Geliat #IndonesiaMembaca Sebar Tandatangan Gubernur Jawa Barat

Seperti biasa kalau mampir ke Sukanagara selalu saja ada paketan di kamar. Kali ini selain tabloit bulanan Indosuara dari kantor, juga ada paketan lain yang cukup tebal berwarna coklat. Apa itu ya? Penasaran… Melihat si pengirim paket, baru ngeh kalau itu buku hadiah dari #IndonesiaMembaca. Segera aku buka. Benarkah ada tanda tangan Ahmad Heryawan alias … Read more

Kopdar Baraya Sunda: Perjalanan Malming di Puncak Sambil Gembol Anak

Jauh hari sebelumnya di Group Facebook Baraya Sunda sudah digembar-gemborkan kalau acara kopdar alias “patepung lawung paamprok jonghok” akan dilaksanakan tanggal 7 dan 8 Desember. Bertempat di villanya milik salah satu anggota group, yaitu Enin Oetjoe Susanto, yang tinggal jauh di Kanada sana. Merasa bagian dari sasama urang Sunda, terlebih ingin bersilaturahmi dengan semua anggota … Read more

Tiga Sumpah Pemuda untuk Indonesia Lebih Baik

Sebagai generasi muda Indonesia yang berdomisili di daerah, dengan segala keterbatasan ini, sumbangsih yang bisa diberikan berupa ide dan pemikiran. Berharap besar secuil pemikiran ini bisa berkontribusi banyak untuk merubah bangsa menjadikan Indonesia yang lebih baik. Tiga sumpah generasi muda yang paling penting untuk Indonesia yang lebih baik: 1. Sumpah Menjunjung Tinggi Kejujuran Moralitas warga … Read more

Perjuangan ASI Ekslusif yang Gagal

Sedih dan kecewa saat ingin memberikan hak terhadap anak berupa menyusui ASI ekslusif, namun sudah lebih dulu gagal total sebelum proses berjalan. Usia saya 33 tahun saat hamil anak pertama. Karena posisi kandungan sungsang, maka saya disarankan dokter dan bidan untuk melahirkan di RSUD Cianjur, demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Heran dan bingung ketika … Read more

Galaxy Grand Setelah Kekalahan

Samsung Galaxy Grand akhirnya jadi milikku. Terimakasih Lomba Blog ASEAN (KEA 2015) @aseanblogger

Kecawa, sedih, dan malu pada diri sendiri yang aku rasakan saat beberapa minggu lalu mengikuti audisi kepenulisan, dan ternyata hasilnya aku tidak lolos alias gagal.

Dua kali berturut-turut hasil karyaku tidak lolos, padahal cerita yang aku buat sesuai dengan tema yang diminta. Terlebih kedua-duanya kisah yang kubuat adalah pengalamanku sendiri secara nyata.

Beda dengan kisah fiksi atau pengalaman orang lain, karena dalam kisah ini aku sendiri yang mengalami dan menjadi pelaku utama, maka dalam menyusun cerita aku rasa sudah membeberkannya dengan sepenuh hati dan perasaan.

Tapi apa daya, kalau naskahku tak sesuai dengan keinginan para penanggung jawab antologi meski persyaratan sudah aku penuhi hasilnya ya tetap saja gagal itu tadi.

Aku tidak putus asa. Bukan satu kali atau dua kali aku ikut acara kepenulisan baik berupa tulisan di blog maupun pengiriman naskah via email bahkan berupa karya cetak yang tidak aku menangkan. Pasrah saja. Pikirku mungkin memang belum jodohnya.

Setelah aku tahu karyaku tidak sesuai (tidak cocok) dengan permintaan dan harapan mereka para penyelennggara aku berusaha saja untuk bisa mengoreksi segala kekuranganku dan berharap dapat memperbaikinya di lain even.

Tak kupungkiri kegagalan dobelku ini membuatku cukup terhenyak. Sudah bela-belain cari waktu untuk nulis dan kirim naskah ke tempat yang ada koneksi internetnya (di rumah tidak ada koneksi internet) hasilnya malah mengecewakan…

Mungkin gaya penuturanku yang tidak cocok dengan harapan mereka. Tak apalah, tak berjodoh dengan even itu, mungkin berjodohnya (gaya penulisanku) dengan even-even lainnya yang masih banyak.

Tapi memang rupanya Tuhan berkehendak lain. Setelah kesusahan pasti akan ada kemudahan, itu janji-Nya… Aku gagal dalam audisi yang “berhadiah” sekitar seratus ribu rupiah (jika menang) tapi ternyata aku berhasil memenangkan juara satu dalam even dunia kepenulisan lainnya yang lebih bergengsi dan total hadiahnya 50 kali lipat besarnya!

Alhamdulillah…
#sujudsyukur

Kini Samsung Galaxy Grand sudah di tangan. Semoga semangat menulis dan berbagiku terus meningkat dengan adanya gadget canggih ini. Amin…

Meloncat-loncat Dalam Bus Demi Si Kakek

Dalam perjalanan menuju ke Tasikmalaya, dalam bus DOI aku duduk meloncat-loncat dari kursi satu ke kursi lainnya. Setiap Si Kakek pindah aku mengikutinya dengan perasaan cemas. Gimana tidak, orang Si Kakek sudah sepuh, jalannya saja dibantu pakai tongkat, dan dia melakukan perjalanan naik bus sendirian! Mobil bus DOI yang aku tumpangi jalannya cukup kencang. Setiap … Read more

Verified by ExactMetrics