Perjuangan ASI Ekslusif yang Gagal

Sedih dan kecewa saat ingin memberikan hak terhadap anak berupa menyusui ASI ekslusif, namun sudah lebih dulu gagal total sebelum proses berjalan. Usia saya 33 tahun saat hamil anak pertama. Karena posisi kandungan sungsang, maka saya disarankan dokter dan bidan untuk melahirkan di RSUD Cianjur, demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Heran dan bingung ketika … Read more

Galaxy Grand Setelah Kekalahan

Samsung Galaxy Grand akhirnya jadi milikku. Terimakasih Lomba Blog ASEAN (KEA 2015) @aseanblogger

Kecawa, sedih, dan malu pada diri sendiri yang aku rasakan saat beberapa minggu lalu mengikuti audisi kepenulisan, dan ternyata hasilnya aku tidak lolos alias gagal.

Dua kali berturut-turut hasil karyaku tidak lolos, padahal cerita yang aku buat sesuai dengan tema yang diminta. Terlebih kedua-duanya kisah yang kubuat adalah pengalamanku sendiri secara nyata.

Beda dengan kisah fiksi atau pengalaman orang lain, karena dalam kisah ini aku sendiri yang mengalami dan menjadi pelaku utama, maka dalam menyusun cerita aku rasa sudah membeberkannya dengan sepenuh hati dan perasaan.

Tapi apa daya, kalau naskahku tak sesuai dengan keinginan para penanggung jawab antologi meski persyaratan sudah aku penuhi hasilnya ya tetap saja gagal itu tadi.

Aku tidak putus asa. Bukan satu kali atau dua kali aku ikut acara kepenulisan baik berupa tulisan di blog maupun pengiriman naskah via email bahkan berupa karya cetak yang tidak aku menangkan. Pasrah saja. Pikirku mungkin memang belum jodohnya.

Setelah aku tahu karyaku tidak sesuai (tidak cocok) dengan permintaan dan harapan mereka para penyelennggara aku berusaha saja untuk bisa mengoreksi segala kekuranganku dan berharap dapat memperbaikinya di lain even.

Tak kupungkiri kegagalan dobelku ini membuatku cukup terhenyak. Sudah bela-belain cari waktu untuk nulis dan kirim naskah ke tempat yang ada koneksi internetnya (di rumah tidak ada koneksi internet) hasilnya malah mengecewakan…

Mungkin gaya penuturanku yang tidak cocok dengan harapan mereka. Tak apalah, tak berjodoh dengan even itu, mungkin berjodohnya (gaya penulisanku) dengan even-even lainnya yang masih banyak.

Tapi memang rupanya Tuhan berkehendak lain. Setelah kesusahan pasti akan ada kemudahan, itu janji-Nya… Aku gagal dalam audisi yang “berhadiah” sekitar seratus ribu rupiah (jika menang) tapi ternyata aku berhasil memenangkan juara satu dalam even dunia kepenulisan lainnya yang lebih bergengsi dan total hadiahnya 50 kali lipat besarnya!

Alhamdulillah…
#sujudsyukur

Kini Samsung Galaxy Grand sudah di tangan. Semoga semangat menulis dan berbagiku terus meningkat dengan adanya gadget canggih ini. Amin…

Kemiskinan Membuat Saya Kaya

Terlahir dari keluarga tak mampu, tak membuatku kecil hati atau minder. Meski memang ada sebagian dari mereka yang mencemooh kemelaratan kami. Berhasil menamatkan sekolah bukan berarti aku mampu, tapi ada perjuangan emak dan adikku yang berdarah-darah, mengorbankan segalanya hanya demi aku bisa lulus sekolah. Emak peyemangatku supaya terus berprestasi. Ya, karena pertimbangan ekonomi yang sangat … Read more

Bagaimana Peran Orangtua Mengatasi Trend Mobile Internet Terhadap Perkembangan Anak?

Hari gini gak punya gadget rasanya ketinggalan zaman kali ya? Jangankan eksmud (eksekutif muda) atau ibu rumah tangga, anak-anak saja sudah banyak yang menjadikan gadget sebagai pegangan dan mainan. Hem… Masalahnya, apakah cocok gadget-gadget itu menjadi pegangan anak? Bagaimana seharusnya peran orangtua dalam menyikapi permasalahan ini? Padahal resiko untuk anak berupa pornografi, bicara dan bertemu … Read more

Hutang Jelang Ramadhan

Aku punya hutang. 23 banyaknya. Dipastikan tahun ini tidak bisa aku bayar. Maka membayarnya selain hutang yang pokok juga ditambah harus membayar “dendaannya”. Aku bersyukur, menjelang bulan Ramadhan kali ini kondisiku bisa dibilang sehat dan cukup kuat untuk berpuasa meski aku sedang menyusui. Dibanding tahun lalu, saat kehamilan memasuki usia 2 bulan keadaanku sangat lemah … Read more

Teladan [Bukan] Genk Motor di Jalan

Teladan [Bukan] Genk Motor di Jalan

Mendengat suara klakson serta deru mesin yang kencang dari setiap kendaraan yang berlawanan arah dengan kami membuat kami semakin hati-hati di jalan.

Tiba-tiba kedua alisku mengernyit. “Apa itu? Seperti selimut ya?” Tanyaku pada suami yang terus mengendarai sepeda motor.

“Iya.” Jawabnya pendek. Matanya tetap fokus ke depan. Jalan antara Sukanagara dan Pagelaran memang parah jeleknya. Selain banyak tikungan serta turun naik, jalannya berlubang-lubang dan tidak rata. Sedikit saja pecah konsentrasi, bisa-bisa roda sepeda motor tergelincir masuk kubangan tengah jalan.

“Iya benar selimut bayi. Warna pink, jangan-jangan bayinya perempuan.” Lanjutku setelah melewati sehelai ongokan kain di tengah jalan aspal saat hendak pulang ke Pagelaran.

Read more

Verified by ExactMetrics