Curug Ngebul: Wisata Tersembunyi di Perbatasan Cianjur Bandung
Jauh banget! Jalannya nanjak dengan kontur bolak-belok naik-turun. Meski sebagian sudah dicor warga, namun karena licin dan kendaraan tidak bisa naik, akhirnya memilih turun untuk berjalan kaki. Sumpah, treking ke curug (air terjun) ini kaya mau ke kota Varis Van Java alias Bandung saja!
Maksudnya, waktu untuk perjalanannya aja dari rumah sampai lokasi itu sekitar 2 jam. Ya, 2 jam kendaraan kan itu jarak Cianjur ke Bandung. Lah ini, dua jam masih dalam satu wilayah Kecamatan Pagelaran coba… Udah gitu dari parkiran ke lokasi curugnya, harus jalan kaki dengan mengikuti jalan setapak buatan warga. Naik turun sekitar 300 meter, melewati kebun kopi, dan taraaa… Terlihatlah curug yang masih perawan itu menjulang tinggi.
Curug Ngebul, sejak jaman kakek nenek saya masih ada mereka sering cerita kalau lokasinya berada di perbatasan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung. Begitu pula kata Kang Ujang penjaga lokasi yang bertugas dan ngobrol dengan kami, jika dibelakang tebing batu tempat air datang dan terjun sehingga membuat air terpencar dan tertiup angin sehingga bertebaran seperti debu atau asap (ngebul, bahasa Sunda sama dengan berasap) adalah wilayah Kabupaten Bandung. Ciwidey Rancabali tepatnya.
Saat kami datang, suasana sepi. Padahal itu hari Minggu. Bersyukur sekali, merasa kalau liburan kali ini benar-benar milik sendiri tanpa hiruk pikuk atau bisingnya pengunjung lain. Begitu juga suasana pelataran Curug Ngebul yang bulan ini baru saja ditata oleh Perum Perhutani Cianjur. Masih bersih, tidak ada sampah, udara asli pegunungan pun sepuasnya kami hirup dalam-dalam.
Kami bermain dengan air sepuasanya. Fahmi begitu antusias dengan air yang menyiprat dan menerpa wajah. Air yang jatuh itu tertiup angin sehingga menyebar dan mengenai wajah begitu dingin berkat sapuan angin itu. Subhanalloh… Sambil bermain dan berfoto tak hentinya hati bersyukur. Saat ini suasana curug ini masih seperti hanya milik kami. Tapi besok lusa, setelah banyak yang tahu tentang keindahan Curug Ngebul ini tidak menutup kemungkinan pengunjungnya akan semakin banyak. Bukan hanya warga Pagelaran, atau penduduk Cianjur, tapi juga dari luar daerah.
Saat ini gazebo tempat beristirahat dekat curug masih lengang dan bersih. Tidak menutup kemungkinan nanti bakal dipenuhi tulisan-tulisan buah karya tangan-tangan jahil. Mushola masih sederhana dan berada di dalamnya membawa ingatan saya ke masa anak-anak di rumah kakek dan nenek kami yang lokasinya tak begitu jauh dari Desa Bunijaya. Beralas bambu, tanpa dinding saat bergerak timbul bunyi berderit dari palupuh (bambu yang dipecah sehingga bisa dibuat lantai atau dinding) bergesekan.
Toilet sederhana dengan air gunung yang dinginnya menandingi air dari lemari es membuat kulit terasa makin segar saat bersentuhan. Masih bersih karena masih jarang yang pakai. Tempat sampah tradisional terbuat dari bambu mengingatkan saya ke almarhumah nenek, dimana biasanya bentuk bambu yang dibelah dan dianyam oleh belahan bambu lain sehingga membentuk kerucut itu di tengahnya ditaruh boboko (tempat nasi terbuat dari bambu). Bukan untuk makan pastinya, tetapi untuk tempat bertelur dan mengeram ayam-ayam nenek.
Di sekitar curug, banyak tempat lain yang bisa kita lihat, ย seperti Guha Peteng , bebatuan unik seperti Batu ย Kurung, dan Talaga Wastu termasuk pemandian buatan mirip sandaran perahu di dermaga.
Beruntung suami yang suka naik gunung bawa trangia. Saat kami merasa kedinginan segera menyeduh kopi dan masak mie. Hihihi, kalau mau ke Curug Ngebul disarankan selain harus sarapan dulu biar gak mopoย (kecapean) di jalan juga bawa bekal yang banyak. Karena lokasi masih asri belum terjamah wisatawan asingย banyak orang maka di lokasi curug belum ada warung atau penjual jajanan. Kalau ga bawa bekal banyak, bisa-bisa pingsan. Jadi bawa yang banyak aja, kalau kelebihan tinggal sedekahkan aja kepada warga setempat Rawasoro. Gak usah dibawa pulang lagi getooh…
Benar-benar nikmat seruput minuman panas sambil menghadap air terjun yang cipratannya menampar wajah. Meski jauh dari rumah (dua jam kendaraan padahal hanya terpisah desa saja) kami sepakat kapan-kapan mau kemari lagi. Tidak sekadar bermain air, tapi juga bawa tenda dan logistik. Yup! Kami berencana mau camping di Curug Ngebul ini. Sebagai pribumi, harus kami coba lebih dulu, sebelum ada orang luar yang mendahului, hahaha!
Curug Ngebul
Lokasi: Kampung Rawasoro Desa Bunijaya Kecamatan Pagelaran Kab. Cianjur
Karcis masuk Rp.7500 per orang
Karcis parkir roda dua (mobil tak bisa masuk) Rp. 5000
Rute
Dari Cianjur kendaraan ke Pagelaran. Dari Cipari belok menuju Desa Bunijaya. Ambil kanan sampai di Cilameta. Baru belok kiri menuju Rawasoro. Akses menuju lokasi dari luar kota tidak bisa pulang pergi pada hari yang sama. Disarankan menginap. Tips penting menuju Curug Ngebul jangan malu bertanya daripada tersesat dan buang waktu.
Buat teman-teman yang mau tambah informasi supaya lebih nyaman bisa hubungi Kang Jenal AW, Supervisor Wisata Perum Perhutani KPH Cianjur di nomor 085846051722.
Semoga bermanfaat ๐
Segeer sekali kalau lihat fotonya. Aku catet bagian terakhir artikelnya (kemudian cari calonnya) biar bisa bikin kalender untuk di pasang di rumah ๐
Hahaha… Amin… Semoga dapat dan berjodoh ya. Biar terlaksana
Aamiin…Aamiin…Aamiin… ๐
Amin
Kalau dekat mau banget mampir ke Curug Ngebul.
Yang penting niat ya Mbak
Moga kesampaian yah…
mantap, sekalian menikmati alam dengan berjalan kaki..
Mari main ke Cianjur Mbak Riva ๐
mantap….
bagus2 fotonya…
Hehehe, alamnya memang bagus Om ๐
Kalau ke curug ini harus baw kendaraan pribadi ya teh? Kalau dari Cianjur belom ada angkot yg menuju desa terdekat ya?
Yup. Roda dua paling pas. Kalo roda empat paling ditinggal di kampung Cilameta. Angkutan umum hanya ada sampai di Cipari, Pagelaran. Atau jurusan Cijampang Sukanagara.
Lokasi masih “gunung” dan susah akses transportasi memang…
Juara indahnya mantap…. nuhun sharing infonya….
Untuk parkir motor ditinggal saja dipinggir jalan ato ada lokasi khusus utk parkir kendaraan? Bln depan saya n teman2 mau turing ke Ranca buaya, pulangnya lewat cianjur..bisa mampir ke curug ngebul nih…
Ada tempat parkir khusus yang dijaga petugas. Insya Allah aman yang jaga warga setempat juga.
kalau bawa kendaraan roda empat bisa parkir dmna ya .. terus kalau cari penginapan disana ada rekomendasi mungkin a
soalnya belum pernah hehehe
Penginapan ada di Kota Kecamatan, di Pagelaran. Kalau bawa kendaraan roda empat bisa diparkir di jalan besar sebelum persimpangan ke Curug. Jalan kaki ke lokasi sekitar 1 jam.
Kalau mau kemari, jika berkenan bisa nginep di gubuk saya aja ๐ Kami serius senang bisa ada orang luar Pagelaran berkenan mau datang ke Curug. Dari gubuk saya nanti terus bisa cari kendaraan roda dua biar perjalanan cepat dan sesuai rencana…
Assalamu’alaikum
Boleh minta kontak nya teh? No hp or bbm
Rencana mao liburan kesana
Silahkan… hp/wa saya 085846006694
Assalammualaikum
abdi kantos ka Pantai Jayanti ti Bogor nganggo motor, tangtos ngalangkungan Pagelaran
natepan zuhur di MASJID BESAR NURUSSA’ADAH
tah patarosanna ti masjid ieu ka arah mana
hatur nuhun
Wassalammualaikum
Waalaikumsalam.
Upami arahna ti Bogor/Cianjur, belokan ka Curug Ngebul (Cipari) sateuacan Mesjid Besar Nurussa’adah.
Kira2 1 Km sebelum jembatan/pasar Pagelaran/mesjid besar itu.
Makasih sharing nya teh…
Sama2… Senang bisa sukses mendarat di Curug Ngebul akhirnya ya kapan2 datang lagi ya kita buat acara lebih seru ๐ kan sudah tahu kondisi nya
assalamualaikum..
bagus banget ya air terjunnya masih asri dan indah .. senang sekali kalau saya sekeluarga bisa datang kunjungi tempat hebat ini.. oh ya Bu kalau dari jakarta naikmobil tempat penginapan dimana yang tidak jauh dari lokasinya ya? dan tentunya nyambung pakai motor ada sewanya ya..
trima kasih Bu
Kalau dari Jakarta naik mobil bisa langsung ke Pagelaran Cianjur. Di Pagelaran ada beberapa penginapan. Kalau mau seadanya di rumah kami juga silakan kalau mau menginap ๐
dari desa pagelaran bisa lanjut naik motor. Sewa motor ke penduduk motor nya aja skitar 60 Rb per hari. Tapi kalau dengan abang ojeknya saya belum tahu.
Silakan kami tunggu kedatangannya ๐
mantaps bu okti untuk informasi pemesanan supaya. gak pingsan heheh hubungi saya aja. silakan…
Siap diedit Kang…
Curug yang indah, salut deh teh Okti ke sana sama si kecil. Sudah terbiasa sih ya. Aku kalau masih Single mungkin kuat sekarang apalagi sedang hamil, ga sanggup jalan jauh.
Awesome post.
teh updet rute terbaru donk kondisi jlan, pasilitas penginapan, dll tolong ya teh thx
Masih asri sekali yaa mbak, belum banyak yang tahu.
Fotonya keren dan viewnya bagus ya mba..
curug ngebul… seger euyyy
Wah lumayan berat medan menuju ke sana. Tapi keindahannya air terjunnya bisa membuat lupa tuh beratnya perjalanan ๐