Pendidikan Karakter Belajar Menabung

Anak saya terlihat senang banget ketika pulang dari latihan untuk kenaikan kelas, sepeda yang diinginkannya sudah berada di rumah.

Lebih senang lagi saya, merasa penerapan pendidikan karakter belajar menabung kepada anak ini cukup berhasil. Semoga karakter baik gemar menabung ini terus bisa dipertahankan, jadi fondasi kuat yang mengakar dalam dirinya.

Perjuangan anak untuk mendapatkan sepeda itu memang tidak mudah dan cukup panjang. Hampir dua tahun ia menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.

Awalnya anak juga merasa keberatan. Merasa tidak adil ketika uang jajannya harus “diambil sebagian”. Namun perlahan-lahan terus saya tanamkan pengertian menabung dan bagaimana kebiasaan baik ini sangat membantu saat kita dalam keadaan kesulitan secara finansial.

Termasuk ketika anak menginginkan untuk mengganti sepeda ke roda yang lebih besar, saya pikir keadaan ini bisa jadi celah untuk menerapkan dan menguatkan pendidikan karakter kepada anak. Maka pendidikan karakter rajin menabung pun saya fokuskan kepadanya.

Akhirnya ketika uang tabungannya terkumpul, sepeda incaran sudah didapat, kebahagiaan mana lagi yang bisa mendustakan?

Saat uang jajan sekecil dan sebesar apa pun selalu disisihkan anak. Seribu, dua ribu, sepuluh ribu sampai beberapa kali mendapatkan rezeki dari om dan tantenya hingga bisa sekaligus menyisihkan lima puluh ribu, sekian lama ia terus bersabar dan semangat untuk menyisihkan uang jajannya hingga terkumpul seharga sepeda yang diinginkannya.

Belajar Menabung Bagian dari Literasi Keuangan

Memberikan pemahaman literasi keuangan kepada anak itu ternyata tidak selalu berupa pelajaran tentang hitung-hitungan. Yang lebih riil bagi saya adalah secara langsung mengenalkan kepada anak bagaimana kita bisa mengelola uang yang didapatkan baik dari uang jajan, atau uang pemberian dari saudara.

Dan setelah berhasil mencapai tujuan (dalam hal ini anak bisa memiliki sepeda yang diinginkannya dari hasil menabung) saya jadi merasa yakin bahwa belajar menabung juga bisa jadi salah satu cara memberi pelajaran literasi keuangan kepada anak dengan cara yang menyenangkan.

Tentu saja penanaman pendidikan karakter dalam hal literasi keuangan ini tidak bisa sembarangan disampaikan. Tidak bisa disamakan kepada anak bagaimana penerimaan mereka, karena tingkat pemahaman anak satu sama lain jelas berbeda.

Menabung untuk Menentukan Keinginan atau Kebutuhan

Usia dan tumbuh kembang anak harus diperhatikan ketika orang tua akan menerapkan pendidikan karakter terkait literasi finansial.

Sejak kecil, saya dan suami selalu menjelaskan kepada anak kalau kita harus fokus kepada pemenuhan kebutuhan, bukan memenuhi keinginan.

Sebesar apa pun uang di tangan, jika masih menurut dan mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, uang yang kita miliki tetap tidak akan bersisa.

Menabung menentukan keinginan atau kebutuhan?

Sebaliknya, sekecil apa pun donasi yang disisihkan jika dilakukan dengan konsisten, lambat laun bakalan terkumpul menjadi nilai yang besar.

Usahakan sampai anak paham kenapa selalu diajarkan dan dibiasakan untuk memilah antara  keinginan dan kebutuhannya.

Setelah anak dirasa mampu dalam membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan, baru lanjut ke membuat skala prioritas.

Yuk, Mulai Belajar Menabung

Tidak mudah mengajak berlatih anak untuk membelanjakan sebagian uangnya. Kemudian menabungkan sebagian uangnya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan yang mendadak di masa yang akan datang.

Sampai waktunya, anak diberikan pengertian tentang literasi keuangan belajar menabung. Menabung itu sendiri bisa diartikan sebagai menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk disimpan.

