THR Terakhir: Cara Tetap Terima THR Meski Tidak Bekerja

THR Terakhir: Cara Tetap Terima THR Meski Tidak Bekerja

THRTerakhir

Dampak dari buruknya perekonomian di Taiwan, plus semakin berkembangnya kecanggihan teknologi, di mana banyak media cetak yang beralih ke media daring sangat berpengaruh kepada kondisi pekerjaanku selama ini. Alamat uang Tunjangan Hari Raya (THR) lebaran tahun ini adalah THR terakhir.

THR terakhir ternyata lebih baik dibanding teman satu profesiku yang justru hari raya tahun ini dia tidak mendapat THR sama sekali. Entah kebijakan apa yang dipakai oleh majikan sehingga pekerjanya mendapat perlakuan yang berbeda. Aku sendiri mengetahui perbedaan ini setelah temanku itu berbagi rasa dan mengeluarkan segala keluh kesahnya.

Selain bersyukur, belajar dan bercermin juga segera aku lakukan. Memprediksikan tahun ini mendapat THR terakhir itu lebih baik, karena di luaran sana teramat banyak mereka yang tidak pernah mendapatkan THR sama sekali setiap tahunnya. Toh mereka tetap tercukupi juga segala kebutuhannya? Tuhan Maha Adil.

Belajar dari mereka itu aku bisa menemukan bahwa banyak jalan untuk berusaha dan mendapatkan THR tidak terduga.

Caranya?

  • Usaha.

Jelas dong. Rezeki kan tidak mungkin jatuh dari langit hanya dengan duduk manis saja. Dan usaha ini tidak hanya dengan bekerja kantoran saja. Berdagang, bisnis, mengembangkan hobi bahkan sampai ke pengalaman kehidupan sehari-hari pada jaman serba canggih ini bisa dijadikan sebagai lahan usaha yang dapat menghasilkan. Jangan dulu melihat besar kecilnya pendapatan, karena semua itu akan tergantung kepada seberapa besar pula usaha serta kerja keras kita.

  • Nabung.

Cobalah sisihkan sebagian uang yang kita punya pada bulan biasa. Bisa di bank, bisa di celengan, atau di bawah kasur/tumpukan pakaian sekalipun! Meski terkesan kuno, menyisihkan uang dengan tidak diperhitungkan dan baru kita ‘buka’ pada saat jelang hari raya atau saat ada kebutuhan mendesak, baru akan terasa besar dan manfaatnya.

  • Cari peluang.

Apa pekerjaan atau usaha yang kita lakukan? Pastinya kita sudah bisa menentukan kapan peluang yang terbaik bisa didapat. Nah, jadikan kesempatan ini sebagai ajang kesempatan untuk mengumpulkan pundi-pundi semaksimal mungkin.

Contohnya ini buat para blogger. (Eh, contoh apa pengalaman?) Diperkirakan lebaran jatuh pada bulan Juli, maka sejak bulan April coba ikut beberapa lomba ngeblog. Selain mengasah kemampuan, tentunya jika menang ini akan jadi alokasi dana tidak terduga yang didapat sekitar bulan Juni dan Juli. Nah, jika dapat, bukankah hadiah ini bisa kita anggap sebagai THR buat kita?

  • Nodong.

Bukan nodong tindakan kriminal lho, ya! Tetapi nodong dalam arti meminta secara paksa kepada orang lain. Minta apa? Ya minta uang THR dong! Hahaha. Yang penting lihat-lihat siapa yang pantas kita mintai, apakah orang tua, saudara, atau teman yang tajir? Hasil atau tidaknya mendapatkan THR ya itu kembali kepada kerja keras kita. Yang penting ‘nodong’ ini sudah menjadi bagian dari usaha. Hihihi…

Ada cara bisa dapetin THR atau punya pengalaman lainnya seputar THR dan usahanya? Yuk dishare dimari biar menambah khazanah usaha kita dalam rangka menimbun THR untuk hari raya tahun depan 😉

 

4 thoughts on “THR Terakhir: Cara Tetap Terima THR Meski Tidak Bekerja”

  1. yg suka bikin miris utk org kantoran kayak aku, THR itu pajaknya gede ;p hahahaha, lbh gede drpd pajak gaji ;p.. tapi ya mau bilang apa, udh aturan dari sononya ;p.. disyukurin aja ya mbak, udh mending kita masih dapet..

    Reply

Leave a Reply to Amanda ratih pratiwi Cancel reply

Verified by ExactMetrics