Merasa Hidup Susah? Lakukan Kiat ini Agar Jalan Hidup Semakin Mudah
Bukan hidup namanya kalau tidak pernah diberi ujian. Semua pernah merasa kesulitan baik dalam mengatasi masalah keuangan, masalah keluarga, masalah jodoh, pendidikan anak, sampai masalah sama orang sekitar.
Tuhan memang menakdirkan manusia dengan kondisi yang berbeda-beda sebagai ujian. Ada yang sehat, ada yang sakit, ada yang cukup, ada yang kurang. Ada yang hidup tenang, ada yang hidup susah.
Maka ketika kita diuji oleh Sang Pencipta dengan kemiskinan dan kesulitan hidup, maka sebaiknya kita bisa menyikapinya dengan cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Sang Maha Pemberi Hidup.
Di antara kiat-kiat menghadapi keadaan sulit tersebut, sebagaimana disampaikan oleh KH. Ahmad, pada saat acara haol ke 2 Kiyai Dalem Sailam Sukmanagara di Makam Kasepuhan Cianjur, Pasir Karamat, Rawa Madu, Pagermaneuh Tanggeung, Cianjur Selatan pada Minggu, 5 Agustus 2018 kemarin, adalah:
1. Kiat pertama adalah husnuzhan pada Sang Pencipta.
Sebagai mahluk Nya, manusia wajib husnuzhan atau berprasangka baik kepada Allah atas segala yang menimpa termasuk musibah dan kesusahan.
Manusia wajib mengetahui bahwa apa yang Allah lakukan adalah merupakan hikmah yang sempurna. Beda dengan prasangka manusia, dimana terkadang akal manusia memahaminya tapi terkadang tidak.
2. Ketentuan yang kedua adalah bersabar.
Senjata ampuh menghadapi kesusahan adalah kesabaran. Karena itu sabar juga disebut sebagai sifat yang agung. Dengan sabar orang mampu menahan berkeluh-kesah, menahan lisan dari mengadu kepada sesama, dan menahan anggota badan dari perkara yang dilarang.
3. Ketentuan yang ketiga adalah hendaknya manusia bersikap qona’ah.
Qanâ’ah adalah ridha terhadap ketentuan Allah. Karena sesungguhnya hakekat kaya itu adalah kaya hati, bukan kaya harta. Dan qanâ’ah merupakan jalan kebahagiaan.
Dengan sifat qona’ah kita akan merasa lebih dari cukup atas rizki yang dimiliki. Syukur akan menjaga kita dari kesulitan dan julit.
Meski kekurangan, dengan qanâ’ah, orang akan menjaga kehormatan diri. Tidak mudah mengharapkan barang milik orang lain, apalagi meminta-minta.
Diriwayatkan kelakuan meminta-minta itu ibarat mencakar wajah sendiri. Kecuali seseorang yang meminta kepada pemerintah atau dalam perkara yang tidak ada pilihan lain.
4. Adapun ketentuan yang keempat sebagai manusia kita harus bisa hidup hemat
Berjaga menghadapi kesulitan coba bersikap hemat dalam pengeluaran. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Beruntunglah orang bersikap tengah ketika mengeluarkan harta, tidak pelit tapi juga tidak boros.
Diceritakan ada tiga perkara yang akan menyelamatkan manusia kelak, yaitu takut kepada Allah; bersikap hemat pada waktu kaya dan miskin; bersikap adil pada waktu ridha dan marah.
5. Ketentuan yang kelima, perbanyak tawasul. Yaitu mengunjungi saudara, guru yang masih ada serta berziarah kubur bagi yang telah tiada. Berkah serta hikmat dari ziarah kubur para alim ulama sangatlah besar.
6. Ketentuan yang keenam ialah perbanyak dzikir. Ibu rumah tangga, freelancer, anak, dewasa, siapapun bisa dzikir. Dengan mengingat Sang Pencipta, insyaallah Dia pun tidak akan lupa kepada kita.
Kesulitan dalam hidup adalah sebuah kewajaran. Jangan karena merasa pusing lalu ambil jalan lintas bunuh diri. Naudzubillah. Bunuh diri bukanlah solusi!
Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk tidak berputus asa di dalam menghadapi ujian kehidupan dunia ini.
Jangan sampai karena kesulitan ekonomi, sakit yang tiada henti, cita-cita yang tidak tercapai, sakit hati yang tak terobati, semua itu bukan masalah yang harus diakhiri dengan keputusasaan. Tapi hadapi dengan ikhlas dan sabar. Amalkan 6 ketentuan tersebut di atas.
Andai kita tahu, sesungguhnya semua urusan orang mukmin itu baik. Jika senang, dia bersyukur, maka syukur itu baik baginya. Dan jika mendapat kesusahan, dia akan bersabar, maka sabar itu baik baginya.
Duh iya ya kadang baca ada orang jalan2 yang komen lebih pada minta oleh2 bukan mendoakan keselamatan. Hehe
Betul teh harus berprasangka baik pada Allah swt, dengan begitu hidup bakalan terasa mudah banget ya teh. Insya allah. Nuhun teh remindernya.
Duh… Sabar tuh susahhhh banget tapi dengan keadaan yang sekarang memang musti latihan bersabar agar semua bisa berjalan baik. Mungkin kitanya udah berusaha sabar tapi kadang kadang orang disekitar kita yang minta ampun deh
ada saat dimana saya down yang biasa saya lakukan mendekat kepada Nya
Sabar dan ikhlas itu paling susah mba, curhat ha bis habis pas tahajud bisa meredam gejolak marah /hidup nggak adil/ memang harus tekun melaksanakan kewajiban dan sunnah kalau ingin hati tentram
Benar bangat Teh, berprasangka baik pada Allah itu penting bangat supaya pikiran dan hati menjadi selalu bersih dan tenang.
Makasih banyak Teh Okti udah diingatkan,, bener banget berprasangka baik itu harus dan terlebih kita juga harus qona’ah, perbanyak bersyukur biar hidup lebih tenang dan bahagia.
Jangan lupa juga untuk lakukan sholat sunnah seperti Dhuha. Karena itu resep plus-plus banget agar kita selalu dimudahkan
Ah bener juga ya Kak, kadang kalau kita merasa susah berarti hubungan kita dengan Allah yang sedang bermasalah
Iya bener tipsnya teh.. intinha bersyukur pasti nikmat bertambah ya teh
Tips selanjutnya jangan banyak gaya..karena tekanan berbanding lurus dengan gaya..hehe. Banyak tekanan bikin hidup jadi
Thanks sudah berbagi mbak
Teh Okti abis wisata religi yaa. Semoga mendapat faedah untuk jalan hidup yang lebih mudah.
Inti dari kebahagiaan hidup itu sungguh sederhana yaitu bersyukur dengan apapun yang kita punya*
Iya bener mba kadang kita jika kena musibah kita suka menyalahkan Allah. Padahal dibalik musibah itu ada rasa saya Allah terhadap kita, biar kita terhindar dari yg buruk, kalau kita mau berhusnuzon sama Allah.
Perlu banget memperbaiki hubungan dengan siapapun terlebih Tuhan ya Teteh…
Tetap mengucap syukur buat hari yang telah diberikan dengan gratis.
Husnuzon pada Sang Pencipta sebuah kewajiban mbak, soalnya Dia yg tahu mana yg terbaik buat kita sebagai hamba-Nya. Namun sayangnya masih banyak aja yg menyalahkan Tuhannya disaat balaK menimpa