Setelah sebelumnya membahas tentang Pendidikan Karakter Sifat Terpuji, maka bahasan pada artikel selanjutnya ini kita ulas mengenai bagaimana anak menghindari sifat tidak terpuji.
Manusia Tempat Baik dan Buruk
Benar, manusia itu pada dasarnya memiliki dua sifat, yakni sifat yang baik dan sifat kurang baik. Atau sifat terpuji dan sifat tidak terpuji.
Kedua sifat itu secara alamiah dapat dilakukan oleh siapapun. Sudah hukum alam bukan, kalau manusia dapat melakukan hal terpuji ataupun tidak terpuji?
Hanya, sebagai makhluk yang berakal, ketika melakukan kesalahan, setelahnya manusia hendaklah memperbaikinya. Manusia seharusnya belajar dari kesalahan, baik belajar dari pengalaman sendiri maupun melalui kesalahan atau pengalaman orang lain.
Saat ada anak yang melakukan hal kurang terpuji, kita beri nasihat dan ajak untuk tidak mengulanginya lagi. Tentu saja disertai menerangkan bagaimana sebab akibatnya.
Karena pasti anak yang melakukan kesalahan bakal merugikan orang lain. Maka yakinkan anak untuk paham jika kita tidak ingin dirugikan maka tidak boleh merendahkan bahkan merugikan orang lain.
Penguatan Pendidikan Karakter dengan Hindari Perbuatan Tidak Terpuji
Ada banyak contoh sifat kurang terpuji yang baik disengaja atau tidak, dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ajak anak untuk sebisa mungkin menghindarinya.
Contoh Sifat Kurang Terpuji
Membuang sampah sembarangan
Bersikap tidak sopan dan tidak ramah
Boros dalam menggunakan air dan listrik
Mengabaikan orang lain yang kesulitan
Tidak memberikan bantuan kepada yang membutuhkan
Tidak turut serta dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan
Berkata kasar dan menyakitkan
Tidak mengerjakan tugas
Selalu menghambur-hamburkan segala sesuatu
Tidak suka membersihkan dan merapikan kamar
Menebang pohon sembarangan
Berburu hewan langka
Berbohong atau tidak berkata jujur dan melakukan fitnah
Tidak menaati peraturan yang berlaku di Indonesia
Melanggar hukum
Merampas hak-hak orang lain
Mencederai hukum atau menggunakan hukum sesukanya
Menindas orang lain
Dan masih banyak lagi contoh perilaku tidak baik alias tidak terpuji yang bahkan masih kita lakukan.
Nah, mulai sekarang yuk, kita biasakan kepada anak untuk mulai berbuat baik, sekecil apa pun itu, dan hindari perbuatan tidak baik.
Apalagi ada sikap atau perbuatan yang tidak terpuji yang masuk ke dalam ranah “tidak bisa ditoleransi” lagi. Dalam arti, sikap tidak baik ini benar-benar sudah tidak mendapatkan “pengampunan” lagi.
Sikap Tidak Terpuji yang Tidak Perlu Ditoleransi
Setiap orang pasti pernah melakukan sikap yang buruk. Mungkin kita masih bisa memaafkan.
Tetapi ada beberapa sikap kurang baik yang tidak boleh ditoleransi. Melansir dari laman Hallosehat.com beberapa sikap buruk yang tidak boleh ditoleransi, di antaranya:
Manipulatif
Orang yang manipulatif dapat melakukan berbagai cara untuk membuat orang lain sebagai korban merasa bersalah dan mencurigai diri sendiri. Perbuatan dan sifat manipulatif sangat merugikan orang lain.
Suka Meremehkan Orang Lain
Setiap orang memerlukan kritik sebagai bahan pelajaran. Namun, ada kritik yang terkesan meremehkan, mencemooh, bahkan menjatuhkan karakter dengan ucapan yang tidak mengenakkan. Perilaku tersebut bukan sikap yang perlu dimaklumi.
Tidak Mau Mendengarkan
Sikap ini termasuk ke dalam sifat kurang terpuji dan manipulatif. Orang-orang yang tidak mau mendengarkan cenderung merasa dirinya selalu benar dan orang lain selalu salah. Orang-orang seperti ini patut dihindari.
Membuat Tidak Berdaya
Gaslighting, tetapi lebih dilakukan untuk membuat orang tidak berdaya, menggantikan untuk bicara, dan membuat orang lain berada dalam kendalinya.
Cara ini dilakukan untuk mengambil keuntungan dari berbagai hal yang diketahuinya.
Suka Menghina
Menertawakan, mengejek, dan memperlihatkan gerakan fisik yang buruk seperti memutar bola mata yang bertujuan untuk menghina orang lain termasuk ke dalam perilaku buruk yang tidak patut untuk ditoleransi.
Melampiaskan Emosi
Dr. Craig Malkin menulis buku berjudul Rethinking Narcism yang menyatakan bahwa melampiaskan emosi merupakan salah satu cara yang sering dilakukan oleh orang-orang narsistik.
Ia akan berusaha membuat orang lain marah dan mendominasi perasaan orang lain. Hal itu sungguh tidak bisa ditoleransi lagi.
Mengabaikan Pikiran dan Perasaan
Jangan mengabaikan atau memendam perasaan dan pikiran. Baik dengan menertawakan atau tidak menganggap penting apa yang katakan.
Setiap hubungan harus saling menghargai pendapat dan perasaan satu sama lain. Jika yang terjadi malah sebaliknya maka perlu berpikir ulang mengenai hubungan tersebut.
Sering menekan untuk melakukan sesuatu
Ada yang suka menekan untuk menuruti kemauannya. Sebagian orang mungkin akan melakukannya karena rasa segan dan takut tidak memiliki teman lagi. Teman atau lingkungan yang suka menekan seperti itu harus dijauhi dan ditinggalkan.
Orang-orang seperti itu justru tidak boleh ditemani atau dijaga hubungannya.
Masih banyak lagi perbuatan yang kurang terpuji lainnya yang bisansaja dilakukan anak dan bahkan orang dewasa di sekitar kita.
Belum Terlambat…
Sebelum terlanjur masuk ke dalam lingkungan kurang terpuji, sebaiknya mari kita arahkan anak-anak sedari awal untuk tidak tergoda berbuat yang tidak terpuji tersebut.
Alih-alih membiarkan anak dalam mengambil sikap yang sembarangan, tidak ada salahnya kita para orang tua juga sambil belajar sekaligus mendampingi anak supaya bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Insyaallah, jika sudah terbiasa melakukan kebaikan, dan menghindari keburukan kelak anak menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
Bagaimana pendidikan karakter dapat menciptakan pribadi yang berakhlak mulia? Manteman bisa baca ulasannya dalam artikel Pendidikan Karakter Sederhana Membentuk Manusia Sempurna ya…
Sederhananya dimulai dari orang tua di rumah ya, Teh.
Jadi tauladan/contoh pada anak2.
Kadang (atau sering) orang tua nuntut anak untuk bersikap baik tapi lupa untuk mencontohkan.
Apalagi ketemu anak remaja yang udh bisa protes, duuh jangan coba2 deh berdebat, hehe
Pendidikan karakter memang saya sering terapkan kepada para siswa di sekolah, intinya saya sering menyampaikan hidup rukun dengan teman agar menghindari bullying.
Karena dari sekolah adalah madrasah kedua setelah tingkat keluarga. Semua peran orang tua dan guru sangat penting untuk tumbuh kembang anak agar punya karakter baik.
Betul sekali. Manusia tempat berbuat salah dan dosa. Tapi sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi, manusia diberi kemampuan memilih berbuat baik atau buruk. Dan kuncinya pada karakter yang baik. Jadi wajib sekali pendidikan akrakter ditanamkan sejak dini pada anak, dan itu dimulai dari lingkungan keluarga.
Ngomongin pendidikan karakter pas dakunya nonton Mahabharata nih, di mana kurawa dan pandawa lagi pada remaja yang mendapat pendidikan karakter dari keluarga. Yang dididik bagus adalah pandawa, nah yang sebaliknya adalah kurawa
Sifat kurang terpuji lainnya menurutku adalah suka meremahkan orang lain, termasuk ngebully sih Teh. Awalnya becanda, ngeledekin…tapi bikin sakit hati.
Bukan hanya anak-anak, malah dilakukan orang dewasa, terus ditiru deh…
Yang paling parah tuh suka menghina, dan sedihnya ini dilakukan oleh banyak orang, dan bahkan kadang nggak sadar kalau kelakuannya menghina orang.
penting banget emang pendidikan karakter, agar tercipta generasi yang lebih baik
Setuju sih, pendidikan karakter ini sangat penting dilakukan sejak dini dan dimulai dari rumah ya, makanya orangtua wajib untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang hal yang baik dan juga buruk, supaya anak tumbuh bijak dan memiliki akhlak yang bagus nantinya.
Banyak contoh dari sikap tidak terpuji di tulisan ini berangkat dari aktivitas sehari-hari, misalnya buang sampah sembarangan. Masih banyak yang menyepelekan hal ini. Padahal bisa dibiasakan untuk tertib sejak dini
Dimulai dari keluarga kecil kita dulu ya teh, baru melebarkan sayap ke lingkungan luar rumah, penanaman hal-hal baik harus dilakukan sedini mungkin biar ga terlambat nantinya.
Hal-hal ini yang harusnya diajarkan oleh orang tua sejak dini ya mbak, supaya kelak anak jadi terbiasa dan tidak kaget dengan nilai-nilai kehidupan seperti ini.
Aku kadang heran, kok bisa ya ada orang tua yang dengan sadar membenarkan kesalahan anaknya dengan tameng “alah, namanya juga anak kecil”
Ebuseeet dah, kalo gitu terus lantas kapan anakmu bakal sadar?
Setuju banget deh, yuk kita kurangi sifat-sifat kurang terpuji tersebut sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
iya banget, manusia tempat sifat yang baik dan buruk
tergantung bagaimana orantuanya mengarahkan, apakah akan mendidik mereka agar hanya melakukan perbuatan terpuji atau malah membiarkan anak memilih
yang akhirnya gak bisa diprediksi.
Sayangnya, di kehidupan masyarakat kita masih banyak pelaku yang melakukan sifat tidak terpuji. Setuju banget sikap tidak terpuji yang tidak bisa ditoleransi harus diberi hukuman agar pelaku merasa kapok. Karena dampaknya untuk korban tidak main-main.
Tidak mentolerir sikap tidak terpuji ini membuat hidup seseorang terasa lebih sehat dan damai. Karena bagaimanapun, teman adalah salah satu yang mewarnai perilaku dan sikap kita juga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, yang namanya pilah-pilih teman, itu juga wajib diperhatikan.
Pendidikan karakter tuh jadi tanggung jawab kita bersama ya Teh. Tapi yang pasti lingkup pertama dan utama itu adalah dari keluarga. Gak hanya melarang ini dan itu kepada anak tapi juga dengan memberikan contoh dengan melakukan tabiat-tabiat yang baik dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Saya suka miris kalau lihat/baca berita, ada anak-anak yang melakukan perbuatan tak terpuji, baik sendiri maupun berkelompok. Jadi memang benar, sejak dini anak mesti dikenalkan dengan apa saja perbuatan terpuji dan tak terpuji itu, apa efeknya kalau melakukan perbuatan itu bagi diri sendiri maupun orang di sekitar
Salah satu cara pendidikan karakter adalah dengan menghindari sifat sifat kurang terpuji ya teh
Agar punya karakter yang baik
Adab lebih tinggi daripada ilmu itu ternyata berawal dari pendidikan karakter ya, karena jaman now banyak anak usia muda berani dan kurang sopan dengan yang lebih tua