Another stupidity…
Itu pengakuan yang diungkapkan seorang teman sebagai pelampiasan manakala uang dalam rekeningnya raib dalam sekejap digasak maling berteknologi canggih.
Maling kali ini memang mengambil uang, tapi bukan dengan cara mencongkel jendela, atau memecahkan celengan dan mengambil isinya. Melainkan dengan menyusup seolah akun resmi sebuah bank milik negara. Lalu memanfaatkan kelengahan korbannya, ia kemudian dengan leluasa bisa menarik semua tabungan dalam rekening dengan sekejap mata.
Ada yang pernah jadi korban penipuan atas nama perbankan? Bisa jadi itu Begal Rekening atau Social Engineering alias Soceng. Soceng merupakan sebuah aksi kejahatan di dunia maya yang bertujuan untuk memanipulasi atau menggiring seseorang agar menyerahkan data pribadi, data akun, maupun data finansialnya kepada pelaku.
Tujuannya tentu saja sebagai alat dalam menguras isi rekening atau barang berharga korban. Pelaku soceng biasanya akan menyamar menjadi pihak resmi dari suatu perbankan, e-commerce, maupun jasa keuangan untuk meyakinkan korban.
Memang salah teman saya yang percaya begitu saja sama akun bodong yang mirip dan mengatasnamakan Bank BRI di Instagram. Klik link yang diberikan mereka dan gak sampai 10 menit, isi seluruh rekeningnya pun lancar jaya raib berpindah tanpa bisa dicegah. Innalilahi wa inna ilaihi raji’un, saldonya hanya bersisa Rp 148.500 saja. Nyesek, pasti.
Teman saya ini pun langsung menghimbau melalui akun media sosial-nya, supaya hati-hati khususnya yang punya rekening di Bank BRI. Jangan percaya dengan akun abal-abal mengatasnamakan BRI yang menawarkan biaya transfer murah dan sebagainya. Itu modus penipuan dan akun tersebut sebenarnya bodong.
“Jangan sampai bernasib seperti saya. Yang saldonya mendadak ludes… Silakan share pengalaman saya ini sebanyak-banyaknya. Jangan ada korban lagi. Cukup sampai di saya.” Meski telah kehilangan, sang teman tetap optimis mengingatkan yang lain, supaya tidak bernasib seperti dirinya.
Memang benar, jangan sampai ada lagi korban penipuan akun BRI bodong yang sudah berjalan sekian lama ini. Teman-teman harus waspada dengan akun yang mengatasnamakan akun BRI tapi tanpa centang biru. Segera blokir dan laporkan.
Ciri akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI:
- Tidak memiliki centang biru alias tidak memiliki logo verifikasi
- Nama username dibuat mirip dengan akun resmi
- Jumlah follower dan following tidak lazim
- Gambar (profil picture) menyerupai atau bahkan menggunakan tanpa izin dari akun resmi
- Isi konten akunnya mengunggah ulang dari akun resmi
- Mencantumkan link live chat PALSU untuk mengelabuhi nasabah
Pun dengan iklan yang mengatasnamakan akun BRI tapi di-posting oleh akun tanpa centang biru, di media sosial manapun segera blokir dan laporkan.
Jaman semakin canggih, maling pun melek kecanggihan teknologi. Itulah penting dan manfaatnya kita melek literasi digital. Meski kita sudah familiar, sudah menjadi penyuluh digital dan pintar dengan teknologi digitalisasi, namun tidak ada salahnya kita terus belajar, upgrade diri. Ibarat gelas penuh, kita kosongkan sedikit ruang demi bisa tetap menerima kucuran ilmu dan pengalaman. Karena sepintar apapun manusia, tetap ada khilaf. Namun jika kita terus memperbaiki diri, mungkin kekhilafan kita itu bisa segera diatasi. Kecerobohan yang bikin kita bolong sana-sini, bisa segera ditambal dan meminimalisir hal yang tidak diinginkan.
Ada banyak modus kejahatan yang intinya penipu mengambil uang tabungan dari rekening. Beberapa aksi kejahatan online yang sedang populer itu seperti:
- Skimming
Yaitu menggandakan data nasabah melalui mesin ATM yang menggunakan alat skimmer
- Phising
Yaitu menggandakan data nasabah melalui layanan internet banking, SMS dan penyebaran link palsu
- One Time Password (OTP)
Aksi kejahatan ketika penipu menyedot dana nasabah melalui sejumlah situs jual beli (e-commerce)
- Vishing (Voice Phising)
Yaitu modus penipuan dimana pelaku menghubungi korban melalui telepon dan mengaku dirinya sebagai pihak Bank.
- Sim Swap
Yaitu aksi pencurian data dengan mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan korban.
Lalu bagaimana upaya kita sebagai masyarakat awam demi menghindari permasalahan penipuan online seperti yang dialami teman saya di atas?
Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan, demi mencegah aksi penipuan di dunia Maya:
- Jangan pernah memberikan data pribadi untuk bertransaksi seperti PIN, Username, Password, Kode OTP, Nomor CV/cVC, Nomor ponsel, nomor kartu ATM, nama lengkap ibu kandung dan expired date kartu ATM kita kepada siapapun.
- Jangan pedulikan SMS yang masuk, email dan atau telepon yang mengatasnamakan pihak bank manapun, apalagi jika meminta PIN, Kode OTP, CVV/cVC, Nomor ATM, nomor ponsel, dan expired date kartu ATM ataupun suruhan untuk klik tautan yang tidak dikenal. Abaikan semua itu dan jika masih ragu sebaiknya datang ke kantor bank terdekat. Setiap kecamatan sudah ada kantor unit bank BRI ini lebih mudah karena tidak harus jauh ke kantor cabang.
- Penting! Berhati-hatilah dan jangan pedulikan jika mendapatkan kode OTP tanpa melakukan transaksi apapun.
- Jangan pernah memposting tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor NIK, foto KTP, dan data pribadi lainnya di sosial media kalaupun harus, pastikan keamanannya.
- Lakukan sistem keamanan ganda, dengan menggunakan verifikasi email dan nomor ponsel untuk keamanan akun sehingga menghindari adanya pihak lain yang ditengarai bisa menyalahgunakan akun kita.
- Folow akun media sosial Nasabah Bijak (@nasabahbijak) dan bergabung dengan komunitasnya sehingga kita bisa mendapatkan berbagai informasi penting terkait bagaimana menghindari penipuan atau kejahatan siber lainnya..
Perlu diketahui jika pihak bank BRI tidak pernah melakukan pengkinian data nasabah melalui SMS maupun email. BRI-Info hanya satu satunya media informasi promo.
Bank BRI memiliki akun resmi nomor WhatsApp 0812-12-14017. Bank BRI tidak memiliki akun Telegram.
Bila mendapatkan aktivitas ataupun tautan yang mencurigakan dengan mengatasnamakan BRI, harap lapor ke contact center BRI 14017/1500017 atau callbri@bri.co.id
Dengan banyaknya laporan dari nasabah yang sudah kehilangan saldonya karena aksi penipuan ini semoga pihak bank BRI menindaklanjuti akun-akun bodong yang menyerupai dan mengatasnamakan bank BRI itu bekerja sama dengan Polisi dan Kominfo serta pihak berkepentingan lainnya.
Serem banget ya. Makin variatif aja nih modus kejahatan. Kalau enggak tahu bakal gampang kejebak nih
Modus Kejahatan Cyber sekarang macem-macem dan makin Profesional, hati-hati pokoknyaa
Namanya keren yak social engineering tapi ternyata begal, huhu … Masih banyak yg ketipu and somehow beberapa kali aku nemunya ngaku dari BRI.
Pernah subuh2 ibuku chat bilang dapat pengumuman dari BRI. Lhaaa rekening aja gak punya kok kasih pengumuman. Semoga lebih teliti.
Bener banget sekarang kita harus jeki nih terhadap penipuan. Kudu teliti dulu sebelum bertindak membalas pemberitahuan yg kita dapatkan
Jaman makin canggih, maling pun mengikuti perkembangan jaman. Sedih ya sebenarnya, orang-orang yang memiliki kelebihan dalam bidang teknologi, tapi mempergunakannya untuk hal yang tidak baik. Melakukan kejahatan, membobol rekening orang.
Sebagai nasabah, kita memang harus waspada, punya literasi digital yang baik supaya terhindar dari kejahatan siber
Sedih banget, berasa banget nyeseknya kalau uang yg diambil raib seketika karena kejahatan cyber semacam itu (padahal ngumpulin dan kerja siang malem)
Memang harus teliti banget di era serba digital ini
Menjadi nasabah bijak dan mengurangi resiko penipuan siber ini menjadi edukasi yang baik sekali. Karena minimnya dan reaktifnya masyarakat ketika ketika membaca iming-iming menggiurkan, maka kejahatan siber mungkin terjadi.
Semoga dengan pengetahuan yang benar, maka menjadi nasabah bijak.
Iya ini lagi marak ya, teman saya pun juga kena ini. Kirim pesannya pas jam-jam sibuk, eh kok pas disuruh klik link gt ya klik2 aja teman saya itu. Baru sadar pas mau ambil uang dan ternyata sudah habis…
Suka nemu artikel Mba ini, tips-nya bermanfaat banget…
Kejahatan di dunia maya memang makin lama makin marak ya. Makanya kita harus mampun mengenali ciri-ciri pesan-pesan hoax yang berpotensi phising akun kita nih.
Orangtuaku pun sudah kuingatkan agar tidak sembarangan klik link2 gak jelas di SMS dan WA yang masuk ke hapenya. Harus tanya dulu ke saya. Soalnya orang tua cenderung lebih rentan kena phising terutama yang gak paham teknologi jaman sekarang ya.
Iya, bahaya banget ya teh
Akhir-akhir ini makin banyak kejahatan cyber yang merugikan
Harus lebih waspada
para penjahat siber ini memang canggih banget ya. mereka selalu memiliki berbagai cara untuk menipu orang-orang. kita sebaiknya memang selalu waspada dan berhati-hati jika mendapat link atau apapun yang terkait informasi pribadi dan keuangan kita