Ngeblog dari Hobi jadi Profesi

Ada tetangga bertanya apa untungnya mengurung diri, ngutrek (ngetik) sekian lama, bukankah lebih senang keluar kumpul bersama tetangga sambil ngobrol dan senda gurau?

Saya jelaskan jika apa yang saya lakukan bukan mengurung diri melainkan sedang ngeblog. Saya berselancar di dunia maya dan itu membuat jiwa saya bisa menjelajah kemana-mana. Dan ini menghasilkan.

Selain mendapat barang berupa produk kecantikan, susu anak, keperluan rumah tangga, buku dan lain sebagainya juga mendapatkan bayaran atas apa yang saya tulis. Uangnya tentu saja bisa nambah-nambah biaya keperluan rumah tangga. Belum lagi jika beruntung saya sekaligus bisa jalan-jalan, nginap di hotel berbintang, mendapat gadget, atau uang tunai.

Modal utama –apapun usahanya—termasuk ngeblog ya tetap niat dan kemauan. Termasuk atas apa yang saya lakukan ngutrek eh ngeblog itu tadi.

Bagi sebagian orang ngeblog mungkin kegiatan membosankan. Menulis, membaca, reportase, terus demikian berputar-putar. Beda lagi dengan orang yang memang sudah hobi menulis dan membaca. Saya ngeblog karena memang sudah suka menulis dan membaca sejak kecil dan ini menjadi hobi. Jadi kalau ujungnya dilihat orang menghasilkan, bagi saya itu bukan sebuah penghasilan melainkan buah yang bisa saya  petik atas apa yang selama ini saya tanam.

Saya mulai ngeblog sejak tahun 2008. Hobi ngeblog tidak disangka menghasilkan setelah saya berumah tangga. Sejak booming blog di awal era millenium kedua, platform blog terus tumbuh. Sekaligus memberikan keuntungan melalui program afiliasi atau revenue sharing.

Kalau dulu ngeblog hanya dipandang sebagai penyaluran hobi, sekarang sudah naik level jadi ajang aktualisasi diri bahkan jadi profesi.

“Jadi cara mendapatkan penghasilan dari blog, itu bagaimana?” tetangga lanjut bertanya.

 

Cara Mendapatkan Uang dari Blog:

  1. Ikut PPC (Pay Per Click)
  2. Program Afiliasi
  3. Menjual produk melalui blog
  4. Iklan pada blog (baik adsense maupun non-adsense)
  5. Advertorial (review)
  6. Lomba blog

 

Dari semua itu yang saya ikuti hanya review dan lomba blog, meski peluang menangnya kecil. Selebihnya saya sama sekali tidak tertarik (tepatnya tidak tahu ilmunya) dan memilih sumber penghasilan lain yang lebih “ramah ibu rumah tangga” dari ngeblog, melalui:

Lomba Blog

Saat ini banyak lomba menulis yang temanya tidak jauh dari mereview atau memberi pengalaman dari sebuah produk. Ibu-ibu banget malah produk nya. Jika punya pengalaman dan memang cocok dengan produknya saya ikut. Menang atau tidak bukan masalah. Toh setiap tulisan punya rezekinya masing-masing. Saya jadikan ikut lomba sebagai ajang latihan menulis, belajar mengemukakan pendapat dan terus mengasah kekuatan konten. Kalau kebetulan menang, anggap saja sebagai bonus.

Content Writer.

Alhamdulillah ada orang percaya dengan kemampuan menulis saya sehingga mempekerjakan saya sebagai pengisi konten untuk website perusahaannya. Tugas saya membuat artikel yang relevan dengan website perusahaan secara terjadwal dan setiap bulan saya mendapat fee.

Sponsored Post

Pihak lain mungkin melihat blog saya dan tertarik untuk mengajak kerja sama. Menulis sesuatu atau artikel sesuai dengan ketentuan yang mereka buat. Saya akan mendapat bayaran untuk itu.

Tidak semua sponsored post saya terima, karena saya selalu melihat lebih dulu kesepakatannya. Jika ada hal yang tidak saya pahami, atau bertolak belakang dengan niche blog saya, maka tidak segan saya menolak. Bukan menolak rezeki tetapi lebih kepada branding dan blog yang harus lebih dipertahankan.

