Popok Bayi Dulu dan Sekarang

Usia sudah mau setengah abad masih santai ngomongin soal popok kain (clodi) dan pernak-pernik perlengkapan bayi itu rasanya nano-nano. Ada semacam rasa kangen, lupa-lupa ingat, gemas, sampai jengah dan jengkel. Semua komplit menyerang.

Clodi (cloth diaper) alias popok kain yang bisa digunakan berulang kali pada anak sudah bisa bikin saya gregetan karena saya tidak berkesempatan mengalami menggunakannya.

Iyalah jaman dulu belum muncul istilah clodi. Meski sudah ada popok kain kodian beserta teman-temannya seperti gurita, dll yang memang bagi ibu melahirkan khususnya di daerah itu sudah disiapkan jauh sebelum melahirkan. Jadi pas sekarang muncul istilah clodi dan keunggulannya, sukses bikin saya penasaran sekaligus gregetan…

Terlebih di jaman sekarang dimana keberadaan clodi muncul dengan banyak warna, model dan motif yang unyu-unyu jujur bikin iri secara dalam karena sudah belasan tahun menunggu datangnya buah hati namun Tuhan belum memberikannya juga hingga sekarang.

Membayangkan kalau saya diberi kesempatan menimang dalam artian memiliki anak lagi mungkin saya bakalan selebrasi saking senangnya. Berkesempatan menggunakan clodi untuk buah hati, excited memilih dan mix and match clodi dengan pakaian bayi lainnya. Semua sungguh sangat menyenangkan.

Tapinya ya… Tapi apa mau dikata? Semua itu hanya bayangan… Meski berbagai merek clodi melambai meminta saya untuk mengambil dan mengoleksinya, ya mau bagaimana, tidak akan ada yang menggunakannya.

Padahal barisan mama muda dan buibu saat ini sedang populer menggaungkan clodi si cloth diaper. Semakin populer itu popok cuci ulang dan makin banyak ibu yang memilih menggunakannya dengan alasan ingin menjaga kelestarian lingkungan.

Banyak yang menjagokan clodi terbaik versi masing-masing. Berbagai nama merek clodi pun bermunculan. Bisik-bisik para ibu yang pernah menggunakan popok kain cuci ulang ini ada merek Ningrat, Libby, Little Hippo, Gol Baby dan masih banyak lagi.

Karena saya tidak ada pengalaman dalam hal menggunakan popok cuci ulang ini sehingga saya tidak bisa merekomendasikan yang mana clodi terbaik karena saya yakin semuanya dibuat dengan tujuan baik dan pastinya memiliki manfaat.

Tapi bisa dipertimbangkan juga jika kita ambil sisi pandang dari cerita soal kelebihan dan kekurangannya clodi saja, ya. Kesannya pun ngobrolinnya lebih ke netral. Terlepas para ibu di sini ada yang menggunakan clodi atau tidak.

Kelebihan dan kekurangan dari clodi

Kelebihan menggunakan clodi:

Dapat digunakan berulang kali karena memang dibuat untuk dipakai ulang

Mengurangi jumlah sampah bila dibandingkan dengan popok sekali pakai yang setelah pakai langsung dibuang. Clodi ini setelah pakai bisa dicuci dan dipakai kembali sesering mungkin

Tidak perlu sering membeli popok. Sekali beli satu lusin, sudah bisa jadi cadangan untuk beberapa hari dan yang bersih serta kering sudah bisa dipakai ulang lagi

Lebih ekonomis dalam jangka panjang. Hemat karena tak perlu sering membeli yang baru

Banyak pilihan warna juga tipe yang bisa membahagiakan anak. Membahagiakan para ibunya juga…

Popok Bayi Dulu dan Sekarang

Kekurangan menggunakan clodi:

Harus siap mencucinya tiap kali anak berganti popok. Mau cuacanya bagaimanapun, clodi jangan dibiarkan tidak bersih bukan? Jangan sampai bau tidak sedap menguar hingga menghilangkan selera makan anggota keluarga

Punya clodi kotor otomatis harus siap air bersih. Harus dipertimbangkan bagi keluarga yang cadangan air di rumahnya pas-pasan, apalagi kurang. Jangan sampai clodi gak langsung dicuci dengan alasan ga ada air

Daya serap clodi yang lebih rendah sehingga perlu sering diganti. Siap-siap saja meluangkan waktu lebih banyak untuk urusan ganti mengganti popok kain ini

Kurang travel-friendly, secara tidak bisa menyerap maksimal ada kemungkinan bocor dan hal itu sangat fatal bila terjadi dalam perjalanan. Jadi tidak heran meski memilih popok kain tapi saat bepergian kembali tergoda untuk menggunakan popok sekali pakai

Popok Bayi Dulu dan Sekarang

Bagi para ibu yang sudah memiliki pengalaman langsung dalam menggunakan popok kain pasti punya pengalaman tersendiri dalam hal penggunaan clodi ini. Termasuk juga dalam hal kelebihan serta kekurangannya.

Nah bisa ditambahkan kira-kira apa saja ya yang belum ada di artikel ini sehingga nanti bisa kita tambahkan…?

Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator

19 thoughts on “Popok Bayi Dulu dan Sekarang”

  1. transformasi popok bayi ini banyak manfaatnya ya mba. yang awalnya sekali pakai buang dan akhirnya menumpuk menjadi sampah dan berakibat dapat merusak bumi dan lingkungan, dengan adanya clodi ini pastinya jauh lebih baik, meskipun secara harga di awal lumayan ya tapi bisa digunakan berkali-kali pastinya lebih ramah lingkungan, ada plus minus yang wajib dipertimbangkan sebelum menggunakan popok ini.

    Reply
  2. Sekarang clodi mudah duperoleh, secara model, motif maupun daya serapnya juga sudah lebih bagus dibandingkan dulu ya
    untuk travelling pun sudah disiapkan tasnya
    Hal ini membantu banget bagi ibu-ibu yang ingin sukses berclodi dan meninggalkan popok sekali pakai

    Reply
  3. Iya model clody tuh lucu-lucu banget, tinggal sat-set pakai kancing beres deh.
    Apalah daku yg anak-anak dulu pakainya popok kain dari kain tetra, jahit ndiri…
    Benernya zaman dulu udah peduli lingkungan ga sih…hihi
    Pampers emang praktis banget tinggal buang. Tapi duuuh…ini sampah di Bandung engga ada yg ngangkut deh. TPA udah overload…

    Reply
  4. Aku dulu cukup terbantu dengan adanya clodi. Dulu sih digabung pemakaiannya dengan popok sekali pakai. Tapi sangat enak karena ekonomis dan bisa dipakai terus sampai anak udah ngga muat pakai deh.

    Reply
  5. Sekarang makin banyak inovasi yang ramah lingkungan, termasuk popok bayi dan pembalut ya. Barang-barang sekali pakai langsung buang yang kurang ramah lingkungan mulai tergantikan ke yang lebih sustainable.

    Reply
  6. Dibalik sederet kelebihan mesti ada kekurangan juga, termasuk clodi ini. Ya, kita bisa menyesuaikan kebutuhan, ya, Mba. Kalau lagi butuh pengaman saat traveling kita pakai alternatif lain. Kalau pas aman pakai clodi, ya, nggak apa-apa juga.

    Reply
  7. Pernah mengalami masa-masa gak kering kalo pake clodi karena di Bandung kan hujan terus tuuh… sedangkan jemuran ada tutupannya, jadi gak kena sinar matahari langsung. Duh, dilema banget.. padahal uda beli clodi dan insernya lumayan banyak, masiii aja gak kekejar kalo lagi musim hujan.

    Akhirnya beberapa kali sempet mengalah dengan tetap menggunakan pospak saat clodi belum kering.

    Reply
  8. Baca artikel ini bikin kangen masa-masa anak-anak masih kecil, sekarang si sulung udah kuliah di luar kota dan adiknya udah smk punya kesibukan sendiri. Dulu zaman anak-anak masih bayi belum ada cloudi bahkan diapers aja masih satu dua merek, langka banget. Cloudi memang lebih ramah lingkungan tapi memang ada momen tertentu tetap butuh diapers juga, apalagi kalau cuaca lagi ngak bersahabat. Tapi kalau bisa diapers digunakan seminimal mungkin.

    Reply
  9. Kebetulan dulu saya sempat menjalani era clodi nih Teh. Salah satu alasannya mengurangi ruam popok juga di anak, karena kebetulan yang bungsu sering bermasalah di sana. Peernya memang harus rajin merawat clodinya, karena sabun cucinya berbeda, dan mengeringkan atau menjemurnya biasanya relatif lama.

    Reply
  10. Masa kecilku diwarnai dengan gurita. Semua anak pakai gurita kecuali adik bungsuku yang di era sudah ada popok. Cuma harga popok itu mahal ya sekali buang. Udah gitu gak ramah lingkungan. Kalau ada Clodi gini lebih efisien ya dan ramah lingkungan.

    Reply
  11. Kemarin aku sempat pengen pake clodi, tapi karena merasa gak sanggup buat nyucinya secara ngurus semua sendiri. akhirnya pake pospak walaupun sebenernya juga gak nyaman mikirin soal lingkungan. Karena itulah ini mau cepet-cepet nerapin toilet training si bungsu biar gak makin lama pake pospaknya.

    Reply
  12. Pada waktu anak-anakku masih kecil juga belum mengenal clodi, taunya popok kain yang biasa. Kalau aktivitas di rumah saja mending oakai clodi saja deh, karena bisa hemat dan dipakai ulang..
    Tapi kalau bepergian, kalau aku ya mau tak mau harus pakai popok sekali pakai. Tapi itu pilihan sih, tergantung yang menjalani..

    Reply
  13. Anak pertama aku suka pakai klodi, mungkin biar lebih hemat dan si kakak juga lama baru bisa lepas popok, sedangkan si adik cuma pakai diaper itupun usia 2 tahun kurang sudah tidak mau pakai popok karena sudah lulus toilet training

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics