Penghuni Terakhir Saku
Coba tengok tasmu saat kamu bepergian. Apa saja isinya? Benda apa saja yang wajib kamu bawa? Yakin kalau selain uang (baik cash maupun e-money) dan ponsel, powerbank juga jadi barang yang wajib dibawa bagi para sosial media activist saat ini. Betul apa betul? Termasuk kamu juga kan?
Bagi perempuan pada umumnya, alat dandan (make up) pun pasti jadi benda yang tidak boleh tertinggal saat akan bepergian. Meski tidak wajib satu perangkat, paling tidak body lotion, bedak serta lipstik tidak pernah lenyap dari tas tangan.
Itu pada umumnya, karena tidak menutup kemungkinan ada yang tampil beda. Termasuk saya mungkin yang beda itu contohnya. Ya, meski perempuan, saya gak pernah peduli tentang alat dandan apakah dibawa atau tidak. Meski ngakunya blogger yang aktif di media sosial, saya tidak (lagi) mati-matian membawa ponsel pintar dengan cadangan baterainya.
Bahkan, kadang saya sama sekali tidak membawa tas kalau bepergian. Tapi itu pun bukan berarti saya tidak membawa apa-apa. Saya tetap punya barang wajib yang harus dibawa, versi saya pastinya. Dan semua barang yang wajib saya bawa ketika bepergian itu sama sekali tidak memerlukan tas. Semua cukup masuk di saku celana atau saku jaket saja.
Semakin besar usia anak, maka keperluannya saat bepergian pun semakin berkurang. Karena itu saya membiasakan tidak membawa tisu basah dan pakaian ganti karena sudah membiasakannya untuk buang air kecil dahulu sebelum keluar rumah. Begitu juga dengan mainan dan atau cemilan anak.
Jadi barang apa saja yang wajib dibawa dan muat di saku itu?
Dompet
Ya, saat bepergian keluar dompet yang berisi uang, kartu-kartu identitas dan pernak pernik penting lainnya menjadi sebuah barang wajib yang saya bawa. Termasuk ketika saya menemani anak main atau sekedar berkeliling kampung sambil nyuapin makan anak.
Tidak banyak memang cash yang ada dalam dompet yang selalu dibawa dan muat di saku celana ini. Paling besar cash Rp. 50.000. Uang itu sekedar jaga-jaga saja. Siapa tahu saat momong, anak tiba-tiba ingin beli sesuatu. Atau ketemu si bapak penjual sayur dan sebelum sayur apa yang saya incar dibeli orang jika saya punya bekal uang maka saya bisa langsung membelinya.
Kunci
Kunci menjadi barang kedua yang selalu saya bawa-bawa, sedekat apa pun keluar rumahnya, kecuali masih di halaman. Saat ini kami tinggal di rumah kontrakan karena rumah kami peninggalan mama mertua sedang direnovasi. Barang-barang tidak kami rapikan dengan benar karena kami pikir nanti pun akan kami angkut lagi ke rumah setelah selesai diperbaiki.
Menjaga lebih baik sebelum hal tidak diinginkan benar-benar terjadi. Karenanya kemana pun perginya, rumah selalu kami kunci. Apalagi rumah yang kami tempati milik orang, jika tidak berhati-hati, nanti bisa-bisa kami yang disalahkan. Si empunya rumah kontrakkan memberikan dua buah kunci rumah, sehingga saya dan suami bisa membawa masing-masing.
Ponsel
Telepon genggam menjadi barang utama nomor terakhir yang wajib saya bawa jika keluar rumah. Tentu saja ponsel ini dipergunakan untuk berkomunikasi. Ditambah fungsi lainnya jika ponselnya canggih mungkin untuk mengambil foto, atau penunjuk jalan. Yang pasti tidak mungkin untuk bermain Pokemon Go karena ponsel saya bukan ponsel pintar.
Demikian barang yang wajib saya bawa saat bepergian. Tiga barang yang jadi penghuni terakhir alias wajib saya bawa. Terlepas dari membawa tas atau tidak, yang pasti saku pun cukup menampung ketiga barang tersebut. Dan saya memilih tidak ribet lagi dengan bawaan, melainkan fokus pada anak.
Nah, jadi apa saja barang wajib dibawa dalam tasmu itu? Yuk share dimari 🙂
Kalau hanya ke kota saja saya hanya bawa HP, kamera, dan dompet saja sih.
kalau wanita pasti bawa alat kosmetik, minimal bedak, lipstik, dan tisue ya
Salam hangat dari Jombang
Salam kembali Pak 🙂
Kalo saya pas bepergian biasanya malah nitipin barang berharga ke suami. Karena perginya sering sama suami. Saya orangnya teledor, mbak. Walau bawa tas sendiri paling isinya cuman baju ganti plus makanan anak. Kali hp, uang, atm semua nebeng suami. 😀
Hihi, kebalik sama saya dong Mbak
kalau saya, justru suami yang suka nitipin barang-barangya ke saya, hahaha…
Sama mbak, saya juga hanya bawa dompet dan ponsel saja dan tidak pakai tas. Cukup masuk kantong 🙂
simple dan praktis ya Mbak 😉