Aku bukan orang penting, tapi ya komunikasi itu memang penting. Tanpa adanya infomasi, aku tentu saja tidak bisa kerja.
Jaman sekarang teknologi sudah canggih. Gadget terpopuler sudah jadi hal biasa bagi kaum eksmud bahkan sampai ortu sekalipun! Apalagi anak-anak gaul, khususnya yang ortunya punya.
Karena jaman sudah berubah itulah, nau tidak mau aku harus mengikuti perkembangan jaman. Alat komunikasi terpenting saat ini yaitu ponsel sudah jadi kebutuhan primer. Rasanya gak makan ga apa-apa daripada ga ada ponsel, kelimpungannya bukan main.
Gagdet yang memiliki segala fitur sudah marak dijual-belikan di pasaran. Dari yang asli brand ternama sampai yang tiruan. Tapi menurutku kalau tidak kita gunakan juga buat apa? Bela-belain beli android mahal, cuma buat gaya punya fitur bbm android dan padahal kontak bbm nya cuma satu dua orang, hehe! Buatku itu enggak banget dech ya.
Mungkin aku masih bisa memilih-milih kalaupun harus membeli smartphone yang bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan. Khususnya yang anggarannya pas dengan kondisi kantong keluarga,
Ya, kalau sudah jadi emak begini, bukan cuma smartphone yang dipikirin, kan? Tapi juga beras, bayar bulanan tagihan listrik air, bahkan sampai susu dan popok Fahmi. Bener-bener kudu bisa memilih. Dalem banget kalau sudah mikirin anggaran…
Pekerjaanku yang berkutat dengan IT (duh, Mak… Gaya banget sih istilahnya, hehe!) Maksudku ada koneksinya dengan internet gitu lho! Walau cuma tulis menulis doang, kalau ga ada koneksi internet kan ga bisa majang di dumay dong… Sama aja bohong, ya gak? Karenanya fiture ponsel yang aku butuhkan paling enggak bisa koneksi internet.
Beruntung, dulu waktu masih kuli di rantau aku sempet ikutan nulis dengan tema Bank Syariah di Kompasiana. Terpilih sebagai artikel bulanan dan hadiahnya sebuah ponsel blackberry! Alhamdulillah. Meski saat itu aku belum bisa melihat dan menerimanya langsung (hadiah diambil diwakilkan) tapi rasanya senang gak ketulungan.
Saat itu saat pulang dari rantau tahun 2011 akhir, hape blackberry sudah banyak type baru yang keluar. Hihi… Aku malah bingung sendiri, wong hape blackberry yang aku miliki sejak tahun 2009 hadiah dari lomba menulis itu saja malah belum bisa cara operasikannya bagaimana…
Baru sekitar tahun 2012 aku “terpaksa” memakai ponsel blackberry. Kenapa terpaksa? Karena kontak dengan crew Indosuara di Taiwan mereka kebanyakan menggunakan fitur bbm-an! Bukan tidak mau kalah, tapi ya daripada pakai telepon yang pulsanya selalu membengkak, ya selagi ada alat serta sarana, kenapa juga tidak dipergunakan, ya kan?
Akhirnya aku pakai juga blackberry yang pemberian dari Kompasiana itu. Sampai saat ini, saat hape-hape dengan model baru dan type yang lebih canggih banyak keluar, aku tetap setia dengan blackberry jadulku. Meski aku ada rizki dapat hadiah ponsel android galaxy dari lomba blog ASEAN, tapi karena aku tidak nyaman kalau ngetik banyak dengan model layar sentuh, jadinya android itu tidak aku pakai. Aku tetep keukeuh setia dengan blackberry yang seharusnya sudah dimuseumkan ini.
Memang ponsel pintar ini banyak membantu. Sekali lagi karena aku menyesuaikan dengan kebutuhan, bukan sekadar mau cari gaya. Hape gaya dan bagus juga kalau gak nyaman makainya, buat apa ya?
Jadinya, awalnya gaptek, karena butuh, aku mau berusaha untuk belajar. Mengenal lebih jauh tentang pengoperasian ponsel pintar dengan cara bertanya kepada mereka yang lebih tahu tentang IT dan seluk-beluknya.
Saat orang lain demam whatsapp, aku coba instal juga. Karena beberapa teman kerja juga menggunakan whatsapp dalam berkomunikasi. Pertamana lancar, tapi makin ke sini sering eror dan harus terus instal ulang. Sudah hampir dua bulan aku tak pakai whatsapp karena aku tidak menginstal ulangnya, ternyata aku banyak tertinggal!
Banyak informasi dari teman yang tidak bisa aku dapat. Sebenarnya aku mau instal segera, tapi nunggu memori stabil sehingga bisa leluasa memakai aplikasinya, gak ngehang melulu.
Menjelang 1 Mei, Hari Buruh nanti, dipastikan akan banyak acara perburuhan yang diselenggarakan. Ingat itu buru-buru aku instal ulang whatsapp tadi subuh. Bukan apa-apa, tapi karena aku takut kehilangan informasi lagi soal acara jelang May Day nanti.
Sekarang whatsappku kembali normal. Kesibukanku di akhir bulan kembali berjalan. Hunting berita untuk ditulis sangat menggairahkan ketika pekerjaan ini ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Terimakasih kecanggihan teknologi, terimakasih ponsel blackberry yang sudah menemaniku selama ini, terimakasih untuk semua yang sudah membantu mempermudah pekerjaanku hingga setiap kalinya aku mencurahkan ide ke dalam tulisan tidak susah dan kebingungan lagi.
Yuk, ngeblog lagi 🙂 mari…