Content Placement

Ini adalah semacam artikel titipan. Pihak lain membuat artikel dan meminta saya mempublikasikannya di blog  dengan imbalan sesuai dengan kesepakatan. Sama seperti sponsored post, jika tidak cocok maka saya akan menolak tawaran kerja sama ini. Kalaupun saya merasa cocok dan menerimanya, saya selalu mengedit artikel tersebut (dengan tidak merubah isi) supaya gaya bahasa lebih gue banget.

Reportase

Semacam mereview atau melaporkan jalannya sebuah acara dan setelahnya saya mendapat imbalan baik barang atau uang. Biasanya saya datang ke sebuah acara atas undangan. Tapi kini banyak juga yang tidak harus datang ke acara. Jadi kita hanya diberi brief (ketentuan penulisan).

Buzzer dan Influencer

Diajak kerja sama untuk memanfaatkan media sosial kita sebagai penyebar info atau media promosi. Imbalan dari iklan suatu produk maupun jasa ini juga berupa produk maupun uang.

Dari semua penghasilan melalui blog itu, semua tidak saya dapatkan secara instan. Ada tahapan-tahapan dimana orang lain melihat apakah blog dan atau media sosial saya memenuhi kriteria yang mereka inginkan? Dan usaha untuk mencapai kondisi blog (monetize) yang diinginkan pihak lain ini tidak semudah membalikan telapak tangan.

Memonetize blog tidak mudah. Jangan bayangkan tinggal buat blog lalu akan mendapat tawaran ini itu. Paling tidak harus sudah ada minat dalam mengurus blog. Orang yang sudah punya passion dalam hal menulis lebih mudah dalam memonetize blog. Kenapa?

Kalau sudah passionnya, meski akhirnya tahu monetize blog itu susah, ia tidak akan berhenti di tengah jalan. Ia akan tetap menulis di blog. Dengan kata lain monetize blog juga memerlukan modal.

 

Tahapan Memonetisasi Blog:

Modal waktu

Jangan dikira menulis adalah pekerjaan mudah. Perlu waktu untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan bisa konsisten mengisi blog. Google menyukai blog yang rajin update. Jadi kalau mau memonetisasi blog apakah siap untuk korban waktu?

Modal investasi

Jika blog ingin mendapat traffic organic, perlu kesungguhan keluar modal untuk cari domain, template, bahkan kalau perlu hosting. Blog yang baik adalah yang menemukan pembaca yang tepat, supaya blog mudah ditemukan Google. Traffic ini yang jadi acuan harga tulisan di blog. Semakin tinggi semakin baik.

Modal backlink

Tidak bisa ditawar, blogger harus banyak membaca dan menulis. Salah satunya membaca blog orang lain untuk mendapatkan backlink dengan cara blogwalking. Tidak hanya untuk kepentingan SEO, blogwalking adalah cara mengenalkan blog kita kepada “tetangga”. Blogwalking bisa menentukan nilai Domain Authority dan Page Authority dimana keduanya bisa jadi acuan klien dalam menentukan besar bayaran.

Modal jejaring

Bergabung dengan komunitas sama artinya dengan menjemput rezeki karena dari komunitas biasanya saya banyak dapat kesempatan mendapatkan job.

Modal Belajar

Selalu update dengan perkembangan ini mutlak. Blogger harus tahu aturan menulis. Bukan hanya sekedar menulis, tapi juga erat kaitannya dengan teknologi. Jadi jangan malas untuk selalu melihat perkembangan terbaru,  apapun yang sedang in saat ini.

So, jadi blogger itu tidak bisa dipaksakan. Kalau tidak menyukainya kemungkinan akan susah berkembang. Kebalikannya, jika sudah senang, walaupun sedikit pembaca, atau tidak rame komentar, menulis tetap dijalankan.

Karena sejatinya ngeblog yang menghasilkan adalah ngeblog yang bermanfaat bisa memberikan faedah bagi orang lain.

 

19 thoughts on “Ngeblog dari Hobi jadi Profesi”

  1. Point yg terakhir betul sekali nih.. Sebagai blogger ternyata ilmu kita tidak hanya berhenti di satu topik saja. Bahkan ilmu kita dari mengelola kesehatan blog, tulisannya, dan desain juga peru diperhatikan agar pembaca bisa betah di blog kita yaa..

    Reply
  2. Yap dulu ngak terbayangkan di benak saya ketika memulai ngeblog di blog pribadi hampir 10 tahun yang lalu kalau hobi ini bisa mendatangkan cuan karena memang saya suka sekali dengan aktivitas menulis. Kemajuan IPTEK terutama internet kini membuat hobi menulis bisa disalurkan dengan baik dalam berbagai jenis channel bahkan bisa dijadikan profesi lho.

    Reply
  3. Wah, Teh Okti lbh senior nih sejak 2008 udah mulai ngeblog. Aku juga sama sih gak pernah menyangka kalo dari sekadar hobi eh taunya jadi profesi. Dulu ngeblog karena emang suka aja nulis sama seneng bercerita (atau lbh tepatnya curhat kali ya hahaha). Terus makin lama kok malah makin seneng sama dunia ini. Apalagi dr blog banyak sekali manfaatnya yg didapat dan ilmu2 juga yang berguna dari tulisan2 teman yg lain juga.

    Reply
  4. Kalau menurut daku nge-blog bukan hal yang membosankan karena bidang yang dibahas kan banyak, jadinya dapat pengetahuan banyak juga dan peluang dapat cuan juga meluas.

    Reply
  5. Blog adalah aset digital yang nilai return nya tak terhingga teh (menurut saya) karena ya memang blog bisa digunakan untuk mendapatkan penghasilan selama kita rajin merawat dan berjejaring.

    Reply
  6. ada satu modal penting nih untuk menjadi blogger yang berpenghasilan, modal niat dan konsistensi. Kalau niat untuk nulis dengan mendapat cuan ya fokus kesana dan konsisten. jadi mau itu diterpa bosen, lelah dan segala hambatannya pasti bakalan jalan terus.

    Reply
  7. Meski ngeblog itu banyak banget tantangannya untuk mendapatkan penghasilan, tapi kegiatan ngeblog itu mengasyikan. Bagi orang yg gak tahu, dikiranya kita mengurung diri tak mau bersosialiasi, padahal, banyak sekali deadline yg mesti selesai
    Belum lagi kalau ide pas buntu. Haaa..

    Reply
  8. Aku juga tipe orang yang betah di rumah,makanya cocok banget jadi penulis (aku mulainya dari nulis buku) hehe..Setelah mengenal blog, jadi ketagihan juga dapat job review, content placement, ataupun ikut lomba blog. Walaupun hadiahnya masih kecil-kecil, tapi rasanya menyenangkan 🙂

    Reply
  9. Tulisan ini sangat mewakili saya sebagai blogger juga, buat saya kegiatan ini menyenangkan bisa menjadi diri sendiri dan meluapkan apapun lewat tulisan, thanks inspirasinya kaka

    Reply
  10. Jadi motivasi banget ini. Saya baru ngeblog, Mbak dan memang mau serius di bidang ini. Tapi ya itu tantangannya masih seputar mengalahkan diri sendiri untuk terus mengasah kemampuan. Kalau dari hal di atas, saya masih satu poin, Ikut lomba blog. Bener banget sih, seneng kalau tulisan kita itu dihargai. Semoga bisa konsisten dan ikuti jejaknya.

    Reply
  11. waah jam terbang tinggi sekali teh okti, aku harus belajar banyak. tapi emang dulu jaman sekolah gak terpikir kalau blog bisa jadi aset digital. apalagi setelah gak kerja kantoran, blog ngebantu banget :”)

    Reply
  12. Blogger senior ini sih Teh Okti dari tahun 2008, keren sekali. Memang benar menjadikan blog dari hobi jadi profesi juga enggak gampang. Butuh konsistensi karena enggak serta merta cuan datang. Meski kini sudah ada banyak jalan dapat cuan dari blog, tapi semua perlu usaha kita
    Terus semangat membawa manfaat lewat tulisannya ya, Teh

    Reply
  13. Bener sekali Teh…akupun pernah berada di titik capek banget sih dg aktivitas ngeblog. Terus kayam disorientasi lalu aku merenung ..apa yang salah akhirnya aku membuat kesimpulan ada fokus yg mgkin kurang tepat selama ngeblog.

    Alhasil aku kecapekan sendiri kurang menikmati proses. Dan aku sepakat dg statemen penutupnya teh ngeblog yang bermanfaat bisa memberikan faedah bagi orang lain.

    Mantap ini yg bikin semnagat terus

    Reply

Leave a Reply to Enni Kurniasih Cancel reply

Verified by ExactMetrics