Tatar Pasundan kembali berduka. Setelah kehilangan pendongeng Uwa Kepoh, kini salah satu sosok Indonesia Hebat, Dalang Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya yang terkenal dengan nayaganya Giri Harja kembali dipanggil Yang Maha Kuasa. Sejujurnya, aku pribadi merasa sangat terpukul dan memiliki “sejarah” mendalam berkaitan dengan dalang legendaris ini.
Semua dokumentasi foto milik pribadiAsep Sunandar Sunarya, pedalang kelahiran Bandung, Jawa Barat, 3 September 1955 itu adalah sosok Indonesia hebat yang diperkenalkan almarhum ayah saya sejak saya masih SD di Bandung dulu. Lewat dalang yang dikabarkan meninggal Senin (31/3/2014) sekitar pukul 14.20 ini aku banyak belajar tentang arti hidup, filosofi dan seni tatar Sunda yang pada kehidupan modern sekarang ini sudah sangat jarang dilirik generasi muda.
Almarhum ayahku memperkenalkan sosok dalang ini bukan sekedar untuk menyambung silaturahmi, tapi lebih kepada supaya aku bisa belajar mencintai dan ngamumule (melestarikan) warisan budaya Sunda, karuhun leluhur kami.
Kotak kayu jati tempat wayangSejak kecil meski aku seorang anak perempuan dengan antusias selalu mengikuti perkembangan seputar wayang golek. Setiap malam jika ada siaran wayang baik disiarkan melalui TVRI, maupun radio RRI aku selalu tertarik untuk mengikutinya. Rasa kantuk hilang jika sudah keluar rombongan Semar dan anak-anaknya Cepot, Dewala, Petruk.
Wayang dari kotak Nayaga Giri Harja 3Tak jarang almarhum ayah juga membawaku nonton live pagelaran wayang baik di acara hajatan, maupun jika ada even besar kepemerintahan yang menggelar hiburan rakyat. Sampai ke daerah Kadupandak, Cianjur Selatan yang jalannya masih rusak parah serta belum ada listrik, saat itu aku sempat dibawanya.
Meski sudah menjadi seorang ibu rumah tangga, aku tetap selalu antusias jika ada pagelaran seni wayang. Terakhir kali aku menyaksikan pagelaran wayang yang didalangi Asep Sunandar Sunarya adalah saat manggung di Lapangan Tarumanagara, Kecamatan Sukanagara. Kabupaten Cianjur.
Jalan cerita yang dimainkan dalang berkisah tentang kehidupan para dewa-dewi, persilatan dan kepahlawanan. Sang dalang dalam pertunjukan begitu pintar memainkan boneka wayang sambil membawa suasana emosi penonton. Keberadaan nayaga di belakangnya menambah semarak suasana. Tak aneh saat pertunjukan peperangan penonton dibuat terpaku dan gregetan, sementara saat digelar cerita lucu tawa terbahak hingga berguling-gulingpun bisa dilakukan para penontonnya.
Banyak pelajaran hidup yang bisa kita serap dari jalan cerita wayang dan bisa kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Selain sebagi hobi, dengan menonton wayang juga sama dengan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Aku dan wayang
Asep Sunandar Sunarya buatku adalah maestro wayang golek di Indonesia, tentu saja dengan tidak mengenyampingkan keberadaan dalang-dalang wayang lainnya. Siapapun dalangnya yang penting kan jalan cerita serta ilmu yang terkandung dalam pewayangannya.
Hanya buat almarhum ayahku Asep Sunandar Sunarya begitu menyatu dengan dunia wayang golek yang digelutinya. Menurut ayahku Dalang Asep Sunandar Sunarya selalu konsisten pada bidang garapannya. Tak heran Dalang Asep Sunandar Sunarya mendapat penghargaan, baik dari tingkat lokal, provinsi, nasional, bahkan luar negeri. Benar-benar seorang Indonesia Hebat!
Sempat diberitakan tahun 60an adalah puncak kejayaan wayang yang diakui para peneliti manca negara. Mereka menobatkan wayang sebagai seni pertunjukan terindah di dunia. Tidak salah jika wayang menjadi aset kebudayaan bangsa Indonesia yang akhirnya diakui oleh dunia. Wayang menjadi kebudayaan nomor satu dari lima kebudayaan Indonesia yang diakui oleh UNESCO sejak tahun 2003 selain batik, keris, angklung dan Tari Saman.
Galeri foto: (semua dok. Pribadi)
Terakhir kali menyalsikan pagelaran wwayang Asep Sunandar di Sukanagara, Cianjur Sudah menjadi kebiasaanku naik panggung dan memainkan wayang. Saat foto diambil, aku tengah hamil lho! Cepot, si tokoh jenaka yang membuat penonton terpingkal tertawa dengan dagelannya Narsis bareng idola perseteruan yang membuat kantuk hilang Dalang Asep Sunandar Sunarya piawai memainkan semua wayang goleknya
Indonesia semakin banyak ditinggal oleh para tokoh yang mumpuni dibidangnya untuk kembali kepada-Nya. Sementara itu belum ada lagi penggantinya…
iya Mba… semoga generasi muda kini semakin peduli akan hal tersebut
jangan hanya bisa prihatin 🙁
thanks for sharing this information.have shared this link with others keep posting such information..