Untung suka nulis, hidupku jadi bisa lebih waras…

Tergelitik dengan tema yang disodorkan, menulis untuk menjaga kesehatan mental bagi perempuan. Menyebabkan muncul banyak pemikiran di kepala saya, apakah laki-laki kesehatan mentalnya tak perlu dijaga? Atau hanya perempuan sajakah yang memiliki permasalahan mental lalu harus bisa menulis untuk bisa mengobatinya? Jadi  mereka para perempuan dengan keluhan yang sama akan kesehatan mental tapi tidak bisa … Read more

Memperpanjang Umur dengan Tulisan

Memperpanjang Umur dengan Tulisan Iseng perhatikan teman-teman. Yang mudik, yang berkunjung ke sana ke mari, yang traveling ke berbagai lokasi wisata, semua bahagia dengan liburan lebarannya. Libur sampai update blog nya pun ikut libur. Apa karena saat liburan ini tidak ada undangan even berbayar yang diwajibkan menulis sehingga menulis pun ikut libur, ya? Saya baru … Read more

Kenapa Menulis?

Kenapa tertarik untuk bisa menulis? Karena sejak awal (sekolah dasar tepat nya) saya tahu saya suka mengarang dan membaca. Saya tidak begitu pandai dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tapi setiap ada pelajaran mengarang, atau ada tugas mengarang menceritakan pengalaman setelah liburan panjang saya selalu sangat menyukainya. Tidak heran kalau setiap ada pelajaran mengarang, saya tidak pernah … Read more

Kemuliaan Menulis Tanpa Dibayar

Kemuliaan Menulis Tanpa Dibayar Menulis tapi tidak dibayar, jaman sekarang sepertinya susah menemukan orang yang bersedia. Jangankan penulis yang menjadikan tulisannya sebagai ladang usaha, penulis gratisan pun kini mayoritas berorientasi nya kepada imbalan. Meski bukan uang cash bisa saja berupa produk atau jasa layanan. Profesi penulis saat ini bukan hanya pengarang buku atau jurnalis media … Read more

Galaxy Grand Setelah Kekalahan

Samsung Galaxy Grand akhirnya jadi milikku. Terimakasih Lomba Blog ASEAN (KEA 2015) @aseanblogger

Kecawa, sedih, dan malu pada diri sendiri yang aku rasakan saat beberapa minggu lalu mengikuti audisi kepenulisan, dan ternyata hasilnya aku tidak lolos alias gagal.

Dua kali berturut-turut hasil karyaku tidak lolos, padahal cerita yang aku buat sesuai dengan tema yang diminta. Terlebih kedua-duanya kisah yang kubuat adalah pengalamanku sendiri secara nyata.

Beda dengan kisah fiksi atau pengalaman orang lain, karena dalam kisah ini aku sendiri yang mengalami dan menjadi pelaku utama, maka dalam menyusun cerita aku rasa sudah membeberkannya dengan sepenuh hati dan perasaan.

Tapi apa daya, kalau naskahku tak sesuai dengan keinginan para penanggung jawab antologi meski persyaratan sudah aku penuhi hasilnya ya tetap saja gagal itu tadi.

Aku tidak putus asa. Bukan satu kali atau dua kali aku ikut acara kepenulisan baik berupa tulisan di blog maupun pengiriman naskah via email bahkan berupa karya cetak yang tidak aku menangkan. Pasrah saja. Pikirku mungkin memang belum jodohnya.

Setelah aku tahu karyaku tidak sesuai (tidak cocok) dengan permintaan dan harapan mereka para penyelennggara aku berusaha saja untuk bisa mengoreksi segala kekuranganku dan berharap dapat memperbaikinya di lain even.

Tak kupungkiri kegagalan dobelku ini membuatku cukup terhenyak. Sudah bela-belain cari waktu untuk nulis dan kirim naskah ke tempat yang ada koneksi internetnya (di rumah tidak ada koneksi internet) hasilnya malah mengecewakan…

Mungkin gaya penuturanku yang tidak cocok dengan harapan mereka. Tak apalah, tak berjodoh dengan even itu, mungkin berjodohnya (gaya penulisanku) dengan even-even lainnya yang masih banyak.

Tapi memang rupanya Tuhan berkehendak lain. Setelah kesusahan pasti akan ada kemudahan, itu janji-Nya… Aku gagal dalam audisi yang “berhadiah” sekitar seratus ribu rupiah (jika menang) tapi ternyata aku berhasil memenangkan juara satu dalam even dunia kepenulisan lainnya yang lebih bergengsi dan total hadiahnya 50 kali lipat besarnya!

Alhamdulillah…
#sujudsyukur

Kini Samsung Galaxy Grand sudah di tangan. Semoga semangat menulis dan berbagiku terus meningkat dengan adanya gadget canggih ini. Amin…

Verified by ExactMetrics