Begini Cara Traveling Keluarga Petualang Tak Cuma Happy Tapi Sekaligus Memiliki Arti

Begini Cara Traveling Keluarga Petualang Tak Cuma Happy Tapi Sekaligus Memiliki Arti

 

Kemana hari liburmu dihabiskan? Minggu yang ceria sebaiknya pergunakan untuk meningkatkan quality time, dengan apapun atau dengan siapapun. Ingat hidup ini tidak selamanya. Belum tentu besok kita masih ada. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa hela nafas ke depan, bukan?

Mengisi hari dengan hal positif sudah kewajiban semua orang. Namun menjalankan hobi tidak akan dilakukan secara bersamaan. Nah saatnya kita menentukan, mau ngapain aja? Kalau saya pilih traveling. Meski cuma beberapa langkah dari rumah. Loh yang penting pergi, kan?

Ngurus rumah tangga sudah, mendidik anak sedang dijalankan, bekerja ada waktunya, jadi ngapain lagi kalau bukan saatnya me time!?

Kebetulan setiap orang doyan jalan, doyan makan dan suka foto-foto. Udah ga usah munafik. Seorang alim juga manusia. Butuh dan memiliki kebutuhan untuk happy dong pastinya… Tapi apakah semua dilakukan sekadar buat happy saja? Tentu tidak. Bagi saya yang sangat pro dengan pola pikir isi hari dengan hal positif, maka harus satu kayuh dua tiga pulau terlampaui… Sekali jalan untuk happy, sekaligus dapat manfaat bertubi-tubi. Apa saja manfaat travelling yang didapat? Nih saya jembrengkan…

1. Biar waras

Serius. Kamu tidak perlu tahu lah bagaimana kalau saya sedang gila. Hahaha… Mumet maksudnya. Amit-amit atuh kalau gila beneran mah. Meski kondisi baik-baik saja setiap orang pasti punya masalah. Nah, untuk merefresh semua suku cadang dalam jiwa raga saya supaya bisa bekerja lebih maksimal, maka perlu diselingi dengan silaturahmi.

Sowan kepada laut dan pantainya, berkunjung kepada gunung dan puncaknya, tidak lupa menengok dapur aki nini (plesetan untuk restauran yang salah satu dua cabangnya ada di Ciloto dan Puncak) alias wisata kuliner demi bisa memanjakan lidah. Pokoknya aku jalan biar gak jadi wong edan. Saya pergi dengan niat silaturahmi. Jadi happy dapat, insyaallah keberkahan juga melimpah. Alfatihah

 

2. Kebersamaan Keluarga

Saya mengalami masa dimana malu kalau dilihat teman masih ditemani orang tua. Saya menempatkan posisi tersebut kepada Fahmi, putra saya. Dalam arti suatu saat, Fahmi akan enggan bepergian dengan saya. Entah karena sudah beda acaranya, beda kesibukannya, beda minatnya, atau memang sudah bukan jamannya lagi.

Nah selagi Fahmi terlihat enjoy dan happy menikmati perjalanan bersama kami, orang tuanya, maka kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan baik dan langka itu.

Seringkali membawa Fahmi traveling bukan berarti kami banyak duit. Tapi aminkan saja sih… Wara-wiri melancong bukan kami tidak ada pekerjaan. Tapi… Semua itu ada waktunya. Aji mumpung saat kami bisa, kebetulan selagi kami mampu, dan Alhamdulillah Tuhan selalu memberikan canda tawa selama kami bersama.

Sehingga suatu saat besok, saat anak sudah punya dunianya sendiri, kami tidak merasa kehilangan waktu dan kesempatan. Ya syukur-syukur sekali jalan bisa sambil menghasilkan uang. Atau jalan-jalannya yang dibayar. Kamu juga enggak akan bisa langsung menolak, kan?

3. Pendidikan Karakter

Belajar tidak melulu di sekolah. Di luaran sana justru banyak berceceran ilmu kehidupan yang tidak bisa kita pungut kecuali kita nyamperin sendiri ke sana.
Mengetahui sifat Fahmi cenderung pemalu, saya coba ajak ia melihat dunia lain. Bukan dunia mahluk halus lho ya…tapi keberadaan yang berbeda dengan yang ia alami sehari-hari di rumah.

Dengand demikian saya jadi tahu apa yang buat anak nyaman. Bagaimana pembelajaran anak menghadapi orang lain, sekaligus membuka kunci pintu masa depan anak dalam memaknai kehidupan yang sesungguhnya. Masih banyak hal yang belum kita ketahui di luar sana. Hanya dengan mendatangi nya kita bisa merasakan dan belajar.

