Yuk! Ikut Program Sepuluh Ribu Halamannya BNN

Beruntung Sabtu, 22 Februari 2014 aku bisa ikut acara Focus Discussion Group (FGD) tentang narkotika yang difasilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) berkat usaha Bapak Thamrin Dahlan, seorang pensiunan BNN bagian rehabilitasi yang dengan kerja kerasnya bisa merealisasikan acara sosialisasi sekaligus ajang kopdar para blogger. Selain dapat banyak wawasan seputar permasalahan narkoba, aku juga bisa silaturahmi dengan rekan-rekan blogger dari berbagai tempat. Itu yang rasanya sesuatu banget…

Seperti biasa, maklum dari pelosok dengan akses transportasi serta kondisi jalan yang teramat susah, maka jam tiga dini hari aku sudah meninggalkan Fahmi, bayiku yang tanggal 3 Maret nanti berusia 1 tahun bersama ibuku. Nenek Fahmi sekaligus berperan sebagai pengasuhnya jika aku tidak ada. Naik colt 300 nya Kang Eyen yang seharusnya sudah dimuseumkan sambil terkantuk-kantuk tapi hati full semangat aku menuju kota kabupaten yang berjarak sekitar 2 jam kendaraan. Seperti biasa, di Cianjur kota aku menunaikan sholat subuh untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota Jakarta.

Blogger Reporter ID berperan aktif dalam kampanye Indonesia Bebas Narkoba 2015

Memasuki kawasan Puncak, perbatasan antara Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor hujan tiba-tiba datang mengguyur dengan lebatnya. Dalam hati aku deg-degan juga takutnya menjadi kendala dalam perjalanan dan terlambat sampai di lokasi acara. Jari tak henti mengutak-atik ponsel, sekadar membuat pesan singkat memastikan apakah Mbak Prima Sagita bisa berangkat bareng.

Alhamdulillah perjalanan sampai kampung Rambutan lancar. Meski gerimis masih mengguyur namun dengan tetap semangat aku dan Mbak Prima mengendarai sepeda motornya melaju menuju Jalan Raya Pondok Gede, Restaurant Mie Ceker Bandung sebagai lokasi FGD. Tidak terlalu susah mencari lokasi yang dimaksud, padahal banner sebagai tanda ada acara bagi para Blogger Reporter ID (BRID) belum terpasang karena Super Admin BRID, Mas Hasmi Srondol juga belum datang.

Pukul 09.20.WIB kami sampai di lokasi. Lega hati saat memasuki ruangan, daftar isi peserta baru sampai di nomor lima. Dibawahnya Pak Thamrin Dahlan aku mengisikan namaku beserta data lainnya. Jujur kalau saja tidak bareng sama Mba Prima dari Kampung Rambutan, belum tahu kapan aku bisa sampai di lokasi. Yang pasti bakal kesiangan.

Lokasi Acara: Mie Ceker Bandung Cabang Jalan Raya Pondok Gede

Satu persatu peserta datang dan kami saling sapa, saling bersalaman. Lupa kapan terakhir kali jumpa teman-teman blogger ini. Oh ya, saat Kompasianival di Grand Indonesia! Saat itu juga hari sabtu dan aku batal mengisi acara talk show juga gara-gara kejebak macet di Puncak. Bersyukur banget kali ini aku gak kesiangan lagi.

Dibuka oleh Bu Retno dari BNN, acara FGD pun dimulai. Semangat untuk setor tulisan reportase tampak kuat manakala sekian banyak pertanyaan seputar pengiriman serta persyaratan menulis dilontarkan oleh peserta kepada Ibu Retno.

Acara inti diskusi itu sendiri disampaikan oleh Pak Gun Gun Siswadi selaku Direktur Diseminasi Informasi BNN . Aku merasa semakin bertambah wawasan mengenai permasalahan narkotika dan semakin kuat untuk ikut kampanye menyerukan Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015. Aku tidak mau bangsaku ini akan kehilangan generasi mudanya hanya karena mengkonsumsi narkoba.

Bapak Gun Gun, Bapak Thamrin Dahlan dan Ibu Retno

Pada saat diskusi itu juga dijelaskan bahwa dalam rangka mendukung program BNN menulis 10.000 halaman terkait narkotika, BNN mengundang rekan-rekan Blogger Reporter untuk membuat tulisan tentang narkotika. Hasil karya yang masuk akan menjadi sebuah persembahan para blogger sebagai bentuk kepedulian dalam aksi memberantas narkoba di bumi Indonesia.

Pukul satu siang acara diskusi selesai. Setelah foto bareng, dilanjutkan makan siang sambil berdiskusi santai antar sesama blogger terdekat. Hujan masih turun dengan derasnya, membuat suasana dingin semakin kuat. Sepertinya enggan pulang, dalam keadaan perut kenyang bawaannya malah pengen tidur. Selain dijamu makan siang, peserta pun mendapatkan uang sekadar pengganti transport.

Namun yang lebih berharga dari semuanya menurutku adalah informasi baru yang aku dapat mengenai masih ada paradigma yang salah, mengenai pengguna narkoba yang takut ditangkap. Padahal baik pelapor maupun yang dilaporkan akan dilindungi oleh Undang-undang. Orang tua yang menyembunyikan (tidak melaporkan) anaknya ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) jika memakai narkoba ternyata akan kena sangsi berupa tahanan selama 6 bulan! (0l)

Galeri Foto:

Super Admin BRID dan Mbak Prima Mengisi tes sebelum acaradimulai. Indonesia Bebas Narkoba 2015! Kami siap berkontribusi lewat tulisan… Menu makan siang plus bakso Biar hujan deras, minum es campur sesuatu banget 🙂

10 thoughts on “Yuk! Ikut Program Sepuluh Ribu Halamannya BNN”

  1. salam kenal mbak..
    sayang saya nggak berhasil nembus hujan, jadi gagal nyampe ke tempat acara. Berharap banget gerakan ini bisa membebaskan generasi bangsa ini dari narkoba. Semangat nulis buat semua pesertanya ya. 🙂

    Reply
    • Salam kenal kembali Mbak Waya… 🙂
      Duh! sayang ya, padahal saya juga dari Cianjur hujan2an lho! hehe…
      Gpp, Mbak, tetap semangat dan ayo ikuti program 10.000 halaman BNN nya 🙂

      Reply
        • Salam kenal Mba Ririe 🙂
          Terimakasih sudah mampir…

          cara ikut program Sepuluh Ribu Halamannya BNN ini coba gabung dulu di Blogger Reporter Indonesia, Mba 🙂

          Reply
  2. salut buat Mbak Okti, jauh2 datang dii tengah musim hujan… Maaf ya Mbak Okti, kemarin nggak bisa silahturahmi dengan Mbak, aku mendadak demam.

    Yup, tetap mendukung gerakan kepedulian pencegahan narkoba….

    Reply
    • Terimakasih Mas 🙂

      Ya, kita dukung dong, soalnya kalau bukan kita, mau siapa lagi, masa tega membiarkan generasi bangsa kita hancur?…

      Oya, kamis besok ikut ke BNN gak? 🙂

      Reply
    • siap! silahkan Mba… aku mau share lewat email ga bisa, maklum di hutan, ni pas besok mau ke ibu kota, jadi baru bisa keluar dari hutannya 🙂

      Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics