Kolaborasi #SuamiIstriMasak Dukung Kampanye Rumah Tangga Samawa

Setiap Selasa dan Jumat, suami selalu mengantar jemput saya belanja ke pasar. Di kecamatan Pagelaran Cianjur ini hari pasar memang hanya buka seminggu dua kali.

Jangan heran kalau di sini masih banyak terlihat para lelaki alias kaum bapak yang berbelanja sayur, bumbu dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Bukan fanatik, tapi secara di daerah ini masih banyak yang memiliki pandangan berinteraksi ke pasar itu lebih leluasa jika dilakukan suami. Para istri sebaiknya di rumah saja.

Tidak hanya urusan belanja, suami saya juga tipe yang tidak gengsi mengerjakan semua pekerjaan rumah, seperti nyapu, ngepel, cuci baju dan menjemurnya, sampai memasak pun suami cukup mahir melakukannya. Mungkin hanya menyetrika yang tak sering ia lakukan.

Dalam Islam, suami yang membantu istri dengan melakukan pekerjaan rumah tangga merupakan perbuatan yang baik dan termasuk kebiasaan orang-orang shalih. Bahkan hal tersebut menunjukkan keluhuran akhlak sang suami dan dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad contoh nyata suami rumah tangga dalam Islam. Dalam hadis yang diriwayatkan HR. Ahmad, Aisyah mengatakan bahwa Nabi tidak ragu mengerjakan semua jenis pekerjaan rumah tangga.

“Nabi SAW menjahit kainnya, menjahit sepatunya, dan mengerjakan apa yang biasa dikerjakan oleh kaum perempuan di rumah mereka.” (HR. Ahmad).

Tidak ada yang salah ketika suami mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti belanja sayuran dan memasak di dapur. Sebagaimana ibu rumah tangga juga banyak yang berkarir bekerja mencari nafkah membantu pendapatan keluarga.

Yang saya tahu, berdasarkan pengalaman kerja pada keluarga di Singapura, Hongkong dan Taiwan, para suami di sana juga mayoritas justru pintar memasak dibandingkan para istri.  Dan ternyata kebersamaan suami istri masak bersama ini bisa jadi sebagai dukungan kegiatan kolaborasi suami dan istri di dapur dalam menyatukan keluarga untuk saling mendukung satu sama lain.

Dengan adanya kerja sama antara suami dan istri di dapur baik dalam berkomunikasi, menyiapkan makanan favorit, dan eksperimen resep andalan keluarga itu dapat memberikan dampak positif dalam hubungan keluarga, seperti meringankan pekerjaan istri sekaligus mempererat keluarga dan keharmonisan rumah tangga dalam menggapai keluarga yang samawa (sakinah mawadah warahmah) dalam arti menciptakan keluarga yang tenang  tenteram, penuh cinta kasih dan dipenuhi rahmat.

Mayoritas masyarakat di desa saya lulusan pesantren, atau paling tidak, pernah mondok. Tidak heran kalau mereka pada jago memasak karena saat di Kobong (asrama di pesantren) baik laki-laki maupun perempuan mereka terbiasa memasak sendiri. Sekurang-kurangnya ngaliwet (masak nasi liwet) dengan bumbu cemplang-cemplung di kastrol wae mah bisa.

Jadi jika masih ada yang merasa risi atau gengsi melihat suami memasak, jangan dulu meneladani Rasul, suruh nonton acara MasterChef Indonesia, dan acara sejenisnya saja dulu. Dimana di sana banyak muncul para lelaki sebagai juru masak handal yang bahkan justru jadi idola dengan penghasilan luar biasa.

Masak Seru Keluarga Bringka

Di keluarga kecil saya sendiri keluarga yang dikenal tetangga sebagai keluarga bringka (kompak kemanapun sering bersama-sama) akhir pekan biasanya lebih santai karena anak dan suami tidak harus bergegas ke sekolah sebelum pukul tujuh pagi. Memasak bersama pun sering kami lakukan dengan keseruan yang luar biasa. Bagaimana gak ramai, kalau saat masak, suami biasanya iseng dan jail. Apalagi kalau ada partnernya, Fahmi putra semata wayang kami. Udah deh di dapur itu suasana jadi makin berisik tapi asyik.

Kerjasama kami secara sendirinya pun semakin terbentuk. Jika saya menyiangi sayur, suami sigap mengupas bumbu. Sementara anak, siap disuruh ngambil apa saja, termasuk metik daun salam atau serei di halaman, dan jadi tukang foto untuk mengabadikan kerjasama saya dan suami saat memasak ini.

Paling dahsyat kalau yang dimasak tinggal matang, saat saya bilang tinggal cicipi rasanya, suami dan anak langsung heboh berebut ingin jadi yang paling dulu. Seringnya ajang mencicipi ini bisa habis banyak bahkan setengah dari yang diolah. Secara gokilnya suami dan anak, mereka mencicipi tak cukup satu ujung sendok, melainkan masing-masing satu mangkuk. Saya emaknya ini kebagian sedikit deh. Nasib. Hihihi…

Tapi suami dan anak saya cukup tanggung jawab. Selesai masak, atau makan, mereka langsung mencuci piring dan peralatan lainnya hingga dapur yang semula seperti kapal pecah kembali rapi terkendali.

Kalau saya bingung mau masak apa, anak dan suami selalu memberi ide olahan yang bisa kami praktikan di dapur. Meski suami anak bungsu, ia tidak manja. Sejak sekolah ia sudah terbiasa hidup mandiri karena tidak tinggal dengan orang tua. Masak dasar dan simple suami cukup menguasai. Begitu juga saya, anak cikal yang jadi tulang punggung keluarga dan sempat belajar masak pada keluarga majikan saat merantau di luar negeri. Dan sepertinya hal itu akan menurun kepada Fahmi. Meski ia anak tunggal, tapi sejak kecil ia terbiasa mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga.

Resep Favorit Keluarga Bringka

Olahan tempe cabe hijau dan nasi goreng adalah menu favorit Fahmi dan ayahnya. Resep tempe cabe hijau dan nasi goreng favorit keluarga kami ini buatnya cukup mudah dan bahannya tidak susah, kok.

Senang sekali ketika saya kasih tantangan masak resep kesukaannya ke pak suami, dia dengan sombongnya menjentikkan jari-jari. “Keccilll…” Katanya.

Karena itu tidak lupa hari pasar Selasa terakhir di bulan November kemarin saya dan suami belanja tempe, cabe hijau, dan sayuran serta ikan juga bumbu lainnya.

Resep tempe cabe hijau

Bahan:

Tempe, cabe hijau, kecap ABC, minyak goreng, bumbu halus (kemiri, bawang merah, bawang putih), garam penyedap rasa.

Cara buat:

Bersihkan bahan bumbu halus dan blender. Iris tempe lalu goreng sampai garing.

Iris cabe hijau, sisihkan.

Panaskan minyak goreng secukupnya, tumis bumbu halus sampai harum. Masukan cabe hijau sampai setengah layu. Tambahkan garam penyedap rasa.

Masukan tempe, tuang kecap ABC secukupnya. Lalu koreksi rasa hingga tumis tempe cabe hijau siap dihidangkan.

Keseruan suami istri masak di dapur keluarga bringka yang diabadikan anak.

Resep nasi goreng favorit keluarga

Bahan:

Nasi, telur, sosis, sayuran hijau, minyak, kecap manis ABC, garam penyedap rasa.

Cara buat:

Iris sosis dan sayuran, sisihkan.

Panaskan minyak di wajan. Kocok lepas telur dan goreng. Aduk, sampai setengah matang masukan sosis. Masukan garam penyedap rasa.

Masukan nasi. Tuang secukupnya kecap manis ABC dan aduk hingga rata. Masukkan sayuran. Koreksi rasa. Setelah cukup dan matang, sajikan dengan kerupuk.

Saat kemping menu nasi goreng selalu jadi makanan kesukaan kami, keluarga bringka

Tidak hanya di rumah, saat berkegiatan di alam seperti naik gunung atau kemping, suami kerap membantu memasak bahkan menggantikan posisi saya sebagai koki gunung. Meski hanya buat masakan instan seperti mie goreng, atau mie rebus dan telur dadar, tapi jika dibuat dengan ketulusan dan kerja sama yang baik, hasilnya jadi sangat enak.

Karena saya dan suami sering terlihat kompak masak bareng, para pendaki atau camper yang masih jomblo banyak yang berseloroh, mereka kalau bisa mau cari jodoh yang sefrekuensi seperti kami, bisa masak bareng, saling bantu dan makan saling menyuapi. Eaa…!

Sebagai istri saya tidak khawatir apalagi meragukan pasakan suami. Memasak di rumah atau saat berkegiatan di alam, sama-sama mudah dan praktis karena sekarang kan sudah tersedia berbagai produk ABC. Tidak bisa kami pungkiri peran Kecap ABC yang selalu saya simpan stok di dapur dan selalu kami bawa sebagai bekal saat berkegiatan di luar, mampu membuat masakan lebih kaya rasa sehingga disukai keluarga.

Persiapan logistik untuk membuat nasi goreng, mie goreng atau menu andalan lainnya saat berkegiatan di alam bebas

Rangkaian Kegiatan #SuamiIstriMasak

Saking pentingnya kolaborasi antar pasangan dalam hal memasak, dan kegiatan itu memang banyak manfaatnya, mendorong Kecap ABC mendukung pelaksanaan kampanye #SuamiIstriMasak.

Adapun rangkaian kegiatan kampanye yang sudah berjalan:

2018: Tahun pertama kampanye ini diinisiasi. Bermula dari ajakan untuk para istri mendukung para suami memasak.

2019: Insisiasi kampanye selama Hari Kesetaraan Perempuan

2020: Kolaborasi dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan

2021: Kolaborasi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri di dapur

Tulisan ini terinspirasi dari tayangan video #SuamiIstriMasak Kecap ABC di YouTube ini 

Ya, jadi karena pesan dalam video itu yang menginspirasi saya untuk ikut berpartisipasi sekaligus juga ingin mengajak para istri lainnya, untuk mau masak bersama suami dan mendukung kampanye ini. Karena saya merasakan manfaat kerjasama suami istri memasak itu dapat mewujudkan keluarga Samawa yang didamba.

Kampanye #SuamiIstriMasak membawa nilai positif, mengajak para suami agar mau membantu istri melalui hal-hal sederhana yang dapat dilakukan di dapur.

Dengan adanya kampanye #SuamiIstriMasak, harap diketahui para suami dan istri bahwasanya waktu berkualitas dalam menjalin ikatan dengan keluarga itu dapat diciptakan kapan saja dan di mana saja, termasuk saat di dapur. So sweet, ya …

Memasak bisa jadi kegiatan sederhana yang dilakukan bersama-sama yang dapat memperkuat keharmonisan rumah tangga. Kekompakan suami, istri dan anak dalam membuat menu favorit adalah momen yang berkualitas dan akan jadi kenangan indah sepanjang masa.

Melibatkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak untuk memasak bersama di dapur bisa membuat hubungan antara keluarga menjadi lebih dekat dan semakin hangat. Ketika memasak itulah ada banyak hal yang bisa dikomunikasikan, bahkan muncul ide baru yang bisa semakin meningkatkan bonding satu sama lain.

Selain kerja sama dan kolaborasi dalam menyajikan hidangan yang lezat dan bergizi untuk keluarga, saat memasak bersama juga anak akan melihat harmonisasi yang terjalin. Dan itu akan menjadi contoh nyata yang bisa ditiru anak dan semua anggota keluarga lain. Percaya deh, dari kegiatan #SuamiIstriMasak, akan tumbuh cinta yang kuat, sebagai benih terciptanya keluarga yang samawa, sakinah mawadah warahmah.

15 thoughts on “Kolaborasi #SuamiIstriMasak Dukung Kampanye Rumah Tangga Samawa”

  1. Masya Allah, jadi makin Samawa insya Allah dari momen cooking bareng. gak kebayang kalo saya ngajak suami untuk masak bareng nih mba hehe. Jadi pengen ngajak suami masak nasi goreng bareng ahh buat sarapan pagi besok

    Reply
  2. Bonding tidak hanya antara orangtua dan anak saja ya, tetapi juga antara suami dan isteri. Bisa deh sama-sama membuat hidangan kesukaan, yang pastinya penuh cita rasa cinta, eaaa

    Reply
  3. Wah sama Teh Okti. Suami saya suka banget belanja kebutuhan rumah dan dapur. Mulai dari online, ke minimarket, supermarket sampai ke pasar tradisional. Kalo ke pasar tradisional saya hampir tidak pernah mau ikut karena gak tahan dengan baunya. Apalagi pasar tradisional di dekat rumah kami tuh kurang bersih tempatnya dan cenderung terlalu padat. Jadi belanjanya perlu perjuangan banget. Jadi kalau suami ke pasar tradisional, saya biasanya membuatkan daftar belanjaan aja hahahaha.

    BTW, suami saya juga suka memasak. Sayangnya saya tidak bisa membantu. Paling bantuin cari ide, kira-kira menu apa yang bisa disantap di hari itu. Tapi seharusnya memang seru sih kalau bisa masak bareng ya Teh. Paling tidak saya yang memang suka bersih-bersih termasuk cuci piring, bisa jadi asisten yang pas hahahaha.

    Reply
  4. Fahmi ternyata hobi masak juga ya Teh, karena sering bantuin biasanya juga jadi kebiasaan. Paling seru kalo camping bisa masak bareng sekeluarga.

    Suamiku kalo ke dapur bagian ngulek sambel atau kalo bikin nasi goreng dia juga yang ngosreg2 nasi dan bumbu. Nanti aku bagian iris bumbu, yang nyuci anak bungsuku. Kakaknya yang paling gak bisa ngurusin dapur, ribet katanya

    Reply
  5. Olahan dengan bahan sederhana, dimasak dengan cinta, pasti rasanya jadi enak. Nggak aneh, disuruh mencicipi seujung sendok nggak puas ya mbak, akhirnya jadi sepiring deh.

    Di kampung halaman saya, lelaki masak tuh dianggap aneh mbak, jadi kalau pas mudik dan suami turun ke dapur, orang-orang tuh negur saya, kok suaminya dibiarin masuk dapur. Saya senyumin aja

    Reply
  6. Ini sih pasutri goals bgt
    Bener2 bisa tunjukkan kekompakan dan memang masak itu kegiatan yg sarat faedah plus jadi stress release jg yak.

    Apalagi pakai kecap ABC yg endeus pol ini ya

    Reply
  7. Di rumah kami, yang seneng masak kebetulan memang suami dan anakku yang kedua. Jadi mashaAllah~ bersyukur sekali karena awalnya memasak bersama keluarga dan sesekali bisa digantikan perannya sehingga Kampanye #SuamiIstriMasak bermanfaat banget agar peran memasak tidak hanya bagi perempuan, tetapi kerjasama dengan seluruh anggota keluarga.

    Reply
  8. Enak ini nasgor dan tempe cabe hijaunya, apalagi pakai kecap ABC dan dimasak berdua dengan penuh cinta
    Memang ya suami istri masak bikin makin samawa rumah tangga. Di rumah dulu pas anak-anak kecil juga gitu…makin ke sini anak dah gede jadi masak bareng anak, anak-anak berdua, atau sama saya…kapan-kapan mau ajakin suami masak bareng lagi ah

    Reply
  9. Wah, romantis sekali suami istri masak seru bareng. Ini pemandangan langka. Tempe cabai hijau termasuk menu rekomendasi untuk bisa masak bareng suami ya teh. Ringan dan gak ribet. Tipikal laki-laki kan, kalau ribet biasanya skip duluan. Hehehe.

    Reply
  10. Wah keren nih Teh Okti, bisa masak bareng suami. Huhu, aku kalo masak bareng gitu pasti banyak ributnya. Soalnya kami punya cara masing-masing kalo masak. Suami bisa masak, tapi kalo aku omongin begini begitu, pasti gak mau. AKu juga gitu, kalo dia ngomong begini begitu, pasti aku gak mau. Heuheu susah rukun kalo masak. Hihihi

    Reply

Leave a Reply to Nia Haryanto Cancel reply

Verified by ExactMetrics