4. Cari Content

Hahaha… Jujur saja ini satu paket yang tidak bisa diindahkan. Jaman sekarang bepergian bisa sebagai ajang silaturahmi, ajang kebersamaan, sekaligus ajang pembelajaran dan satu lagi yang tidak bisa dipungkiri adalah demi konten.

Ngisi feed, buat vlog, catatan perjalanan sampai reportase dan live sudah bukan rahasia lagi. Semua bisa dilakukan, iya bisa. Apa sih yang tidak buat kamu mah?

Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Eh kebalik gak sih? Pokoknya jadi duit atau enggak, kalau sudah bepergian, sejauh atau sedekat apapun pinter-pinter saja cari peluang supaya apa yang kita lakukan banyak mendapatkan feedback positif.

Begitulah cara saya dan keluarga sebagai #keluargapetualang dalam melakukan traveling yang tidak hanya sekadar happy tapi juga sekaligus dapat point yang bisa ditukar dengan goodibag memiliki arti.

21 thoughts on “Begini Cara Traveling Keluarga Petualang Tak Cuma Happy Tapi Sekaligus Memiliki Arti”

  1. Kalau Blogger, jalan-jalan tetep ya nyari konten, hehehe. Aku nanti kalau punya anak, mau biasain dia jalan2 juga meski hanya ke kebon atau ke pantai. Biar anaknya gak kuper dan tahu dunia luar

    Reply
  2. bener mbaa..biar waras hehehe. Kalau kebanyakan kerja atau jalani hari yang monoton obatnya tuh salah satunya ya jalan – jalan. Saya dan suami sama – sama doyan jalan dan doyan foto, jadi klop deh. Anak – anak pun karena diboyong sejak bebe jadi senang ikutan jalan juga

    Reply
  3. Cari konten. Hihihi…

    Anak-anak juga sering banget kucekoki ini mbak. Kita gini yuk, ntar divideo, diupload ke yt.

    Hahaha…

    Tapi ini emang yang sejujurnya sih.

    Reply
  4. Liburan diajak suami ke Jakarta, ke kantor bapaknya karena si bapak nggak libur. Sekalian memberikan wawasan ke anak2 karena tahun ini si sulung magang kerja. Memang benar wisatawan tak cuma happy2 tapi sesekali manfaatnha disesuaikan dg kebutuhan keluarga.

    Reply
  5. Setuju mbak….dan setiap orang butuh refreshing untuk menjaga kewarasannya. Mustahil orang tidak ingin jalan-jalan atau sekedar menikmati sejuknya angin pantai….dan sebagai traveling nih ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Dengan refreshing bisa membuat tubuh relax sekaligus mencari konten buat tulisan atau vlog kali aja ada job yang mendukung, lumayan kan bisa diuangkan hehehe….

    Reply
  6. 3 dan 4 itu bener bgt mba wkk
    Yes pas keluar pun sekalian belajar banyak hal y enggak cuma belajar buat bocik tp juga diri sendiri
    Walau setelahny pegel tp g nyesell

    Reply
  7. Banyak cara untuk bahagia ya mba, kitanya aja yang pilih sesuai dengan apa yang bisa kita lakukan.
    Keren nih Fahmi kecil-kecil sudah jadi petualang. Bahagia banget tentunya ya mba bisa traveling lengkap gini bareng suami dan anak. Aku loh susah banget ngajak suamiku jalan-jalan kalau bukan dia yang punya keinginan. 🙂

    Reply
  8. Pasti kah tidak.sekedar main2 ..jd pembelajaran yg berharga buat semuanya ya…apalagi buat sang buah hati ..keren nih kecil2 pengalamannya sudah banyak..

    Reply
  9. Setuju banget teh.. kebersamaan yang menyatukan.. buat apa traveling aja tapi hanya capek, badan pegel dan sampe anak sakit karena terlalu inginnya orangtua saja.. jadi harus melihat secara keseluruhan anggota keluarga yang di ajak traveling ya.. harus sama sama dan jauhkan ego pribadi

    Reply
  10. Bener banget nih Mbak salah satu manfaat dari jalan-jalan adalah agar tetap menjaga kewarasan because tubuh juga butuh hiburan ya dan travelling juga bisa menjadi bagian dari hiburan. Apalagi sebagai seorang blogger tentunya dari jalan2 itu kita bisa dapat bahan buat konten hehe

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics