Bahagia setiap orang pasti berbeda. Bahagiaku kali ini bukan hanya akhir bulan menanti gajian, tapi sekaligus barengan dengan kabar kunjungan ‘malaikat penyelamat kehidupan’ yang sangat kuhormati. Iya, bossku akan datang ke Indonesia!
“Teh, Boss mau datang minggu depan. Kita ketemuan semuanya seperti biasa di base camp. Usahakan datang di acara ya.” Begitu informasi yang didapat dari teman.
Itu adalah kabar gembira buat saya. Tentu saja. Kebahagiaan yang mirip sama ketika kita akan berjumpa orang tua setelah sekian lama terpisah. Terbayang kan bagaimana kesannya?
Pak Boss memang orang kedua yang saya anggap malaikat, setelah orang tua. Bagaimana tidak, berkat ketulusan dan kebaikannya kehidupan saya dan keluarga jadi lebih baik sampai sekarang. Berawal ketika saya kerja freelance kepadanya sejak tahun 2008 di Taipei, Taiwan, saya sudah merasa nyaman dan diam-diam mengagumi prinsip serta gaya hidupnya.
Tahun 2011 akhir saya finish contract. Saya memilih pulang kampung untuk merawat ibu yang sudah sepuh. Saya pamitan kepada Pak Boss dan menceritakan semuanya. Termasuk kepulangan saya. Saya sangat berterimakasih atas semua kelulusannya serta segala ilmu yang telah beliau turunkan.
Tidak disangka, kepulangan saya ke tanah air bukan jadi akhir masa kerja saya kepadanya. Karena ternyata beliau justru mengangkat saya jadi salah satu karyawan tetapnya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya. Nikmat mana lagi yang kan kudustakan?
Sejak 2012 saya menjalankan pekerjaan semaksimal mungkin. Pulang pergi Jakarta-Cianjur karena meski Pak Boss menawarkan saya untuk tinggal di ibu kota, tapi saya memilih tinggal di kampung semata-mata demi bisa menemani mama.
Pekerjaan selalu lancar. Hubungan baik dengan semua rekan kerja terjalin baik. Sukur tidak terhingga pokoknya saya yang tidak ada apa-apanya berkesempatan untuk melakukan pekerjaan luar biasa bersama orang-orang hebat, terkenal, sampai pejabat.
Beberapa kali dalam setahun Pak Boss datang ke Indonesia. Saat itu para karyawannya berkumpul, termasuk saya yang jauh dari pelosok desa.
Kantor tempat kami bekerja berada di Central Park, Jakarta Barat. Sementara kalau Pak Boss sedang berkunjung ke Jakarta beliau tinggal di apartemen, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Central Park.
Beberapa kali saya dan teman kerja mampir ke apartemen Pak Boss yang sudah kami anggap sebagai base camp saja. Lokasinya strategis karena langsung terintegrasi dengan mall. Dekat juga dengan perkantoran dan beberapa universitas swasta ternama ibukota.
Dari apartemen milik Pak Boss ini, kita juga memiliki akses langsung untuk menuju tol Bandara Soekarno-Hatta dan pusat kota.
Apartemen milik Pak Boss ini memang pilihan yang smart. Gimana tidak, lokasinya menghadap ke city view dengan kondisi fully furnished dilengkapi dengan dining set, TV, AC dan pemanas air. Meski Pak Boss jarang berkunjung tapi isi apartemen sudah sangat lengkap.
Beberapa kali ketika selesai urusan kerja dan saya tidak bisa pulang langsung ke Cianjur atas izin Pak Boss saya menginap di apartemennya beliau ini. Awalnya sih canggung. Tapi dari pada tidur sembarangan dimana saja, kan lebih tidak aman. Apalagi kondisi kehidupan di ibu kota bagaimana kan tahu sendiri.
Sempat sih Pak Boss menyarakan saya cari sewa apartemen harian supaya saya bisa lebih nyaman. Tapi dipikir lagi sayang banget. Kalau apartemen Pak Boss kosong, kan sama saja. Malah saya bisa ikut bersih-bersih apartemennya saat sebelum tidur atau sebelum berangkat kerja.
Tinggal di apartemen ibu kota tidak bikin saya canggung karena pernah mengalami tinggal juga di apartemen selama 2 tahun ketika bekerja di Singapura. Kadang saya suka ingat masa-masa susah kerja di negara orang dan kini saya bisa mandiri di negeri sendiri. Tidak terasa air mata suka menetes, kalau saja bukan karena kebaikan dan ketulusan Pak Boss, tidak mungkin semua ini akan saya alami.
Pokoknya Pak Boss ini sangat baik dan memperhatikan kesejahteraan semua pegawainya. Sampai pak sopir kantor saja, beliau bantu untuk membeli perumahan di daerah penyangga ibu kota. Itu saya ketahui dari pak sopir yang bercerita sendiri ketika mengantar jemput saya.
Ketika bisnis media yang kami geluti mulai surut dan berangsur mati, perusahaan Pak Boss juga tidak bisa menghindar dan kena imbasnya. Kejelian beliau dalam mengambil peluang usaha benar-bebar luar biasa. Beliau banting stir dari bisnis media cetak menjadi media online. Beruntung saya tidak kena PHK, hanya pekerjaan saya sekarang kembali ke basic lebih banyak mengisi dan membuat content.
Pak Boss sempat terdengar mau jual apartemen demi bisa memperpanjang usia bisnis lainnya. Kami sudah sedih duluan. Terbayang base camp yang selama ini sudah jadi rumah kedua kami itu akan melayang. Tapi sampai sekarang apartemen itu selamat, tidak berpindah tangan dan tetap jadi tempat pulang beliau, sekaligus tempat kami berkumpul kami ketika diharuskan berjumpa.
Seperti rencana akhir bulan ini, dimana Pak Boss dikabarkan akan datang ke Indonesia dan seperti biasa kami para pekerjanya akan berkumpul juga di sana untuk silaturahmi dan mengevaluasi semua hasil kerja.
Semoga lancar dan jaya selalu usahanya Pak Boss. Doa terbaik dari kami orang kecil yang kau perjuangkan sehingga kami bisa survive hingga detik ini.
Waah seneng banget y mb bisa dpt bos sebaik itu, semoga bos nya selalu dilancarkan segala pekerjaan nya.
Amiin. Iya alhamdulillah Mbak… Baik banget!
Enak ya mba basecamp-nya di apartemen jadi berasa lebih santai & homey. Bersyukur sekali punya atasan yang baik dan perhatian. Aku jadi teringat jaman kerja dulu, pontang panting pergi gelap pulang gelap haha.
Alhamdulillah iya Mbak. Saya sangat bersyukur dengan semua kelebihan ini. Semoga Boss selalu berlimpah rezekinya. Amin…
Syukurlah apartemen Pak Bos gak jadi dijual, bisa lanjut jadi tempat base camp ya Mba..
Iya Mbak. Tidak jadi. Dan kita bisa tetap kumpul2 disana
Basecamp di apartemen daku belum pernah, tapi pernah punya bos baik, He He.. Karena memang iya Teh, dengan kebaikan dan kebijakannya itulah stafnya bisa mantap bekerja dan sangat pantas menyandang status bos.
Kalau Boss baik bahkan teramat baik, kesetiaan dan totalitas pekerja dengan sendirinya mengikuti ya Mbak 🙂
Apartemen bisa disewa harian, mirip kamar hotel ya kak.. Cadass, kalo pak bos baik begini pasti banyak yg doain , pantas sakses selalu
seru banget teh basecamp nya di apartement gitu.. semoga semakin semangat ya kerjanya..
Bisnis media cetak sekarang memang lagi dalam masa yang susah, kebetulan aku juga kerja di media cetak nasional dan bulan Juli 2018 sudah tutup karena readership anjlok berbulan2. Aku sendiri sudah resign per februari 2018 dari pekerjaanku.
Bahagia kalau bekerja di lingkungan yang nyaman ya. Baik banhet Pak Bos nya.
Gampang ya sekarang mah mau nyewa apartemen teh. Bisa harian. Harganya jadi bisa dihemat. Dan ya gini, bisa dijadikan basecamp sementara saat ada acara. daripada di hotel kan, ya.
apartemennya memberi kemudahan kustomer untuk beraktivitas, sekarang banyak apartemen sewa perharian pas buat para bisnisman untuk stay sementara di kota tertentu
Wah basecamp nya apartemen enaknya apartemen privasi dan keamanan lebih terjaga ya mba. Bossnya baik banget, semoga kelak saya kerja kantoran ketemu sama boss seperti beliau hehe
Sama kayak aku Teh, aku juga punya Pak Boss yang super baik. Skrg beliau gak mau dianggap sbg Bos karena aku udah gak kerja sama beliau. Kakak dan mentor aku kini menyebutnya. Nice story Teh.. sedih baca artikel Teteh..
boss yang baik tuh jarang banget, bener-bener rejekimu teh. aku pun dulu berhubungan baik sama bos-bos meski pindah kerja beberapa kali. Tapi nek sebaik ini ga sih, haha
sekaarang mah banyak bos yang lebih banyak beli apartemen ya mbak, selain buat investasi juga buat jd rumah tinggal juga.. tapi mbak okti enak, bosnya baik pisannn.
seru ya teh kalo bos kita baik sama kitaa, biar makin barokah rejekinya si bos