Menjadi Muslim (Minoritas) di Palau

Menjadi Muslim (Minoritas) di Palau?

Negara perbatasan mana yang ingin dikunjungi? Di sana akan melakukan apa?

 

Sekitar lima tahun lalu, saya mendapat telepon dari seorang lelaki bernama Heri, asal Brebes Jawa Tengah. Ia bercerita, sebagai anak buah kapal, ia “terdampar” di sebuah pulau dan menurutnya tidak tahu harus bagaimana. Ia memang pernah ketemu sebelumnya dengan saya di Taiwan. Rupanya Facebook saya ia ingat dan darisana ia mendapat nomor hp saya.

Aku berada di Palau. Aku dan temanku bersama kapal belum bisa pulang.

Saat itu saya salah dengar. Saya pikir Heri bilang sedang ada di Pulau. Makanya saya tanya pulau apa, dimana?

Heri tentu menjawab dengan ketus. Katanya justru itu dia telepon saya mau tanya dan minta tolong Palau itu dimana dan minta saya menghubungi group komunitas nya di Facebook untuk mengabarkan kondisinya.

Iya pulau apa? Saya ngotot.
Palau bukan Pulau!
Oalah… Maaf.
Saya pun search tentang Palau yang dimaksud Heri. Dan saya baru tahu kalau Palau adalah negara yang berbatasan laut/perairan dengan negara kita, Indonesia.

Jadi selain berbatasan dengan negara tetangga melalui daratan, negara kita juga berbatas dengan negara-negara tetangga melalui laut atau perairan.

Seperti kita tahu, negara yang berbatasan dengan daratan Indonesia antara lain adalah; Malaysia, Negara Timor Leste dan Negara Papua nugini.

Adapun negara yang berbatasan dengan laut/samudera negara kita adalah India, Thailand, Singapura, Filipina, Australia dan Republik Palau.

Republik Palau

Pernah mendengar Republik Palau? Republik Palau adalah sebuah negara kepulauan yang berlokasi tak jauh dari Indonesia.

Baca di berbagai media online, sampai saat ini Indonesia dan Palau belum sepakat mengenal batas perairan ZEE Palau dengan ZEE Indonesia. Khususnya yang terletak di utara Papua. Tidak heran karena itu sering timbul perbedaan pendapat tentang pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh para nelayan kedua belah pihak.

Palau posisinya ada di timur Filipina atau sebelah utara Papua Nugini. Jaraknya 255 kilometer dari Maluku Utara dan 500 kilometer dari Sulawesi Utara.

 

Baca di Wikipedia, dulunya Palau bagian dari Negara Federasi Mikronesia. Kemerdekaannya telah diajukan ke PBB pada 1978, tapi negeri ini baru resmi merdeka pada 1994. Palau, yang juga kerap disebut Belau atau Pelew, pun masuk dalam jajaran negara republik termuda dan terkecil di dunia dengan luas hanya 458 kilometer persegi dan terdiri dari delapan pulau.

Heri cerita, ia berada di kota (atau pulau) Koror. Meski jumlahnya masih sedikit, Muslim Palau giat menyuarakan syiar Islam. Negara eksotik ini menjadi rumah nyaman bagi 500 Muslim yang hampir semuanya adalah orang-orang Bengali, yakni kelompok etnik dari Bangladesh dan India. Mereka bermigrasi ke Palau untuk mencari pekerjaan.

Orang-orang Bengali memilih tinggal di wilayah terpencil yang damai itu sejak belasan tahun lalu. Mereka berdampingan hidup rukun dengan penghuni asli Palau etnik Mikronesia yang menganut agama Katolik Roma.

Heri cerita sedih ia mendengar suara adzan dari sebuah masjid sederhana di Kota Koror. Ukurannya kecil, tidak ada arsitektur indah. Kalau di kita mushala saja sudah bagus, jelas Heri.

Meski demikian, bangunan itu merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di kota terbesar di Palau, dan satu dari dua masjid di negara Pasifik tersebut.

Terbayang saat terdengar suara adzan, kaum Muslimin berbondong-bondong menyusuri jalan hutan. Bersarung, berkopiah, beribadah di masjid yang beratapkan seng dengan menara pohon kelapa. Kok jadi terasa sedih ya?

Di tempat sederhana namun mulia itu, mereka biasa berkumpul dan mengkaji ajaran Islam di tengah masyarakat non-Muslim yang mendominasi.

Jika ada kesempatan, ingin saya mengunjungi Koror, untuk melihat apa yang disampaikan Heri. Sayang, sekarang Heri sudah pulang dan menjadi pengusaha di Brebes sana. Jika ada teman, bolehlah ke Koror untuk mengajar Iqra bagi muslimin muslimat kecil di sana…

Destinasi Wisata ‘Go Green’ Terbaik Dunia

Baca dari CNN Indonesia, belum lama ini baru saja diumumkan sepuluh destinasi wisata berkelanjutan terbaik di dunia dalam ajang pameran pariwisata terbesar di dunia, di ITB Berlin. Dan Republik Palau,  negara kepulauan di Samudra Pasifik ini keluar sebagai juara utama.

Dinobatkannya Palau sebagai pemenang bukan tanpa alasan, negara ini benar-benar menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dengan konsisten.

Pemerintah Palau beserta masyarakat, bersama-sama menjaga keragaman alam dan budaya Palau dan menjadikannya aset untuk pariwisata.

Pada tahun 2015, 80 persen perairan Palau diumumkan sebagai kawasan yang tidak boleh dieksploitasi. Tahu gak tabir surya di sana dilarang  dipakai di perairan Palau mulai tahun 2020.

Kalau berkesempatan ke Palau, selain menikmati keindahan alamnya, ingin pula belajar dari mereka bagaimana cara menjaga alam dan lingkungannya. Siapa tahu bisa diterapkan di Cianjur sini, hehehe

https://www.instagram.com/p/BYoe8BkgDqu/?igshid=zaufdlupe1m7

https://www.instagram.com/p/BYMK7JAAu_J/?igshid=l4kksx4jsztq

35 thoughts on “Menjadi Muslim (Minoritas) di Palau”

  1. Aku baru tahu nama Palau ini. Buka mapnya kurang banyak nih. Ternyata alamnya juga indah banget. Meski jadi minoritas, saya percaya mereka bisa saling menghormati agama dengan baik

    Reply
  2. Temapatnya bagus banget ya, mbak 🙂
    Iya harus belajar sama mereka ya, untuk bisa menjaga keindahan alamnya. Tapi memang yang paling penting mengedukasi orangnya dulu sih ya, mbak. Supaya bisa menjaga lingkungan lebih lagi 🙂

    Reply
  3. Lautnya keren banget ya di Palau. Suka tak tahan dengan pemandangan laut yang indah, rasanya pengen langsung nyebur dan main air sepuasnya. Semoga penduduk setempat dan yang datang berkunjung bisa menjaga kebersihan ya agar keindahan yang begini tak rusak.

    Reply
  4. Suamiku juga pernah tinggal di Adonara yang muslimnya juga minoritas mbak. Rasanya awalnya pasti deg degan. Tapi di Adonara ternyata warganya baik baik banget. Oh iya, Palau ini aku juga baru denger loh mbak. Jadi tau deh karena baca artikelnya

    Reply
  5. Asli baru tahu nama Palau ini.
    Mungkin Surya Palau ada hubungungannya dengan Pulau ini ya kenapa dia dikasih nama Palau xixixiixixi (komentar ngawur, logika ngawur)
    saya pun di sini untuk sholat ngandelin aplikasi adzan di HP karena tinggal di kawasan yg ga bs denger suara adzan. Tapi, alhandulillah tetep rukun.

    Reply
  6. dan aku pun baru denger dan baru tau banget soal daerah dengan nama Palau inii, jadi kepo deh hihihi, tapi pemandangan lautnya bikin mupeng pengen berkunjung ke sana nih hihi

    Reply
  7. Jadi minoritas memang di satu sisi tuh ga enak
    Dan karena Republik Palau ada di sekitaran Filipina, saya pun jadi kembali merasakan gimana jadi minoritas di negeri Jeepney itu hahah

    Cantik ya Palau ini…

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics