Cara Mudah Menanam Mentimun Suri (Hirbis)

Cara Mudah Menanam Mentimun Suri (Hirbis)

Bulan puasa lalu, hampir dua hari sekali membeli mentimun suri atau yang di daerah saya disebut hirbis. Hirbis ini meski namanya mentimun tapi bukan dari jenis mentimun, lho. Melainkan lebih dekat ke jenis tanaman melon, semangka dan atau blewah.

Hirbis banyak mengandung provitamin A, sebagai antioksidan alami pencegah rusaknya sel tubuh. Kandungan Vitamin C yang dikandung hirbis juga cukup tinggi. Mineral esensial seperti kalsium, fosfor dan zat besi juga dimiliki hirbis.

Bentuk daun hirbis lebih membulat seperti daun melon, sedangkan daun mentimun lebih meruncing. Bijinya juga demikian, biji hirbis lebih pendek seperti melon. Sedangkan biji mentimun panjang-panjang.

Iseng selama beli hirbis itu saya pilih yang tua dan hampir matang. Meski memang bukan tanaman musiman, tapi di tempat saya hirbis lebih banyak dan mudah ditemukan pada bulan puasa. Mungkin karena banyak dibutuhkan untuk campuran es campur, sirop, es buah dan sejenisnya kali ya. Cocok buat takjil menu berbuka puasa.

Dari sekian kali beli hirbis tua selama bulan puasa itu iseng biji hirbisnya saya kumpulkan. Pikir saya siapa tahu bisa ditanam lagi. Meski saat itu musim kemarau tapi saya dengar hirbis tanaman yang cukup kuat di lahan kering. Jadi memang tidak perlu penyiraman yang berlebihan. Hirbis juga termasuk tanaman yang bandel hama. Pertumbuhan cabang dan tunas batang hirbis cukup banyak dan kokoh.

Beberapa biji hirbis yang tampak berisi dan bernas saya pisahkan. Diangin-anginkan hingga kering. Hingga tibalah keinginan untuk menanamnya kembali.

Cara Menanam Hirbis

Persiapan

Saya tidak menanam di pekarangan atau tanah luas, melainkan di pot bunga yang kebetulan kosong. Namun meski begitu tetap tanah awal harus diolah lebih dulu. Mudah saja kok cukup dengan menggemburkan lebih dulu tanahnya menggunakan sekop, pisau atau batang bambu.

Campurkan bersama tanah itu pupuk kompos atau pupuk kandang, lalu diamkan selama satu atau dua hari. Saya sendiri menggunakan pupuk kandang (kotoran ayam) dan dedak sekam dari pabrik penggilingan padi.

Benih

Penanaman dilakukan setelah tanah dan pupuk bercampur. Buat beberapa lubang. Masukkan benih beberapa biji pada setiap lubang tanam lalu tutup dengan tanah. Siram secara teratur sampai biji hirbis terlihat tumbuh. Seminggu saya menunggu dari biji sampai tunas terlihat tumbuh.

Budidaya hirbis

Tujuh hari setelah menanam, baru terlihat daun dan pucuk mulai merambat. Semakin besar daun semakin lebar dan rambatan semakin panjang. Saya coba pakai kayu untuk menunjang nya tapi sepertinya tanaman ini lebih memilih lesehan saja di tanah.

Dari sekian banyak tanaman yang tumbuh, ternyata hanya satu yang tersisa. Lainnya perlahan mati karena kekeringan saat saya tinggalkan mendaki gunung, dan sisanya mati karena dicakar dan dijadikan lalapan ayam-ayam tetangga! Hikz sedihnya…

Senangnya ketika sisa satu pohon yang ada dalam pot, mulai memperlihatkan beberapa buah. Namun dari sekian banyak bakal buah itu, hanya satu juga yang bertahan sampai tua dan benar-benar matang di dahan. Lainnya layu, mati.

Buah hirbis yang saya tanam ini justru mirip melon. Bulat dan berwarna kuning. Padahal dulu bibitnya lonjong dan panjang-panjang. Menggantung dari dahan yang cukup kuat meski kecil. Jadi buah hirbisnya emang gak langsung menyentuh tanah. Karena itu juga mungkin jadi terhindar dari serangan cacing dan hewan-hewan yang berasal dari dalam tanah lainnya.

Pemanenan

Dari awal menanam sampai buah hirbis yang satu ini matang sekitar 2 bulan lebih. Tau tua dan matang warnanya sudah berubah dari hijau segar menjadi kuning keputihan dan wanginya sudah tercium. Harum khas hirbis.

Ketika saya belah, harum hirbis itu semakin kuat tercium. Saya lihat bijinya tidak sebanyak hirbis induknya dulu.

Saya cicipi rasanya lebih manis dan pulen. Mungkin karena benar-benar matang dari pohon. Sementara kalau beli biasanya kan peraman. Dipetik selagi masih muda dan matang karena lama di jalan.

**

Setelah “percobaan” menanam hirbis alias mentimun suri kali ini cukup berhasil, saya berniat untuk menanam lagi. Segala kekurangan semoga bisa diperbaiki pada penanaman selanjutnya.

22 thoughts on “Cara Mudah Menanam Mentimun Suri (Hirbis)”

    • Iya karena biasanya mentimun justru banyak yang suka saat masih muda buat lalapan. Kalau mentimun suri justru sukanya yang sudah tua biar matang dan enak rasanya

      Reply
  1. Ngomongin timun suri ya ingatnya buat es pas puasa. Btw aku kalau nanam biasanya sih gak ditaroh tempat khusus mba. Cuma disebar biasa aja. Tapi ya itu tumbuhnya kadang gak jelas. Buahnya kecil2. Perlu diberi pupuk kali ya haha

    Reply
  2. Saya nggak kepikiran buat tanam biji timun suri, padahal bener banget caranya Teh, meski nggak ada lahan bisa pakai pot. Hasilnya pun cakep banget itu, bulat, karena saya sering lihat lonjong itu pun pas ramadhan aja, haha

    Reply
  3. Wah ini ibu saya yg demen. Beliau ada kebun kecil di halaman belakang, mulai dari markisa, cabai, kangkung dan jambu. Tapi banyak tanaman yang gagal tumbuh karena kualitas tanah yg ga gembur dan kalah cepat sama ulat n codot

    Reply
  4. Wah seneng kalau bisa panen timun suri sendiri ya.
    Timun suri ini paling enak kalau dimakan dalam kondisi dingin, sama dicocol gula dikit 😀
    Trus dulu ibuku tu suka bikin ini jadi minuman gtu.

    Reply
  5. Timun suri anak anak suka banget dijadiin sirop asyik juga kalau punya pohonnya ya. Kayaknya rada susah juga tempatnya harus bikin semacam paranggong buat ngerambatnya. Itu bisa berubah bulat juga karena dibiarkan di tanah ya engga ngegantung jadi pembentukan buahnya beda ga bisa ke bawah lebih ke samping hehe…

    Reply
  6. Wah, hirbis. Buah seger dingin kesukaan keluarga. Gak pake mahal pula. Eh, ternyata gampang ya cara nanamnya. Pengen nyoba. Kayaknya kalo aku, kudu nyari bibitnya secara online deh. Di sini susah nyari toko bibit. Kebayang deh kalo panen. Tiap hari bisa makan terus. 😀

    Reply
  7. Sepertinya mudah dan enak ya mba rasanya. Terima kasih share-nya mbak. Kemungkinan saya praktekan jika bulan puasa tiba. Karena sekarang tidak ada biji timun suri-nya. Hehe

    Reply

Leave a Reply to Robit Mikrojul Huda Cancel reply

Verified by ExactMetrics