Teladan [Bukan] Genk Motor di Jalan
Mendengat suara klakson serta deru mesin yang kencang dari setiap kendaraan yang berlawanan arah dengan kami membuat kami semakin hati-hati di jalan.
Tiba-tiba kedua alisku mengernyit. “Apa itu? Seperti selimut ya?” Tanyaku pada suami yang terus mengendarai sepeda motor.
“Iya.” Jawabnya pendek. Matanya tetap fokus ke depan. Jalan antara Sukanagara dan Pagelaran memang parah jeleknya. Selain banyak tikungan serta turun naik, jalannya berlubang-lubang dan tidak rata. Sedikit saja pecah konsentrasi, bisa-bisa roda sepeda motor tergelincir masuk kubangan tengah jalan.
“Iya benar selimut bayi. Warna pink, jangan-jangan bayinya perempuan.” Lanjutku setelah melewati sehelai ongokan kain di tengah jalan aspal saat hendak pulang ke Pagelaran.