Perpustakaan Gasibu Bandung

Perpustakaan Gasibu Bandung

Dalam rangka mengejar sebuah cita-cita yang sudah lama diniatkan namun selalu saja terbengkalai, kali ini saya lagi giat membacakan buku anak sebanyak-banyaknya untuk Fahmi, putra saya. Apapun versinya yang penting buku anak-anak saja.

Dulu, sebelum Taman Baca Mesjid Agung Cianjur diobrak-abrik saya sesekali mengajak anak mengunjungi perpustakaannya. Sambil nebeng wi-fi gratisan yang disediakan pemda. Tapi kini tidak lagi. Jangankan bisa baca seperti dulu, tahu kemana pindahnya saja itu buku-buku perpustakaan tidak tahu. Oh, nasibmu malang nian, warga Cianjur yang katanya jago…

Buku bacaan di rumah sudah bisa dibilang bosan ceritanya selalu diulang dan diulang. Alternatif lain saya install aplikasi Ayo Membaca! Yang berisi buku-buku cerita anak baik versi Inggris, terjemahan maupun buku cerita anak karya anak bangsa. Senang sih bisa banyak menemukan judul dan kisah bacaan anak baru. Hanya karena bentuknya aplikasi otomatis saya menggunakan ponsel untuk mengaksesnya. Sementara saya ingin Fahmi bisa memegang buku konvensional, bukan buku digital.

Selain ingin mengurangi anak memegang gadget, juga niatnya kan ingin membiasakan anak membaca buku. Meski sama-sama membaca tapi antara memegang buku cetak dengan pegang gadget rasanya jelas beda.

Sampai akhirnya kesempatan mengunjungi perpustakaan itu datang juga. Minggu lalu tidak sengaja kami mampir di Lapangan Gasibu. Langsung saya ajak Fahmi untuk membaca buku di sana. Tidak disangka antusias Fahmi tinggi sekali. Dengan gembira dia langsung bilang ayo dan berlari menaiki tangga perpustakaan. Seperti tidak merasa capek padahal sebelumnya kami sudah berkeliling Lapangan Gasibu dan ngumpet-ngumpet main bola. Iya ngumpet-ngumpet soalnya kan di Gasibu mah dilarang bermain bola. Tidak seperti di Alun-alun sana.

Karena hari Minggu waktunya urang Bandung tamplok, maka tidak heran pengujung perpustakaan juga sangat banyak. Sendal sepatu ada rak khusus tapi karena terlalu banyak orang akhirnya sendal sepatu berserakan saja di teras dan tangga perpustakaan.

Memasuki gedung perpustakaan Ayah Fahmi langsung mengisi buku daftar tamu sementara saya segera mencari loker yang kosong. Memasuki perpustakaan ini pengunjung tidak diperbolehkan membawa tas, makanan dan atau minuman. Sebagai tempatnya ya loker yang ditempatkan di dekat pintu masuk ini untuk tempat menyimpan barang-barang kita. Buru-buru saya menyusul Fahmi setelah mendapatkan loker dan memastikan semua tas dan barang terkunci aman.

Rak buku berderet agak di belakang. Ada rak buku anak, rak buku remaja dan rak buku umum. Terdapat juga sofa dan meja komputer. Saya tidak bertanya apakah komputer itu bisa dipergunakan oleh pengunjung atau tidak, karena dari sekian banyak komputer di meja satu pun tidak melihatnya sedang on. Pegawai perpustakaan terlihat sibuk dan saya juga enggan bolak balik untuk bertanya.

Karena kursi dan sofa sudah penuh diduduki pengujung lain, saya ajak Fahmi duduk lesehan di lantai. Tidak lupa juga saya melakukan apa yang saya cita-citakan seperti sudah saya ulas di awal blogpost ini. Sementara itu saya lihat Ayah Fahmi juga membawa beberapa eksemplar buku dari rak buku umum yang segera dibacanya dekat kami.

Sekitar setengah jam membaca, saya ajak Fahmi untuk menyimpan buku ke tempat semula. Hari Minggu itu kami memang sudah ada acara lain yang harus dihadiri. Jadi tidak bisa lama-lama baca bukunya.

Sayang banget di Perpustakaan Gasibu ini semua buku hanya untuk dibaca di lokasi. Tidak bisa dipinjam apalagi dibawa pulang. Kalau mau pinjam buku disarankan datang ke Perpustakaan Umum Jawa Barat BAPUSIPDA di Jalan Kawaluyaan Indah II No.4 Soekarno Hatta Bandung.

Senang akhirnya kami bisa berkunjung ke Perpustakaan Gasibu secara beberapa waktu lalu saat berkesempatan mampir di Gasibu selalu saja perpustakaannya tutup. Kapan-kapan kami pasti mampir lagi di perpustakaan yang buka setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00 sampai 18.00 sementara kalau hari Sabtu buka jam 09.00 tutup 16.00. Kalau hari Minggu, seperti saat kami datang kemarin itu, perpustakaan buka dari jam 06.00 sampai 12.00 siang. Setiap harinya perpustakaan tutup untuk istirahat dan makan 1 jam, mulai 12.00 sampai 13.00. Kecuali hari Jumat istirahat dari jam 11.00 sampai 13.00.

 

16 thoughts on “Perpustakaan Gasibu Bandung”

  1. Aku udah lama banget gak ke perpustakaan, mb Okti. Terakhir di Pekanbaru 4 tahun lalu, perpustakaan Soeman HS. Yang menurut aku emang asik plus kece banget tempatnya Mb

    Bukannya gak suka ke perpustakaan, di Medan ini hari Minggu perpustakaannya tutup. Beda sama di Pekanbaru, Minggu buka

    Reply
  2. Aaah udah lama banget ga main ke perpustakaan, kebanyakan baca e-book. -_- btw kalau berkunjung dan baca buku apa harus daftar keanggotaan dan bayar Mba?

    Reply
    • Di Perpustakaan Gasibu ini tidak dipungut bayar. Juga tidak harus buat kartu anggota. Kalau mau datang dan baca bukunya tinggal isi buku daftar hadir saja.

      Reply
  3. Salam kenal teh Okti. Saya sama suami punya niatan keliling perpustakaan se Indonesia terutama dan sepertimya perpustakaan ini akan jadi salah satu destinasi. Hihi. Soalnya di kota kecil sini perpustakaan belum memadai. Tfs eh Okti

    Reply
  4. Waaah bary kali ini aku lihat postingan ttg perpustakaan di fotonya banyak pengunjung, selama ini selalu sepi.
    Terakhir ke perpus cuma perpus kampus tahun lalu (-_-“)

    Reply
  5. Aku juga doyan mbak ke Pustaka, apalagi dikotaku (Pekanbaru) Perpustakaan daerahnya sudah di renovasi jadi bagus banget dan lengkap. Ada 4 lantai trus di lantai dasarnya ada yang khusus anak-anak sampe ada mainan edukatifnya juga. Tulisan mbak kaya jadi salah satu goals aku kedepan deh kalo punya anak, mau ngajakin anak nongkrong di pustaka.

    Reply
    • Memang sempit Mbak. Lihat di foto gedungnya. Apalagi kalau Minggu kan car free day dan banyak yg datang ke Lapangan Gasibu utk main dan olahraga. Banyak yg mampir ke perpustakaan ini jadinya…

      Reply
  6. Wah ini tempat yg kudu dikunjungi kalau ke Bandung. AKu lbh suka datang ke tempat2 kyk gini kalau ke kota2 tetangga mbak, ketimbang ke tempat wisata khusus yg biasanya penuh sesak irg saat liburan hehe. Btw kalau ke Jkt coba ke perpus CIkini yg di komplek TIM mbak pasti anak2 suka deh krn playgroundnya luas 😀

    Reply
  7. Salut untuk Kota Bandung yang semakin maju ya mbak, jadi bisa ngapain aja di Bandung, dan itu perpustakaannya bikin pengen berlama-lama disitu, duh saya terakhir ke perpustakaan pas jaman kuliah hihi, selepas itu belum pernah lagi, karena memang tidak mudah mencari perpustakaan yang nyaman, sementara ke toko buku 😀

    Reply
  8. Bentuk gedung perpus nya menarik ya, teh. Aku udh lama gk main2 ke perpus, kayaknya semenjak hamil lg. Dulu auka ke perpusnya kang Gol A Gong 😀

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics