga permintaan dan harapan anak saya, Fahmi supaya bisa mendapat jawaban terbaik. Baik buat Fahmi, baik buat kami juga baik buat keluarga.

Supaya apa yang selalu ia minta, ia harap dan ia damba-dambakan itu tidak hanya sekedar mimpi dan bunga dalam tidurnya.

 

#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia

16 thoughts on “Mimpi Fahmi”

  1. Aamiin,,,. Nti Naik pesawatny sekalian Naik Haji or umroh bareng sekeluarga y teh,,, kita sama2 doa,,, Sama kidos d rumah jg gitu kalau abiny kluar Kota “omongannya Sama”

    Reply
  2. Aamiin moga mimpinya terkabul ya Fahmi.
    Justru bagus ya mbk kalau anak2 udah punya mimpi dan keinginan gtu, tinggal diarahkan, dinasehati, yuk belajar yg rajin biar mimpinya terkabul 😀

    Reply
  3. aamiin ya robbal aalamiin.. dicatat dlm kertas lalu tempel di pintu deh mbak, seperti membawa sugesti baik. Dulu anakku juga pengen naik kereta yg lamaaaa.. alhamdulillah kesampaian juga kami ke Malang naik kereta selama 16jam

    Reply
  4. Sabar ya Ami sayang. Insya Allah beberapa tahun lagi Ayah Ibu ngajak jalan-jalan ke luar pulau naik kapal laut 😀 sini main ke Batam ke rumah tante Lina. Naik kapal Sinabung dari Jakarta. Atau naik pesawat terbang juga banyak 😀

    Reply
  5. The best free stuff, free samples, freebies, deals, and coupons. Updated daily, there’s always something fresh.

    Reply

Leave a Reply to Aisyah Cancel reply

Verified by ExactMetrics