Manfaat Menabung

Bila anak tidak bisa menabung, jangan langsung disalahkan. Bisa jadi karena selama ini tidak pernah diberikan pemahaman terkait literasi keuangan.

Pelan tapi meyakinkan terus saja disoundingkan tentang manfaat menabung. Serta bagaimana mempraktikkan menabung.

Jangan sampai orang tua hanya banyak bicara dan menyuruh anak menabung. Tapi tidak pernah memberitahukan manfaatnya.

Karenanya, sebelum praktik menabung. Beritahukan lebih dulu manfaat menabung kepadanya.

Manfaat menabung:

Anak Bisa Lebih Menghargai Uang

Anak diajak belajar kalau untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, harus ada sejumlah uang untuk dibelanjakan.

Besar kecil uang yang dikumpulkan, mempengaruhi nilai atau jumlah tabungan yang dimiliki. Dengan demikian anak diharapkan bisa menghargai uang yang mereka miliki.

Menabung anak belajar menghargai uang

Anak Belajar Mengelola Uang

Uang yang dimiliki dengan cara mengumpulkannya sedikit demi sedikit, tidak akan dengan mudah untuk dibelanjakan.

Anak merasa bagaimana perjuangan mengumpulkan (menabung) begitu sulitnya. Sehingga anak akan belajar mengelola uangnya.

Anak juga ajak supaya memahami bahwa tidak semua keinginannya langsung bisa dipenuhi, hanya karena sedang memiliki uang di tangan. Semuanya tetap harus dipikirkan dan dipertimbangkan baik buruknya.

Anak Belajar Mandiri dan Disiplin

Sejak memulai belajar menabung, secara tidak langsung anaknsidah belajar untuk disiplin dengan memilah kebutuhan dan keinginan. Lalu membuat skala prioritas.

 Anak akan terbiasa mengeluarkan uang setelah mengikuti prioritas yang penting lebih dulu.

Anak Belajar Hemat dan Sederhana

Dengan mengetahui mana keinginan, mana kebutuhan, serta skala prioritas, anak akan belajar untuk mengatur pengeluarannya. Sehingga bisa menghemat uang dan hidup dalam kesederhanaan.

Anak Dilatih Membentuk Pribadi yang Sabar

Anak saya sudah tahu, tidak semua yang diinginkan dapat langsung didapat. Semuanya membutuhkan proses. Maka anak belajar untuk bersabar dalam mencapai apa yang diinginkannya.

Dua tahun anak saya belajar sabar mengumpulkan uang jajannya supaya bisa membeli sepeda yang diinginkan.

Dan masih banyak lagi manfaat menabung lainnya…

Pemahaman Anak Terhadap Dana Darurat

Akhirnya setelah anak belajar menabung dan memahami apa manfaatnya dari menabung, anak akan tahu jika ia memiliki uang lebih.

Uang tabungannya ini bisa disebut sebagai dana darurat, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Saat dana darurat dari uang tabungannya ini tersimpan dengan aman, kelak, jika ada kebutuhan yang mendesak, atau kejadian tidak terduga yang membutuhkan uang cepat, uang tabungannya yang berfungsi sebagai dana darurat ini tentu saja bisa dipakai.

Ketika orang tua sudah memberikan pendidikan karakter literasi keuangan melalui belajar menabung, diharapkan kedepannya tidak ada lagi yang mengeluh anaknya boros.

Tips anak menabung

Tips dan Trik Belajar Menabung untuk Anak

Belajar menabung sebagai bagian dari nilai pendidikan karakter bisa dimulai kapan saja.

Tidak harus langsung ke bank karena orang tua bisa mengajak anak belajar menabung sesuai usia anak di rumah saja dengan fasilitas yang ada.

Menabung Menggunakan Celengan

Bisa membelinya, atau membuat celengan sendiri dengan kreativitas masing-masing.

Usahakan celengan tertutup permanen untuk menghindari godaan ingin mengambil sebelum waktunya.

Menabung Semampunya

Setelah celengan tersedia ajak anak mulai mengisinya. Tidak perlu menabung memaksa diri dalam nominal besar. Isi celengan bisa mulai dengan recehan sisa uang jajan. Bisa dalam bentuk koin maupun kertas.

