Kemarin, 16 Mei 2014 aku pasang speedy di rumah di Kecamatan Pagelaran, setelah dua hari sebelumnya aku dan suami datang ke kantor telkom di Kecamatan Tanggeung.
Kenapa beda kecamatan? Ya karena di Pagelaran belum ada kantor telkom! Makanya selama ini aku mengistilahkan hutan untuk tempat tinggalku di Pagelaran ini, gimana mau bisa koneksi internet kalau sarana dan parasarana nya saja tidak ada?
Petugas telkom bilang, untuk saat ini pemasangan Speedy tidak ada tarif khusus apalagi promo, semua sama rata dengan kecepatan 512Mbps bayar perbulan 195 ribu.
Karena tidak ada pilihan, ya sudahlah aku dan suami setuju untuk pasang speedy jenis itu. Karena Kamis libur tanggal merah, petugas telkom janji hari jumat akan datang untuk memasang.
Kemarin Jumat, dua orang petugas telkom datang. Mereka bawa speedy TP -LINK dengan model TD-W8951ND. Tertulis di kardusnya 150Mbps wireless N ADSL2+ Modem Router.
Baru datang petugas itu sudah bilang kalau mereka lupa ketinggalan chargerannya. Lho, emang apa urusanku ya? Itu kan keteledoran mereka. Ujungnya mereka minjem chargeran model hape nokia jenis lama, yang besar. Aku bilang tidak ada, ada juga chargeran type kecil.
Pas suamiku datang, mengeluarkan alat2 speedy jadul tahun 2010an yang sudah tidak kami pakai dan hampir dibuang. Mereka menggunakan kabel dan modem lama itu. Kok bisa? Lah itu modem yang baru kenapa? Lama mereka berdua ngotak ngatik laptopku yang juga tidak konek ke internet. Sampai aku tahu, ternyata modem baru yang mereka bawa itu rusak alias gak berfungsi!
Mereka memakai modem lama kami dulu dengan alasan malas kembali ke Tanggeung, untuk menukarkan modem rusak itu dengan yang baru di kantor telkom yang berjarak sekitar setengah jam kendaraan dari Pagelaran.
Ini telkom yang tidak profesional apa ada unsur lain? Aku gak ngerti juga. Karena waktu jumat mepet, mereka pamit dengan meninggalkan laptopku yang koneksi ke modem jadul milik kami. Sementara modem baru yang kata mereka bisa digunakan juga untuk Wifi itu mereka bawa kembali.
Sebelum mereka pulang, aku dikenakan biaya sebesar Rp. 250 ribu. Mungkin biaya modem dan pemasangan? Baru kepikiran sekarang kenapa bisa bayar duluan sementara modem nya saja masih diutang! Mungkin ini hal unik, PT Telkom berutang modem kepadaku sementara aku sudah melunasi membayar Rp. 250 ribu pemasangan Speedynya.
Petugas itu bilang, hari senin besok mereka akan datang lagi untuk membawa modem yang baru dan memasangkannya.
Hadeuh, begini nih kawan nasibku yang tinggal di hutan, eh, Pagelaran. Mau pakai koneksi serba susah! Mau pake kartu segala sinyal jelek, mau pake Speedy pun jelek juga malah ujungnya diutang PT. Telkom.
Katanya dunia dalam genggaman, tapi rumitnya setengah mati! Indonesia kapan sih warganya bisa sejahtera? Kapan ya bisa dilayani tanpa harus komplen dan sakit hati? (Ol)
memang seperti itulah..modemnya pada bekas, kabel2nya juga..padahal pasang baru….
Semoga dengan semakin luasnya jangkauan internet, hal itu semakin berkurang dan akhirnya hilang ya 🙂
Soalnya kalau gitu terus, Telkomsel nya pasti bakal malu 🙂