Hari ini, aku main ke kantor DPN SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) di kantor barunya deket Halte Busway Tebet BKPM. Ini pertama kalinya aku ke kantor SBMI setelah kepindahannya ini, sebelumnya kantor berada di daerah Cililitan.
Saat ngobrol-ngobrol dengan Mas Bobby, mas Harry dan anak buah kapal (ABK) dari Afrika selatan, tentang KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) mereka yang dipalsukan, iseng aku buka Android yang tidak berpulsa.
Eh! Ternyata ada pemberitahuan sinyal wifi dari DPN SBMI. Aku langsung tanya minta diberitahukan pasword wifinya DPN SBMI ke Mas Bobby.
“Hapus KTKLN”, kata Mas Bobby disela pembicaraan teman-teman ABK lainnya yang memang tengah membicarakan KTKLN mereka.
Obrolan berlanjut.
“Mas, minta pasword wifinya, dong!” Ulangku setelah agak lama. Kesal juga, sekian lama minta tapi ga dikasih. Kupikir siapa tahu Mas Bobby gak denger permintaanku.
“Hapus KTKLN.” Ujar Mas Bobby lagi. Matanya tetap ke layar monitor laptop.
Ih, bener-bener gak denger nih mas Bobby, kataku dalam hati. Buktinya dia dengan cueknya bukan ngerespon pertanyaanku, malah tetep ngomongin KTKLN yang sedang dibahas.
Mas, aku minta pasword wifinya di sini dong!” Kataku sekali lagi. Kali ini di dekatnya.
“Lho, kan udah dikasih,” katanya santai.
“Iya, apa? Minta dong…”
“Iya itu hapus KTKLN,” katanya keukeuh.
Aku diam dan kemudian baru nyadar kalau aku yang tidak ngeh dengan ucapan sang sekretaris jendral DPN SBMI ini!
“Oh… Paswordnya ‘hapusktkln’ ya?” Ulangku kaya orang bingung.
“Iya,” Mas Bobby tertawa kecil.
Oalah… Kirain dia bilang hapus KTKLN itu sedang berbincang bagian dari pembicaraan kami yang memang sedang membahas KTKLN, ternyata mas Bobby justru sedang ngasih tahu kalau pasword wifi DPN SBMI memang “bunyinya” hapus KTKLN! Haha…
Ada-ada saja. Saking pro kepada buruh migran, membuat pasword wifi saja segitu
Uniknya dan apa yang jadi tuntutan serta perjuangan kaum buruh migran diabadikan menjadi pasword, satu hal yang rahasia tapi tidak boleh lupa. Mantep… (Ol)