Gregetnya Produk Kerajinan Cianjur

Gregetnya Produk Kerajinan Cianjur

Seberapa Greget Lo Mencintai Produk Kerajinan Cianjur?

Kemarin gue ditanya, cinta gak sama kerajinan Cianjur?
Terus?
Cinta lah. Kalau enggak gue udah pindah warga negara. Berenang dari Cianjur ke laut kidul, ke Australia sana.
Hahaha…!

Ada yang lebih greget dari itu?

Greget itu ketika dengar cerita jadi orang Cianjur, punya teman yang sering traveling ke luar negeri terus pas kasih oleh-oleh craft dari negara Singapura lah kok ya barangnya mirip dengan kerajinan tangan dari Gentur, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang yang ada di Kabupaten Cianjur.

Usut punya usut memang banyak kerajinan tangan dari Warungkondang Kabupaten Cianjur yang diekspor ke luar negeri. Dan tanpa diduga, pelancong Indonesia lagi yang jadi pembelinya. Ck…ck…ck…! Gimana gak greget kalau tuh hasil kerajinan dikasih lagi ke orang Cianjur yang notabene daerah dimana kerajinan tangan itu berasal.

Lucunya lagi orang Cianjur yang jadi penerima oleh-oleh itu malah tidak tahu kalau produksi barang yang didapatnya dari luar negeri itu berasal dari daerahnya sendiri.

Memang tidak banyak orang tahu kalau Cianjur adalah penghasil kerajinan industri kreatif yang kekinian. Lampu Gentur itu salah satunya. Bentuknya yang unik, kadang orang mengira itu kerajinan buatan negara-negara Timur Tengah. Padahal, asli dari sebuah kabupaten di Jawa Barat yang bupatinya baru saja kena OTT. #eh

Kerajinan lampu gentur bisa dibilang kreasi warisan nenek moyang urang Cianjur, terbuat dari limbah kaca dan atau bahan kaleng. Meski sekarang seiring perkembangan jaman dan teknologi, ada bahan dan material lain ditambahkan menjadi bahan pembuatannya.

Serasa ditampar itu ketika saya yang memasang tagline Blogger Cianjur di blog dan akun sosial media tapi juga tidak tahu banyak tentang industri kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat Cianjur.

Tahu tentang tauco, manisan buah, kerajinan anyaman, batik Cianjur dan lampu gentur ini pun hasil dari pencarian di internet dan media elektronik lainnya. tepukjidat

Sumber foto: MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, Februari 2018
Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur
Dengan Pendekatan Teori Semiotik karya Devanny dan Liony.

Lebih malu lagi ketika justru ada orang yang notabene bukan masyarakat Cianjur tapi mereka bela-belain menggali informasi tentang produk kerajinan Cianjur. Sampai mengadakan penelitian, membuat teori, mengambil analisis dan menyimpulkan semuanya. Tidak pelit, mereka pun mempublish hasilnya dalam sebuah jurnal. Orang lain termasuk masyarakat Cianjur yang justru membaca paper (baca belajar) kepada mereka, Wow! Itu greget beneran kan?

Merekalah Devanny Gumulya, Dosen Program Studi Desain Produk, Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang Email : devanny.gumulya@uph.edu dan Liony Amanda Lee, Mahasiswa Program Studi Desain Produk, Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang dengan email-nya liony.lee@gmail.com yang telah meneliti salah satu produk kerajinan Cianjur ini, yaitu lampu gentur. Lampu warisan dan kebanggaan masyarakat Cianjur yang sudah banyak diminati oleh negara-negara di berbagai penjuru dunia.

Melalui penelitian mereka berdua, saya jadi tahu kalau lampu gentur pertama kali dibuat sekitar satu abad lampau, tepatnya tahun 1920. Kemudian sekitar 1965 lampu ini mendapat modifikasi yang awalnya berbahan minyak tanah beralih menjadi lampu modern. Model lampu yang sederhana dan meniru gaya perabot orang Belanda pun mulai banyak perubahan.

Foto sumber: MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, Februari 2018
Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur
Dengan Pendekatan Teori Semiotik karya Devanny dan Liony.

Ketika usaha kerajinan ini dipegang oleh generasi ketiga, ciri khas dan gaya design Timur Tengah pun semakin kuat. Seiring perkembangan jaman yang semakin modern, pemasaran lampu gentur pun kini berkembang secara online melalui website dan instagram.

Devanny dan Liony bahkan sampai memikirkan apakah design lampu gentur ini sudah mencerminkan ciri khas Cianjur? Mengingat selama ini yang ditemui di pasaran, desain lampu gentur masih begitu-begitu saja. Meniru gaya Belanda dan Timur Tengah. Ga ada yang khas Cianjurnya.

Dengan latar belakang kurangnya identitas atau ciri khas kecianjurannya itulah mereka membuat penelitian dan mempublish paper hasil penelitiannya itu.

Penelitian Devanny dan Liony untuk menemukan design lampu gentur yang khas dengan ciri khas Cianjur. Sumber MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, Februari 2018 Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur Dengan Pendekatan Teori Semiotik karya Devanny dan Liony.

Greget sama mereka berdua yang mencoba menghubungkan simbol budaya Cianjur yaitu ayam pelung dan lampu gentur. Mereka gigih melakukan pencarian identitas desain lampu gentur dengan berbagai teori. Sehingga didapatkan model bagaimana mendesain produk lampu beridentitas budaya lokal dengan ayam pelung –hewan endemik Cianjur– sebagai inspirasinya.

Penelitian mereka tentunya tidak sebatas karena tugas, tetapi disertai kepedulian terhadap produk kerajinan kearifan lokal Cianjur yang sudah mendunia namun belum greget ciri khas dan kecianjurannya. Salah satu tanda cinta mereka kepada keanekaragaman seni dan budaya serta kearifan lokal tanah air.

Jika mereka saja berani pasang badan demi meningkatnya kualitas dan karya produk kerajinan Cianjur, lalu bagaimana cara kita khususnya urang Cianjur membuktikan kalau kita pun tidak kalah cinta dibanding mereka terhadap craft Cianjur ini?

Penelitian menghasilkan design lampu gentur yang dinilai memiliki ciri khas Cianjur, yaitu ayam pelung, ayam endemik Cianjur. Sumber gambar dan foto: MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, Februari 2018
Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur
Dengan Pendekatan Teori Semiotik karya Devanny dan Liony.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai tanda sangat greget mencintai produk kerajinan Cianjur?

Greget Mencintai Produk Kerajinan Cianjur itu…

1. Dengan mengenal lebih banyak sejarah, bentuk dan pemasaran produk kerajinan dari Cianjur.

2. Dengan membeli, memiliki, menggunakan dan atau merasakan manfaat dan kegunaan hasil produk kerajinan Cianjur yang mana dengan kata lain hal ini dapat ikut meningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan kelangsungan industri pengrajin produk kerajinan Cianjur itu sendiri.

3. Menjaga, melestarikan, ikut mempromosikan aneka ragam produk kerajinan Cianjur sesuai dengan kemampuan.

4. Tidak gengsi mengenakan, menggunakan, dan bahkan ikut belajar membuat sehingga kita punya keterampilan untuk memproduksi kerajinan khas Cianjur tersebut.

5. Ada lainnya? Boleh ditambahkan… kamu juga cinta produk kerajinan Cianjur. Ye kaaan?

 

Kuy ah, kita tingkatkan rasa mencintai produk lokal sebagai salah satu upaya kalau kita memang mencintai produk dalam negeri.

Yang pasti, sebagai blogger urang Cianjur saya sangat mencintai produk kerajinan khas Cianjur.

Jadi kalau ditanya seberapa greget elo mencintai produk kerajinan Cianjur, jawab saya: greget banget! Saking cintanya Si Amang pengrajinnya aja saya buat pajangan jadi kerajinan juga!

Hahaha!

 

DAFTAR INFORMASI

  • Mudra P-SSN 0854-3461, E-ISSN 2541-0407
    MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, Februari 2018
    Pencarian Identitas Desain Lampu Gentur Cianjur
    Dengan Pendekatan Teori Semiotik karya Devanny dan Liony.

46 thoughts on “Gregetnya Produk Kerajinan Cianjur”

  1. Kerajinan Cianjur banyak, Bang. Harga mulai puluhan ribu sampai ratusan ribu juga ada. Tapi kalau untuk lampu gentur saja, di sosial media yang ditawarkan mulai ratusan ribu sampai puluhna juta rupiah juga ada.

    Kalau datang ke Warungkondang Cianjur, bisa dapat lebih murah lagi.

    Reply
  2. Produk kerajinan Cianjur keren-keren ya Teh, dan ini jadi pelajaran bersama juga nih Teh, betapa pentingnya mengenali kerajinan di sekitar kita, ternyata oleh-oleh dari luar negeri itu produk kita juga, asli greget bangat! Hehehe

    Reply
    • Makasih Kakak. Iya jangan sampai malu sendiri jalan2 ke luar negeri beli oleh-oleh ndilalah ternyata barang produk di kampung sendiri, hehehe…

      Reply
  3. Wah saya baru tau kalo cianjur punya kerajinan khas yg bernama lampu gentur. Selama ini taunya cm tauco aja.duh kudet nih hehe. Tfs teh okti. Btw saya jadi pengen punya lampu gentur yg model ayam pelung itu. Cocok kyknya buat dipasang di rmh ku hihi

    Reply
  4. Nah, kalo ngga baca tulisan ini saya ngga tahu lho, bahwa Cianjur punya lampu gentuur sebagai keranjinan asli Cianjur yang sangat membanggakan ini.. aku yakin kok, kerajinan asal negeri kita tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri lainnya.. balik lagi ke diri sendiri.. seberapa greget mencintai produk lokal dan bagaimana membantu membuat banyak disukai baik dalam maupun luar

    Reply
  5. Saya sdh lama mengagumi lampu gentur ini, Teh. Cantiknya itu unik! Dan bener2 gregetan mengetahui bhw ini kreasi warisan leluhur urang Cianjur! Masyaallah!

    Betapa kreatif dan tinggi nilai seninya! Semoga hasil penelitian ini membuka mata dan meningkatkan awareness generasi muda untuk semakin mencintai, bangga dan berkeinginan untuk melestarikan dan mengembangkan warisan seni budaya bangsa ini, ya, Teh!

    Reply
  6. Kece banget nih lampunya. Aku kan pernah kerja sebagai wartawan majalah interior, dan setiap liputan pasti ketemu lampu dari besi. Sekarang ini memang lagi tren desain lampu dari besi ini, soalnya tren interior sekarang ini adalah gaya industrial yang mengekspos material. Tapi sayangnya selama ini yang ada di toko furnitur kebanyakan impor dari luar negeri, jarang ada yang buatan lokal. Kalau ada buatan lokal biasanya yang ujung-ujungnya dipunyai bule juga. Nah lampu karya perajin lokal kayak gini nih yang mesti diangkat lagi keberadaannya biar tenar dan banyak dipake. Thanks buat tulisannya ya….

    Reply
  7. Itulah ya teh kadang kita yg punya kreasi taoi ga mendalami kerajinan khas begeri kita. Nanti diaky negara lain marah2. Yuk, ah mulai dr skrg kita kudu paham budaya negeri kita. Minimal budaya dr asal diri kita aja sendiri.

    Reply
  8. Pelajaran bersama ya Teh, kadang karna ketidaktahuan kita beli barang di luar negeri tapi nggak taunya hasil karya anak bangsa. Salut sama Devanny dan Liony semoga penelitian ini terus diikuti dgn penelitian2 lainnya dan semakin banyak masyarakat yg tau informasinya.

    Reply
  9. Lampu Gentur itu sering terlihat di kios-kios di sekitar Puncak. Gak nyangka itu bikinan Cianjur. Kirain impor dari Arab yang dibawa oleh para pendatang arab yang emang banyak di siktar puncak. Kalau gitu pemdanya perlu promosi nih kalau lampu-lampu cantik itu bikinan daerah mereka

    Reply
  10. Jadi inget slogan “Cintailah Produk-Produk Indonesia” karena memang produk Indonesia itu keren dan ramah lingkungan, sesuatu yang di anggap limbah bisa di sulap menjadi bermanfaat. alias menambahkan added values dan sentuhan seni yang tinggi.

    Reply
  11. Desain lampu genturnya bagus-bagus ya mbak. Salut deh buat para pengrajin di Cianjur! Kreatif!

    Saya belum pernah ke Cianjur sih. Pernahnya makan di restoran Ikan Goreng Cianjur. Hahahha itu beneran berasal dari Cianjur apa gimana ya?

    Reply
    • Cianjur terkenal dengan ikan mas kecil (baby fish) dan nilem. Karena itu muncul restaurant ikan bakar Cianjur. Karena cukup diminati, mungkin karena itu buka cabang di berbagai tempat

      Reply
  12. Baru tau kalau ada Lampu Gentur di Cianjur. Aku sih taunya beras aja hihihi.
    Ternyata di sanapun banyak banget perajin ya teh?
    Mungkin kapan2 sekalian ulas ttg perajin lampu ini yg udah mendunia hasil produksinya teh.

    Reply
  13. Sekilas mah lampu gentur emang kayak yg ada di film2 timur tengah. Wkwkwk. Siapa sangka asli karya anak bangsa kita ya. Kudu gencar disosialisasikan lagi nih biar gak salah kaprah, lewat tulisan seperti ini misalnya

    Reply
  14. Aku juga baru tahu kalau Lampu Gentur itu asli Cianjur. Bayanganku malah dari Jepara. Nah, kalau beras udah tahu banget yang terkenal dari Ciajur. Btw ide lampu gentur dijadikan penerangan jalan itu kece juga. Selain untuk penerangan dan promosi produk, lokasinya pun jadi instagramable banget

    Reply
  15. Beras Cianjur jaman kecilku paling mahal kata Ibu…karena mantul!
    Kalau lampu gentur aku sering lihat tapi baru tahu juga kalau dari Cianjur.
    Wah keren, sebagai blogger Cianjur musti ikut mempromosikan potensi daerah nih..Pasti aku jadi pembaca setia nanti.
    Semoga juga bisa melipi main ke sini:)

    Reply
  16. Beras Cianjur jaman kecilku paling mahal kata Ibu…karena mantul!
    Kalau lampu gentur aku sering lihat tapi baru tahu juga kalau dari Cianjur.
    Wah keren, sebagai blogger Cianjur musti ikut mempromosikan potensi daerah nih..Pasti aku jadi pembaca setia nanti.
    Semoga juga bisa melipir main ke sini:)

    Reply
  17. Produknya bagus-bagus ya, Mbak, terutama lampunya itu pasti cakep banget dipajang di meja kerja. Pengen nanti kalau main ke Cianjur beli juga ah. Memang banyak produk khas daerah yang cakep-cakep dan perlu diangkat ya biar semakin banyak orang tahu.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics