Asal Usul Istilah Orsel alias Korsel, Sebutan Hiburan Pasar Malam di Sunda

Sejak kecil setiap ada hiburan pasar malam di lapangan desa, sudah terbiasa menyebutnya dengan istilah “Korsel” (bukan Korea Selatan pastinya ya).

Pokoknya kalau mau main ke pasar malam, tidak anak tidak orang tua, mereka akan bilang mau main ke korsel…

Padahal semakin saya besar, semakin berpikir, dan sadar di pasar malam itu sendiri tidak ada tulisan atau yang memiliki nama korsel. Jadi istilah korsel ini dari mana asalnya?

Setelah punya anak, giliran saya yang harus menjelaskan pertanyaan anak. Kenapa pasar malam di Sunda disebut korsel? Jangan sampai saya menjadi narasumber yang salah kaprah untuk anak saya. Karena itu saya selalu mencari informasi terkait asal usul nama korsel ini.

Bianglala di korsel Pagelaran Juli 2023

1 Juli 2023 kemarin, di lapangan Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran Cianjur resmi dibuka korsel alias pasar malam sebagai wahana hiburan masyarakat setempat. Informasi yang didapat, korsel ini akan berlangsung selama sebulan, hingga awal bulan Agustus nanti.

Semua anak-anak bahkan para orang tua sangat antusias dengan hiburan masyarakat ini. Maklumlah, sejak adanya pandemi covid-19, hingga sekarang ini hiburan seperti korsel ini baru hadir lagi. Bertepatan pula waktunya dengan liburan Iduladha, plus libur panjang kenaikan kelas di sekolah.

Ditambah lokasi lapangan desa Pagelaran yang sangat strategis, bisa mudah dijangkau dari desa lainnya seperti Buniwangi, Bunijaya, Padamaju, Kertaraharja dan Sindangkerta, bahkan dari kecamatan tetangga seperti Tanggeung dan Pasirkuda. Tidak heran jika pengunjung tumplek di lapangan desa Pagelaran ini.

Saat malam Minggu malam pembukaan itu tukang parkir di Desa Pagelaran saja dikatakan mendapatkan uang dari sepeda motor dan mobil pengunjung sampai jutaan rupiah! Belum yang parkir ilegal alias nyelip di sana sini asal aman tapi gratis. Membuktikan kalau pengunjung korsel kali ini memang cukup banyak.

Tidak semua warga mampu keluarin duit ratusan ribu buat menikmati wahana menantang dan mengasyikan kaya di Dufan, atau Jungle Land. Tidak semua berkesempatan main ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang sangat fenomenal dan modern itu, apalagi buat orang kampung yang jaraknya ratusan kilometer ke ibukota. Pilihan penduduk Cianjur Selatan salah satunya ya wahana korsel dan pasar malamnya ini saja sebagai hiburannya. Anggap aja ini PRP, Pekan Raya Pagelaran, hahaha…

Cuaca juga sangat mendukung. Sebelum solat Iduladha di wilayah Pagelaran memang ada mendung tapi tidak turun hujan. Hari Jumatnya malah cerah lagi dan Sabtu pas pembukaan pameran sekaligus pasar malam ini cuaca kembali cerah, seolah merestui kegembiraan masyarakat yang begitu antusias menikmati hiburan untuk cuci mata ala ala.

Seperti wahana korsel pada umumnya, di sana kita dapat menikmati berbagai wahana permainan yang bisa diikuti oleh anak maupun dewasa. Berbagai penjual pun turut meramaikan mulai dari kuliner, pakaian, perabot rumah tangga, peralatan sekolah, hingga game yang berhadiah sangat menggiurkan.

Semua rela antri untuk bisa naik wahana permainan bianglala, goyang ombak, kora-kora, komidi putar, dan permainan lainnya ini jauh lebih seru dan jauh lebih memacu adrenaline dibandingkan di Dufan, secara di Dufan keamanan sudah standar internasional, sementara di korsel ini, ya tahu sendiri lah … Meski besi dan sarana semua permainan dicat baru, tidak tampak berkarat, namun rasa was-was itu tidak bisa hilang begitu saja, bukan? Apalagi operator dan petugas wahana disini masih banyak yang anak-anak.

Game keberuntungan di korsel Pagelaran Cianjur. Menggiurkan tapi jarang menang

Setiap wahana bisa dinikmati dengan harga karcis sepuluh ribu per orang. Anak dewasa, harga sama.

Alhamdulillah listrik di Pagelaran sekarang tidak sering mati. Jadi suasana pesta rakyat ini kesannya semakin meriah saja. Meski di korsel kali ini tidak ada rumah hantu dan tong setan. Konon dua wahana itu yang bisa dibilang cukup menakutkan dan menegangkan.

Hiburan dan refreshing sudah jadi kebutuhan primer untuk mengobati kepala yang cenat cenut sehari-hari akibat perjuangan keras dalam mencari nafkah, menghadapi permasalahan keluarga dan kejenuhan hidup lainnya. Mendatangi korsel alias pasar malam, saya akui bisa melupakan semua permasalahan itu walau hanya sejenak.

Permainan tak kalah menarik adalah game-game semacam mesin capit yang mempertaruhkan keberuntungan. Seperti jika berhasil memecahkan tujuh balon, akan mendapatkan boneka beruang super besar.

Karcis Korsel Pagelaran. Entah berapa nominal harga aslinya

Dua hari pasar malam berlangsung belum ada yang berhasil memenangkan hadiah itu. Padahal harga untuk tujuh kali kesempatan memecah balon itu sepuluh ribu rupiah. Terbayang dong keuntungan sang bandar sebesar apa.

Meski sifatnya untung-untungan, tapi antusias para pengunjung tidak sedikit. Kebanyakan yang mencoba dan penasaran adalah remaja hingga bapak-bapak.

Adanya korsel alias pasar malam ini juga mendongkrak usaha masyarakat setempat. Banyak tetangga yang kecipratan rezeki berjualan makanan, minuman, buah-buahan hingga pakaian dan peralatan lainnya. Alhamdulillah rezekinya mereka.

Selama di korsel anak saya tidak bosan jajan sosis, popcorn, dan minuman es berperasa. Padahal saya sangat mengkhawatirkannya secara kita tahu pewarna dan pemanis buatan itu dampaknya sangat rentan untuk kesehatan. Apalagi di Pagelaran ini masih jarang ada dokter spesialis anak. Kalau sampai anak sakit kan repot juga.

Salut dengan orang tua yang sangat memperhatikan kesehatan anak dengan selalu menyiapkan bekal sehat untuk mereka. Bukan berarti tidak boleh jajan, hanya dibatasi dan tetap mengutamakan makanan sehat dari rumah.

Jadi kembali kepada pertanyaan di awal, kenapa pasar malam disebut “Orsel” atau “Korsel” oleh orang Sunda?

Ternyata jawabannya cukup sederhana, karena pasar malam di Jawa Barat umumnya ada carousel atau komidi putar. Kata korsel sendiri merupakan Sundanisasi dari kata carousel atau komidi putar.

So, sekarang saya sendiri bisa menjelaskan dengan mudah kepada anak kenapa di tempat kami ini pasar malam disebut korsel… Ternyata hanya karena bahasa lidah ya yang jadi alasannya.

Komidi putar (bahasa Inggris: merry-go-round) atau disebut juga korsel (bahasa Inggris: carousel)

Korsel alias pasar malam Juli 2023 di Pagelaran Cianjur

56 thoughts on “Asal Usul Istilah Orsel alias Korsel, Sebutan Hiburan Pasar Malam di Sunda”

  1. Wahana seperti ini bisa menjadi alternatif wahana bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Saya sendiri juga merasakan senangnya datang ke pasar malam seperti ini. Kebetulan di daerah saya, di desa sebelah ada pasar malam juga kemarin.

    Reply
  2. Teteehh, kalau korsel (carrousel/merry go round) tuh yang naik kukudaan muter-muter kan yaahh… Kalau yang berputarnya ke atas disebutnya bianglala (ferris wheel). Ah dua-duanya selalu jadi wahana favorit sih di theme park mana pun, baik versi merakyat atau versi sultan.

    Reply
    • Betul. Hanya di korsel di kampung saya saat ini wahana korsel sesungguhnya tidak ada. Yg ada kuda-kudaan buat balita aja. Hehehe… Jadi emang ga ada fotonya

      Reply
  3. Korsel ini pas sekali diadakan setelah Idul Adha dan masih libur anak sekolah ya. Apalagi sampai sebulan. Maunya lanjut sampai lepas 17 Agustus.
    Saya baru merasakan pasar malam saat tinggal di Jakarta dan Gombong. Dulu di Makassar tidak ada. Dan seru. Kalau saya sukanya jajan makanan sama krucil hehehe. Tapi memang kalau di jawa nyebutnya hanya pasar malam saja.

    Reply
    • Pas baca, saya kebayang kalau saya seandainya saya main ke Sunda Kak. Misal main ke rumah temen gitu, tiba-tiba saya diajak ke korsel. Saya pasti mikir, ‘nggak salah saya diajak ke korsel?’, karena bayangan saya pasti langsung Korea Selatan. Pas baca judul awal juga mikir gitu, apakah singkatan korsel ada asal usulnya? Hehehe. Ternyata itu Sundanisasi dari kata carousel, ya.

      Reply
  4. Kalau ga baca artikel ini saya ga bakal tau kalau hiburan pasar malam di Sunda disebutnya korsel..Ternyata berasal dari kata carousel, …
    nyambung banget sih, kalau ngomongnya cepet ejaanya memang korsel heheh
    Kalau di kampungku di Kediri bilangnya ‘pasar malem’ 🙂

    Reply
  5. Haha Teh Okti bisa aja mlesetin PJR jadi PRP haha kreatif sih ini Pekan Raya Pagelaran atau bahasanya Korsel karena carousel susah diucapkan ternyata mengingat lidah kita suka yang simple2 aja. Murah juga ya karcis masuknya cuma 10 ribu aja, tapi abang parkir bisa dapat sampai jutaan kerennnnnnnn. Hiburan ga perlu mahal ya mbak, gini aja udah seneng apalagi bisa beli sosis dan “teman-temannya” yang memanjakan lidah, udah pasti akan makin nambah betah dong.

    Reply
  6. Dekat rumahku dulu sempat ada hiburan pasar malam, mba. Dulu banget pernah ngajak anak ke sana. Tapi sejak anak gede, belum pernah lagi. Unik ya ada isitilah korsel untuk hiburan pasar malam ini. Hehehh

    Reply
  7. Wah baru tau kalo di sunda ini istilahnya korsel. Saya dari kecil taunya ‘pasar malem’. dulu ini rasanya jadi hiburan paling mewah buat masa kecil saya, itu pun cuma bisa naik 1 wahana saja, karna uang ibu saya terbatas, hihi. bener-bener hiburan rakyat.

    Reply
  8. Awwhhhh pasar malem gini pasti deh anak2 ku juga selalu aja heboh pengen datengin. Yha emang selain merakyat banget dengan wahana anak-anak, terus banyak jajanan lokal yang murmer juga.
    Sekarang udah ngga penasaran kenapa disebutin korsel wkwkwk.

    Reply
  9. jadi ingat masa kecilku deh teh, kalo liburan ke rumah kakek nenekku di kampung tuh pasti sodara2 suka ajak naik orsel/korsel, dulu tuh bingung apaan sih korsel ini, ternyata di sini aku menemukan asal usulnya, thx u teh jd nambah pengetahuan umum nih

    Reply
  10. Hahaha teeh jadi kangennn lama banget ngga main ke pasar malem akuu, wkwk.
    kemarin2 sebelum pandemi sering banget ajakin anak kesini, setidaknya 2 minggu sekali pas hari Sabtu.
    Jadi kangeen baca postingan ini

    Reply
  11. Kalau ada wahana bermain seperti itu yang bikin daku kesal tapi selalu penasaran adalah mesin capit dong Teh. Soalnya belum pernah goooolll wkwkwk

    Reply
  12. Tz alias Timezone ini ya teh si Korsel. Baru tau kalau di sana disebutnya Korsel,orsel. Pasar malam di sini juga kadang masih ada cuma nyebutnya tetap pasar malam..
    Wahana yg horor lg nggak ada ya teh, nambah seru euy klo ada

    Reply
  13. Pengetahuan baru buat saya nih teh tentang Korsel kalau di pasar malam Sunda. Jadi kalau kesana gak bakal bingung

    Reply
  14. Wah baru tahu kalo di sunda bahasanya korsel hehehe, semua anak kecil pasti suka mainm di pasar malem, wah anak saya bisa setiap weekend minta main ke pasar minggu, kalo di sekitaran saya sudah jarang ada pasar malam sebesar itu, disana pasti seru sekali deh.

    Reply
  15. Ga perlu biaya tinggi utk bs sampe Korsel ya kak. Ckp dgn 10k, kita bs sepuasnya bermain di semua wahana.

    Wisata murah ini yg hrsnya digencarkan biar devisa kita ttp di dlm negeri.

    Mau cobain orsel ahhh. Siapa tahu ketemu oppa2 di wahana orsel. Haha.

    Reply
  16. Pertama baca judul, aku kira memang Korea Selatan, dong ah, wkwk..

    Jujurly, aku jarang sih maen di pasar malem, di mana pun itu. Terakhir waktu mudik ke Medan 2018, itu pun cuma jalan dan jajan aja, anak juga nggak mau maen, wkwk.. Yah, itung² cari angin sambil liatin orang main kali yak, haha..

    Reply
  17. Oalah ternyata dari kata Carousel to terus karena lidah medok jadinya korsel. Masuk akal juga sih hahaha..

    Tapi kalau di tempatku namanya tetap pasar malam, dan bianglala yang biasanya selalu ada di oasar malam disebut dermulen konon katanya dari bahasa belanda Draimmoolen

    Reply
  18. Dari awal aku bacanya serius banget eh pas ending ngakak dong. Maaf ya kalo dari carousel jadi korsel ya jauh banget kirain disebut korsel karena mas2 yg jaga di pasar malam cakep kayak oppa2 di korsel.

    Reply
  19. Baru saja beberapa hari lalu aku main ke pasar malam dan bawa pulang ikan-ikan. Pasar malam tuh seru banget ya teh, seumur-umur aku baru sekali kayaknya ke pasar malam main permainanya dan ketagihan..

    Reply
  20. Huwaa.. Aku baru tahu lo di Jawa Barat nama pasar malam itu Korsel. Ternyata asalnya dari Carousel alias komidi putar, qiqiiiqiii…
    Di tempatku di Sleman juga masih sering ada pasar malam tradisional semacam ini. Murah meriah dan bahagia pokoknya.

    Reply
  21. eh ku pikir Korsel apaan mbak hahaha taunya Carousel ya 😀
    suasana pasar malam memang nggak tergantikan sih, aku pun suka ke sana tp cuma nonton keramaiannya aja, nggak sanggup kalau harus masuk ke dalamnya juga huhuhu

    Reply
  22. Hiburan rakyat ditiap daeeah emang beda-beda ya sebutannya. Baru tau aja kalo orang sunda nyebutnya orsel, apalagi jd kaya korsel.. auto ke drakor pikirannya kalo belum paham kaya saya hehe

    Reply
  23. Waktu kecil saya juga mengenalnya dengan kata korsel jenis pasar malam ini di Sukabumi. Tapi anak-anak sekarang malah ga familiar dengan kata korsel, taunya pasar malam aja, sepertinya sudah mulai ada pergeseran penyebutan nama di sebagian tempat, ya

    Reply
  24. Di alun-alun dekat rumahku juga sedang ada pasar malam Teh, sering banget sekarang datangnya mungkin karena ramai terus ya. ada komidi putar, roda gila, kora-kora apa yaa tapi nggak berani naiknya paling di sana jajan aja kayak siomay dan rebusan gituu..hiburan murmer yang menyenangkan yaa

    Reply
  25. Zaman anak-anakku masih kecil dulu suka banget main wahana-wahana murah meriah di pasar malam dekat rumah. Menurutku hiburan semacam ini ga melulu dikategorikan untuk masyarakat kelas bawah, tetapi siapa saja kalau suka ya bolehlah 🙂 Ada ikan2an mancing gitu kan, carousel, mobil2an, makan jasuke, cilok dan masih banyak lagi.

    Reply
  26. Selama Covid-19 jadi pandemi, seluruh rakyat Indonesia menahan langkah agar tidak keluar rumah. Begitu pandemi berubah status jadi endemi, kegembiraaan keluar rumah jadi teraslurkan lagi. Mengunjungi Korsel eh orsel adalah salah satu salurah kegembiraan yang sudah lama ditunggu. Jadi gak heran begitu tinggi antusias masyarakat ya Teh. Terus ikutan jadi tahu asal kata Korsel itu untuk pasar malam…Ternyata penyesuaian lidah Sunda untuk Bahasa Inggris ya

    Reply
  27. Korsel ternyata ada berbagai macam makna ya..
    Dan ini pastinya disukai anak-anak dan jadi hiburan yang menyenangkan karena selain banyak mainan juga jajanan khas Sunda.

    Reply
  28. Pasar malam kayak gini tuh serunya emang malam hari yah. Apalagi pasti juga adaaneka kuliner yang bikin ngiler. Anak-anak aku juga suka. Cuma jarang naik komedi puternya, hehehehe

    Reply
  29. Awalnya ku kira ini Korea Selatan loh teh, wakakakaa… Pas baca ternyata ini istilah dari pasar malam ya, salah satu hiburan juga ini untuk masyarakat sekitar ya. Selain banyak banget yang dijual dan ada wahana mainan yang bisa dinaiki.

    Reply
  30. Lamanya aakuu gak main ke pasar malam. Kayaknya terakhir tahun 2014 deh aku main ke pasar malam. Pas itu naik bianglala sama kora-kora, terus turunnya pusing. Hahahhaa

    Seneng ya kalau ke pasar malam, bisa jalan-jalan, jajan dan hiburan.

    Reply
  31. Saya sudah menyangka bahwa itu dari kata carousel, hahah
    Di Medan, untuk menyebutkan jalan-jalan naek kendaraan itu raun-raun, tebakan saya pasti dari kata around-around kwkwkkwkw.
    Asimilasi dari kata asing.

    Btw bianglala nya bagus sekali… Full lampu…

    Reply
  32. Saya pengen deh ke pasar malam gini terus naik korsel. Sayangnya di tempat saya udah nggak ada. Baru tahu sekarang istilahnya atau asal usul korsel ini dari artikelnya Teh Okti nih.

    Reply
  33. Wah iya ya, sudah lama ga ke pasar malam. Di sini bulan Mei lalu ada sih di kecamatan tetangga tapi ga bisa ke sana karena suami sakit. Padahal asyik banget lho.
    Btw, saya sampai pengen garuk2 kepala dengan penjelasan orsel/korsel dari kata carrousel.
    Tapi bener juga sih….. Hahahaha

    Reply
  34. Karousel kok ya jadi Korsel, hehehe. Aku sih tetap nyebutnya Pasar Malam. Btw, udah lama juga gak lihat kaya gitu. Jadi pengen juga deh. Dulu tuh cuma lihat atau jajan dikit. Maklum, gak ada duit, ehehe

    Reply
  35. Buat aku yang orang Sunda udah tau banget ini pas disebut korsel yaitu kemidi putar. Seru ya kalau ada korsel di pasar malam pasti ramau lokasinya juga lumayan buat hiburan

    Reply
  36. Lagi-lagi karena lidah Indonesia ini mau enak aja ya teh, sehingga caroussel jadinya korsel.
    Ini mirip orang Medan lah teh. Kalo bilang keliling-keliling (Jalan-jalan) bilangnya raon-raon. Asalnya round round.
    Hehehe.

    Reply
  37. Dulu pertama kali pindah ke Joglo, Jakarta Barat (tahun 2007) area sekitar masih lumayan sepi. Jadi rutin ada Pasar Malam di dekat rumah. Saya sering ajak anak sulung yang masih balita ke sini. Murah meriah, banyak jajanan..emak happy. Eh, kini lapangan yang biasa dipakai sudah jadi bangunan ga ada tempat lagi..makin minggir pasar malamnya, sediih!

    Reply
  38. Pasar malam jadi alternatif liburan low budget untuk masyarakat. Meski sederhana tapi menyenangkan apalagi para pemburu konten ini sangat direkomendasikan. Kalo ke pasar malam suka naik kora-kora dan mini biang lala. Meski agak was-was soal keamannnya hihhiihii

    Reply
  39. di daerah sekali sering sekali dibuka pasar malam keliling gitu hampir setiap bulan ada pamerannya dan memang jadi sarana hiburan tersendiri bagi warga setempat termasuk saya dan seru aja bareng keponakan main

    Reply
  40. Tuh kaaannn disebutnya Korsel karena carrousel alias si komedi putar. Sudah kuduga, Teh. Mungkin telingaku makin paham sunda karena lama dibawa merantau sama orangtua di Jawa Barat, hihihi ….

    Seru banget. Harga karcis kalau di pasar malam suka nggak dibedain ya. Anak-anak atau orang dewasa sama semua. Kebayang ramainya di sana apalagi kan biasanya pasar malam begini nggak selalu ada.

    Reply
  41. bener2 ya keuntungan pemilik wahana pemecah balon buanyak banget. Hihihi
    aku sambil senyum2 Teh Okti saat baca bagian aTeh Okti menjelaskan kenapa namanya Korsel ke anak-anak. Hihi. Kreatif2 juga ya pantianya

    Reply
  42. oo di sana disebutnya korsel ya teh, aku baru tau ^^ anakku diajak ke pasar malam seneng banget, di sana banyak jajanan, ada pasar mini juga dan wahana yang cukup menantang untuk anak2. ku kira bianglalanya tenang, eh taunya goyang2 kiri kanan juga ternyata :))

    Reply
  43. Baru tahu Teh kalau di Sunda, pasar malam disebutnya Korsel. Unik yaa? Ternyata dari kata corousel. Tapi emang sih, pasar malam itu identik banget dengan komidi putar.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics