Dikira Tikus, Ternyata Ibu…

Tertawa terpingkal-pingkal kalau ingat beberapa waktu lalu saya “kepergok” lagi ngunyah sendirian setengah mengendap-endap di dapur. Bagaimana tidak, anak saya yang terbangun karena suara berisik saya itu langsung menuju ke tempat suara berasal dan langsung berteriak:

“Kena kau tikus!”

Namun ketika saya dan dia sama-sama bertatap mata dan sama-sama merasa terkejut, dengan lucunya dia ngedumel: “Eh dikira tikus, ternyata ibu…”

Ucapnya sambil melengos dan dengan wajah polosnya yang masih menahan ngantuk itu tanpa beban ia kembali ke kamar, meneruskan tidurnya…

Besoknya ketika menceritakan ulang kejadian itu, terbahak-bahak lah kami. Konyol memang rasanya ketika saya hampir tengah malam itu merasa lapar, lalu melipir ke dapur dan makan dengan pelan supaya tidak menimbulkan suara (maksudnya karena takut ganggu anak dan suami yang sudah tidur). Tapi siapa duga ternyata anak saya justru terbangun dan mengira suara berisik di dapur itu adalah tikus. Hahaha!

Kok bisa ya sekian lama saya begadang, dan merasa lapar lalu melipir ke dapur, lah kok malah dikira tikus, oleh anak sendiri pula. Segitunya…

Kebiasaan buruk saya memang, kalau akhir-akhir ini sering mengalihkan waktu membuka blog dan membuat artikel ke waktu yang seharusnya dipakai untuk tidur. Jadilah sering begadang dan pola makan atau ngemil tidak lagi sebagaimana normal pada umumnya.

Sejak itu, kalau sedang begadang dan merasa perlu ngemil sesuatu, saya suka membangunkan anak dan atau suami. Maksa minta ditemani, takut nanti dikira tikus lagi, hihi… Atau paling tidak walaupun anak dan suami tidak mau bangun, mereka tahu kalau yang berisik di dapur itu saya. Bukan tikus.

Dikira Tikus, Ternyata Ibu...

Agak susah memang ya menghilangkan kebiasaan yang sudah lama saya lakoni ini. Makan di jam seharusnya tidur. Meski bukan makan nasi beserta lauk pauk juga. Melainkan makan camilan apa saja yang ada di meja,  sisa jajanan camilan sore, atau sengaja mengupas buah-buahan yang memang tersedia.

Saya tahu kalau efek makan tengah malam itu sebenarnya bahaya.  Karena bisa menimbulkan gangguan pencernaan. Itu bisa terjadi karena sistem pencernaan butuh waktu untuk mencerna makanan. Nah, kalau makan terlalu malam dan langsung tidur, makanan jadi gak bisa dicerna dengan baik dan itu bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Bahkan parahnya bisa menjadi penyebab iritasi usus.

Apa akibat ngemil di malam hari?

Makan camilan di malam hari itu ternyata dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan saat tidur. Hal yang kerap dialami seperti gangguan pencernaan, mulas, dan refluks asam.

Saran dokter sebisa mungkin saat lapar tengah malam, hindari makanan berat atau pedas. Pilih camilan ringan dan mudah dicerna yang tidak membebani sistem pencernaan.

Yang harus diketahui itu ngemil di malam hari jika dilakukan sebelum tidur bisa berbahaya untuk kesehatan. Terlebih kalau suka mengonsumsi makanan yang tergolong tidak sehat, tinggi kalori, atau tidak bergizi.

Dampak ngemil di malam hari tidak hanya bisa membuat tubuh gemuk, tapi juga meningkatkan risiko hipertensi, masalah asam lambung, gangguan tidur, diabetes, dan hipertensi di kemudian hari.

Lalu apa yang harus dilakukan ketika lapar di malam hari?

Ini yang harus dilakukan saat lapar tengah malam:

Minum air putih

Kurang minum air putih bisa membuat tubuh lemas dan membuat tubuh salah mengartikan. Yang sebenarnya hanya haus, tapi bisa saja dianggapnya jadi rasa lapar

Dikira Tikus, Ternyata Ibu...

Minum susu hangat

Susu mengandung asam amino triptofan yang dapat memicu produksi hormon serotonin dan melatonin, sehingga bisa lebih tenang serta relaks, akhirnya kembali mengantuk dan semoga bisa melanjutkan tidur dengan cepat deh…

Makan camilan

Pilih camilan sehat yang rendah kalori. Misalnya buah-buahan, telur rebus, atau yoghurt. Perhatikan juga porsinya, jangan sampai terlalu banyak, ya…

Makan makanan utama

Kalau setelah minum air putih, minum susu, atau makan camilan rasa lapar tidak hilang juga, mungkin memang sudah waktunya untuk menyantap makanan utama. Jadi ya makan aja tapi usahakan porsi yang kecil dan pilih menu makan malam yang bergizi seimbang.

Ingat juga, abis makan jangan langsung rebahan, ya. Tunggu beberapa saat sampai perut terasa tidak begah. Itu penting karena dipercaya para ahli bisa mencegah penyakit GERD.

22 thoughts on “Dikira Tikus, Ternyata Ibu…”

  1. Teteh… ada² aja pake ketahuan segala,. wkwkwk.
    Kalau daku bukan lapar waktu itu tetiba bangun, tapi kalau gak haus ya pengen BAK hehe.
    Bila semisal lapar, biasanya ngusahain sebelum bobo udah makan.

    Reply
  2. Ono-ono wae, Teh. Aku lagi menghindari banget makan di malam hari, Teh. Kalau lagi laper ya biasanya minum air putih saja. Atau nggak ngemil dikit. Cuma memang ngemilnya masih agak cheat sih aku. Hehehe
    Tapi soal habis makan nggak langsung rebahan ini kupatuhi banget, Teh

    Reply
  3. Sejak diingatkan oleh dokter tentang bahayanya ngunyah di atas pkl. 21:00wib untuk orang seusia saya, kebiasaan itu langsung stop. Ternyata ini yang sering mengakibatkan maag saya malah sering kambuh. Lambung yang seharusnya sudah istirahat, dipaksa bekerja. Jadi, atas usulan dokter, saya sekarang nyetok fresh yoghurt tanpa gula, dan minum cuma segelas biasa, kalau2 atau tetiba malam2 perut keroncongan.

    Dan ini juga jadi dilema saat sahur. Dengan sahur saya malah lemes, lambung gak karuan, dan sakit kepala. Jadi sudah bertahun-tahun juga saya menghindari sahur. Makannya sebelum pkl. 21:00 di hari sebelumnya. Dan memanfaatkan waktu untuk tidur hingga subuh. Atau jikapun terpaksa bangun sahur, saya palingan minun air putih atau teh tawar hangat.

    Reply
  4. Hihi, aku banget.
    Kalau lapar di atas jam 12 tuh… bener-bener gak tertahan. Dan paling simple, aku suka gadoin mie kering. Males masak dan efeknya bunyi kreess kreess..

    Jadi sebaiknya memang malam ga makan lagi yaa..
    Dan gak begadang juga, hehehe.. menjaga pola hidup sehat.

    Reply
  5. Ih saya jadi ngikut ketawa teh. Membayangkan situasi teh Okti ke gep anaknya lagi makan tapi malah dikira tikut hehehe. Wah ternyata makan terlalu malam itu bisa menjadi penyebab iritasi usus juga ya teh. Duh. Kayaknya saya besok2 kalau laper tengah malam mau minum susu aja

    Reply
  6. Saya jujur sih, sangat jarang makan tengah malam, biasanya maksimal jam 7 malam sudah selesai makan. Karena sering pulang sekolah sore jam 16.00, biasanya waktu makan jadi jam sebelum magrib. Lumayan, berat badan jadi terkontrol bagus.

    Makasih tips gaya hidup sehat di atas ya kak, terimakasih.

    Reply
  7. Waktu masih merantau di Jakarta, saya juga kerap bergadang di saat orang-orang tidur. Bergadang lantaran menulis demi kerjaan. Bener lho. Bawaannya pengin nyamil. Di kantor ya, sambil ngetik lalu istirahat sebentar demi nyamil Indomie. Hahaha. Padahal itu tengah malam.

    Reply
  8. ya ampun untung nggak digebug ya Teh sama anaknya. hehe. memang kalau bangun tengah malam itu bawaannya lapar ya dan jadinya pengen ngemil gitu apalagi kalau ada stok mie instan jadi deh masak tengah malam

    Reply
  9. Hahaha teh okti meni lucu pisan ceritana. Tapi kalau aku bukan tim ngemil, pasti kalau lapar makan mie (duh parah ya ) atau makan buah sekalian biar mulut ga berasa ingin ngunyah terus

    Reply
  10. Hehehe lucu juga nih, kalau saya ketahuan sama anak makan mie instan tengah malam karena lapar. Ketahuan karena mangkuknya belum saya kembalikan di dapur. Pas jam 3 pagi anak saya minta antar pipis dia lihat mangkuk saya. Untung nggak laporan ayahnya

    Reply
  11. Kalau saya mengendap-endap tengah malam itu kalau mau masak mie instant. Kan kalau belum malam banget mah belum aman, anak-anak masih melek. Curang, ya, anak nggak boleh, emaknya curi-curi kesempatan. Gimana, ya, malam-malam makan mie itu sesuatu banget, he-he.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics