TAK SELAMANYA HIDUP DI LUAR NEGERI INDAH: HAPPY LIFE BEFORE 40’S

TAK SELAMANYA HIDUP DI LUAR NEGERI INDAH: HAPPY LIFE BEFORE 40’S

Karena masalah ekonomi saya berani ambil resiko menjadi TKW meski banyak terdengar kabar buruknya daripada kesuksesannya.

Saya tidak mengenyam pendidikan, tidak ada pekerjaan yang memenuhi kecuali jadi TKI. Disaat kebutuhan hidup terus meningkat disertai harga-harga kian melambung tinggi, tidak ada pilihan lagi.

Bekerja di rantau menjadi surga dunia bagi TKW yang beruntung. Gaji bulanan melebihi penghasilan tetangga yang jadi PNS, libur tiap tanggal merah, ditambah kesempatan lain yang bisa dilakukan saat di luar negeri. Kesempatan yang belum tentu bisa dilakukan kalau saya hanya diam di kampung.

Terlena dengan kemewahan itu banyak TKW pulang pergi ke luar negeri ibarat pergi ke kamar mandi. Sesungguhnya mereka adalah keluarga yang terjerat hutang karena bergaya hidup mewah sementara penghasilan hanya mengandalkan anak/saudara perempuan atau istri yang bekerja jadi TKI.

Aksi buruh di Taipei

Saya tidak ingin seperti itu. Saya sadar, tidak akan selamanya jadi TKI. Suatu saat akan pulang kampung dan menjalani kehidupan yang sebenarnya bersama keluarga. Karena itu saya memilih bergabung bersama barisan TKW yang cenderung memilih menabung atas nama rekening sendiri, melanjutkan sekolah kejar paket atau kuliah, dan berinvestasi. Selain itu, saya juga mempercayakan dana hari tua kepada perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya.

Saya punya mimpi dan keinginan setelah pensiun jadi TKW kehidupan saya lebih baik. Daripada bolak balik jadi TKI bukankah lebih baik merencanakan kehidupan yang matang setelah finish contract?

www.commlife.co.id

Merantau cukup jadi batu loncatan. Setelahnya saya ingin beribadah dengan tenang, fokus mengurus keluarga dan hidup bermanfaat bagi masyarakat.

Saat teman-teman barbeque atau piknik saya memilih belajar, mengatur keuangan, mencari sumber investasi legal, dan memilih asuransi jiwa untuk hari tua. Susah dulu di perantauan demi kebahagiaan nanti di kampung halaman. Gaji saya masukkan dalam pos tabungan, pos pengeluaran, dan membeli produk asuransi jiwa.

Memang bagi TKW umumnya, asuransi sama sekali tidak dilirik dan tidak jadi prioritas. Tapi buat saya asuransi adalah salah satu cara untuk melindungi diri dan keluarga dengan memberikan keamanan finansial jika terjadi hal yang tidak diinginkan kelak.

Belum banyak TKW yang mengerti akan manfaat asuransi. Padahal tidak rugi. Karena kalau pun hal tidak diinginkan itu tak menimpa, premi yang saya bayar bisa diambil lagi sesuai dengan ketentuan.

Kecanggihan teknologi membuat saya mudah mendapatkan informasi asuransi lengkap. Pencarian merujuk pada Commonwealth Life sebagai perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Unit link yang ditawarkan bermacam-macam dan legalitasnya sudah terjamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tidak berat menyisihkan uang gaji saat bekerja di luar negeri. Hal itu sebenarnya adalah salah satu cara investasi terbaik bagi para buruh. Jadi selagi bisa, saya putuskan lebih baik mengurangi uang jajan dan memenuhi kebutuhan finansial untuk bekal masa depan.

Bersama Chinese Mooslem Taiwan menyelenggarakan tablig akbar di Chungli

Sebelum usia menginjak 40 tahun insyaallah persiapan mental, fisik dan materi yang dilakukan di negara orang akan berbuah kebahagiaan.

Status boleh jadi TKW tapi dalam soal kebahagiaan harus bisa melebihi orang terkaya di kampung. Sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai aktivis buruh saya ingin sepulangnya dari merantau bisa lebih bermanfaat bagi yang lain.

34 thoughts on “TAK SELAMANYA HIDUP DI LUAR NEGERI INDAH: HAPPY LIFE BEFORE 40’S”

  1. Wah aku baru tau background Teteh?! Kereen, masya Alloh, saat TKW yang lain bermasalah teteh malah bisa bermanfaat untuk orang. Jarang yg kaya Teteh. Semoga barokah hidupnya Teh

    Reply
  2. Byk yg bilang hujan batu di negeri sendiri lbh enak dibanding hujan emas di negeri orang. Membaca ini sy makin salut dg teh okti yg punya pandangan kedepan ttg kehidupan. Bahwa segala sesuatunya pst ada kemungkinan2 yg terjadi. Mmg kt perlu sekali punya perencanaan matang untuk masa depan. Tmsk dgn asuransi ini. 🙂

    Reply
  3. Wah, tulisannya bagus. Kebetulan saya lagi semangat nih baca tulisan peserta lain, karena saya juga lagi ikutan lomba blog yang sama.

    Bagaimana pun juga, kesehatan tetaplah yang paling berharga. Pasti amat sangat ingin kita perjuangkan. Terima kasih, dan semoga beruntung.

    #HappyLifeBefore40s #IchooseHappy

    Reply
  4. Kemanapun merantau, setidaknya memang harus memiliki perlindungan kesehatan. Soalnya nggak tahu kondisi badan kapan naik turunnya.

    Reply
  5. Wah mba, inspiratif sekali ceritanya. Ternyata kehidupan TKW memang agak berat ya mba. Beruntung kalau dapat lingkungan yg bagus, kalau engga, kasihan juga. Selain itu, jauh dari keluarga itu bikin rindu. Semangat mba

    Reply
  6. Temenku sepulang TKW kuliah, padahal temen -temennya pada beli tanah sepulang TKW. Memang dapat uang banyak, kadang habis sekejab. Semoga banyak TKW yang sadar sama hari tua ya.

    Reply
  7. Teh, kisahnya menginspirasi sekali.. Memang benar sekembalinya ke tanah air, banyak sekali tkw yang mahal bergaya hidupnya mewah, sampai akhirnya banyak yang bangkrut. Terus balik lagi jadi tkw, begitu terus tak berhenti-berhenti. Padahal kalau bisa menabung, kalau tabungan sudah cukup, saatnya kembali ke Indonesia nanti tak perlu lagi was-was..

    Reply
  8. Teh okti, semoga keinginannya bisa segera terkabul ya.. Asuransi memang penting sekali, terutama untuk masa depan kita sendiri dan keluarga.

    Reply
  9. Akh indahnya optimistis dalam akhir tulisanmu. Semoga keinginanmu Allah ijabah ya. Semua memang harus proporsional ya. Bukan hanya masalah pemasukan dan pengeluaran tapi juga tahu mana yang kita butuhkan. Bukan ingin.

    Reply
  10. Semoga makin banyak ya TKW yang nyadar dan mengerti akan manfaat asuransi. Ini penting untuk jaga jaga siapa tahu dibelakang hari ada sesuatu yang kurang menguntungkan terjadi dalam hidup atau di hari tua.

    Reply
  11. Saya punya tetangga dulu seorang TKI. Pd akhirnya dia kembali ke kampung dan sukses bikin usaha di kampung. Sayangnya blm banyak yg punya pandangan ke depan kyk nabung, pulang biin usaha dll gtu ya mbak.
    Asuransi emang penting banget ya, apalagi pas itu hidup di negeri org. Yg penting dimanapun bumi berpijak tetep usaha dan kerja keras dan sisihkan tabungan buat masa pensiun TFS

    Reply
  12. Wah, ini yang lagi happening ya. Miris banget baca berita tentang pekerja kita yang meninggal atau kecelakaan di luar negeri dan tak dapat kompensasi apa pun. Masalah pekerja ilegal dan tidak ada jaminan asuransi sangat bikin sedih. Semoga ada perbaikan ya ke depannya. Terutama urusan asuransi.

    Reply
  13. Sampai saat ini sebenernya saya juga belum terlalu percaya asuransi nih mbak..mungkin harus belajar lagi.

    Untuk tenaga kerja yang diluar negeri, asuransi jadi sebuah keharusan juga ya.karena resiko kerja yang tinggi

    Reply
  14. Saya belum pernah merantau sampai ke LN, pasti ada banyak pengalaman berharga ya yang didapat saat merantau. Merantau dalam Negeri saja penuh liku2 pengalaman apalagi sampai ke LN.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics