Kamis siang lagi ngariung sambil nonton sepulangnya para lelaki di rumah dari masjid, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Kami langsung bubar. Fahmi dan ayahnya ke depan mau melihat siapa yang bertamu sekaligus membukakan pintu. Sementara saya kelabakan mencari jilbab yang lupa tadi entah disimpan dimana.
Makin panik ketika mendengar suara lelaki ketika suami sudah membukakan pintu. Sementara jilbab belum juga saya temukan. Ah ternyata ada di sandaran kursi makan. Saya pun menyambarnya dan segera memakainya di dapur.
“Boleh saya lihat gas dan kompornya, Pak?” suara si tamu lelaki terdengar dan diiyakan oleh suami. Wah bakalan masuk tuh tamu, segera saya keluar dari dapur. Berharap jilbab terpasang dengan baik.
Benar saja, lelaki asing berbaju kemeja biru datang diiringi suami. Saya hanya mundur, masih bingung ini mau ngapain lihat gas dan kompor. Apa dia petugas yang mau sidak? Tapi gak terdengar ia memperkenalkan diri. Di pakaiannya pun tidak ada semacam identitas.
“Wah lagi masak ya, Bu? Maaf saya ganggu dulu ya.” Katanya ramah. Melihat di atas kompor masih ada wajan berisi manisan belimbing setengah matang.
“Iya ga apa, Pak” jawab saya sambil melirik ke suami.
“Siapa dan mau apa?” mulut saya berucap tanpa suara. Suami hanya menggeleng. Aneh memang, suka jadi kebiasaan suami tuh kalau apa-apa tidak pernah tanya-tanya dulu siapa dan maksudnya apa, main mempersilahkan masuk saja. Saya mulai gak enak pikiran.
Apa suami melapor kepada pihak penjual gas? Lalu datang orang ini mau memeriksa? Secara kemarin memang gas elpiji yang mau kami pakai bocor. Padahal masih baru. Mau kami pasang eh malah keluar bunyi ceossss… Disertai asap putih. Langsung gas nya kami bawa ke luar. Sampai 24 jam lebih disimpan di luar gas elpiji itu masih mengeluarkan suara mendesis tandanya masih ada gas yang keluar. Tapi kalau mau memeriksa soal itu kenapa tidak di luar saja, kan gas nya juga masih di luar?
“Ini usia kompornya udah berapa tahun Bu?” tanya lelaki itu sambil menyalakan api kompor. Warna biru pun langsung menyembur.
“Ada sepuluh tahun,” seingat saya beli kompor itu pas beberapa bulan setelah menikah. Sekarang tahun 2022. “Ya sepuluh tahun…” yakin saya.
“Masa? Beneran sudah 10 tahun? Tapi bagus ya. Ini kompornya hebat, nih!” katanya. Saya dan suami masih diam. Masih kebingungan tepatnya. Ini orang maksudnya mau apa?
“Yang suka pasang gas siapa? Ibu? Bapak?” tanyanya sambil menghadap saya, lalu beralih ke suami.
“Ya kalau saya bisa saya pasang. Kalau tidak nyala, nunggu suami pulang aja,” jelas saya.
“Kalau setelah masak gasnya suka dicabuti gak?”
Saya menggeleng. Emang gak pernah dibuka. Ribet lah. Iya kalau dicopot terus dipasang langsung bisa nyala lagi, kalau tidak?
Lelaki itu menjelaskan sebaiknya kalau sudah masak gas dilepas dari regulatornya. Kami iya iya saja. Lalu ia memperlihatkan tanda dalam tabung gas, tanggal dan tahun. Katanya jangan mau menerima gas kalau tahun yang tertera kadaluwarsa. Sekarang tahun 2022 jadi minimal angka yang tertera pada gas yang akan kita pakai harus 2022. Saya dan suami kembali mengangguk.
Masih banyak penjelasan yang disampaikan terkait keamanan gas, regulator, kompor dan keamanan di dapur. Saya dan suami iya-iya aja. Mulai kurang antusias karena saya pikir ini modus penjualan alat-alat.
Saya suruh Fahmi ambilkan ponsel dan merekam lelaki itu. Jaga-jaga untuk hal tidak diinginkan. Lelaki itu pun tahu dirinya difoto dan direkam.
“Silakan lanjutan memasaknya, Bu…” katanya mengagetkan saya yang sedikit malaweung karena pikiran sedang kemana-mana.
“Sana ikuti,” bisik saya ke suami yang lebih banyak diam saja. “Tanya kek maksudnya ini apa?” desak saya. Suami tetap diam saja. Haduh…
Terdengar di depan mereka ngobrol lagi. Tamu itu bertanya siapa lagi yang bekerja sebagai pengajar, adakah yang sudah pensiun di sekitar tempat tinggal kami? Dan obrolan lain.
Suami menjawab sedapatnya. Dan setelah tamu itu pamitan lalu pergi kami hanya saling diam, masih kebingungan. Dia bukan sales promosi yang mau menjual produk? Jadi maksudnya datang ke dapur ngecek gas dan kompor gitu saja, buat apa?
Wah, klo ngomongin gas, tabung gas dan regulator lah saya nyerah. Sampe sekarang pun saya gak tau pasang gas, harus suami yang pasang atau tukang gasnya. Cerita dan tips yang bermanfaat.
Waduh, kok agak serem gimana gitu ya, Mba. Takutnya orang jahat yang lagi lihat-lihat situasi rumah. Biasanya kalau sales pasti ngenalin dirinya dulu.
ngeri juga ya ada orang tidak dikenal masuk dna bukan dari instansi tertentu yang bisa ditracing keberadaannya. semoga aman ya mba. btw saya gagal fokus sama kata malawengnya heheheh ternyata teh Okti orang Sunda ya
Kalau saya, ada tamu tak dikenal udah pasti tek interogasi dulu. Hehehe
Persoalan gas, regulator dan kompornya. Asli, saya tidak tahu, selama ini ya yang tahu suami. Aku tinggal makai aja kompornya. Hahahah
Kalau saya, ada tamu tak dikenal udah pasti tek interogasi dulu. Hehehe
Persoalan gas, regulator dan kompornya. Asli, saya tidak tahu, selama ini ya yang tahu suami. Aku tinggal makai aja kompornya. Hahahaha
kok si bapak nggak mengenalkan diri dulu ya sebelum periksa-periksa gas gitu? jadi takut walaupun info yang dikasih bermanfaat
Loh kirain emang sales beneran loh. Tamu tak diundang kok dibolehkan masuk ya bu? Hehehe..Apa dia nyelonong langsung ke dapur.
Duh, hari gini modus orang masuk rumah tuh ada2 aja ya. Untung ibu ngerekam tuh orang. Bisa jadi dia ketakutan kalo ntar dilaporkan. Makanya dia langsung pamitan.
Semoga ga ada lagi kasus2 seperti ini ya bun. Siapapun itu, harus diwaspadai. Soalnya kemarin tetanggaku kemalingan krn ada modus orang menyamar jadi petugas PLN. Masuk2 ke dalam rumah, eh malah ngambil kalung yang kebetulan kok ditaruh di atas kulkas. Apes si punya rumah. Teledor juga krn ngga ngikutin ampe ke dalam.
wah pernah jugga nih denger ceritanya begini, petugas abal-abal yang ternyata tamu tak diundang huhu.. harus wasapada ya
Serem Mbak. Untung ngga digendam dan ngga ada barang hilang. Biasanya kan kasih informasi ya tujuannya apa.
Kok bikin deg-degan Teh..
Nggak ada pemberitahuan dulu kah dari RT setempat bahwa nanti akan ada petugas datang kerumah² warga gitu..
Semoga Teteh dan keluarga selalu dilindungi oleh Allah SWT, aamiin
Kok di akhir nanya siapa di sekitar itu yang menjadi tenaga pengajar juga ya? Nanya yang udah pensiun juga. Apa dia mau ngasih bantuan kompor? Hehe
Di bajunya ga ada tulisan dari PT. PGN pula ya Teh… hmm jd ikutan pinisirin deh hehe… mudah2an murni buat meriksa keamanan kompor dan tabung gas. Syukurnya ada suami di rmh ya
wah, menakutkan juga yah klo tamunya kyk gitu. Suaminya jg bikin gemes klo diem aja kyk gitu…Hati-hati saja mba, takutnya ada org jahat yg sedang mencari tahu informasi dan situasi daerah mba. Ngapain jg tny2 org pensiun. Aneh dan misterius.
mbak Okti, dirumahku juga pernah dimasuki orang kayak gini, jangan mau lagi mbak kalau tiba-tiba ada tamu asing tiba-tiba nanya kompor, soalnya waktu itu yang kerumahku juga soal kompor
aku mikirnya juga udah kemana-mana, bisa aja dia lagi memantau kondisi rumah mbak
intinya ini mungkin modus baru yang entah nantinya dibuat apa, aku juga kurang tau
untungnya ada suami mbak Okti dirumah ya
Eh, enggak pakai memperkenalkan diri dulu? Maksudnya apa? Kalau aku bakalan berfikir neko-neko.nih. apalagi soal gas, wah dulu pernah ramai orang yang ngaku meriksa gas tapi ternyata promosi.
Eh, enggak pakai memperkenalkan diri dulu? Maksudnya apa? Kalau aku bakalan berfikir neko-neko.nih. apalagi soal gas, wah dulu pernah ramai orang yang ngaku meriksa gas tapi ternyata promosi. Tapi mending sih, kalau ada niat jahat itu hlo takutnya.
Sebaiknya hati hati mba kalau ada tamu tidak dikenal, apalagi kalau di rumah lagi sepi atau sendirian, baiknya memang tidak menerima tamu.
Terlepas dari niatnya baik atau sebaliknya, meninaju ini juga lagi pandemi kita gak tahu dia lepas berinteraksi dengan siapa. Jaga kesehatam dan jaga diti mbaa okti
Kok serem ya, Mbak. kalau di sini emang ada pengecekan gitu tapi petugas PGN. Soalnya kompor di rumah udah dimodif karena menggunakan gas alam. Jadi ada pengecekan rutin apakah selang dan kompornya masih support atau enggak. Lha kalau ini? Hadehh, perlu waspada, Mbak. tapi syukurlah gak terjadi apa-apa.
Memang sih kalau ada tamu yang misterius seperti itu bikin kita dag dig dug dan penasaran. tapi kalau memang ujung-ujungnya tidak ada iklan marketing atau sesuatu hal lain yang bikin jengkel ya dicuekin saja, Barangkali memang itu petugas beneran kan
Penyuluhan, mungkin teh?
Soalnya pernah lihat video penyuluhan cara memasang regulator gas yang benar dan apa yang harus dilakukan saat regulator terdengar bunyi mendesis. Aku tonton karena direkam gitu sama orang ini dan kayanya salah satu anggota dari kelurahan yang masih magang.
***etapi ini terlihat sudah tua yaa, teh?
Waduh, pernah nih yang model beginian ke rumah tapi jualan regulator dan selang LPG. Kalau cuma ujug2 masuk dapur dan keluar gapernah, ngeri jugaa jadi cemas
Lho… Ini diizinkan masuk mbak? hihi… Kalau aku jujur nggak mau kalau nggak nanya dulu. Takuuttt gimana-gimana.
Walau ternyata hanya nanya dan cek Gas aja ya. kalaupun penyuluh gas dan regulatornya, tetap ada kulo nuwun dan step by step seperti cs gitu nggak si? Hihi
Hmmm… tamu yang memang misterius nih. Kalau aku, orang tak dikenal tak boleh masuk rumah. Serem euy apalagi beberapa tahun terakhir tindak kejahatan memang meningkat banget. Kalau untuk gas, pengetahuan mengenai pemasangan regulator, tanggal kadaluarsa tabung, penting banget. Banyak kasus kebakaran akibat tabung bocor atau akibat salah pemasangan regulator. Take care selalu, Mbak
Kalau aku sudah ada channel tukang service resmi dan bergaransi sih kl urusan gas, tabung gas, regulator. Jadi, kalau pun ada yg dateng bukan dari tmpat biasa bisa lbh aware juga
Kalau aku sudah ada channel tukang service resmi dan bergaransi sih kl urusan gas, tabung gas, regulator. Kalau pun ada yg dateng bukan dari tmpat biasa bisa lbh aware juga
Aku pernah jg didatangi begini mbak, meriksa gas, regulator, ujung2nya nawari regulator yg aman bla bla bla..♀️