Perjalanan Binahong dari Workshop ke Apotik Hidup

Binahong depan rumah teman di Cibinong, Cianjur Selatan

Saat luka bakar kena minyak panas terasa panas dan gatal, aku iseng share di status jejaring sosial sambil mengelus-elus luka disertai sesekali garuk-garuk perlahan.

Ada yang nyaranin dioles minyak anget, ada yang nyaranin pake sejenis obat pereda rasa sakit (gatal) dan ada yang kasih info katanya dioles oleh daun binahong yang sudah dimemarkan.

Pikiranku langsung melesat saat pertama kali mengetahui dan mendengar kata binahong. Jadi teringat saat workshop di PPWI, saat itu aku peserta satu-satunya perempuan dan dalam kelompok kerja serta diskusi aku berpasangan dengan 3 orang laki-laki, salah satunya Pak Widi.

Saat mendengarkan tutorial membuat video amatir dari jurnalis Metro TV, Pak Widi diam-diam sudah merencanakan ide yang akan dia ambil saat praktek nanti. Beberapa kali dia bisik-bisik dan memperlihatkan tulisan-tulisannya.

Katanya kita akan mengangkat khasiat serta kegunaan daun binahong yang sangat mujarab. Aku gak ngeh apa maksudnya. Hanya angguk-angguk kepala saja sambil memperhatikan tutor di depan.

Saat itu aku baru tahu dari Pak Widi yang sangat berapi-api menjelaskan apa itu binahong, bagaimana khasiat yang dirasakan olehnya serta keluarga, dan bahkan tetangganya saat menggunakan daun binahong sebagai obat tradisional. Tak lupa Pak Widi juga berbagi kisah soal prajurit AS yang berperang di Vietnam!

“Dulu di hutan-hutan Vietnam, prajurit yang terluka, hanya dengan diobati oleh daun binahong tapi cepet pulih dan bisa kembali ke markas kesatuan. Padahal itu hanya salah satu khasiat dari daun binahong,” jelas Pak Widi.

Dalam perjalanan pulang, dalam bus aku cari tahu di internet apa itu binahong. Banyak banget referensi ternyata, dan memang banyak banget pula khasiat tanaman yang berasal dari Korea ini (sebagian bilang berasal dari China).

Daunnya tebal seperti daun buntiris (Obat penurun panas)

Setelah itu aku lupa akan binahong. Baru semalam membicarakan apa itu binahong dan bagaimana manfaat serta khasiatnya setelah salah satu teman berkomentar dan menyarankannya…

Tapi tentu saja aku juga tak terlalu memikirkannya. Soalnya tak tahu dimana yang ada daun binahong. Terlebih di kampungku. So, melupakannyalah…

Besok minggunya, meski tangan masih sakit aku dan suami mengajak Fahmi ke Tanggeung. Ada teman yang mau foto pra weding. Setelahnya mereka ngajak main ke Cibinong, silaturahmi ke teman yang mengajar di daerah Pasirkuda juga.

Namanya Pak Rahmat dan istrinya Ibu Dewi. Rumahnya sederhana, tapi sekilas tampak pekarangannya penuh dengan tanaman apotek hidup. Ada pohon salam, jahe, cabe, kencur, dan di pagar ada tanaman merambat dengan daun sangat hijau cukup tebal.

Iseng aku tanya ke yang punya rumah, tanaman apa itu?

“Itu binahong,” jawabnya.

Hah? Aku langsung terlonjak. Baru saja semalam memikirkan dan membicarakan apa itu binahong, tiba-tiba hari itu pas main ke Cibinong, depan rumah teman ternyata ada tanaman binahong!

Subhanalloh, pucuk dicinta ulam tiba 🙂 disaat membutuhkan obat tradisional, Tuhan justru dengan mudah mempertemukanku dengannya…

Tak cuma minta daunnya, aku juga minta benihnya, hihi!

Dipilihkan daun tua dan benih untuk dibawa pulang

Si empunya rumah memetikkan daun binahong yang lebar dan besar. Selain itu dipilihkan juga benih-benih yang sudah berakar dari batangnya yang merambat.

Seperti pohon buntiris, binahong ini sangat dingin rasanya setelah ditumbuk dan ditempelkan ke permukaan luka. Sebagian yang masih basah lukanya terasa nyeri dan berdenyut. Semalaman aku merasakannya.

Keesokannya saat hendak wudhu perlu waktu cukup lama membersihkannya. Bahkan sebagian daun binahong yang sudah ditumbuk itu mengeras, menempel pada luka. Tapi memang luka bakar yang aku alami telah kering. Bahkan yang masih basah juga telah mengeras.

Hanya sekali aku menumbuk daun binahong dan membalurkannya pada luka. Luka bakar sudah mengering dan tidak lagi gatal.

Tidak lupa juga aku menanam benih daun binahong yang diminta. Semoga bisa tumbuh subur dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tidak hanya untuk keluargaku, tapi juga siapa saja yang memerlukannya.

Galeri Foto:

Koleksi tanaman di pekarangan bertambah 🙂 Benih yang sudah berakar tinggal menanam

9 thoughts on “Perjalanan Binahong dari Workshop ke Apotik Hidup”

  1. Teh okti ini laptop ku yang error atau emang gambarnya gak muncul yah?

    ngomong ngomong soal binahong.. jadi inget masa kecil. Kalau habis jatuh ya di kasih daun ini sam ibu. Tapi sekarang makin susah di dapat :’)

    Reply
  2. Kalo aku pertolongan pertama luka bakar atau melepuh biasanya dialirin air teh. Diguyur pake air mengalir sampe kerasa enakan, *beberapa menit. Insya Allah setelahnya ga perih lagi, dipencet juga ga sakit. Next mungkin bisa dicoba

    Reply
  3. Binahong? Baru dengar namanya jadi penasaran. Apa ya kira2. Atau jangan2 karena beda daerah beda nama ya. Sayang fotonya ga keliatan Teh jadi ga tahu bentuk binahong seperti apa

    Reply
    • Jika bth info tentang daun binahong kami siap membantu

      Info : jefri
      Telp/wa : 085733752211
      Bb : d47fda21
      Alamat : sidoraharjo rt 1 kec kedamean -gresik

      Reply
  4. Yg ingin pesan daun binahong bisa mengbuhungi saya..

    Kami siap mensuplay daun binahong

    Info : jefri
    Telp/wa : 085733752211
    Email : youngstar.group @ yahoo.com
    Alamat : sidoraharjo rt 1 rw 1 kec kedamean -gresik-jatim

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics