Seputar Blogger “No Comment”

Seputar Blogger “No Comment”

blogger

Komentar, bagi seorang blogger pada artikel keberadaannya sangat bernilai. Betul gak sih? Berasa eksistensi tulisanmu dihargai dan punya tempat di hati pembaca. Tapi gimana menghadapi blogger “no comment” yang blognya udah kita komenin, tapi tidak pernah blogwalking balik ketulisan kita?

Semakin banyak lahan basah alias job dari dunia perbloggeran, maka semakin banyak bermunculan blogger dengan aneka sifat dan bawaannya. Entah itu ragam niche blog yang diusungnya, maupun bawaan pribadi alias sifat dan karakter si blogger itu sendiri yang pasti beraneka rupa.

* Blogger Rajin

Ada blogger yang rajin blogwalking alias mengunjungi untuk membaca dan berinteraksi dengan tulisan sesama blogger lain. Begitu juga di kicauan selalu nge-RT link yang dishare baik saat dimention (permintaan secara halus) maupun tidak. Di Instagram selalu setor like meski tidak selalu kasih komentar.

Pada awalnya mungkin kita tidak ngeh jika blogger ini pay attention terhadap semua akun sosial media yang kita punya. Tapi lama-lama pasti berasa. Bahkan saat itu sudah menjadi kebiasaan, giliran suatu saat si blogger tidak hadir karena halangan misalkan tidak bisa online, kita yang merasa kehilangan.

Bahagialah untuk blogger yang demikian. Keberadaannya ternyata lama-lama dinanti. Ada atau tiada, terasa maupun tidak, bogger rajin tetap punya tempat di hati blogger lain.

Apresiasi saya, sebisa mungkin ikut berpartisipasi dalam even yang diadakannya. Atau balik berbuat seperti apa yang telah dibuatnya pada saya.

* Blogger Rumahan

Ada blogger yang rajin nulis dan apdet blogpost tapi jarang ngelirik tulisan teman-teman. Ia pandai membuat konten, jago ngedesain template, piawai dengan HTML. Blognya sempurna ibarat rumah mewah di kawasan elite dengan segala fasilitas dan akses.

Tapi yaitu tadi, entah karena tidak ada waktu saking sibuknya ngurus rumah maya yang berada di beberapa kawasan strategis, atau memang tidak biasa jalan-jalan ke perumahan kumuh yang isinya gado-gado dan artikel bayaran limapuluhribuan (boleh baca: pasaran).

Karena jarang silaturahmi ke blog recehan, maka ia tetap menjadi blogger jutawan di rumahnya sendiri. Tapi saya tetap berkunjung ke blognya kok. Selain memang kontennya bagus dan bahasannya tidak lekang oleh waktu –jadi saya selalu asyik baca-baca tulisan di blognya–juga karena blognya mudah dibuka meski dari hape jadul dan koneksi sekelas siput dari tempatku ini.

* Blogger Repot

Repot ya, bukan report. Ini sejenis ahli public relations dimana keahliannya woro-woro dan toking-toking. Emang ada? Ada dong. Saya mengulasnya karena memang sudah menemukannya.

Ini unik. Dia blogger, tapi tidak tau darimana pemasukannya, bloggnya tetap bisa eksis meski setahun  sekali pun saya jarang mendapati blogpost terbarunya. Kadang suka tanya sama tembok diri sendiri, ini ngeblog karena hobi, kebutuhan atau sekedar formalitas doang?

Saya yang penasaran tetap berkunjung ke kostan eh, blognya meski yang saya jumpai tetap tulisan lama yang sudah saya komentari. Setiap saya pulang selalu menyematkan doa dan pinta, semoga besok saya datang lagi sudah ada blogpost baru yang bisa saya komenin…

*Blogger Daring

Daring itu online. Jadi kira-kira blogger bebas quota kali ya, haha!

Ada lho blogger yang jarang nulis, jarang juga kasih komentar di tulisan orang. Kalau baca-baca sih mungkin pernah, meski cuma judul dan intronya aja, itu pun hasil ngintip dari notifikasi media sosial dimana blogger biasanya suka berbagi artikel yang baru saja tayang di blog di group-group.

Rumah mayanya banyak. Ibaratkan itu rumah nyata udah bisa dijadikan kontrakan deh kayanya. Ini karena sifat keingintahuannya tinggi ditunjang fasilitas yang mumpuni maka coba sana coba sini jadi lahirlah banyak blog nya.

Mirip blogger repot, blogger daring ini eksis di dunia maya karena bisa akses internet sepuasnya tanpa harus mikirin beban kaya emak-emak di tanggal tua.

Yang saya lakukan selain tetap berteman adalah kepoin media sosialnya saja.  Soalnya kasih komen di blognya, harus log in, sementara saya gak punya akun di platformnya itu. Info baru yang manfaat sering saya dapat darinya.  Balas komentar meski cuma dengan tfs sekalipun, itu sudah jadi bukti kalau saya tetap care dengannya.

*Blogger Musiman

Ada blogger yang suka bewe ke blog yang ngadain giveaway atau kuiz aja. Ini kasih komentar atau meninggalkan jejak karena ada maunya, alias sebatas karena ikut GA atau kuis nya aja. Berharap  terpilih menang maka sekali kasih komentar langsung seabrek-abrek.

Ini sih kaya saya di blog keroyokan Kompasiana. Selama enam tahun numpang di sana, publish artikel kalau pas mau ikut lomba saja, hahaha! Maapkeun saya Kang Pepih. Ampun… Di Platform Moeslema juga, selama ini saya nongol pas ada Giveawaynya aja, Glek! Dikepruk Ukhty Aulia Hakim nih…

Blogger musiman kalaupun menyempatkan bewe biasanya ya ke blog teman yang sudah kenal, karena malu jika ketemu. Masa gak berasa kalau pas jumpa lagi dan lagi ditagih terus mana kunjunganmu ke bloggku? Jadi kasih komentar alias meninggalkan jejak di blog orang bukan berdasar kalau bewe buat seorang blogger itu adalah kebutuhan sekaligus identitas keeksisan, melainkan karena udang dibalik terigunya aja. Bakwan udang enak kan? Kecuali yang alergi yo nggak usah…

*Blogger no comment

Ada banyak blogger yang memang pasang tarif “no comment”. Ini bukan tiba-tiba berubah jadi silent reader, tetapi memang bawaannya begitu. Padahal di group tukang noroweco alias bawel, segambreng kata dipajangnya. Mirip-mirip ke blogger repot dan blogger daring, bedanya yang ini datang berkunjung ke blog kita, membaca dan memahami. Hanya sengaja tidak meninggalkan komentar saja.

Saya tidak tahu apa yang dicari blogger sejenis ini, secara kata Mak Puh Indah Juli senior kita sih blogger demikian sebenarnya merugi.

Balik lagi ke pertanyaan awal gimana menghadapi blogger “no comment” yang udah kita komenin, tapi tidak pernah blogwalking balik ketulisan kita? Saya sih take it easy aja. Walau kadang emang ada rasa kesal, tapi bebaskan saja. Sedari awal niatkan kalau kita blogwalking buat nambah wawasan dan ibadah. Jadi bukan menghutangkan, hehe!

Blogger1

Anggap saja mereka sedang berhalangan. Belum (bukan tidak) berkomentar di blog kita itu karena alasan:

  1. Sibuk. Belum sempat blogwalking balik ke tulisan kita.
  2. Malas. Mungkin blog kita permintaannya rumit, sehingga blogger yang mau kasih komentar harus isi ini isi itu, akhirnya udah malas duluan. Ada kan blogger yang blognya baru bisa kasih komentar kalau kita log in pake akun media sosial. Atau ada yang minta akun tertentu, padahal blog yang diluar akun tertentu itu merasa kesulitan untuk masuk, sehingga dari pada ribet, abis waktu, mending tinggal saja. Nah solusinya coba cek blog kita, apakah permintaannya standar atau masih neko-neko? Konon yang standar sih cuma minta isikan nama, email dan url blognya aja.
  3. Prioritas. Mungkin karena fakir sinyal, atau darurat kuota, maka blogger yang bersangkutan memilih tidak dulu bewe dan kasih komentar, tapi memprioritaskan dulu hal lain yang lebih penting seperti cek email, publish blogpostnya dulu dan sebagainya.
  4. Tidak tahu. Maksudnya kita sendiri tidak nge-share tulisan kita di group atau akun sosial media kita, sehingga orang lain bagaimana bisa tahu kalau kita punya tulisan baru? Nah mulai sekarang coba share tulisan kita. Dengan sedikit etika ya tentunya, biar orang tidak merasa terganggu dengan notifikasi dari kita.
  5. Waktu. Dan yang penting nge-sharenya bisa pilih waktu, supaya orang tidak ilfil. Maksudnya ilang feeling. Coba pernah gak sih kita share satu URL tulisan kita di beberapa group sekaligus? Sehingga bagi blogger yang kebetulan sama-sama member dari group merasa bosan dan sudah bisa menebak: detik ini ada notifikasi dari si anu, beberapa detik kemudian dipastikan muncul notifikasi serupa dari orang yang sama. Nah karena udah bisa nebak dan merasa jenuh duluan, belum-belum menengok tulisan kita, dia sudah mengabaikan informasi yang kita sebar itu. Alih-alih bisa meninggalkan komentar di blog kita dong, wong mampir saja tidak.

 

Semua tulisan ini murni pengalaman pribadi, jadi bagi yang baperan duluan mohon maaf sedikitpun tidak ada niat untuk menyindir. Salam Blogger dari kampung

112 thoughts on “Seputar Blogger “No Comment””

    • Kita mah semua termasuk Mak, diborong, hahaha…
      Secara ini semua pengalaman sendiri plus share beberapa teman blogger emak2 juga 🙂

      Reply
    • Kereeen blog Okti Li super aktif ya, Bravo! Saya mah termasuk yg nyaris tidak peduli, apakah mau dikunjungi atau tidak terserah, menulis menulis dan posting saja dimanapun berada. Tujuan hanya satu ingin mengabarkan kepada dunia bahwa saya masih hidup!

      Reply
  1. Waaahhh aku gak ada nih dari beberapa tipe di atas. Tapi aku mah apa, blm bisa di bilang blogger. Update blog aja cuma sesempetnya aja. Apalagi bewe. Cuma bisa pas macet di perjalanan pulang dr kantor

    Reply
    • Nah, semoga bisa jadi penyemangat biar ngeblognya konsisten ya Mbak 🙂
      Jangan merendah, sugesti aja kalau kita ini Blogger Berjaya, hehehe…

      (Biar jadi doa ya Mbak) Yuk, aminkan…

      Reply
  2. Wah, saya mah masuk semuanya itu 😀
    Nggak bisa digeneralisir juga, sih. Kesibukan orang beda-beda dan ada kalanya juga jenuh dengan rutinitas blogwalking 😀

    Reply
    • Tetap semangat Mbak 🙂
      salam kenal kembali
      terimakasih sudah meninggalkan jejak, sehingga saya mudah untuk berkunjung baliknya 🙂

      Reply
  3. Tulisannya daleeeeeem
    Teh Okti, yang penting dirimu eksis ngeblognya, rajin BW, taruh nama di mana-mana 🙂

    Reply
    • Siap Mak Puh…
      Trims untuk semua semangat dan dukungannya
      banyak ilmu yang saya dapat dari blogger senior semacam Mak Puh ini 🙂

      Reply
  4. Aku jarang komen jarang bewe jarang posting emang lagi ngurangi hehehe.. jadi lebih enak gini sih no komen wkwkwk. *eh ini jadi komen ya xD karena buat aku, orang lain mau komen apa nggak aku ga masalah… suka-suka aja ^^
    jadi makanya aku juga g mau komentari blog atau orang lain juga.. jadi suka2 ajalah ngeblog g usah jadi pikiran hepi2 ae…
    no hard feeling juga ya..pecah juga akhirnya aku komen wkwkkw

    Reply
  5. wkwkwkwk. hmmm…saya tipe yg mana yak? saya mah apa atuh, da blogger baru. Tapi saya juga ngerasa sih akhir2 ini untuk blog walking y lagi kedodoran. Hiks. Lagi banyak audit. whuaaa. setiap hari saya sempetin sih bales 2-3 komen plus blog walking. Sebagian masih pending. Kadang merasa ngga enak juga. Yang pasti cepat atau lambat pasti saya bw in balik. Tararengkyu atas kesabarannya. Aiih. Jadi ikutan curhat ini teh. Maaf.

    Reply
  6. Saya alergi seafood, tapi masih tergiur untuk memakannya (apalagi udang)…bhahaha gagal fokus ini mah.

    Entah, saya masuk blogger yang mana, tp ada saatnya saya senang baca tulisan blogger lain tanpa komen, lhoo, karena bawaannya “malas”/lagi gak mood untuk komen dan cuma senang baca aja, apalagi online via hp hehe

    Soal waktu share, kalau yang saya lakukan bisanya share artikel yg sama ke dua grup dan untuk grup yg lain share last post dengan waktu yang juga berdekatan *itung2 mumpung lagi online* hehe

    btw, komen saya kok kepanjangan yaaak #maafkeun 😀

    Reply
      • Ehm…blogger Daring ya? kyaknya gak masuk deh..quota internet masih sering makai yang malem dan irit pemakaian yang siang…kalau di dumay pun sering tenggelam *a.k.a kurang eksiss* haha

        rumah mayanya banyak? ada yang dibuat cuma isi *curhat* beberapa biji habis itu ditinggal #parahdotcom :v :v

        mungkin lebih tepat, saya blogger moody hehe

        Reply
        • Hihi, Blogger Moody ya?
          eh, ada yang nambah point juga Blogger Suka-suka, nah, ini kayanya sama Moody sejenis nih ya?
          Hihi…

          Reply
  7. Blogwalking kadang cuma baca aja kadang komen juga malah posting yg jarang maafkanlah….hehehe…tapi ngeblog kan buat happy bukan keterpaksaan atau jadi bebankan?

    Reply
    • Nah, seperti yang saya bilang di point dua di atas Mbak, mau kasih koment di blog Mbak ternyata susah cari jalannya, hehehe…
      Saya baru bisa kasih komentar setelah klak klik sana sini dulu…
      Coba kasih yang lebih mudah biar yang mau kasih komennya gak kesusahan 😉

      Reply
  8. Aku sih selalu diniatin buat BW terus Teeeh, cuma kadang2 suka teralihkan kalo lagi asyik nge-drama-korea bhahaha…
    *ujungnya nyalahin*

    Tapi kalo udah lama gak BW suka kangen sendiri :))

    Reply
    • Kita pilih blogger gado-gado aja Mbak 🙂
      salam kenal kembali
      makasih sudah mampir sehingga saya mudah untuk berjunjung balik 😉

      Reply
  9. Hahahha.. kalau sayamah ceu.. kalau komen diblog seleb sekali dua kali ga di BW ya sudah, kapok balik lagi… bye bye aja. Masih banyak ko blogger yang bisa kita apresiasi konten dan keberadaanya..

    *cik dikau bewe balik ga kalau saya komen demikian* hahahah

    Reply
    • Baru tahu ini ada blogger tega, hahaha…
      Udah Teh, saya udah bewe bari peureum. Soalnya kalo gak, racunnya menyebar nih di otak saya, hehehe…

      Reply
  10. Kalau saya blogger repot dalam artian sesungguhnya mak, ya kerja kantoran, ngurus anak, masak, ngeblog, dll alhasil sering BW tp jarang komen karena sering lupa, terkadang pas baca artikel, kesambi yg lain, ga selesai baca deh hiks

    Reply
    • Tetap semangat Mak, kita syukurin saja semuanya ini. Bukankah ini semua pilihan kita? Hehehe…
      Trims sudah mampir dan tidak lupa kasih komentar ya 🙂

      Reply
  11. Kalau saya biasanya no comment di blog yang banyak commentnya sama tulisan yang terlalu bagus. Suka bingung mau nulis apa, jadi cuma baca2 aja 🙂

    Reply
    • Kalo gitu sering aja mampir sini, disini mah sepi plus tulisannya gak bagus bagus amat, cuma curhatan orang kampung aja 😛

      Reply
  12. Saya awalnya blogger tipe #1 lalu kemudian beralih ke blogger no comment. Abis kadang2 gak sempat komen. Boro2 komen di blog orang lain, update blog sendiri aja kalau gak rempong dengan tugas kuliah. Tapi percayalah saya BW kok, cuma ya gitu komennya belum tentccchuuuu. Hehehe. No offense ya!

    Reply
  13. Tulisannya kece teh ! Senyum -senyum sendiri ngebacanya ;). Pinginnya siy jadi blogger rajin, walo kadang pas mau BW terserang rasa kantuk luar biasa…. hooaaammm :D.

    Reply
  14. cakep banget tulisannya mak, nulisnya dari hati yg terdalam kayaknya ya hahaha

    salam kenal mak, baru ngeblog belum genap 2 bulan… mohon bimbingan para sesepuh :))

    Reply
    • Semangat Mama Keiza… Yg penting tetap semangat ya…
      Ini blog saya malah belum genap satu bulan lho usianya. Baru terlahir kembali pertengahan april kemarin…

      Reply
  15. Blogger Faqir Kuota. Hahaha…. Semenjak tidak lagi berlangganan kartu yg dulu saya pakai buat modem, saya memang rada susah buat online via laptop dan BW tentunya 😀

    Reply
  16. kalau daku blogger tergantung sikon hihi, dan sekarang lagi rajin BW, eh tapi cape juga yak komen soalnya bawaannya pengen komen panjang malah kaya jadi artikel lagi nanti hahaha 😀

    Reply
  17. Duh saya blogger apa ya? Kayaknya blogger suka-suka deh hihihi. Saya suka bw tapi jarang komen. Apalagi kalau kolom komennye ribet, duh jadi tambah males. Mungkin tepatnya saya blogger malesan 🙂

    Reply
  18. saya blogger yang mana ya? seringnya merasa bukan blogger apa-apa. nulisnya suka-suka,kalau ada mood bagus. kalau lagi down blognya berdebu. suka blogwalking tapi enggak selalu kasih komentar. sering bingung mau nulis komentar apa, apalagi kalau sekedar komentar basa basi bukan dari hati. Sadar diri deh kemudian kalau pun blog saya jadinya sepi komentar juga, hehehe. tapi saya juga enggak marah kok kalau saya rajin komentar ke blog seseorang dan orang tersebut enggak pernah komen atau jarang komen balik ke blog saya. prasangka baik saja,barangkali dia baca tapi seperti saya, bingung mau komen apa. Intinya sih ngeblog enggak mau bikin susah. seperti niat awal ngeblog, buat suka-suka dan berbagi manfaat.

    seperti saya bilang loh, saya komentar du blog ini dari hati, bukan basa basi 🙂

    Reply
  19. Ulasan tentang tipe blogger dan sifat-sifatnya daleeem banget. Begitu detil dan hampir semua ada benarnya. Memang macam-macam ya, tipe blogger itu. Dan semua memang berpulang dari tujuan mereka untuk ngeblog. Ada yg buat have fun atau untuk mencari penghasilan.
    Apapun tujuannya, kita mah tetep aja harus bisa menghargai, kan?
    So, kalau saya, lebih fokus pada diri sendiri. Biar bisa jadi blogger yang selalu diingat karena postingannya dan komentar di blog teman-teman. Semoga bisa….aamiin.

    Reply
    • Pecah telor dong! Hehehe
      salam kenal kembali, Mbak 😉 makasih sudah mampir jadi saya mudah berkunjung baliknya 😉

      Reply
  20. AAkuu apa yaa … Termasuk blogger yg GA sempat bw hehehe .. Sebenarnya LBH enak bw lewat daftar blog yg di follow cuma ya itu yg dah komen JD ga di bw balik. kalau mau komen jg dipilih2 dl kata2nya biar ga kaya basa basi. Mohon maklum, di dunia nyata pun saya lebih sering angguk2 aja mmendengarkan ^^

    Reply
  21. Aku blogger yang mana nih teh?
    Jujur aku seringnya bw di rapel. Sama kayak balas comment di postingan juga di rapel. Pas waktu sempet langsung hajar. Tp bs berhari2 ga bw atau ga bales comment dulu.
    Maapkeun klo jarang mampir jadinya.
    Minggu lalu kayaknya pas jadwal ngerapel balas comment n bw eh blog teteh gak bisa dikunjungi terus…akhirnya melipir.
    Eh balik lagi kol udah kece badai kayak gini yaaa.
    Tampilannya makin oke…

    Reply
  22. moga2 aku bisa konsisten jd blogger rajin ya mbak :D.. slama ini sih slalu coba nyempetin BW ke 15 blog perhari.. trus bales komen di blogku dan mampir juga ke blog2 mereka yg ksh komen ke aku :).. tujuan mah cari temen lah… tapi kalo memang blog yg aku dtgin ga bales kunjunganku, ya sudahlah… ibarat cinta itu ga bisa dipaksa ;p hihihi… yg penting sih kalo memang blog itu org bgs, walo dia ga pernah dtg ke ‘rumahku’, aku ttp kok sowan ke rumah dia :D..

    Reply
  23. Mba Okti, kalau aku sih pengiin banget bisa BW, baca dan tinggalin jejak di blog kawan-kawan, tapi aku nggak rajin notulasi sih, jadi terkadang aku BW ke itu=itu saja
    Makasih mba, sharingnya detail

    Reply
    • Makasih juga sudah mampir dimari 🙂 jadi ada tempat baru ya, gak itu itu saja (lagi) blog yang dibewein nya 😉

      Reply
  24. Waduh kalau saya masuk tipe mana ya mbak, saya kerja, ibu rumah tangga, istri juga,, blogger musiman kali yaa eeeaaaa… ngomong2 soal no comment sebenarnya itu hak penulis blog, tapi kadang kita emang suka menunggu balasan dari orang tsb, tuh kan jadi baper gini 🙂

    Salam kenal ya mbak

    Reply
  25. kalo saya memang suka BW Mba Okti dan selalu berusaha untuk ninggalin komen..
    awalnya sedih juga saat udah BW ke blognya namun gak di BW balik tapi seiring berjalannya waktu saya udah merasa biasa ajah, toh saya BW tujuannya utamanya bukan untuk di BW balik kok 🙂

    salam kenal Mba Okti, sepertinya ini pertama kalinya saya ke sini 🙂

    Reply
    • Salam kenal kembali Mbak,
      iya, komentarnya masuk spam, karena pertama kali mungkin ya 😉
      Terimakasih sudah mempir…

      Reply
  26. aku blogger yang apa ya…
    yang minta dikomentarin balik deh *nodong di awal*
    tapi kalau memang suka dengan artikelnya, bermanfaat, dan gaya bahasanya enak dibaca meski “no comment” ga masalah sih. Paling sebal kalau ketemu yang harus log in untuk menulis komentar kemudian komentarnya hilang >,<

    Reply
  27. Aku bingung mau pilih type blogger yang mana. Aku jarang keluar dan ngeblognya lewat rumah, kalau mood bagus bisa rajin ngepost tulisan, suka juga berkunjung ke blog orang lain dan kadang jadi silent reader. Tapi kalau tulisannya bagus dan temanya bukan masalah cewe kadang saya komenin.

    Sesekali menulis ikutin musim yang sedang berjalan. Benar-benar bingung aku. Mungkin cocoknya blogger amatiran aja kali ya, karena baru setahun jadi blogger.

    Reply
  28. Yang naas itu, jangankan dikunjungi balik, di lapaknya sendiri jarang respon komentar yg berkunjung. Kadang kalau sudah kelas kakap repot juga memang balasin komentar yg banyak, yg mungkin OOT juga. Ya kita coba jadi tuan rumah dan tetangga yg baik aja ya. Setuju bgt jadi jangan terlalu pamrih. Yg ada malah baper.

    Reply
  29. Aku apaan yak? Kayaknya perpaduan antara Jessica Alba dan Demi Lovato, eh, semuanya deh. Hahaha.
    Sering bw sih, tapi emang jarang komen. Takut dikira pengen CLBK. (Eh ini kita lagi ngomongin blognya mantan?)

    Reply
  30. Blogger no comment iya, karena bingung mau comment apa. Blogger repot iya, karena asih belum konsisten menulis dan lebih sering gak pede menulis sesuatu. Dan akhirnya jadi blogger musiman untuk latihan nulis, walaupun belum pernah menang. Hehehe

    Reply
  31. Hmmm aku blogger apa ya kira-kira? Btw, aku beberapa kali bw ke blogspot dan jadi blogger no comment karena memang settingan komennya ngga ada nama/urlnya jadi terpaksa ngga bisa ninggalin jejak.

    Reply
    • Nah, saya juga sering gitu Mbak. Makanya saya ulas alasan itu di atas kan… tapi kalo terpaksa ga ada nama,dan URL, saya pake google plus aja moga ini jadi masukan buat blogget yg moderasi komentar nya tidak ada nama,dan,URL nya…

      Reply
  32. waw bgt, saya msuk option blogger no koment kyknya.
    eh teh okti sy baca2 di komentar anda dari cianjur jga kah slm kenal ya. -:)

    Reply
    • Iya benar saya dari Cianjur meski Cianjurnya Cianjur nyingcet 😉
      Salam kenal kembali

      Dari Cianjur juga kah? 🙂

      Reply
  33. Aku blogger apa ya? Mungkin sok sibuk karena siang nyari duit dulu, nah pas malam gini, baru nyari artikel menarik dan kocak kayak gini 😀

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics