Solusi Menghadapi Anak Malas Belajar Matematika

Udah nangis kejer, nendang sana sini, ngacak-ngacak benda apapun di dekatnya, susah pula diajak diam. Bikin kesal hampir saya terpancing untuk memukulnya. Bagaimana tidak, ulah tantrum Fahmi sepulang sekolah hari ini bikin tekanan darah saya naik drastis saja.

Awalnya sambil buka sepatu disertai wajah tertekuk ia ngedumel, “Gak suka sama pelajaran tematik! Pusing, Ami… kebanyakan jadi gak jelas!”

Saya diamkan saja dulu. Mungkin ia lelah karena cuaca terik sementara pulang sekolah ditempuh dengan jalan kaki. Namun wajahnya sampai selesai menghabiskan minum yang saya berikan masih saja dipasang jutek.

Tantrum ketika mentok mengerjakan PR Matematika

Setelah saya desak, akhirnya ia bilang punya pekerjaan rumah matematika. Awalnya soal dari pelajaran tematik itu dibahas di kelas. Tapi karena waktu keburu habis pelajaran yang tidak selesai itu disuruh dikerjakan di rumah.

“Kalau begitu yuk, bareng ibu kita kerjakan dulu. Sebelum berangkat sekolah agama, sebelum sore nanti lihat main bola di lapangan kan lebih baik dikerjakan dulu PR nya.”

Namun Fahmi malah diam saja, lalu diam-diam nangis dan makin lama sesenggukan hingga tantrum tak berkesudahan. “Ami gak suka matematika. Ami suka pelajaran agama… Hikz! Hikz!”

Saya hanya bisa menarik nafas. Gak dulu membujuknya karena tahu bagaimanapun membuatnya paham, saat ini waktunya tidak tepat. Suasana hati putraku itu masih marah dan butuh waktu untuknya. Jadi saya membiarkannya saja dulu.

Bingung memang dengan posisi saya seperti ini. Sejak awal saya memang tahu kalau Fahmi memang lebih mudah paham dalam pelajaran agamanya dibandingkan pelajaran umum, apalagi eksakta. Meski ayahnya guru bidang studi matematika, namun Fahmi begitu malas untuk diajak belajar berhitung.

Tapi bukan berarti hal seperti ini didiamkan saja, bukan? Meski kami berencana setelah lulus SD nanti Fahmi akan masuk pondok, buka berarti masuk pondok tidak akan bertemu pelajaran matematika. Malah justru pondok yang diincardi Fahmi, ada test seleksi masuk dengan matematika sebagai salah satu pelajaran yang dijadikan bahan seleksinya!

Jadi bagaimana? Sebagai orang tua pastinya tidak ingin membiarkan anak tidak belajar hanya dengan alasan ia tidak menyukai pelajarannya. Itu tidak betul. Fahmi malas menghadapi pelajaran matematika pasti ada penyebabnya. Itu yang harus saya cari tahu….

Dan sekian lama saya perhatikan, ada banyak hal yang bikin anak saya semakin enggan belajar matematika, seperti:

  • Pelajaran yang diterima di kelas random kemungkinan anak saya jadi tidak fokus
  • Setelah memberikan materi, guru kelas membiarkan murid begitu saja. Tanpa bimbingan lebih tentu saja anak saya seolah mendapat pembiaran yang menyenangkan
  • Terbiasa dengan pola belajar jarak jauh saat masa covid-19, lebih banyak di rumah daripada di sekolah, sementara sistem belajar seperti itu di tempat kami hasilnya justru tidak maksimal
  • Buku paket atau sumber pembelajaran tidak lengkap. Bahkan sering tidak cukup sehingga Fahmi dan temannya harus gantian bahkan rebutan. Akhirnya materi didapat dengan cara salah seorang mendikte, yang lainnya mencatatnya di buku
  • Setiap pekerjaan rumah (PR) yang diberikan sering tidak ada tindak lanjutnya. Sering tidak dinilai hasilnya membuat anak mengerjakannya tidak serius, dengan alasan asal ngerjakan aja, tidak dicek ini…
  • Waktu yang efektif di sekolah untuk belajar sangat sedikit

Dari pengamatan itu saya mengambil solusinya Fahmi harus belajar mandiri untuk bisa mengejar keterlambatan di pelajaran matematika ini. Tapi bagaimana caranya?

