Mengapa Kita Harus Menghargai Kehidupan?
Rabu-Sabtu kemarin, 7-10 September, ada kegiatan diskusi publik yang diadakan oleh Human Right Working Group (HRWG) dan Coalition For The Abolition Of The Death Penalty in ASEAN (CAPDA)/ koalisi anti hukuman mati di ASEAN, Bertempat di Plaza Indonesia, Jakarta.
Diskusi publik yang bertema “Buruh Migran dan Hukuman Mati” ini dihadiri oleh masyarakat sipil dan para pegiat buruh migran. Diskusi ini sejatinya merupakan rangkaian dari acara Celebrating Life Week #EndCrimeNotLife. Kenapa hidup harus dirayakan?
Inti dari kegiatan ini ialah supaya hidup yang kita nikmati ini bisa disyukuri dan dijalankan sebaik mungkin.
Setiap kehidupan adalah mulia sekaligus berharga, kita semua yang hidup saat ini adalah penyintas (survivor). Orang tua, saudara, teman atau bahkan orang yang kita benci sekalipun adalah penyintas dari tragedi pembunuhan dan kekejaman massal, tindak kriminal maupun akibat bencana alam, penyakit, kecelakaan kendaraan di jalan raya maupun sebab kematian lainnya.
Ada banyak sekali peristiwa di seluruh penjuru bumi dari masa ke masa yang justru cenderung tidak lagi menghargai kehidupan. Dengan dalih ingin merebut atau mempertahankan kepentingan tertentu, mereka (pelaku kejahatan) merasa berhak untuk meniadakan dan membunuh yang lain.
Dunia kian menjadi tempat yang tidak aman dan seolah menjadi ruang untuk unjuk kekuatan yang pada intinya meneruskan kemarahan, kebencian dan balas aksi dendam, perang, teror, dan berbagai tindak kekerasan lainnya, termasuk kekerasan oleh negara seperti pelaksanaan hukuman mati, yang pada intinya juga sebuah pembunuhan.