“Anak yang ga bisa main game itu hidupnya kelamaan di goa!”
Hehe, itu celoteh anak saya saking jengkelnya ga ada teman yang bisa diajak main bareng beberapa hari lalu.
Mungkin ia kesal saat liburan tapi kok tak bisa kemana-mana bahkan untuk seseruan main game bareng dengan teman sebaya saja begitu sulit. Kebetulan teman-temannya memang pada ga bisa dihubungi karena berbagai alasan seperti sedang tidak ada kuota, atau pas lagi menghadiri acara dengan keluarga nya.
Akhirnya anak saya main game sendiri. Saya sengaja membiarkan ia memiliki waktu, toh hanya beberapa jam saja dan itu pun tidak setiap hari.
Main game itu baik…
Saya dan suami bukan tipe yang suka mengekang anak. Kami paham, bermain game juga memiliki banyak manfaat. Entah itu untuk perkembangan mental anak, sosial, maupun keterampilan.
Saya percaya saat bermain game anak akan memiliki peningkatan kemampuan kognitif berupa kemampuan untuk menyelesaikan masalah, gerak refleks dan koordinasi antara mata dan tangan, dan cara efektif untuk mengasah daya ingat.
Melalui bermain game juga anak dapat mengembangkan keterampilan sosial. Seperti terlatih untuk bekerja sama dengan tim, belajar terkoneksi dengan banyak orang dan menjalin hubungan baru. Dan bahkan bermain game tidak hanya sebagai hiburan biasa tetapi bisa juga mengurangi stres.
Saya sendiri meski usia udah mau nenek-nenek mengakui kalau bermain game itu salah satu cara yang efektif untuk melepas penat, bersantai, dan mengalihkan pikiran dari tekanan sehari-hari.
Bahkan game yang berbasis simulasi atau open-world, seperti Minecraft, itu bisa melatih kreativitas, melatih imajinasi dan kemampuan berpikir kreatif.
Game pada umumnya menghadirkan tantangan dan situasi baru yang melatih pemain untuk cepat beradaptasi dan belajar hal baru. Dari sana kita bisa melatih anak untuk memperbaiki kemampuan beradaptasi.
Anak saya pernah tidak menyahut saat dipanggil karena katanya lagi fokus ke main game. Anak pun minta maaf seketika. Mungkin merasa bersalah karena mendengar saya sempat teriak-teriak eh anaknya malah anteng nge-game.
Game dengan tingkat kesulitan tinggi memang menuntut pemain untuk bisa fokus agar dapat menyelesaikan level atau mengalahkan lawan. Dan anak saya terjebak dalam kondisi itu.
Dari kejadian itu bisa kita ambil kesimpulan bermain game juga bisa melatih anak untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Banyak game menggunakan bahasa asing, waktu masih baru anak sering bertanya dan minta dibantu. “Ibu ini artinya apa? Ibu ini digimanain?”
Lama-lama anak mulai paham dan tahu apa yang harus dilakukan. Dari bermain game anak bisa menambah kosakata atau belajar memahami bahasa asing dan budaya baru.
Jaman now bermain game jika diseriusi bisa mendongkrak potensi karir, lho! Memainkan game secara profesional (esports) atau menjadi pembuat konten game bisa menjadi sumber penghasilan yang hasilnya bisa buat bertahan hidup sampai tujuh turunan!
Banyak atlet esports tanah air yang sudah menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional dan internasional. Seperti Rafli Fathur Rahman (Mikoto); Pemain Dota 2 dengan total penghasilan mencapai US$523.183 atau sekitar Rp 8,1 miliar.
Ada Hansel Ferdinand (BnTeT); atlet esports yang berkiprah di luar negeri, dikenal dalam permainan Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO).
Yang suka main Mobile Legends pasti tahu dengan Vivian dong? Atlet espory yang meraih medali emas bersama timnas di SEA Games 2023.
Ada juga si kembar Meutia Rahma Rianti Maharani (Mute) dan Nabila Rahmarizarti Maharani (Babyla) yang berprestasi dalam permainan PUBG Mobile.
Masih ada Rizky Faidan, Elga Cahya Putra, dan Akbar Paudie. Mereka juga atlet esport yang berhasil membawa Timnas Esports Indonesia juara Piala Asia 2023.
Dari prestasi para atlet esport tersebut menunjukkan bahwa anak Indonesia yang doyan ngegame kalau diseriusi memiliki talenta-talenta berbakat yang mampu bersaing di tingkat dunia dalam bidang esports.
Saya setuju bermain game jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab akan membawa kebaikan dan keberkahan.
Betul, sangat penting untuk bertanggung jawab ketika akan bermain game. Supaya bisa seimbang agar tidak mengganggu aktivitas lain atau menimbulkan dampak negatif.
Karena ibarat pisau, jika tidak bijak dalam menggunakannya, dapat melukai orang lain, bermain game juga jika tidak disertai rasa tanggung jawab bisa merugikan diri sendiri dan keluarga.
Keburukan dari bermain game…
Ingat, bermain game memiliki manfaat, tetapi jika dilakukan secara berlebihan atau tidak seimbang, dapat menimbulkan beberapa keburukan.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari bermain game jika dilakukan tidak disertai rasa tanggung jawab, seperti bisa mengganggu kesehatan fisik, bisa mengganggu kesehatan mental, bisa menyebabkan turunnya prestasi akademik dan produktivitas, mengurangi interaksi sosial, berpengaruh negatif pada perilaku, dapat mengganggu waktu dan rutinitas, menyebabkan cyberbullying dan ketergantungan online, serta menyebabkan masalah keuangan.
Begitu banyak dampak negatif dari bermain game jika tidak disertai tanggung jawab. Saya tidak ingin anak jadi kena penyakit karena terlalu lama duduk tanpa banyak gerak. Pun tidak ingin anak kena gangguan penglihatan karena terlalu lama menatap layar. Saya membatasi anak bermain game supaya tidak mengganggu aktivitas lainnya.
Bermain game berlebihan bisa mengurangi fokus pada tugas-tugas penting lainnya. Jangan heran kalau prestasi anak drastis menurun. Game dengan elemen kekerasan dapat memengaruhi perilaku agresif, terutama pada anak-anak dan remaja.
Bermain game dalam durasi panjang dapat mengganggu rutinitas harian seperti makan, belajar, bekerja, atau bersosialisasi dan bahkan ibadah.
Game dapat menyebabkan kecanduan, terutama jika tidak ada pengendalian waktu bermain. Kekalahan atau tekanan dalam permainan bisa menyebabkan anak mudah meluapkan emosi negatif.
Game bisa jadi penyebab kurangnya kontrol emosi. Pemain yang sering bermain game kompetitif mungkin sulit mengontrol emosi mereka dalam kehidupan nyata.
Belum lagi masalah keuangan menjadi hal yang sangat krusial. Selain peralatan untuk bermain game itu cukup mahal, untuk kelangsungan hidup tokoh dalam game yang dimainkan juga diperlukan top up voucher game yang harganya cukup variatif dari yang terjangkau sampai yang menguras kantong.
Tidak sedikit orang tua merasa keberatan ketika anak meminta dibelikan perangkat gaming terbaru. Banyak orang tua yang merasa bertambah beban finansial nya karena harus rutin top up game.
Pemain game mau tidak mau dituntut menghabiskan banyak uang untuk membeli item, skin, atau fitur premium dalam game.
Bahkan di pedesaan seperti tempat saya, banyak orang yang kesulitan sekedar untuk memperpanjang kuota ponsel. Karenanya di masa libur ini anak saya sering uring-uringan karena tidak ada teman yang bisa diajak untuk mabar.
Solusi Top Up Voucher Game Murah dan Menguntungkan
Kabar gembira buat semua pecinta game, kini kita bisa top up voucher game lebih mudah, cepat dan menguntungkan melalui aplikasi #BRImo dari BRI.
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan ketika kita top up game melalui aplikasi BRImo seperti kemudahan akses, dimana BRImo merupakan aplikasi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, selama terkoneksi internet, kita bisa top up voucher game tanpa harus keluar rumah atau antri di ATM.
Dalam hal proses pembayaran, menggunakan BRImo lebih cepat dan efisien. Keamanan terjamin karena BRImo dilengkapi dengan fitur keamanan, seperti verifikasi PIN, sehingga transaksi selalu terjaga.
Cara top up games melalui aplikasi BRImo
🕳️ Login dengan menggunakan user ID dan pin
🕳️ Pilih menu Lifestyle, lalu pilih fitur hiburan
🕳️ Pilih Voucher Game yang ingin di top up
🕳️ Konfirmasi pembayaran
🕳️ Masukkan Pin
🕳️ Setelah transaksi berhasil, voucher bisa langsung digunakan
Melalui BRImo ketika kita melakukan top up voucher akan mendapatkan cashback 50% maksimal 10 ribu setiap pembelian voucher game. Promo ini berlaku untuk setiap pengguna BRImo yang pembeliannya masuk dalam kuota mingguan (250 transaksi/minggu) selama periode program.
Kenapa top up voucher game bisa semurah itu di aplikasi BRImo? Karena saat ini sedang berlangsung BRImo FSTVL 2024 sehingga #BRImoMudahSerbaBisa
BRImo FSTVL 2024
Mulai 1 Oktober 2024 – 31 Maret 2025 BRI menyelenggarakan #BRImoFSTVL bagi seluruh nasabah Tabungan BRI yang menggunakan Super Apps BRImo.
Apresiasi kepada seluruh nasabah BRI ini diberikan kepada yang terus meningkatkan saldo dan memperbanyak transaksi menggunakan Kartu Debit, Kartu kredit BRI, dan belanja online menggunakan BRImo.
Makanya yang belum download, segera instal aplikasi BRImo dan lakukan transaksi sehingga memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan hadiah yang berlimpah melalui program BRImo FSTVL 2024.
Semakin banyak transaksi dan terus meningkatkan saldo tabungan berhak mengikuti undian #BerlimpahHadiah yang jika beruntung bisa mendapatkan lebih dari 100.000 hadiah langsung dan berpeluang mendapatkan BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, Vespa Primavera, Galaxy Z Fold 6 dan tabungan emas.
Ada juga Program Direct Gift (Redeem BRIPoin) yaitu Program Loyalti yang diberikan kepada seluruh nasabah Tabungan BRI (BritAma dan Simpedes), pengguna e-banking (BRImo, Qlola Internet Banking dan ATM) Kartu Debit dan Kartu Kredit BRI berupa reward dalam bentuk BRIPoin untuk setiap transaksi yang dilakukan.
Yang belum punya BRImo yuk, segera download, dijamin beli top up voucher game makin mudah dan murah. Gak ada lagi istilah anak gak bisa mabar karena ga ada kuota.
Tapi ingat ya, bermain game itu tidak buruk selama dilakukan dengan bijak dan seimbang. Karenanya pastikan untuk bisa mengatur waktu bermain, memilih jenis game yang bermanfaat, dan menjaga prioritas kehidupan nyata.
Ada baiknya dan banyak buruknya, walaupun aku juga suka main game moba tapi aku mengakui nya hehe
Memang sekarang tuh anak main game itu jgn dipa dang sebelah mata, skg sudah jaman digital jadi banyak ragam profesi yg bs dikembangkan.
Semua memang harus ada batasnya ya mbak… agar anak tidak kecanduan.
Memakai BRImo mudah sekali ya, 1 aplikasi bisa menjangkau semua aktifitas. Keren BRImo.
Bener banget, game bisa bikin kecanduan dan punya banyak hal buruk lainnya jika sudah sampai level adikfif sih. Thanks ya Teh Okti, khususnya tentang info top up game melalui BRImo.
Betul sekali, Mbak. Bermain game itu banyak manfaatnya, dan bahkan bisa didukung jadi atlet E-Sport. Hanya memang perlu dibatasi waktu. Main game sesuai saja dan harus diawasi juga.
Semua ada positif-negatif nya sih, engga cuma game. Buat ortu emang jengkelin sih kalau anak asik nge-game, dipanggil engga diwaro…haha…
Tapi pernah loh baca di FB, seorang dokter kezel banget, ortu bawa anak sakit, yg sibuk Ibunya. Bapaknya fokus mantengin HP aja, ternyata nge-game. Kebangetan kalo ini sih…
BTW…gampang banget ya top-up pakai BRImo aja…