Pengertian uang receh bisa berbeda bagi tiap orang. Ada juga uang recehan dimulai dari sepuluh ribuan. Jadi tergantung dari kondisi ekonomi masing-masing saja ya.

Recehan Menjadi Impian

Dari uang tabungan berupa recehan koin bisa nantinya dijadikan logam mulia. Sudah banyak yang melakukan uang tabungan anak usia dininya dibelikan emas oleh orang tuanya.

Apalagi sekarang emas logam mulia sudah dapat dibeli dengan ukuran kecil. Tinggal orang tua yang mengarahkan. Supaya anak belajar menabung dengan disiplin sehingga impiannya bisa tercapai.

Manteman punya pengalaman tentang tips dan trik supaya anak semakin senang saat belajar menabung? Boleh share dong, siapa tahu manfaatnya bisa diikuti teman-teman lainnya…

Pendidikan karakter belajar menabung

Pesan untuk Orang Tua

Semua kendali ada di tangan orang tua. Termasuk penguatan pendidikan parakter belajar menabung yang ditanamkan sejak dini.

Segencar apapun orang tua mengajarkan anak untuk rajin menabung, tidak akan berhasil jika orang tuanya sendiri masih boros dan tidak memberikan contoh ya g baik.

Masih ada banyak contoh pendidikan karakter baik yang bisa diterapkan kepada anak selain belajar menabung. Salah satunya bisa dibaca di artikel Serba Serbi Pendidikan Karakter Antri. Yuk, dibaca sampai tuntas supaya ilmu akan dunia pendidikan karakter kita semakin bertambah.

26 thoughts on “Pendidikan Karakter Belajar Menabung”

  1. Di era modern ini, menabung bukan hanya tentang menyimpan uang untuk masa depan, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai karakter positif pada anak-anak. Kebiasaan menabung sejak dini dapat membantu anak-anak untuk belajar disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki tujuan hidup.

    Reply
  2. Kebetulan ini yang lagi aku tanamkan juga ke si sulung, Teh Okti. Contoh simple nya saja ketika dia ingin beli sesuatu, aku selalu bilang untuk menabung dulu. Jadi tidak langsung kami berikan walaupun memang kami ada budget untuk membelikannya 🙂

    Reply
  3. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari menabung ternyata. Semoga nanti saat di bocil sudah paham dengan konsep uang, bisa mulai juga diajarkan tentang menabung

    Reply
  4. Keren sekali ini. Adik daoat sepeda baru dari hasil menabung. Pasti akan bangga sekali saat memakai sepedany.
    Dan memang perlu sekali diajarkan anak menabung sejak kecil. Karena nanti akan terbiasa. Hanya memang untuk tahapan menabung anak-anak, itu harus diiming-iming untuk membeli suatu keinginan. Tapi sebenarnya nanti akan jadi kebutuhan juga. Kayak sepeda, akan membantu juga kebutuhan berangkat dan pulang sekolah.

    Reply
  5. Belajar menabung membuat anak lebih menghargai uang ya. Anak jadi tidak bersikap foya-foya. Tahu mana yang menjadi prioritasnya. Uang dari pemberian sodara memang sebaiknya di tabung ya, daripada digunakan untuk hal yang tidak jelas, nanti uangnya juga cepat habis.

    Reply
  6. Dari mulai menabung dengan recehan, lama² kan jadi kebiasaan, meski mungkin awalnya anak² belum paham banget apa yang namanya si dana darurat itu

    Reply
  7. dari kecil, molly sudah diajarin untuk menabung. pas udah gede, jadi tahu rasanya ngumpulin uang dan gak mudah menghambur2kannya.

    Reply
  8. Poin terakhir paling mengena deh, Teh. Memang tingkat keberhasilannya nggak akan bagus bila yang ngasih pesan dan segala rupa nasihat soal menabung di rumah alias dalam keluarga saja, nggak menjalaninya juga. Sia-sia ya jadinya.

    Paling sederhana memang membiasakan menabung memanfaatkan celengan sih, Teh. Nabung koin aja dulu sebelum yang lebih besar lagi.

    Reply
  9. Ah bener bangetttt. Kita gak akan berhasil maksa anak menabung kecuali kita sendiri bisa kasih contoh. Makanya saya tuh senang ketika si kakak masih SD di sekolahnya ada tabungan sekolah, jadi dia menabung lewat sekolah setiap hari.

    Reply
  10. Kalo aku sih, krn di sekolah udh ada kewajiban menabung, ya bs dilakukan di sekolah aja. Sbnrnya ya bkn kewajiban jg krn ini kan keikhlasan. Semampunya aja. Buat ngelatih anak utk menabung. Ntr sambil diajarin utk menyisihkan duit jajan.

    Kalo mau minta mainan, kita ajarin anak utk menabung dl, bantu ortu dl, berprestasi dl, membantu org lain dl. Jd ada tanggung jwb sblm dia mendapatkan haknya.

    Reply
  11. Jadi inget waktu dulu anak pertama pengen beli skateboard, dia kita ajarkan menabung sedikit dei sedikit sampai mencapai nominal harga skateboard itu. Akhirnya kesampaian juga beli dari jerih payah nabung recehan dia. Speechless and proud of course liat perjuangan anak begitu

    Reply
  12. Jadi ingat jaman kecil tuh bangga banget bisa punya celengan/tempat untuk menabung berbentuk gajah, bahannya dari tanah liat itu, Teh. Dulu dibeliin alm bapak di pasar malam. Ketika gajahnya dipecah, wuiiyy… berasa kayak orang paling kaya sedunia hehehee.. Hikmah menabung paling mudah yang dirasakan anak kecil ya, jadi punya uang banyak dibanding hari2 biasanya.

    Reply
  13. Masih jd PR nih buatku untuk mengajari anak menabung. Bilangnya sih kalau pny uang mau ditabung untuk beli barang X misalnya. Eh, ujung-ujungnya malah ga lama dari kemudian dipakai buat jajan. Hadeeh…

    Reply
  14. Menabung ini terasa sulit kalau uda dewasa yaa..
    Menabung di masa kanak-kanak selalu tampak menyenangkan. Apalagi ketika berhasil membeli barang yang diimpikan menggunakan hasil tabungan.

    Aku juga punya kenangan indah mengenai belanja menggunakan uang tabungan.
    Barbie pertamaakuuu.. yang aku beli dari hasil uang tabunganku. Itu hal paling berkesan sepanjang masa sih yaa.. Sampai sekarang, itu barbie masih ada di rumah Ibuk di Surabaya. MashaAllaa~

    Reply
  15. Salah satu cara yang saya lakukan adalah memberikan oelajaran penggunaan uang ketika melihat hal yang menjadikan anak-anak timbul peduli. Misla, sat keminimarket ad aornag minta-minta, anak bilang kasihan. Kita pun memantik dan mendukung empatinya dengan memberikan lembaran kecil.

    Dalam perjalanan akan terjadi diskusi, dan apa yang ditemui menjadi pelajaran kenapa kalau punya uang tidak boleh boros, dn bisa menyimpan sendiri, krn saat ada kebutuhan seperti tadi bisa langsung memberi sendiri.
    Alhamdulillah yang nomor 1 uang sakunya ga pernah habis, selalu disisakam akhirnya.

    Reply
  16. betul kak, pendidikan karakter belajar menabung dari kecil itu penting banget. karena aku merasakan banget nabung dari kecil karena dulu kalau mau beli apa-apa ya kudu dari uang tabungan sendiri. soalnya ada juga yang aku tau, dia dari kecilnya gak pernah dibiasain nabung jadi pas besar kurang bisa manage keuangan

    Reply
  17. Bener banget ya kak, literasi keuangan penting banget ditanamkan sejak dini. Seperti menabung. Awalnya anak-anak kita ajari menabung dicelengan, agak gede dikit kita kenalkan produk tabungan bank. belajar buka rekening, dan kalau uang di celengan sudah kekumpul bisa ditabung di bank…

    Reply
  18. Menabung akan mengajarkan anak tentang pentingnya untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dulu ketika anak-anak masih kecil, saya juga ajarkan tentang prinsip menabung ini.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics