Sumber Energi Selain Nasi
“Belum sarapan kalau belum ketemu nasi.” Ada yang mau mengaku suka merasa begitu?
Mayoritas masyarakat di kampung saya termasuk itu. Mereka sudah terbiasa makan tiga kali sehari (bahkan ada yang lebih) dengan menu makanan pokok nasi. Baik pagi, siang dan soré (bahkan malam). Jadi rasanya rada gimana gitu ya kalau makan tapi belum atau tidak ketemu nasi itu?
“Tapi ada gak sih Bu, orang yang tidak makan nasi?” Fahmi, putra saya pun sempat bertanya seperti itu.
Ketika saya jawab ada. Seperti warga Papua dengan makanan pokoknya sagu, masyarakat Madura dengan makanan pokoknya jagung, Fahmi masih belum percaya.
Ia baru percaya ada masyarakat yang tidak makan nasi (bukan sebagai makanan pokok) ketika beberapa hari lalu kami mengunjungi Kampung Adat Dewi Tapa (Désa Wisata Ketahanan Pangan) Cireundeu, di LeuwiGajah Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Masyarakat Kampung Adat Cireundeu terkenal tidak mengkonsumsi beras dan turunannya sejak 1918. Sudah 1001 tahun mereka teguh memegang tradisi serta adat istiadat itu. Lalu apa makanan pokok mereka? Mereka menggunakan olahan singkong, rasi (beras singkong) sebagai makanan pokoknya.
Apakah mereka kuat melakukan aktivitas meski tidak makan nasi? Ya tentu saja. Meski tidak makan nasi, asupan karbohidrat sebagai sumber energi tetap mereka dapat dari olahan singkong atau jagung yang mereka konsumsi.
Ahli gizi pun sudah menyatakan jika sumber karbohidrat sebagai pemasok energi terhadap tubuh kita itu tidak harus didapat dari nasi saja, melainkan ada banyak sumber lainnya seperti singkong (yang dijadikan makanan pokok oleh masyarakat adat Cireundeu) kentang, roti, talas, dan ubi jalar.
Selain mengandung karbohidrat, makanan pokok pengganti nasi seperti di atas itu juga mengandung beragam vitamin dan juga mineral yang baik untuk tubuh.
Selain itu untuk vitamin dan nutrisi lainnya mereka juga makan buah-buahan dan sayur mayur seperti kita pada umumnya. Termasuk anak-anak di sana yang juga selalu minum susu sebagai pelengkap nutrisi.
Meski berada di lingkungan kampung adat, para orang tua sudah tahu kalau gizi dan nutrisi bagi anak anak mereka itu harus dinomor satukan. Tidak heran kalau anak-anak dari Cirendeu selain teguh memegang seni tradisi serta adat istiadat mereka juga cerdas, kreatif, pintar dan banyak yang melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.
#SGMEksplor, #MombassadorSGMEksplor, #GenerasiMju
Semakin kesini di rumah sering pula membuat kebiasaan baru untuk sarapan tanpa nasi misal dengan menyiapkan singkong dengan beragam olahan sederhana namun cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sampai siang.
Cirendeu tuh sebetulnya deket lah dgn rumahku..sama2 Cimahi. Dari dulu pengen nyoba ke sana ga pernah diseriusin..huhu…
Nah, ini nih yang perlu dibiasakan. Disamping, mendukung program diversifikasi pangan ya mba. Btw, jadi pengen main ke Cirendeu mba. Penasaran sama kearifan lokal disana hehe