Mengumpulkan tulisan anak yang berserakan ke Blog

Mengumpulkan tulisan anak yang berserakan ke Blog

“Bu, jangan tidur dulu. Ami mau buat surat untuk ibu.”

Sudah ada kali sebulan lebih, setiap malam Fahmi selalu meminta saya menunggunya membuat “surat”. Kalimat yang ia tulis dan ditujukan kepada saya, atau ayahnya, berisi kata hati yang ingin disampaikannya.

Seperti biasa saya antusias dan meresponnya dengan semangat. Menerka-nerka apa gerangan yang akan ditulisnya?

Memang bukan sebuah surat sebagaimana surat pada umumnya. Yang dimaksud surat oleh Fahmi adalah sebaris dua baris kalimat berisi kata hati yang ingin diucapkannya. Kadang isinya lucu, kadang ga kebaca, maklum tulisan anak balita, kadang bikin saya ngikik tertawa-tawa.

Sejak masuk sekolah Juli lalu, Fahmi mulai belajar menulis dan membaca lebih serius. Ia kali karena takut sama gurunya. Padahal sejak usia 3 tahun saya juga sudah mengenalkan huruf, angka dan belajar mengeja, tapi maklum kalau sama ibu sendiri jadinya seperti gak mempan. Baru awal tahun pelajaran kali ini motivasi Fahmi untuk belajar sepertinya naik tinggi. Selain rajin sekolah, juga rajin belajar di rumah.

Salah satunya yaitu tadi, menulis surat untuk saya. Fahmi menulis beberapa kalimat pendek (dan bahkan sangat panjang karena tidak pakai tanda baca titik koma) pada sebuah buku khusus yang sengaja saya berikan. Disana ia menuliskan surat nya.

Semalam ia menulis surat seperti ini:

“Ibu kalau sudah besar Ami mau jadi kaya ayah
Boleh ya punya laptop begitu
Ami mau ngetik juga kerja
Bantu ibu ya
Sayang ibu”

Itu salah satu “surat” yang ditulis tangan Fahmi dan katanya ditujukan untuk saya. Terharu saya bacanya. Berbagai perasaan campur aduk. Berasa mimpi anak yang serasa baru kemarin ditimang-timang kini sudah bisa buat surat dan mengatakan isi hatinya.

Sejak itulah saya selalu menanti surat dari Fahmi. Selain menantikan kejutan apa yang akan dia sampaikan kepada saya, ini juga salah satu cara supaya ia terus terlatih menulis dan membaca juga mengemukakan pendapat ide dan pikirannya melalui sebuah tulisan.

Saya ingin sebelum usia 6 tahun Maret 2019 besok, Fahmi sudah benar-benar lancar menulis dan membaca.

Aha! Saya jadi kepikiran juga usia 6 tahun nanti ingin Fahmi mulai terbiasa menulis dan menyimpan semua tulisan nya dalam sebuah blog!

Iya saya ingin Fahmi punya kenang-kenangan yang bisa ia lihat kelak kalau ia sudah besar. Jadi kalau ditanya hal apa yang ingin dilakukan di tahun 2019 pastinya sangat banyak. Ingin lebih sehat, ingin lebih bisa menggunakan waktu lebih produktif, ingin ini, ingin itu, wah banyak. Tapi satu yang saya harus realisasikan adalah saya ingin mengumpulkan tulisan-tulisan Fahmi dan menjadikannya dimuat dalam sebuah blog. Ya saya ingin itu.

18 thoughts on “Mengumpulkan tulisan anak yang berserakan ke Blog”

  1. Masyaa Alloh kerennya Fahmi, semoga semua keinginan mom Okti sekeluarga tercapai ya, aamiin.

    Kalau anak2 saya sukanya gambar, jadi gambar apapun pasti saya kumpulin dan fotoin, buat koleksi, saat pada besar nanti ada kenang2annya.

    Reply
  2. Wah pinter banget yah Fahmi mom udah bisa nulis & baca diumur segitu walaupun blm lancar,anakku yg 5tahun aja msh suka bikin mural d temboktapi udh bisa sih nulis walaupun acakaduttp blm bisa baca kaya fahmi gitu

    Reply
  3. Wah keren Fahmi udah bisa membaca dan menulis teh?
    Bahagia kalau anak menulis surat buat ayah bundanya ya. Ini aku kepikiran pengen bikin blog buat anak2, jd mereka bisa menulis di sana. Walau tulisannya masih dua tiga rangkaian kata hehe.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics