Berbuka puasa Ramadan di halaman Masjidil Haram, Makkah.

 

Masih lancar puasanya? Tidak terasa sudah satu Minggu kita menjalankannya ya. Masih ada tiga Minggu ke depan untuk kita lalui.

Ngomongin hal yang ingin dilaksanakan saat bulan puasa, kalau saya ingin sekali berbuka puasa Ramadan di halaman Masjidil Haram, Makkah.

Seperti kita tahu kalau menjalankan umrah di bulan Ramadan mengandung keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan di bulan-bulan lainnya. Nilai pahala dari umrah di bulan Ramadan sama dengan berhaji bersama Rasulullah Muhammad SAW. Ya Allah, pengen…

Umrah di bulan Ramadan yang serupa ibadah haji ini dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas RA.

“Bila datang Ramadhan, maka lakukanlah umroh. Karena umroh ketika Ramadhan itu (pahalanya) menyamai haji.” (HR Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Dalam riwayat Imam Bukhari lainnya, Rasulullah SAW bersabda

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadan seperti berhaji bersamaku.”  (HR Bukhari no 1863).

Kenapa umrah di bulan Ramadan sangat istimewa? Karena seperti kita tahu bulan Ramadan adalah bulan mulia. Pahala dilipatgandakan dan disebarkan ke seluruh Bumi. Setan dibelenggu dan segala perbuatan baik manusia menjadi berpahala.

Hadis riwayat Al Mahamili dan Ibnu Khuzaimah. Rasulullah SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.”

Puasanya dijadikan sebagai suatu kewajiban. Sholat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya.

Melaksanakan umrah di bulan Ramadan memiliki keistimewaan di bagian pahala. Bukan hanya pahala yang serupa melaksanakan ibadah haji, melainkan ibadah hajinya seperti sedang berhaji bersama Nabi Muhammad SAW.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dari Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Imam Bukhari).

Meskipun tentu saja kita tahu umrah di bulan Ramadan ini tidak bisa menggantikan ibadah haji, kewajiban melaksanakan haji tetap ada.

Namun saya pikir umrah bisa jadi sebuah pilihan, daripada nunggu keberangkatan ibadah haji yang entah sampai kapan? Sementara datar tunggu haji itu kan belasan sampai puluhan tahun. Lah sekarang usia saya saja udah empat puluh lebih.

Padahal tahun ini saja terkait ibadah haji pasca pandemi, (alhamdulillah telah diumumkan) bahwa insyaAllah tahun ini, satu juta orang diizinkan melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi. Tapi usia dibatasi maksimal 65 tahun. Ibu saya aja jelas udah ga bisa nih.

Kuota jemaah haji untuk Indonesia paling sekitar 10% berarti hanya sekitar ratusan ribu orang. Sementara daftar tunggu saja suda jutaan. Dan pasti mendahulukan dulu yang sudah lunas dan usia. Itu kemungkinan buat seangkatan saya ini (di luar kehendak Allah) nilai kesempatannya sangatlah kecil. Karena itu umrah lah bisa jadi salah satu pelampiasannya.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait umrah Ramadan dan haji. Di antaranya adalah umrah saat Ramadan tetap bukanlah haji. Jangan keliru menggantikan kedudukan ibadah ini dengan haji, ya. Itu tidak benar dan perlu diluruskan. Yang setara itu hanya pahalanya, sedangkan kedudukannya tetap sekadar umrah.

Perbedaan antara umrah dan ibadah haji jelas, pertama bahwa umrah saat Ramadan bukan bagian dari rukun Islam, sedangkan haji adalah rukun Islam yang kelima.

Selanjutnya, dari  segi hukum, umrah Ramadan itu hukumnya tetap sunnah dan tidak wajib. Sedangkan ibadah haji hukumnya wajib untuk yang pertama kali sebagai Muslim.

Ketiga orang yang  sudah umrah pada Ramadan, belum gugur kewajiban hajinya. Apabila dia mampu, maka di pundaknya masih ada beban kewajiban mengerjakan ibadah haji.

Ya semoga saja ada rezeki lebih dan undangan Nya sehingga misalkan sudah umrah dan kebetulan saat bulan Ramadan, saya bisa melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah sebagai kewajiban umat Islam dalam melaksanakan rukun Islam yang ke lima. Aamiin…

Sehingga keinginan saya untuk berbuka puasa Ramadan di halaman Masjidil Haram, Makkah bisa tercapai… Aamiin ya rabbal alamiin…

 

11 thoughts on “Berbuka puasa Ramadan di halaman Masjidil Haram, Makkah.”

  1. MasyaAllah, indah sekali pastinya ya jika kita diberi kesempatan untuk Umroh di bulan Ramadan, Alhamdulilah tahun ini ada beberapa teman yang berangkat Umroh di saat Ramadan tiba ini.
    semoga suatu hari kita pun juga bisa merasakan berbuka puasa di Tanah Suci, Makkah ya Teh, Aamiin 🙂

    Reply
  2. MashaAllah~
    Tabarakallahu…
    Semoga Allah kabulkan doanya, teh..
    Biasanya, dari yang sudah-sudah, sesuatu yang dituliskan ((terutama di blog)) tuh, terwujud. Adaaaa aja jalan yang diberikanNya.

    Reply
  3. Aamiin Ya Allah … semoga Allah kabulkan. Ku juga mau umroh di bulan Ramadhan. Eh tapi haji dulu sih, kalau bisa yang tanpa antre. Keburu tua hihi …. antrenya bisa puluhan tahun.

    Reply
  4. Membayangkan buka puasa di halaman Masjidil Haram betapa indahnya. Buka puasa di masjid Indonesia aja menyenangkan, apalagi di tanah haram ya Mbak. Berharap suatu hari nanti dapat panggilan umrah dan haji, Amiin

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics