Jualan Online vs Affiliate Marketing: Mana yang Cocok untuk Emak-Emak?

Di era digital seperti sekarang, emak-emak tidak lagi hanya dikenal sebagai ratu dapur. Banyak ibu rumah tangga kini aktif mencari penghasilan tambahan dari rumah lewat internet.

Dua pilihan populer yang sering muncul adalah jualan online dan affiliate marketing. Namun, mana yang lebih cocok untuk emak-emak?

Yuk, kita bahas satu per satu dengan penjelasan yang relevan dan realistik.

Jualan Online: Cocok Untuk yang Suka Pegang Produk Sendiri

Jualan online berarti kita menjual produk sendiri, baik itu barang dagangan dari supplier atau hasil buatan sendiri. Platform yang bisa digunakan pun beragam, mulai dari marketplace seperti Shopee dan Tokopedia hingga media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.

Keuntungannya, emak-emak punya kontrol penuh atas stok, harga, dan pelayanan. Apabila rajin dan punya modal awal, jualan online bisa memberikan penghasilan yang stabil.

Namun, risikonya juga ada: stok bisa menumpuk dan butuh modal untuk stok barang di awal.

Ibu rumah tangga digital marketer

Affiliate Marketing: Pilihan Praktis Tanpa Ribet Stok dan Pengiriman

Affiliate marketing adalah kegiatan mempromosikan produk orang lain lewat link afiliasi.

Apabila ada yang membeli lewat link yang kita bagikan, maka kita akan mendapatkan komisi.

Banyak platform besar seperti Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia yang kini menyediakan program afiliasi dengan syarat yang mudah diikuti.

Kelebihannya, emak-emak tidak perlu keluar modal besar, tidak perlu menyimpan stok, dan tidak perlu urus pengiriman. Cukup aktif di media sosial atau WhatsApp dan rajin promosi produk yang menarik.

Namun, perlu diingat bahwa butuh konsistensi membangun kepercayaan dan kredibilitas agar orang lain mau klik dan membeli barang lewat link kita.

Manajemen Waktu: Pilih yang Sesuai Gaya Hidup

Jualan online butuh waktu lebih banyak untuk mengurus stok, pembukuan, sampai pengiriman. Sementara affiliate marketing lebih fleksibel.

Emak-emak yang punya anak kecil dan aktivitas rumah tangga padat bisa lebih cocok dengan affiliate marketing karena waktunya lebih fleksibel.

Namun, bagi yang memiliki bantuan di rumah atau anak-anak sudah besar, jualan online bisa jadi ladang bisnis yang lebih besar potensinya.

Kuncinya adalah mengelola waktu secara bijak dan tahu batas kemampuan sendiri agar tidak kewalahan.

Oya, tambahan informasi aja nih, kita bisa mampir di blog gaya hidup sebagai referensi buat nambah wawasan terkait kiat memilih mana yang cocok dengan pilihan sehingga sesuai dengan passion masing-masing.

Penghasilan dan Potensi Jangka Panjang

Dari sisi penghasilan, jualan online bisa menghasilkan lebih besar profit karena kita akan mengambil keuntungan langsung dari penjualan.

Affiliate marketing mungkin memiliki komisi tidak terlalu besar per transaksi, namun jika ditekuni lebih dalam, hasilnya bisa konsisten dan pasif.

Di sinilah pentingnya edukasi keuangan wealth management. Emak-emak perlu tahu bagaimana mengelola penghasilan, baik dari jualan online maupun affiliate marketing, agar tidak habis begitu saja dan bisa dialokasikan untuk kebutuhan jangka panjang.

Sebagaimana jualan online cocok buat emak-emak yang siap dengan stok, waktu, dan usaha ekstra.

Sedangkan affiliate marketing lebih pas buat yang ingin cara fleksibel, tanpa repot urus barang.

Dua-duanya bisa menghasilkan, asalkan dijalani dengan niat, strategi, dan konsistensi. Kalau masih perlu referensi terkait bahasan finansial kita bisa main ke blog tentang keuangan untuk memperdalam teknik dan teorinya.

Ibu rumah tangga afiliator

Jadi, mana yang paling cocok untukmu? Yuk, mulai ambil peluang dari sekarang dan ubah waktu luang menjadi penghasilan!

Jangan ragu untuk mencoba karena rezeki bisa datang dari mana saja, bahkan dari rumah sendiri.

Related posts:

30 thoughts on “Jualan Online vs Affiliate Marketing: Mana yang Cocok untuk Emak-Emak?”

  1. Bagi emak-emak yang pengin punya penghasilan sendiri, dua pilihan itu emang sering bikin bingung. Penjelasan Kakak detail banget, jadi lebih gampang buat milih. Terutama bagian manajemen waktu, itu penting banget. emak emak jadi makin mantap buat coba affiliate marketing dulu sambil belajar, biar gak keteteran ngurus anak

    Reply
  2. Emak2 tentu punya selera sendiri ya kak yang pas dgn kepribadian dan tentu saja, keahlian dlm berjualan. Ada yg senang dan bangga dgn produknya sendiri. Tapi ada jg yang senang jualan produk org lain krn ga repot hrs stok barang. Intinya hanya promosi aja deh.

    Apapun pilihan emak2, entah jualan online atau affiliate marketing, tentu ada plus minusnya. Dilihat dan dibandingkan aja sndiri. Kalo perlu, cobain smua. Entar enaknya dmn, tinggal putuskan.

    Reply
  3. aku suka pegang produk sendiri kak. Tapi suami sukanya afiliasi. Kadang dia ngomel begini “lah Cuma posting aja sih apa susahnya dek.. Gak perlu packing”.
    Lah iya tapi kadang kami jadinya jalan masing-masing. Yang penting menghasilkan aja

    Reply
  4. Jualan online atau Affiliate marketing, semua bagus dan berpotensi menghasilkan cuan. wajib memanfaatkan peluang yang ada. Jadi bisa dipilih yang sesuai dengan diri dan karakter masing-masing. Karena memang cocok-cocokan. Intinya semangat dan konsisten. pasti hasilnya maksimal.

    Reply
  5. Apapun peluangnya, kalo dijalani dengan tekun, Insha Allah bakal menghasilkan cuan yang melimpah. Masing-masing bisnis pasti ada plus minusnya, baik itu jualan online atau affiliate. Tapi kalo saya disuruh milih, saya cenderung pengen jualan online aja , hehehe

    Reply
  6. Sebenarnya dua duanya juga ga masalah dilakukan secara bersamaan. Sejujurnya susah juga menjalankan affiliate marketing itu kalau bagi saya. sebab harus fokus dan konsisten share tentang produknya di berbagai media sosial. Tapi enaknya affiliate ga perlu nyetok barang. Sementara jualan online terkadang kita harus menyetok barang dulu kan. Intinya keduanya punya plus minus

    Reply
  7. So far, sudah merasakan bagaimana senangnya bisa dapat uang dari rumah
    Apalagi tanpa harus meninggalkan anak dalam kurun waktu lama
    Asalkan telaten pasti bisa
    Dunia digital bisa dijamah, affiliate, dan lain lain bisa banget
    Tinggal kumpulkan kekuatan kalau niat sudah kuat

    Reply
  8. Meski aku belum emak-emak tapi aku sangat tertarik sama Affiliate marketing, soalnya aku hobi share info atau apapun ke story WA dan IGS. Jadi kedua media tersebut bisa ku optimalkan untuk tambah cuan melalui Affiliate marketing. Tentu tantangan berikutnya aku kudu upgrade skill terkait penjualan dan bikin konten jitu yang bisa ajakin orang checkout.

    Tentu menambah cuan dengan cara praktis adalah salah satu jalan ninja buat punya peluang lebih baik (nambah tabungan, bisa pelesiran,dkk).

    Kemajuan teknologi sangat membantu sekali bila dimanfaatkan dengan optimal.

    Reply
  9. Benar banget…Untuk emak-emak, jualan online cocok jika suka mengontrol produk sendiri, sementara affiliate marketing lebih cocok bagi yang mencari model bisnis fleksibel, tanpa perlu repot stok barang dan pengiriman, sehingga bisa dilakukan di sela-sela aktivitas rumah tangga. Pilihan tergantung pada preferensi manajemen waktu dan keinginan untuk berinteraksi langsung dengan produk versus mempromosikan produk orang lain.

    Reply
  10. Wah, bahasannya pas banget nih untuk emak-emak! Jualan online vs affiliate marketing, dikupas tuntas & gak bikin bingung. Penjelasannya ringan tapi tetap detail. Jadi dapet gambaran mana yang paling cocok, tergantung waktu, modal, dan minat, yaa, Teh 🙂

    Reply
  11. Kalau saya sekarang baru affiliate kak. Pernah sih dulu jualan online. Memang lebih ribet dan menyita waktu. Buat saya yg masih ada balita, affiliate terasa lebih mudah.

    Reply
  12. Pengen banget lho bisa Affiliate-an karena sampai sekarang tuh rasanya Affiliate tuh masih belum bisa maksimal, entah mungkin metodeku atau ada teknik khusus yang perlu kupelajari Teh. Cuma dari pengalaman aku lebih suka handle produk secara penuh, karena udah pernah punya pengalaman ngurus stock barang di gudang waktu jadi importir. Hanya ada plus minusnya juga sih yaitu manajemen waktu dan tenaga.. 😀

    Reply
  13. Asyik bangett di era yg serba digitalized seperti sekaraaangg

    banyak hal bisa dilakukan.
    banyak cara utk berburu cuan.
    pastinya Emak bs pilih mana yg sesuai karakter, passion dan preferensi yha

    Reply
  14. Baik jualan online maupun afiliator, keduanya punya potensi yang bisa salah satunya dikerjakan oleh seseorang atau memungkinkan juga keduanya sih. Paling balik lagi bagaimana ia bisa mengelolanya biar lebih menghasilkan

    Reply
  15. Kembali lagi pada niat, strategi, dan konsistensi. Nah kalau udah tiga hal itu bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, soal kerja apapun bakal jadi rejeki yang indah.

    Apalagi soal dagang atau sales dengan bentuk apapun. Akan bisa menghasilkan terbaik.

    Selain itu aku setuju banget yang ditulis, soal mengatur waktunya, mau jual online atau affiliate semuanya punya bayarannya. Alias ada minus plusnya. Tinggal mau ambil resiko/bayaran yang mana.

    Reply
  16. Baik jualan online ataupun affiliate marketing keduanya memanfaatkan teknologi digital untuk meraup cuan. Pilihan yang dapat dicoba emak-emak untuk menjemput rezeki. Meskipun di rumah bisa lho tetap menghasilkan

    Reply
  17. Waktu anak masih 1, aku pernah juga nyobain jualan online. Beberapa bulan lumayan juga sih hasilnya. Tapi anak makin gede, ya jadi makin gak ada waktu untuk ngurus jualan online nya. Akhirnya ditinggal gitu aja, ihihi.

    Tapi bener, mau jualan online, ataupun affiliate, sebaiknya memang pilih yang waktunya bisa kita sesuaikan yaa.

    Reply
  18. Dulu pas anakku baru satu aku jualan online buku2 parenting dan baju2 hamil menyusui. Nyetok sih. Seneng krn bisa bantuin ibu2 muda lainnya. Begitu dua anak dah gak kepegang haha. Kadang pengen balik lagi jualan tapi kan butuh modal ya.
    Jadi kalau misalnya gak mau modal gede mending sih affiliate2 atau ada apa tu dulu dropship ya.
    Aku nyoba affiliate juga tapi ya belum sesukses yang lain wkwk. Mungkin krn belum rajin ngonten dan masih ngandelin link. Belum diseriusin. tapi salut sih sama yang emang niat banget jadi affiliator ini, apalagi kalau rajin ngonten dan share link di sosmednya. Maka gak heran kalau cuannya juga mayan.

    Reply
  19. Aku pernah lakukan dua-duanya. Memang kalau affiliate itu terlihat mudah karena tanpa moda barang namun praktiknya cukup sulit karena butuh konsistensi. Sementara jualan online setidaknya kita harus sedia stok barang

    Reply
  20. Jaman sekarang bisa memilih Affiliate yaah..
    Lebih nyaman karena pastinya gak butuh modal besar dan tentunya tetap membutuhkan sebuah konsistensi agar orang mengenal dengan apa yang kita branding-kan.

    Reply
  21. Kalo dibaca-baca sih ya, saya lebih suka yang affiliate ya.
    Tapi saya belom begitu paham cara kerja affiliate ini.
    Udah niat sih mempelajarinya tapi belom dieksekusi sampe sekarang. Baru niat aja.
    Udah dicatat malaikat la itu ya niat saya…

    Reply
  22. Dulu aku pernah jualan online, dan sekarang lagi nyoba affiliate. Tantangan affiliate ini adalah rasa bosan dan lupa. Lupa share link jualan. Kalau dipikir cuma share link aja ya cuma ya itu kalau lagi ga ada motivasi susah memulainya. Intinya jangan patah semangat utk mulai usaha

    Reply
  23. berjualan online sekarang ini udah mulai banyak diminati, kita ngga perlu buka toko offline sehingga mengurangi budget untuk sewa.
    Terus pilihan lain seperti affiliate ini menarik, dari dulu aku pengen cobain, cuman sayang nih aku nya gak aktif untuk mempromosikan, padahal kalau ditekuni, bisa lumayan juga hasilnya

    Reply
  24. Daku pernah jualan online, Teh. Bantu masarin jasa suami (percetakan), lalu pernah jualan pizza juga. Kalau affiliate belum pernah.
    Affiliate lebih praktis ya karena tinggal posting dan ngatur strategi marketing, beda kalau jualan yang produksi sendiri kan harus bikin barangnya dulu.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics