Berkenalan dengan Badan Narkotika Nasional Kota/Kabupaten Cianjur

Kantor BNN Cianjur

Meski ber-KTP warga Kabupaten Cianjur, tepatnya di Kecamatan Pagelaran, arah ke selatan dari kota Cianjur dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan kendaraan, namun aku baru tahu beberapa minggu terakhir ini jika di Cianjur telah berdiri Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) Cianjur.

Sejak aku aktif dalam aksi kampanye blogger anti narkoba di Blogger Reporter Indonesia (BRID) sekitar 3 bulan terakhir ini, sejak itu aku memang terus mencari informasi apakah di Cianjur ada BNNK? Jawab Pak Gun Gun Siswadi saat acara Forum Group Discussion (FGD) pertama di Resto Mie Ayam Ceker Bandung Jalan Pondok Gede Raya Jakarta katanya sudah ada. Tapi saat itu karena keterbatasan waktu, beliau tidak memberi informasi lengkap dan jelasnya.

Sejak saat itu diam-diam aku mencari tahu lewat internet. Benar saja sudah banyak portal berita online yang mengabarkan beberapa aktivitas BNNK Cianjur dan arahan-arahan serta informasi dari Kepala BNNK Cianjur yang disebutkan bernama Hendrik. Sayang sampai beberapa lama aku masih juga belum dapat alamat lengkapnya.

Tak mau kehilangan cara, aku bertanya ke akun twiter @infoCianjur. Dengan sebaran pertanyaan yang diritweet oleh admin kepada pengikutnya, siapa tahu dari sekian ribu warga Cianjur ada yang bisa memberi info alamat BNNK Cianjur yang aku maksud. Ruko yang mengapit BNNK Cianjur

Benar saja, tanggal 26 Maret 2014 tidak lama ada mention ke akun twitterku kalau alamat BNNK Cianjur berada di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, dekat Perumahan Pesona Cianjur (Beelka). Wah, ternyata itu jalan yang sering aku lewati setiap kali pulang pergi Jakarta. Kalau benar alamatnya pinggir jalan, pasti aku akan dengan mudah menemukannya. Aku benar-benar mengucapkan terimakasih kepada dua teman di twitter yaitu Lenna Addairobi dan Arif Ahmad Rifai yang sudah mementionku memberikan info alamat BNNK Cianjur yang aku maksud.

Sejak saat itu setiap kali pulang pergi Jakarta sepanjang jalan KH Abdullah Bin Nuh aku selalu memperhatikan keberadaan bangunan di sepanjang jalannya. Siapa tahu bisa menemukannya. Tapi karena seringnya aku berangkat ke Jakarta di pagi buta dan pulangnya malam terus lewat magrib maka aku belum juga bisa menemukan kantor BNNK Cianjur itu.

Baru ada kesempatan untuk mencarinya saat bersama suami membawa anak ke dokter anak di Cianjur kota. Pulangnya, aku minta suami mencari dulu kantor BNNK Cianjur sesuai alamat yang aku dapat. Akhirnya ketemu juga! Lokasinya tidak jauh dari Hypermart Cianjur, mungkin sekitar 200 meter hanya posisinya berseberangan jalan. Aku kira BNNK ini menempati sebuah gedung khsusus, layaknya BNNK Indramayu yang pernah aku lihat cukup luas dan asri rindang dengan pepohonan. Ternyata kantor BNNK Cianjur ini menempati salah satu dari empat ruko yang berjejeran dengan sebuah bank syariah.

Karena waktu yang mepet, saat itu aku hanya memfoto bagian depan kantor saja. Sayangnya aku baru sadar di rumah kalau nomor telepon dan alamat email kantor BNNK Cianjur yang masih menggunakan gmail itu tidak tercapture dengan jelas. Karenanya aku tidak bisa menelepon atau berkirim email langsung.

Saat ada FGD kedua di Lantai 1 Gedung BNN Pusat di Cawang Jakarta Timur, kepada Bapak Kepala BNN Anang Iskandar aku sudah menyampaikan niatku untuk datang ke BNNK Cianjur. Beliau merespon dengan baik dan gembira. “Ya datang saja, bisa jadi bahan tulisan juga,” katanya.

Kepada Pak Gun Gun, juga Pak Thamrin Dahlan selaku koordinator para blogger dalam proyek blogger bersama BNN ini aku juga sudah bilang, bahkan minta semacam surat rekomendasi dari mereka (pusat) untuk aku bawa kalau aku datang ke BNNK Cianjur. Rekomendasi bahwa aku memang benar aktif di acara blogger dan BNN, dan diberikan akses untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan BNNK Cianjur.

Maklum kan namanya saja di daerah, jika akan mengikuti suatu acara itu paling tidak harus jelas asal usulnya. Kalau tidak, bisa-bisa dikira orang yang mau cari keuntungan dalam kesempatan, alias tukang menipu dan atau modus kriminal atau kejahatan. Terlebih aku ini berasal dari pelosok Cianjur. Masuk ke instansi pemerintah pasti bakal banyak diinterogasinya.

Tapi dengan santainya Pak Gun Gun bilang tidak usah. “Saya telepon langsung saja, ada kok!” Begitu katanya. Aku pikir ya sudah. Kalau Pak Gun Gun bilang begitu masa aku mau maksa? Pak Thamrin sih hanya senyum-senyum saja. Hanya menginformasikan kedepannya kemungkinan bisa dibekali semacam kartu tugas untuk kebebasan mendapatkan informasi berkaitan dengan BNN.

Mengintip ruang Kepala BNNK CianjurSaat selasa kemarin ada teman di Cianjur yang mau ke Hypermart, sekalian jalan ke sana aku minta tolong kepadanya menuliskan nomor telepon dan alamat email kantor BNNK Cianjur. Senang bukan main saat aku dikirimi pesan berisi alamat serta data yang aku minta: BNNK Cianjur Jl. KH. Abdullah Bin Nuh No. 3B Tlp (0263) 2261900 E-mail bnnk.cianjur@gmail.com Hari rabunya langsung aku mengirimkan email, berisi perkenalan dan menerangkan maksudku yang akan datang ke kantornya keesokan harinya, Kamis 24 April 2014. Tapi sampai aku berangkat ke Cianjur diantar suami dan membawa anak masih tidak ada balasan email juga.

Dalam perjalanan selama dua jam menuju BNNK Cianjur aku sudah menginformasikan kepada Pak Gun Gun di BNN Pusat mengenai kedatanganku hari kamis itu ke kantor BNNK Cianjur. Nomor telepon serta email-nya pun sudah aku berikan. Tapi kata Pak Gun Gun sudah menelepon ke kantor BNNK Cianjur namun tidak ada jawaban. Pak Gun Gun malah meminta nomor hp kepala BNNK Cianjurnya. Duh! Justru itu ketemu saja belum. Bagaimana aku bisa tahu?

Akhirnya aku tetap memilih datang ke kantor BNNK Cianjur dengan membawa Fahmi, anakku yang sedang demam dan batuk diantar suami pakai sepeda motor. Pikirku konfirmasi ke Pak Gun Gun bisa aku lakukan nanti saat aku sudah ada di kantor BNN saja.

Saat sepeda motor kami memasuki halaman depan ruko kantor BNNK Cianjur yang sepertinya sudah buka, tiba-tiba seorang satpam keluar dan langsung bilang, “Ini kantor BNN, Bapak mau kemana?” katanya.

Dalam hati aku sudah tidak sreg, aku dan suami sudah tahu kalau ruko itu digunakan sebagai kantor BNNK Cianjur. Makanya jauh-jauh kami datang, karena aku memang ada maksud serta tujuan.

“Iya,” jawabku merendah. Dengan kondisi menggendong Fahmi, ditambah suasana panas karena terik matahari sedang tepat menyinari halaman ruko sebelah kiri jalan menuju arah Jakarta itu. Suamiku juga langsung memarkirkan motornya tepat di depan pintu ruko.

“Ada perlu?” Tanya satpam masih kurang ramah.

“Iya, mau ketemu Bapak Hendrik Kepala BNNK Cianjur,” jawabku lengkap. “Ada?”

“Ada. Sebentar ya.” Katanya langsung masuk ke ruko. Bapak Hendrik, Kepala BNNK Cianjur

Melihat suasana ruko yang sempit dan tidak ada tempat untuk tamu duduk menunggu, juga satpam nya yang kurang ramah itu aku meminta suami untuk menggendong Fahmi. Biar aku masuk sendiri saja. Sementara suami terpaksa menggendong Fahmi ikut berteduh di bawah pohon di ujung ruko bersama para pengendara motor lain yang aku lihat mereka sedang duduk-duduk sambil merokok.

Setelah mengisi daftar tamu, aku dipersilahkan naik ke lantai dua. Tidak banyak ruangan di lantai itu. Hanya ada dua kamar yang disekat oleh triplek, yaitu ruang kerja Kepala dan satu lagi meski sempat ngobrol dengannya aku tidak tahu siapa.

Bapak itu bertanya aku dari mana, ketika aku jawab blogger dari Pagelaran, dia langsung bilang “Oh! Yang kirim surat email itu ya?”
Aku langsung mengiyakan dan baru tahu kalau suratku ternyata sudah mereka baca. Syukurlah.

Saat aku naik itu Kepala BNNK Cianjur sedang menerima tamu, jadi aku disuruh menunggu oleh seorang pegawai muda yang mungkin sekretarisnya. Karena tidak ada ruang tunggu atau kursi untuk duduk, jadinya aku berdiri saja di jalan lewat setelah naik tangga, depan kamar mandi/wastafel.

“Kantor ini masih baru ya?” Tanyaku iseng kepada pegawai muda itu.

“Iya, Bu,” jawabnya ramah seraya tersenyum.

Tak lama tamu terlebih dulu itu keluar, gantian aku yang masuk ke ruang kerja Kepala BNNK Cianjur.

Aku langsung memperkenalkan diri siapa aku, ada tujuan apa ke kantor itu sekaligus bilang kalau Pak Gun Gun dari BNN Pusat sudah menelepon ke Kantor BNNK Cianjur, demi bisa mengkonfirmasi tentang siapa dan ada maksud apa aku datang, tapi tidak ada yang mengangkat.

Tak lama seorang pegawai laki-laki menghidangkan secangkir teh hangat ke depanku. Setelah mengucapkan terimakasih kepadanya, dengan ramah dia pun berlalu keluar. Jadwal BUlan April 2014 BNNK Cianjur

Pak Hendrik selaku Kepala BNNK Cianjur hanya manggut-manggut. Dengan perlahan beliau menjelaskan, kalau BNNK Cianjur itu terbuka kepada siapa saja. Kalau aku mau meliput, katanya silahkan saja. “Tapi untuk publikasi, kami sudah sering dan biasa diliput oleh media online,” jelasnya seraya menyebutkan satu portal berita online daerah.

Tidak hanya itu, Pak Hendrik juga mengambil satu buah kliping yang cukup tebal, berisi guntingan berita di koran tentang pemberitaan seputar kegiatan BNNK Cianjur. Membuktikan kalau berita BNNK Cianjur itu sudah banyak dan dilakukan sejak lama.

Aku hanya tersenyum. Lalu aku jelaskan kalau aku membuat tulisan nanti, itu bukan untuk dipublish di portal umum, tetapi hanya di blog sendiri, yang nantinya hasil tulisanku itu akan aku setorkan ke BNN Pusat. Sambil aku tekankan kalau aku minta nomor ponsel beliau untuk aku berikan ke Pak Gun Gun.

Pak Hendrik malah memberikan nomor kantor BNNK Cianjur yang sudah aku punya dan aku berikan ke Pak Gun Gun. Saat kembali aku minta nomor ponsel, dia menolak untuk memberi. Oke, kalau sudah jelas menolak, aku tidak akan memaksa lagi. Pak Hendrik malah balik bertanya, Pak gun Gun itu siapa, kantor di BNN Pusat lantai berapa, sudah seberapa sering aku main ke BNN Pusat, semua aku jawab.

Akhirnya Pak Hendrik malah balik meminta nomor Pak Gun Gun untuk dihubunginya langsung. Aku kasih saat itu juga.

Aku saksikan sendiri bagaimana manggut-manggutnya Pak Hendrik saat berbicara via telepon dengan Pak Gun Gun. “Baik. Baik, Pak! Iya, siap! Iya, ini tamunya sudah saya terima. Betul, iya Pak. Baik, Pak. Terimakasih.”

Aku hanya memainkan ponsel saja sambil sesekali mengambil foto dengan kamera ponsel. Setelah pembicaraan mereka ditutup, rona serta mimik muka Pak Hendrik jelas berubah. Intinya setelah berbicara dengan Pak Gun Gun, Pak Hendrik ini sepertinya sudah bisa menerima keberadaanku.

Pak Hendrik menjelaskan kalau dia sebenarnya takut salah orang. Apalagi saat aku kirim email, aku menjelaskan kalau aku ikut even FGD di BNN Pusat, kata Pak Hendrik sebenarnya beliau menunggu informasi dulu dari pusat, tapi ditunggu-tunggu sampai saya datang tidak ada juga informasi atau konfirmasinya.

Tuh kan, sudah aku bilang ke Pak Gun Gun apa? Sudah aku bilang juga ke Pak Hendrik kalau Pak Gun Gun sekitar pukul setengah delapan menelepon ke kantor BNNK Cianjur, tapi tidak ada yang mengangkat. Tetap saja aku yang terkena imbas salahnya.

Untung saja Pak Hendrik mau menelepon Pak Gun Gun. Jadi kini jelas semuanya dan keberadaanku “diakui” oleh BNNK Cianjur. Pak Hendrik yang asli dari Sumatera Selatan tapi sudah lama menetap di Cianjur pun mulai terbuka dan menceritakan berdirinya BNNK Cianjur. Meski Pak Hendrik sudah menjabat sebagai Ketua BNNK Cianjur sejak bulan November 2013, namun kantor BNNK nya sendiri baru resmi ditempati sejak tanggal 1 Januari 2014. Seluruh staff kantor semuanya ada 16 orang terdiri dari warga Cianjur asli dan beberapa staff lainnya berasal dari luar kota bahkan ada yang dari luar provinsi.

Salah satu pajangan dinding di lantai 1 BNNK Cianjur

Berbicara soal kegiatan BNNK Cianjur, Pak Hendrik menjelaskan bahwa BNNK Cianjur berencana akan membentuk duta-duta anti narkoba dari kalangan pelajar. Hal itu mengingat pelajar sangat rentan menjadi korban penyalahan penggunaan narkoba. Pak Hendrik mengatakan, para duta anti narkona ini nantinya akan menjadi “kepanjangan tangan” BNNK dalam melakukan sosialisasi mengenai narkoba ke sekolah-sekolah. Pelibatan unsur pelajar sendiri diharapkan sosialisasi narkoba ke kalangan pelajar menjadi lebih efektif dan efisien.

“Kita memandang kalangan pelajar ini rentan terlibat penyalahgunaan narkoba dengan sifat remajanya yang selalu ingin mencoba hal yang baru. Karenanya, penanggulangan narkoba terhadap mereka harus dilakukan secara komprehensif, salahsatunya dengan melibatkan unsur mereka di dalamnya,” jelas PK Hendrik.

Untuk mewujudkan rencana tersebut Pak Hendrik mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur terkait kemungkinan dimasukkannya materi narkoba ke dalam kurikulum pendidikan. “Upaya akan kita lakukan untuk memberikan pemahaman secara komprehensif tentang narkoba ke pelajar,” ujarnya.

Selain dari unsur pelajar, pihak BNNK Cianjur juga akan merekrut duta anti narkoba dari berbagai kalangan dan latar belakang, seperti tokoh masyarakat, pemuda dan dari kalangan profesi.

“Harapan kita tentu dengan upaya seperti ini pemahaman segenap masyarakat terhadap bahaya narkoba terus tumbuh. Sehingga dengan demikian peredaran dan penyalahgunaan narkoba itu bisa ditekan.”

Saat aku tanya agenda terdekat yang bisa aku liput apa saja, Pak Hendrik menjelaskan kalau agenda BNNK Cianjur untuk bulan April masih tersisa dua lagi. Yaitu sosialisasi ke sekolah lanjutan tingkat pertama pada tanggal 28 April 2014 di SMP PGRI Ciranjang dan 30 April 2014 di SMPN 1 Ciranjang.

“Bu Okti kalau mau meliput silahkan saja datang hanya untuk itu kami tidak memfasilitasi.” Jelasnya.

Pak Hendrik juga menginformasikan kalau di kecamatan tempat aku tinggal di Sukanagara sana ada sebuah panti rehabilitasi yang bisa dikunjungi. Panti rehabilitasi itu dikelola oleh sepasang suami istri mantan pemakai narkoba yang sekarang sudah insyaf dan akhirnya dengan sukarela mau membantu teman-teman lain yang ada ketergantungan dengan narkoba untuk segera sembuh.

Para pecandu yang direhabilitasi di panti tersebut kebanyakan berasal dari luar kota seperti Jakarta. Karena dulunya si empunya pengurus panti rehabilitasi ini juga merantau ke Jakarta. Setelah sembuh dan insyaf kembali ke kampung halaman dan mengabdikan diri untuk membantu pecandu lain yang ingin sembuh.

Aku sendiri meski bisa dibilang orang Sukanagara merasa terkejut karena baru tahu ada informasi kalau di Kecamatan yang berada di pelosok itu ternyata ada juga panti rehabilitasi pecandu narkoba. Aku pasti akan berkunjung ke panti tersebut dan bisa share lagi tentang apa yang bisa aku bagikan kepada yang lainnya.

Karena ada tamu lain yang akan bertemu Pak Hendrik, maka setelah aku minta izin untuk mengambil foto-foto di kantor tersebut aku pun pamit. Satpam kembali aku temui di pintu depan. Sepertinya dia menuliskan waktu aku jam berapa meinggalkan kantor BNNK Cianjur di buku tamu yang sebelumnya aku isi.

Kali ini aku tidak banyak basa-basi lagi, langsung keluar mencari anak dan suamiku yang kepanasan di halaman ruko. Bahagia campur sedih saat melihat suamiku tengah menggendong anakku, sabar keduanya menanti aku keluar dari kantor BNNK Cianjur. Karena dorongan semangat serta motivasi dari keduanya aku akhirnya bisa mempunyai akses untuk masuk ke lingkungan BNNK Cianjur di agenda kegiatan BNNK Cianjur selanjutnya. (0l)

4 thoughts on “Berkenalan dengan Badan Narkotika Nasional Kota/Kabupaten Cianjur”

    • Salam kenal kembali 🙂

      oh, boleh banget Mba 😉 lokasinya tidak jauh dari Desa/Kecamatan Sukanagara. Arah ke Pasir Kelewih atau pesantren Cikiruh….

      Jika masih kesulitan, insya Allah saya bisa antar atau menghubungkan dengan Kang Ebong, pengelolanya….

      Reply
  1. Assalamualaikum mbak…
    Saya mariya mahasiswi pascasarjana psikologi unisba. Kebetulan sy saat ini akan menyusun tesis mengenai penyalahguna narkoba di cianjur.
    Mbak masih suka berkunjung ke bnnk cianjur?

    Reply
    • Waalaikumsalam…
      Saat ini saya jarang ke kantor BNNK Cianjur Mbak, soalnya sudah pindah lokasi ke jalan arah mau ke Cibeber. Menempati bekas kantor BPBD

      Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics