Sepeda Ontel di Cianjur
Sepeda jadi semakin naik daun dan dijadikan lifestyle oleh beberapa komunitas setelah Kang Emil sang walikota Bandung selalu menggunakannya dalam berbagai kesempatan. Ngagoes bukan hanya jadi sarana olahraga, tapi juga ajang memperlihatkan keseriusan dalam menekuni suatu hobi.
Tahu sepeda ontel? Yang jelas bukan sepeda lipat yang kekinian itu lah ya. Ontel justru tipe sepeda jaman dulu banget meski harganya semakin melejit melebihi harga sepeda motor karena keunikan serta keantikannya.
Urang Cianjur tidak mau kalah. Minggu 24 Desember 2017 lalu di Lapangan Prawatasari Joglo malah ada parade sepeda ontel yang diikuti tidak hanya oleh pencinta (dan pemilik) ontel urang Cianjur saja, tapi juga berbagai penggowes ontel dari kota atau kabupaten lain di Jawa Barat seperti Bandung, Sukabumi, Bogor, Garut, Purwakarta, Sumedang dan lainnya.
Salah satu pemilik ontel di Cianjur, Pak Edo Muchtar mengatakan hari Minggu itu bertepatan dengan hari jadi komunitas ontel Cianjur atau yang lebih dikenal dengan Vintage Onthel Cianjur (VOC) yang ke 2.
Pak Edo selaku Ketua Korwil Vintage Onthel Cianjur memeriahkan hari jadi komunitasnya ini dengan mengundang berbagai komunitas sesama pecinta ontel dari berbagai daerah di Jawa Barat, sebagaimana jika ada komunitas ontel lain yang berulang tahun atau ada kegiatan, member VOC juga mengusahakan datang menghadirinya.
Parade ontel diselenggarakan tidak hanya untuk sebagai sarana olahraga di Minggu pagi yang cerah itu. Melainkan juga jadi ajang sosialisasi kepada masyarakat umum terkait sepeda yang juga sebagai salah satu peninggalan sejarah ini.
Masyarakat Cianjur terkagum melihatparade peserta dari Bandung yang datang langsung ke Cianjur dengan mengendarai ontel memakan waktu sekitar 4 jam. Sepanjang perjalanan itu tidak terbayang bagaimana mereka melewati jalan berliku dan naik turun di Padalarang. Atau keram kaki yang dialami kalau saya yang menjalani. Enaknya saya hanya jadi tim hore alias penonton saja.
Suasana Lapang Prawatasari Cianjur setiap Minggu memang selalu dipenuhi oleh warga yang berolahraga atau sekadar menghabiskan waktu pengisi jam car free day. Cocok momennya jika dijadikan ajang memperkenalkan apa itu VOC.
Banyak warga yang sangat antusias. Saya dan keluarga yang ikut parade mulai dari Jalan Raya Bandung melihat begitu tinggi animo masyarakat sepanjang jalan. Terlebih para penggowes mengenakan pakaian tradisional, pakaian para pejuang kemerdekaan saat masih dalam penjajahan sebelum kemerdekaan dan beberapa kendaraan jip tempur serta sepeda unik.
Sepeda ontel termasuk barang antik yang merupakan peninggalan sejarah, tidak aneh kalau sebagian masyarakat justru baru pertama kali melihatnya. Bagi sebagian generasi lama mungkin bisa dikatakan ontel ini juga sudah terlupakan.
Padahal, meski sepeda jadul jangan salah harga ontel sangat mahal dibanding sepeda lipat yang dipajang di mall atau e-commerce kekinian. Ontel sekarang berkisar Rp.3 juta sampai bisa mencapai puluhan juta rupiah. Bentuknya yang unik dan antik itu yang membuat ontel dihargai selangit. Seperti beberapa ontel yang dikoleksi penghobi sepeda antik komunitas VOC.
Ontel merek atau jenis Gazelle harganya sekitar Rp35 juta, meski sebagian masih ditentukan oleh masa tahun produksinya, kondisi dan mereknya. Ontel yang harganya tinggi kebanyakan buatan zaman penjajahan. Beberapa jenis ontel antik seperti sepeda Philips produksi Belanda, merek Royal dan jenis Batavus (Inggris), jenis Simplex buatan Jerman, dan merek Gazella produksi Jerman.
Meski harga ontel cukup tinggi namun anggota VOC terdiri dari berbagai kalangan dari seluruh lapisan masyarakat. Ada anggota Raider 300 (TNI), PNS, wiraswasta, petani, buruh dan bahkan pelajar yang suka bersepeda (ontel utamanya).
Komunitas VOC berharap ontel sebagai salah satu peninggalan sejarah jangan sampai dilupakan dan terlupakan ditelan zaman. VOC terbuka untuk siapa pun yang mau bergabung. Setiap Minggu VOC selalu kumpul bersama dan menyelenggarakan kegiatan sosial. Disamping ikut menunjang program wisata daerah di Cianjur.
Aih harganya sama dengan harga umroh. Mpo mau tuh naik sepeda ontel tanpa rantai.
Kaya di film jaman charie chaplin
Busyet dah, ke cianjur -bandung empat jam. Sama kaya jakarta bandung ye. Pulang naik sepeda ontel pasti bawa oleh oleh beras sekarung. Hehehe
itu gimana jalannya sepeda tanpa rantai?
kereen euy sepeda ontel 🙂
ternayata di Cianjur ada komunitas sepeda ontel juga ya teh , selama ini sih aku sering liat sepeda ontel hanya di kota tua aja ataupun cfd di jakarta. gak nyangka ternyata harganya mahal juga yaa , mungkin karna unik jadi harganya tinggi .
Waah asik di Cianjur pun ada komunitasnya onthel ya. Aku suka banget kalo pas di sini, apalagi kebanyakan yang ngonthel tua2 berasa gaya gituh.
Aku terakhir ngontel dibonceng blogger jogjakarta dijak keliling2 alun2 kidul hahahaa, seruuu!
iya tetanggaku juga koleksi sepeda ontel kuno dan harganya bikin melongo
Wah ada komunitasnya ya. Terakhir naik sepeda onthel kyk gtu di Kota Tua Jakarta 😀
Sepeda ontel yang ada tempat duduk di sebelahnya itu lucu banget. Bisa buat ngajakin anak jalan-jalan.
Kalau lihat sepeda ontel sok inget ka abah teh Okti, duuh jadi kangen
Aku jaman SMP dulu kalau ke sekolah naik sepeda onthel punya kakek. Dulu ngga kepikir ya harganya bisa semahal skrg. Setelah kakekku mebinggal, sepedanya yg biasa aku pake aekolah entah kmn. Ada yg jual kayaknya deh
Komunitas sepeda onthel ada dimana-mana ya. Keren gitu lihatnya. Mereka masih menjaga budaya. Lagian naik sepeda onthel ebih sehat ya mbak ^^
wahh ada komunitasnya ternyata mbak. semakin unik semakin mahal ternyata
Suami ku punya sepeda onthel mbak, peninggalan bapak mertua ku berat banget aku nggak berani naikinnya hehe
Sepeda kuno bikin kita inget sejarah hehehe. Kalau di film2 sejarah, pasti selalu ada banget sepeda tua ontel ini
hebaaat ya kolektor barang antik seperti sepeda onthel. Gimana ya cara merawatnya supaya kuat dipakai berjam-jam seperti ini.
Serunya komunitasnya, ngumpul-ngumpulnya juga ada kegiatan sosialnya. Kereen!
Sepeda ontel sekarang mahal banget yak, bisa sampe puluhan juta rupiah.. Barang antik sekarang..