Jaman serba digital, semua ada dalam genggaman, apa sih yang tidak ada solusinya? Segera saya search di kolom pencarian dengan kata kunci “solusi anak malas belajar matematika”

Dan taraaa… Inilah judul artikel yang muncul di halaman pertama:

Pusing Pelajaran Eksakta? Sinotif Saja, Lebih dari 20 Tahun Mencerdaskan Anak Bangsa

Membaca informasi pada sebuah artikel di media online itu bikin saya tertarik untuk lebih mengetahuinya. Jika cocok kenapa tidak Fahmi juga belajar di sana?

Waktu dan kualitas belajar di kelasnya yang terasa masih kurang, saya dan suami memilih mendaftarkan Fahmi untuk mengikuti les tambahan di lembaga bimbel matematika dengan tujuan memperdalam pengetahuan ilmu eksakta-nya.

Kebetulan ada Bimbel Live Interaktif  berkualitas yang secara khusus memberikan materi pada mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia, yaitu Sinotif.

Sinotif lahir pada 25 Maret 2000. So, Sinotif telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun, dong. Selama itu Sinotif terus mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan belajar para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Di Sinotif juga bisa belajar kelompok khusus mempersiapkan memasuki semester awal tingkat universitas.

Yang belajar di Sinotif itu anak sekolah usia 6 sampai 19 tahun. Mereka tidak hanya belajar pelajaran eksakta, tetapi juga pengayaan nilai-nilai pribadi melalui penghayatan makna belajar dan hidup. Nah ini kan cocok untuk Fahmi, putra saya.

Emang sih, dalam membimbing para siswa, Sinotif menekankan penguasaan konsep dan pengembangan logika berpikir yang praktis. Dengan sistem pembelajaran seperti itu, diharap bisa mencetak generasi yang memiliki kompetensi tinggi dan dapat bersaing secara global.

Di jaman serba digitalisasi seperti sekarang ini, untuk dapat mencetak generasi yang memiliki kompetensi tinggi dan dapat bersaing secara global, penguasaan eksakta bukanlah satu-satunya. Oleh karenanya, Sinotif hadir tidak hanya untuk mengoptimalkan bidang eksakta, tetapi juga mengakomodasi siswa-siswa yang memiliki potensi pada bidang lain agar tetap maksimal. Ini yang sangat menarik bagi saya dan suami.

Apalagi, dalam membimbing para siswa, Sinotif menerapkan hal-hal seperti:

  • Proses belajarnya disusun berdasarkan target dan nilai yang diinginkan siswa dan orang tua
  • Selama melakukan pembelajaran siswa dibimbing langsung oleh guru spesialis mata pelajaran matematika, fisika dan atau kimia
  • Siswa dibimbing secara profesional. Menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa itu sendiri
  • Mendapatkan modul pembelajaran lengkap sesuai dengan kebutuhan di sekolahnya
  • Proses belajar siswa terus dipantau dan diinformasikan kepada orang tuanya selama setiap pembelajaran berlangsung
  • Kebebasan siswa bertanya terkait pembelajaran (soal tidak dimengerti atau ada PR) sehingga terus bisa memperdalam materi dan soal latihan kapan saja seharian full
  • Sistem pembelajaran secara online, live dan interaktif jadi memudahkan dan sangat hemat bagi kami yang tinggal di pelosok Cianjur Selatan ini.

Sinotif learning method

Sinotif learning method adalah suatu metode mengajar ilmu matematika, fisika, dan kimia secara sistematis sehingga mudah dipahami anak-anak. Metode yang dimiliki Sinotif tersebut terdiri dari empat aspek, yaitu

Specialized

Anak kita dibimbing oleh guru spesialis matematika, fisika, dan kimia yang ahli dan tersertifikasi khusus.

Systemized

Anak kita  mendapatkan modul soal yang sistematis dengan kombinasi gaya belajar linear dan global untuk memudahkan pemahaman konsep.

Personalized

Anak belajar mendapat layanan personal sesuai kebutuhan dan target belajar yang diinginkan. Catatan dan laporan belajarnya dikirimkan kepada orang tua atau wali setiap selesai sesi belajar.

Limitless

Belajar di Sinotif mendapat layanan selama 24 jam melalui website seratusinstitute.com dan aplikasi Tanya Jawab Soal.

Bimbel Sinotif

Pilihan Kelas (Produk) Sinotif

Sistem pembelajaran kelas-kelas di Sinotif terbagi menjadi dua kelompok besar, ada Sinotif Premier dan Sinotif Mobile.

Sinotif Premier terbagi menjadi Premier Diamond (1 siswa), Premier Platinum (3 – 5 siswa), Premier Gold (6 – 15 siswa), dan Premium Silver (belajar mandiri dengan bimbingan dan pemantauan guru).

Sementara itu, belajar melalui Sinotif Mobile terbagi dalam dua melalui website www.seratusinstitute.com (berisi ribuan video penjelasan dan contoh soal serta pembahasan) dan aplikasi Tanya Jawab Soal.

Keunggulan Belajar di Sinotif

Sebagai lembaga bimbingan belajar yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun, banyak keunggulan yang ditawarkan Sinotif. Diantaranya:

  • Waktu belajar, anak dibimbing oleh guru spesialis bidang studi yang telah menjalani pelatihan dan memiliki sertifikasi.
  • Program belajarnya dirancang sesuai kebutuhan dengan memperhatikan bagaimana karakter siswa, materi yang sedang berjalan, dan di mana siswa bersekolah.
  • Disediakan modul belajar yang lengkap dan sistematis.
  • Dalam proses pembelajaran ada pendekatan yang dilakukan secara personal sesuai karakter dan gaya belajar anak kita.
  • Sebagai orang tua kita akan mendapatkan laporan belajar anak secara berkala
  • Anak bisa bertanya tentang PR atau seputar bidang studi yang dipelajari selama 24 jam melalui website www.seratusinstitute.com dan aplikasi Tanya Jawab Soal.
  • Ada garansi uang kembali jika anak kita merasa kurang cocok belajar bersama guru Sinotif.

Keunggulan lainnya bakalan didapat secara relatif setelah anak kita belajar di Sinotif Bimbel Live Interaktif.

Seperti kami yang tinggal di Cianjur Selatan, akses ke kota kan harus memakan waktu sekitar tiga jam kendaraan tuh, maka adanya Sinotif Bimbel Live Interaktif tentu saja sangat praktis dan memudahkan.

Selama terhubung dengan jaringan internet, anak bisa mengikuti bimbingan belajar interaktif secara maksimal karena di Sinotif memiliki metode belajar online yang berbeda.

Belajar di Sinotif menggunakan metode live interaktif. Bukan bimbel online yang cukup hanya dengan menonton video saja, karena ada guru yang memantau langsung seolah belajar jarak jauh ini menjadi pelajaran tatap muka.

Pembelajaran interaktif Fahmi bersama Sinotif
Alhamdulillah, pelan-pelan anak bisa lebih semangat lagi belajar matematika setelah mengikuti bimbingan belajar dari Sinotif

Di Sinotif, guru terpilih itu entah bagaimana caranya kok bisa ngambil hati anak sehingga anak yang malas belajar kembali bersemangat.

Jadi kalau ada orang tua memiliki masalah seperti kami, bingung menghadapi anak yang malas belajar matematika, semoga solusi ini bisa membantu ya…

Tertarik untuk mengajak anak yang kesulitan belajar di bidang studi matematika, fisika dan kimia di bimbel Sinotif live interaktif? Langsung kunjungi website Sinotif atau menghubungi via WhatsApp saja untuk informasi lebih lengkap, ya.

27 thoughts on “Solusi Menghadapi Anak Malas Belajar Matematika”

  1. Mantap. Makasih tips nya kak. Belajar di Sinotif sepertinya menyenangkan. Jaga jaga kalau anak saya kelak kurang minat sama matematika

    Reply
  2. duh kasian sampai nangis begitu, tapi memang kalau tidak suka matematika tidak bisa dipaksakan, untungnya sekarang banyak metode belajar yang bisa diterapkan untuk bantu si kecil lebih mudah belajarnya, semangat buat para ibu….

    Reply
  3. Saya saja tidak terlalu suka pelajaran matematika, Mbak. Susah, palagi kalau sudah pakai rumus hahaha. Tapi karena pelajaran Matematika penting, memang harus dipaksakan juga. Syukurlah sekarang banyak bimbel online, termasuk Sinotif yang sudah menerapkan metode kelas live interaktif. Jadi serasa kelas tatap muka.

    Reply
  4. Matematika emang jadi momok buat sebagian besar anak sii ya. Apalagi kalau metode belajarnya ngga tepat malah bikin anak trauma dan pusing deh. Untung ada bimbel online e Si notif yang uda pengalaman 20th mencerdaskan anak bangsa.

    Reply
  5. Siap kak, ternyata momok belajar Matematika ada solusinya dengan ikut bimbel di Sinotif.
    Matematika bisa dipelajari secara personal sesuai dengan kondisi masing-masing siswa.
    Pelajaran matematika jadi pelajaran yang menyenangkan.

    Reply
  6. matematika memang sesuatu deh,
    tapi kalau bimbelnya seperti ini bakalan membangkitkan semangat untuk belajar,
    karena belajarnya bisa disesuaikan dengan waktu luang si anaknya ya

    Reply
  7. Pelajaran matematika ini memang banyak yang nggak suka, karena sulit dan apalagi kalau gurunya killer, huh momok banget pastinya. Untungnya sekarang ada Sinotif bimbel ya, kak. Apalagi banyak pilihan kelasnya.

    Reply
  8. Ternyata Sinotif sudah hadir dari tahun 2000, ya. Whah sudah lebih dari 20 tahun ternyata, pastinya sudah berpengalaman dalam bidang bimbingan belajar untuk menghadirkan suasana pembelajaran yang fun, apalagi mata pelajaran eksakta yang terkesan serius, pasti jadi happy kalau ikut bimbelnya di Sinotif

    Reply
  9. yaampun sampe tantrum yaa. sedih banget kalo liat anak kecil nangis.
    matematika nih emang sering jadi momok yg nakutin buat anak.
    adanya tempat kursus ini pasti ngebantu banget banyak orang tua dalam menghadapi kesulitan anak belajar matematika

    Reply
  10. Kalau gurunya sudah tersertifikasi, jadinya para orang tua bakal lebih percaya ya. Karena langsung ditangani oleh para ahli. Apalagi untuk urusan mapel Matematika dan eksakta. Mikirnya sudah puyeng. Untung ada sinotif solusinya

    Reply
  11. Matematika memang bukan pelajaran yang mudah. Kebanyakan anaak sekolah rasanya memang nggak menyukainya. Tapi terpaksa harus berhadapan dengan matematika.

    Kalau ada bimbel yang interaktif kayak Sinotif siiih enak. Semua akan terasa jadi mudah dan menyenangkan.

    Reply
  12. Matematika emg bnyk jd momok bagi siswa. Untung si kecil cmn nangis aja tuh. Dulu aku malah menyobek2 buku dan ngambek ga mau makan krn pusing dimarahin ortu dan guru. Kan jd sakit.

    Untung guru BK ku dulu baik. Jd aku diarahkan ke jurusan bahasa meski nilai eksaktaku ga jelek2 amat..msh bs masuk IPA malah. Tp aku sadar potensi diri.

    Nah Sinotif ini bs mengurangi stres para siswa yg ga mau ribet2 soal matematika..seharusnya pelajaran tuh dibikin enjoy. Jd murid akan senang.

    Reply
  13. wah teh, ini kok ya saya juga lagi mengalami hal yg sama nih, pulang dinas dari luar kota malah dapat info bahwa nilai2 ulangan anak saya pada jelek2, alhasil lsg overthinking dan kepikiran mau cr les tambahan

    Reply
  14. Kalau sampai ada penawaran gratis uang kembali ketika anak merasa kurang cocok dengan cara pengajaran dari mentor yang disediakan sinotif, berarti Sinotif sudah menjamin kalau mentor yang disediakan bisa cocok mengikuti cara belajar si anak biar jadinya menyenangkan nih. By the way Teh, aku juga suka mewek sih kalau ngerjain tugas eksakta sampe sekarang.

    Reply
  15. Huhu.. kasian sampe nangis gitu. Memang nih si matematik bikin esmosi aja ya, haha.. Udah ah ga usah kebanyakan drama deh sekarang, soalnya udah ada Sinotif kan, jadi belajar matematik lebih seru.

    Reply
  16. Anak saya malah paling jago matematika dan bahasa Inggris. Lainnya yang justru lebih rendah nilainya. Bisa nih les di sinotif agar nilainya lebih bagus dan anak anak lebih paham dengan pelajaran sekolah

    Reply
  17. Duh deudeuh teuing, apa yang dialami fahmi sama dengan anak saya yang pertama teh. males kalo udah harus ngerjain PR tematik matematika dirumah. selain karena pr nya selalu banyak juga materinya saya rasa juga cukup berat untuk ukuran SD kelas 3. solusinya, tentu ikut les matematika. tapi ternyata itu masih kurang juga karena anak sering bolos karena udah lelah dengan kegiatan sekolah dan les lain yang wajib di sekolah. solusitif banget nih kalau anak bisa ikut bimbel mateimatika di sinotif.

    Reply
  18. Kelas yang interaktif saat belajar matematika dan guru yang asyik juga pengaruh lho. Dulu anakku juga sempat kurang suka dengan matematika. Tapi begitu ketemu guru yang ngajarin dia cara belajar matematika yang seru, dia jadi suka. Nah, sekarang ada bimbel sinotif ini harusnya bisa jadi solusi nih untuk belajar matematika dengan cara yang seru

    Reply
  19. Matematika memang momok bagi sebagian orang
    Namun anakku belum sampai di level nangis seperti itu
    Dia cuma pasrah dan menunggu saya mengajarinya

    Reply
  20. Alhamdulillahnya, Fahmi bisa bercerita apa yang dirasa tidak disukai sehingga orangtua jadi paham dan bisa menemukan solusi bersama. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan sekaligus evaluasi belajar dari orangtua yang teliti seperti yang telah dilakukan Teh Okti, optimis belajar online bersama Sinotif bisa tetap optimal dan menghasilkan sesuatu yang diinginkan.

    Reply
  21. Saya juga termasuk siswa yang gak suka mitamitik itu mba…
    Anak sulung saya juga hehehe (turunan apa ya)
    Etapi si bungsu saya suka sekali pelajaran berhitung.
    Umur 4 atau 5 tahun dia sudah bisa berhitung sederhana.
    Lain anak lain kemampuan dan minat ya

    Reply
  22. Huhuhu kasiaaan dek Fahmi akupun waktu sekolah paling kesel karena PR Matematika tuh paling susahhhh. Nah dulu blm ada banyak tempat les kayak skrg gini, jd dulu lesnya tambahan sama gurunya sendiri sepulang sekolah. Kalo gurunya gak asik keknya tetep aja bakal buntu yaa krn cara ngajarnya yg gak seru

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics